Jenis Tari Menurut Contoh Garapan - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapan - Pada peluang kali ini kami akan mengulas jenis-jenis tari menurut referensi garapannya. Banyaknya kesenian tari yang ada di penduduk kita pastinya mempunyai referensi garapan masing-masing. Jenis tari menurut referensi garapan ini sanggup dibagi menjadi dua , yaitu:
a. Tari Tradisional
Tari tradisional ini terbagi menjadi 3 , adalah tari primitif , tari rakyat , dan tari klasik.
1. Tari Primitif , ialah tari tradisi yang menampilkan gerak tari yang sederhana , yang berisikan gerakan serta hentakan kaki , ayunan badan dan gerakan kepala. Gerakan ornamentik dari tangan dan kaki boleh dibilang tidak ada. Pada dasarnya tari primitif dipakai untuk pemujaan ataupun upacara ritual. Tari primitif ini masih sanggup kita temui di daerah pedalaman menyerupai di Kalimantan dan Papua. Tari primitif ini walaupun sederhana tapi sungguh intens dan ekspresif. Ini disebabkan lantaran ialah karya total antara insan , keyakinan , dan lingkungan hidup.
2. Tari Rakyat (Folklorik) , tari ini berasal dari kehidupan sosial atau kelompok penduduk yang pribadi tumbuh/ meningkat dikalangan penduduk tersebut. Tari ini juga lahir dari sebutan penduduk di dalam rangkaian aktivitas sosial religius. Contohnya tari Reog Ponorogo , Tor-Tor Huda (dari Simalungun) , Topeng , Bedana , Tahtim (lampung) , dll.

Ciri-Ciri Tari Rakyat;
  • pola gerakan tari diputuskan oleh tema tarian ,
  • memiliki nilai estetika biasa dan bersifat sosial ,
  • gerakan terbatas sesuai dengan kesanggupan gerakan khas sopan santun dari suku yang bersangkutan ,
  • bersumber dari rakyat , oleh rakyat , dan untuk rakyat ,
  • bersifat setempat dan cuma terbatas pada wilayah sopan santun suku bangsa tertentu.
3. Tari Klasik , merupakan tari yang berkualitas tinggi , lantaran berasal dan meningkat dikalangan sopan santun yang mempunyai efek serta mapan menyerupai di keraton-keraton , rumah darah biru , dan juga di banjar menyerupai di Bali. Tari klasik mempunyai tolok ukur dan norma yang cukup mempunyai efek , sehingga hingga pada pembakuan gerak , sifatnya konvensional yang juga mengandung rancangan simbolik ataupun filosofis.

Ciri-Ciri Tari Klasik;
  • memiliki referensi gerak pokok yang telah diputuskan ,
  • penciptaan gerak melampaui keperluan minimal ,
  • nilai estetika dalam tari tradisional sungguh tinggi ,
  • tumbuh dan meningkat pada golongan atas atau bangsawan.
Contoh Tari Klasik: 
  • Tari Pendet (Bali) yang berfungsi selaku tarian keagamaan.
  • Tari Pakarena (Sulawesi Selatan) dikembangkan dan dipelihara dikalangan darah biru kerajaan di Ujung Pandang.
  • Tari Golek Mataram (Kerajaan Jogjakarta) , penari memakai jamang dan dekorasi kepala berupa burung.
b. Tari Kreasi
Merupakan bentuk tari yang terbentuk lantaran adanya kesadaran untuk mencipta , mengolah ataupun merubah tarian yang menjadi dasarnya. Tari kreasi ialah media yang menampilkan keleluasaan bagi seniman- seniman tari di saat ini di dalam mencari kemungkinan bari dibidang tari. Tari kreasi ini ada yang mengacu pada bentuk yang telah ada , misalnya gubahan dari tari klasik ataupun tari tradisional. Disamping itu , ada pula yang sifatnya tidak terkait pada aspek yang telah ada , dan sering juga dipakai selaku eksperimen. Karena itu sanggup bersifat kontemporer. Contoh tari kreasi , yaitu: tari kuda lumping , tari merak , tari batik , sendratari damarwulan , dll.
Tari-merak-jenis-tari-kreasi
Contoh Tari Kreasi
Ciri-Ciri Tari Kreasi;
  • memiliki referensi gerakan yang bebas tanpa meminimalisir nilai keindahan tari ,
  • bentuk gerakan lebih bebas dan inovatif ,
  • bertujuan untuk menyanggupi permintaan kesenangan menurut kekompakan ,
  • penggarapan inovatif dan bernuansa rekreatif.
  • penataan tari diciptakan sesuai situasinya.
Demikian pembahasan kami ihwal "Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapan" yang sanggup kami sampaikan. Semoga postingan ini sanggup menampilkan faedah dan pelengkap wawasan seni bagi pembaca situs .

