Showing posts sorted by relevance for query contoh-alif-lam-qomariah-dan-alif-lam. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query contoh-alif-lam-qomariah-dan-alif-lam. Sort by date Show all posts

Nih Pola Alif Lam Qomariah Dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah Dan Syamsiah

Alif lam selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan-perkataan  dalam bahasa Arab yang disebut alif lam ta’rif. Apabila alif lam ta’rif bertemu  dengan abjad hijaiyah yang 29, aturan bacaannya terbagi dua bagian, yaitu  alif lam  qamariah dan alif lam syamsiah.
Agar lebih jelas, mari kita perhatikan abjad dan pola alif lam qomariyah dan alif lam syamsiah pada gambar sketsa berikut ini:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah

1. Alif Lam Qamariah
    Alif lam qamariah yaitu alif lam sukun yang bertemu dengan salah satu  huruf  qamariah dan dibacanya jelas/idhar. Jumlah abjad  qamariah ada 14. Keempat belas abjad  qamariah tersebut,  yaitu:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
Supaya kita lebih gampang mengingatnya, keempat belas abjad qamariah ini sanggup dikumpulkan dalam kalimat :
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
Membaca alif lam qamariah harus terang / idhar. Artinya, apabila alif  lam bertemu dengan salah satu abjad  qamariah, bunyi lam dibacanya terang  atau diucapkan (tidak hilang) ketika membacanya. Cara membaca ibarat ini dinamakan idhar qamariah.
Perhatikan pola cara membaca alif lam qamariah pada tabel berikut ini
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah

2. Alif Lam Syamsiah
    Alif lam syamsiah yaitu alif lam sukun yang bertemu dengan salah satu  huruf syamsiah dan dibacanya lebur/idgam. Jumlah abjad syamsiah ada 14.
Keempat belas abjad alif lam syamsiah tersebut, adalah:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
Agar gampang diingat, lagukan dalam bentuk syair :
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
Alif lam syamsiah dibacanya lebur/idgam. Artinya, ketika alif lam bertemu dengan salah satu abjad syamsiah, bunyi alif lam dibacanya lebur.  Hal ini biasanya diperjelas dengan mencantumkan harakat syiddah. Cara  membaca ibarat ini disebut idgam syamsiah.
Contoh cara membaca alif lam syamsiah:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
Perhatikan cara membaca alif lam syamsiah pada tabel berikut ini!
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah


Perbedaan Pembacaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
Ada beberapa perbedaan membaca alif lam  qamariah dan alif lam syamsiah.
Ciri Alif Lam  qamariah
1. Alif lam dibaca terang (idhar)
Contoh:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
2. Ada tanda sukun di atas abjad alif lam sukun.
Contoh:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah

Ciri Alif Lam syamsiah
1. Alif lam dibaca lebur (idgam)
Contoh:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
2.  Ada harakah tasydid/syiddah di  atas abjad yang terletak sehabis  alif lam sukun.
Contoh:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah

Tabel perbedaan cara membaca Alif Lam qamariah dan Alif Lam syamsiah:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah

Contoh Alif Lam Qomariyah dan syamsiah Dalam Surah Ad-Duha dan Al-Adiyat:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
Contoh Alif Lam Qomariyah dan syamsiah Dalam Surah Al-Adiyat:
 selalu dihubungkan dengan nama benda atau perkataan Nih Contoh Alif Lam Qomariah dan Alif Lam Syamsiah (Hukum Bacaan Alif Lam) | Perbedaan Alif Lam Qomariah dan Syamsiah
: Hukum bacaan Qalqalah, Ra, dan Bacaan Mad, Semoga bermanfaat :)

Nih Surah Al-Baqarah Ayat 148 (Arab, Terjemahan, Tajwid, Dan Kandungan Al-Baqarah Ayat 148)

Berikut yaitu arab dari surah al-Baqarah ayat 148:

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Terjemah
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kau berada niscaya Allah akan mengumpulkan kau sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs. Al-Baqarah: 148)

Tajwid Surah Al-Baqarah ayat 148
Dengan memperhatikan ayat tersebut, ada aturan tajwid yang dapat dipelajari. Diantaranya:
 Di mana saja kau berada niscaya Allah akan mengumpulkan kau sekalian  Nih Surah al-Baqarah ayat 148 (Arab, Terjemahan, Tajwid, dan Kandungan al-Baqarah ayat 148)
1) Idgom bilagunnah: artinya meleburkan suara tanwin sesuai sehingga lafalnya mirif dengan abjad di depanya. Misalnya kata "walikulliw wijhatun".
2) Izhar: artinya abjad tanwin dibaca jelas, khusus saat menghadapi abjad (Alif (hamzah), Ha, Kha, a, ‘Ain, Gin). Misalnya “wijhatun huwa”.
3) Alif lam qomariah: artinya abjad lam di awal kata dibaca jelas. Huruf ini ditandai dengan simbol sukun (huruf mati), contohnya alif lam pada kalimat “fastabiqul khairot”.
4) Mad iwad, artinya tanwin di simpulan kalimat dibaca satu harkat. Misalnya kalimat “jami’an” dibaca “jami’a”.
5) Ikhfa, artinya abjad tanwin atau nun mati menghadapi abjad ikhfa dibaca mendengung (bunyi ‘ng’), contohnya kata “syaiin” dalam “ala kuli syaiin qodir”.

Kandungan Surah Al-Baqarah ayat 148
    Ayat ini memberi keterangan bahwa setiap kelompok masyarakat mempunyai contoh atau kiblat mengenai sumber rujukan perilaku. Dengan kata lain, setiap masyarakat mempunyai rujukan pemikiran sikap hidupnya masing-masing. Dalam sejarah kehidupan manusia, setiap kurun peradaban insan mempunyai sumber rujukan atau pemikiran hidup masing-masing. Pada zaman Nabi Musa As sumber rujukan nilainya yaitu Kitab Suci Taurat, zaman nabi Daud As bersumber pada Kitab Zabur, sedangkan pada masa Nabi Isa as yaitu Kitab Suci Injil. Hal ini memperlihatkan keterangan bahwa Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 148 mengandung uraian sejarah yang sempurna dan ada buktinya.

Kebenaran maksud dari kalimat “tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya” dibuktikan pula dalam kehidupan insan zaman sekarang. Orang Islam mempunyai sumber rujukannya sendiri, dan begitu pula orang-orang non-muslim. Menghadapi kenyataan menyerupai ini, Al-Qur’an memperlihatkan keterangan bahwa setiap muslim perlu mengedepankan sikap yang siap berkompetisi dalam hal kebajikan. Artinya setiap diantara kita perlu mengutamakan semangat kompetisi atau semangat berlomba untuk kebajikan. Inilah nilai hakiki dari ayat yang dikemukakan Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 148. Ayat ini pun memberi keterangan bahwa berbuat baik itu tidak mesti alasannya kita sedang berada di satu daerah (misalnya di masjid atau di sekolah).

Dimanapun kita berada, bila ada kesempatan untuk berbuat baik, seorang muslim harus senantiasa memanfaatkannya sebagai peluang atau lahan ibadah. Berbuat baik atau berlomba dalam kebaikan tidak mesti hanya di lingkungan sekolah, di rumah, atau di masjid. Pada tempat-tempat tersebut, kita tetap untuk menjunjung tinggi dan berlomba dalam kebaikan, namun di lingkungan RT, RW, di kelurahan, lapangan sepakbola, pasar, Mall atau di daerah kerja pun, semangat berlomba dalam kebajikan ini harus terus dijunjung tinggi. Karena sesungguhnya, Allah Swt akan tetap mengumpulkannya sebagai bab dari amal sholeh seorang muslim. (Sumber referensi: Buku PAI)