:
Jenis Tari Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya

Jenis Tari Menurut Tema Atau Isi - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Jenis Tari Berdasarkan Tema atau Isi - Berjumpa lagi dengan situs SeniBudayaku. Pada potensi kali ini , kami akan mengulas berbagai jenis tari nusantara menurut tema atau isi yang di hidangkan dalam suatu pertunjukan tari. Pembagian seni tari nusantara selain jenis tari menurut fungsinya , menurut pola garapannya (yang sudah kami diskusikan sebelumnya) , kali ini masih ada lagi pembagian jenis-jenis tari menurut tema atau isinya. Berikut ini pembagian jenis tari menurut tema atau isinya , antara lain selaku berikut.

a. Tari Erotis
Tari erotis yakni tari yang mengandung unsur tingkah laris yang menggambarkan kekerabatan antara lelaki dan perempuan , jantan dan betina (hubungan asmara). Beberapa pola tari erotis , antara lain tari oleg tanbulilingan (Bali) , tari gatutkaca gandrung (Jawa) , dll.

b. Mimitis dan Totemitis
Ditinjau dari tema geraknya , tari berisikan dua jenis yaitu:
  • Mimitis atau menggandakan gerak orang , dan
  • Totemitis atau menggandakan gerak binatang.
Pada dasarnya , gerakan daya verbal penari sanggup terwujud sebab adanya hasrat menggandakan gerak alam sekitar , gerak binatang , dan sebagainya. Gerakan ini diungkapkan secara terang dan sadar untuk meraih verbal yang seumpama kondisi yang ditirunya. Pada penduduk primitif , gerak yang ditiru bukan cuma gerak insan atau binatang saja , bahkan gerakan alam mirip hujan , angin , daun , bahari ataupun gerak kekuatan diluar diri insan , mirip gerakan-gerakan imajinatif yakni menggambarkan makhluk halus , setan , dan sebagainya.

Dari tarian ini , timbullah topeng. Karena itu bentuk topeng ada yang berparas romantis , mengerikan , ataupun sekedar verbal paras saja. Topeng ini akan memperkuat bentuk ungkapan verbal yang dimaksud. Misalnya topeng kelono , dadak merak , ondel-ondel , dan sebagainya.

c. Tari Heroik
Tari Heroik/ kepahlawanan ini mempunyai sifat gagah , besar kepala , berwibawa , berani , jantan , keperwiraan yang rupanya senantiasa dikagumi orang sebab mempunyai pesona yang kuat. Tari heroik lazimnya mengambil cerita-cerita yang berkisar pada kegagahan atau kemenangan , misalnya beksa lawung , tarunajaya , hanuman obong , karno tanding , rama-rahwana , gatotkaca kiprah , dan sebagainya.
Tari-wayang-orang
Tari Wayang Orang yang Menitik Beratkan pada Dialog dan Peran
d. Tari Dramatik
Tarian ini lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau wayang yang sifatnya lebih mengarah pada pengungkapan suatu dongeng yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari , dongeng fiksi/ imajinatif , ataupun berbau ingatan historis. Tarian dramatik ini ada yang mementingkan gerak tariannya , ada yang mementingkan dialognya , ada yang berdialog tembang serta ada juga yang mementingkan unsur cerita. Dari masing-masing tari tersebut , mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan satu dengan yang yang lain , contohnya:
  • Wayang orang (menitikberatkan pada aspek dongeng , pembicaraan , dan peran) ,
  • Wayang topeng (khusus dongeng panji) ,
  • Langendriyan (menitikberatkan pada aspek tembang) ,
  • Drama tari: Samgita pancasona (menitikberatkan pada aspek gerak).
:
Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapan
Jenis Tari Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya
Jenis Tari Tunggal Nusantara dan Penjelasan Lengkapnya

Demikian santapan singkat kami tentang "Jenis Tari Berdasarkan Tema atau Isi" yang sanggup kami sampaikan. Semoga santapan ini menampilkan faedah dan perhiasan wawasan tentang seni dan budaya nusantara. Terimakasih sudah membaca postingan . "Mari kita jaga dan lestarikan budaya bangsa".

Cara Menghasilkan Sulam Pita Bunga Mawar - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Cara Membuat Sulam Pita Bunga Mawar - Pembaca situs SeniBudayaku yang tetap bergairah berkreasi seni , pada peluang kali ini kami akan menghidangkan tahapan-tahapan secara lengkap dalam berkreasi sulam pita bunga mawar. Semoga postingan ini sanggup menolong pembaca yang gemar berkarya seni.
Untuk menghasilkan Sulam Pita Bunga mawar , silahkan rencanakan alat dan materi berikut ini.
a. Alat
  1. Jarum (gunakan jarum dengan batang sedang dan memiliki lubang panjang) ,
  2. Gunting ,
  3. Meteran ,
  4. Kertas karbon (untuk menggandakan gambar) ,
  5. Jarum pentul (untuk menahan kertas pola) ,
  6. Kertas minyak (untuk menggambar pola) ,
  7. Pensil jahit (untuk menandai ukuran/ menggambar motif pada kain) ,
  8. Pensil/ pulpen (untuk menekan gambar dikala dijiplak) ,
  9. Pemidangan (untuk mempertahankan sulam tidak berkerut) ,
  10. Plastik beling (digunakan mudah-mudahan kertas pola tidak rusak dikala dijiplak).
berkreasi-sulam-pita-motif-bunga

b. Bahan
  1. Benang sulam (sebaiknya gunakan benang mauline dan katun perle) ,
  2. Pita (ukuran yang sering dipakai 1/8 inci , 1/4 inci , dan 1/2 inci) ,
  3. Kain (semua kain sanggup dipakai , namun berhati-hatilah pada kain yang halus sebab gampang berkerut).

Teknik Dasar Menyulam

a. Membuat pola sanggup dijalankan dengan menggambar eksklusif di kain (digunakan pada kain yang gampang digambar , seumpama kain blacu dan katun) , atau menggandakan rancangan gambar bunga mawar yang mau disulam dengan kertas karbon.

membuat-pola-desain-motif-sulam

b. Memasang pemidangan pada kain yang telah diberi gambar/ rancangan bunga.

memasang-midangan-untuk-sulam

c. Memasang Benang dan Pita pada Jarum (untuk benang dijalankan dengan cara menghasilkan buhul di ujung benang mudah-mudahan tidak gampang lepas , pita dijalankan dengan memasukkan pita ke jarum kemudian tusuk penggalan atas mudah-mudahan tidak gampang lepas).

memasang-benang-sulam

d. Tahap permulaan menyulam
  1. Siapkan kain yang telah digambar kemudian pasang pada pemidangan ,
  2. Pilih pita yang mau dipakai dan masukkan pada jarum ,
  3. Kain siap disulam.

e. Jenis Tusukan untuk motif bunga mawar

tusuk-lurus
  • Tusuk Lurus
Cara :
  1. Tusuk jarum dari bawah pada titik A , kemudian tarik hingga ujung pita ,
  2. Kemudian tusuk jarum ke bawah pada titik B ,
  3. lakukan seterusnya.
tusuk-tangkain
  • Tusuk Tangkai
Cara :
  1. Tusuk jarum dari bawah pada titik A , kemudian tarik hingga ujung pita ,
  2. Kemudian tusuk jarum ke bawah pada titik B keluarkan dititik C ,
  3. Lakukan seterusnya (gunakan benang sebab pita terlalu tebal).
tusuk-rantai-lepas
  • Tusuk Rantai Lepas
Cara :
  1. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik A , tarik hingga ujung pita ,
  2. Tusuk jarum dari bawah titik B , keluarkan jarum ke atas pada titik C ,
  3. Lakukan seterusnya sesuai motif (tusuk rantai lepas sanggup untuk menghasilkan daun tunggal atau bunga).
tusuk-simpul-perancis
  • Tusuk Simpul Perancis
Cara :
  1. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik A , tarik hingga ujung pita ,
  2. Lilitkan pita pada jarum satu kali ,
  3. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B , tarik hingga benang kencang.
  • Tusuk Tulang Daun
Cara :
  1. Tusuk Jarum Dari bawah kain di titik A , tarik jarum hingga ujung pita ,
  2. Tusuk jarum ke bawah kain titik B , keluarkan pita dari bawah kain titik C ,
  3. Tusuk jarum ke bawah titik D Keluarkan jarum ke atas kain titik E ,
  4. Lakukan seterusnya sesuai motif membentuk tulang daun.
tusuk-pita

  • Tusuk Pita
Cara :
  1. Tusuk Jarum dari bawah titik A , tarik hingga ujung pita ,
  2. Tusuk ke bawah kain di titik B dengan menembus pita , kemudian tarik hingga kencang.
tusuk-mawar-laba-laba
  • Tusuk mawar Laba-Laba
Cara :
  1. Buat jaring seumpama gambar menggunakan benang ,
  2. Keluarkan jarum dari bawah di titik A , tarik hingga ujung pita ,
  3. Masukkan pita pada jaring secara berselang seling (dari bawah kemudian ke atas ) ,
  4. Lakukan seterusnya hingga tertutup pita.
tusuk-susun-daun
  • Tusuk Susun Daun
Cara :
  1. Tusuk daun dari bawah kain titik A , tarik hingga ujung pita ,
  2. Tusuk jarum ke bawah kain titik B , keluarkan di titik C dengan agak menyirip ,
  3. Lakukan seterusnya sesuai motif.
tusuk-cabang-ranting
  • Tusuk Cabang Ranting
Cara :
  1. Tusuk Jarum dari bawah kain pada titik A , tarik hingga ujung pita ,
  2. Tusuk jaruk ke bawah kain dari titik B , keluarkan di titik C (kaitkan sisa benang dititik tersebut tarik hingga pita kencang) ,
  3. Lakukan seterusnya sesuai motif.
twirled-ribbon-rose

  • Sulam pita bunga mawar
Cara :
  1. Tusuk jarum dari bawah kain dari titik A , tarik hingga ujung pita ,
  2. Putar jarum mudah-mudahan pita melingkar ,
  3. Tusuk jarum ke bawah di titik B dan keluarkan di titik C , tarik jarum ,
  4. lakukan seterusnya hingga membentuk lingkaran.
Hasil Akhir dari jerih payah berkreasi sulam pita bunga mawar silahkan lihat pada gambar berikut ini. Cantik dan memukau bukan. Silahkan , secepatnya mulai asah kreatifitas berkarya anda.

Demikian ulasan kami mengenai "Cara Membuat Sulam Pita Bunga Mawar" yang sanggup kami sampaikan. Semoga postingan ini sanggup menampilkan faedah dan wawasan bagi pembaca situs . Tataplah bergairah dalam berkreatifitas dan berkarya mudah-mudahan menjadi manusia yang berguna.




Tarian Tradisional Bali (Tarian Sakral) Dan Penjelasannya - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Salam Budaya , terhadap hadirin situs SeniBudayaku yang senantiasa semangat melestarikan seni dan budaya Nusantara. Pada peluang ini Senibudayaku akan membahas macam-macam tarian Tradisional Bali yang tergolong dalam jenis tarian sakral. Tarian tradisional Bali merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa yang mesti kita jaga dan kita lestarikan. Dengan cara mengenalkan terhadap pembaca dan penduduk tentu akan menolong pelestarian budaya bangsa ini. Apa saja jenis tarian tradisional Bali itu? Nama tarian dan klarifikasi singkatnya bagaimana? Lebih jelasnya simak rangkuman kami berikut ini.

Tarian Tradisional Bali

Pada dasarnya seni tari Bali dikategorikan menjadi 3 jenis , yaitu: Tari Wali (seni tari pertunjukan sakral) yang mau kami diskusikan pada rangkuman di bawah ini , Tari Bebali (pertunjukan tari semi sakral) , dan Tari Balih-balihan (Tarian hiburan ditampilkan untuk pengunjung). Apa itu tari Wali ? Simak ulasan kami berikut ini.

Tarian Wali (Tarian Tradisional Bali Jenis Tarian Sakral)
Tari Wali atau seni tari pertunjukan sakral merupakan salah satu jenis tari bali yang cuma ditampilkan dalam rangkaian upacara moral di dalam wilayah pura. Yang tergolong dalam jenis tari Wali antara lain:

a. Tari Sang Hyang

Tari Sang Hyang yakni tarian tradisional bali berupa tarian sakral yang ditampilkan dalam upacara moral suci. Sampai di sekarang ini , Tari Sang Hyang tidak diadakan sekedar selaku suatu tontonan. Tari Sang Hyang merupakan tari kerauhan (trance) alasannya yakni setiap memperlihatkan tari ini penari mesti kemasukan roh bidadari dan hewan yang memiliki kekuatan gaib.

Tarian tradisional ini yakni warisan budaya Pra-Hindu yang dimaksudkan selaku penolak bahaya. Karena dengan tarian ini sanggup membuka komunikasi spiritual dari warga penduduk dengan alam gaib. Tarian ini dibawakan oleh penari putri maupun putra dengan iringan paduan bunyi lelaki dan perempuan yang menyanyikan tembang-tembang pemujaan. Di wilayah Sukawati-Gianyar , tari ini juga diiringi dengan Gamelan Palegongan.

Di dalam Tarian ini niscaya senantiasa ada tiga elemen penting yang terkandung di dalamnya , yakni asap atau api , Gending Sang Hyang , dan medium baik berupa orang atau boneka.

Begitu juga dalam penyelenggaraannya , tari ini lewat tiga tahap penting , yaitu:
a. Nusdus
Nusdus yakni upacara penyucian medium dengan asap/ api.
b. Masolah
Masolah yakni penari yang sudah kemasukan roh muIai menari.
c. Ngalinggihang
Ngalinggihang yakni mengembalikan kesadaran medium dan melepas roh yang memasuki dirinya untuk kembali ke asalnya.

Tari Sang Hyang juga memiliki banyak jenisnya. Beberapa jenis Tari Sang Hyang yang hingga sekarang masih ada di Bali , di antaranya merupakan selaku berikut:
  • Sang Hyang Dedari
  • Sang Hyang Deling
  • Sang Hyang Bojog
  • Sang Hyang Sampat
  • Sang Hyang Jaran
  • Sang Hyang Celeng
Sang Hyang Dedari
Tari Sang Hyang Dedari tergolong tarian sakral yang tidak untuk dipertontonkan selaku fungsi pertunjukan. Tetapi cuma diselenggarakan dalam rangkaian upacara suci. Kaprikornus , tarian ini tidak sembarang pilih sanggup dimainkan.

Dalam permainannya , tarian ini dijalankan oleh sepasang gadis cilik yang belum cendekia balig. Sebelum menari , kedua gadis mesti diupacarai apalagi dulu untuk memohon munculnya sang Dedari ke dalam tubuh bernafsu mereka. Prosesi ini diiringi dengan paduan bunyi gending Sang Hyang yang dijalankan oleh golongan paduan bunyi perempuan dan pria. Biasanya kedua gadis itu kemudian akan pingsan , selaku tanda bahwa roh Dedari sudah merasukinya.

Setelah itu , kemudian beberapa orang membangunkan dan mamasangkan dekorasi ke kepala kedua anak gadis itu. Selanjutnya , kedua anak gadis yang dalam kondisi tidak sadar di bawa ke tempat menari. Setelah di tempat menari , kedua gadis kecil itu diberdirikan di atas pundak dua orang lelaki yang kuat. Dengan iringan gamelan Palegongan , kedua penari menari-nari di atas pundak si pemikul yang berjalan berkeliling pentas.

Gerakan tarian yang dijalankan itu menyerupai dengan Tari Legong. Selama tarian ini berjalan , mata kedua gadis itu tetap tertutup rapat. Menari di atas pundak sesaorang tanpa terjatuh. Kegiatan ini semestinya sulit dipercayai dijalankan oleh gadis-gadis cilik dalam kondisi sadar. Apalagi biasanya si gadis belum pernah belajar menari sebelumnya. Tetapi itu sanggup mereka jalankan sehabis sukses mamasukkan roh Dedari ke dalam tubuh mereka.

Tarian tradisional Bali yang dianggap suci ini diadakan dalam upacara untuk memohon keamanan dari kejadian atau wabah penyakit yang menyerang suatu desa. Dengan cita-cita agar desa mereka terhindar dari kejadian dan sanggup hidup kondusif sentosa.

tari-bali-sang-hyang-dedari
Pertunjukan Tari Sanghyang Dedari

b. Tari Rejang

Yang tergolong juga tarian wali yakni Tari Rejang. Tari Rejang yakni tarian tradisional Bali yang memiliki gerakan sederhana dan lemah gemulai. Tarian ini dijalankan secara golongan atau massal dihalaman pura di saat berlangsungnya upacara. Bisa diiringi dengan gamelan Gong Kebyar atau Gong Gede. Terdapat beberapa jenis tari Rejang yang dibagi menurut status sosial penarinya , antara lain:
  • Rejang Deha (untuk Tari Rejang deha ini , ditarikan oleh dewasa putri)
  • Rejang Renteng (tari ini ditarikan dengan saling memegang selendang)
  • Rejang Oyopadi
  • Rejang Galuh
  • Rejang Dewa


c. Tari Baris

Yang juga tergolong dalam tarian wali yakni Tari Baris. Tari ini yakni selaku tarian upacara. Namanya yang berasal dari kata bebaris diartikan selaku "pasukan". Dan sesuai dengan namanya , tari ini menggambarkan ketangkasan pasukan prajurit.

Tari tradisional ini merupakan tarian golongan yang dibawakan oleh pria. Umumnya ditarikan 8 hingga lebih dari 40 penari , dengan gerakan yang lincah , cukup kuat , lugas , dan dinamis , dengan diiringi Gong Kebyar dan Gong Gede.

Setiap jenis golongan penarinya menjinjing senjata , peralatan upacara , dan kostum dengan warna yang berlainan , yang kemudian menjadi nama dari jenis-jenis tari Baris yang ada. Macam-macam tari Baris yang masih ada di Bali merupakan selaku berikut.

1). Baris Katekok Jago
Tari Baris Katekok Jago yakni Tari Baris yang menjinjing senjata tombak poleng. Yaitu tombak yang tangkainya berwarna hitam dan putih. Tarian ini memakai busana loreng hitam putih dan ditarikan dalam upacara Pitra Yadnya (Ngaben). Umumnya tarian ini ada di wilayah Badung dan Kodya Denpasar. Sedang Tari Baris sejenis di Buleleng , biasanya disebut dengan Baris Bedug , dan untuk di Gianyar biasanya disebut Baris Poleng.

2). Baris Tumbak
Baris tumbak yakni Tari Baris yang menjinjing senjata tombak dan berbusana awiran berlapis-Iapis. Biasanya ditarikan dalam upacara Dewa Yadnya. Tarian ini banyak ditemui di wilayah Badung , Bangli , dan Gianyar.

3). Baris Dadap
Untuk Tari Baris Dadap ini yakni Tari Baris yang menjinjing senjata dadap , semacam perisai , di saat bermain tari. Untuk tari ini , gerakannya lebih Iembut dari jenis-jenis Tari Baris lainnya. Dalam pementasan Baris Dadap ini , penarinya menari sambil menyanyikan tembang berlaras slendro dengan diiringi gamelan Angklung yang juga berlaras slendro. Biasa ditarikan dalam upacara Dewa Yadnya , kecuali di wilayah Tabanan ditarikan dalam upacara Pitra Yadnya , banyak ditemui di wilayah Bangli , Buleleng , Gianyar , dan Tabanan.

4). Baris Pendet
Yang tergolong juga kepingan dari Tari Baris yakni Tari Pendet. Tari Baris Pendet yakni jenis Tari Baris yang para penarinya tampil tanpa menjinjing senjata perang , melainkan sesaji (canang sari). Tarian ini ditarikan dalam upacara Dewa Yadnya Di desa Tanjung Bungkak (Denpasar) penari baris menjinjing canang yang disebut canang oyod. Pada kepingan selesai tarian , para penari ini menari memakai kipas sambil “ma-aras-arasan” atau bersuka ria.

5). Baris Bajra
Tari Baris Bajra yakni jenis Tari Baris yang menjinjing senjata gada dengan ujungnya berupa bajra (saperti gada Bhima). Biasa ditarikan dalam upacara Dewa Yadnya serta sanggup ditemui di wilayah Bangli dan Buleleng.

6). Baris Tamiang
Tari Baris Tamiang yakni Tari Baris yang menjinjing senjata keris dan perisai yang dinamakan Tamiang di saat menari. Tarian ini sanggup ditemui di wilayah Badung.

7). Baris Kupu-kupu
Tari Baris Kupu-kupu ini sesuai dengan temanya , yang melukiskan kehidupan hewan kupu-kupu dan penarinya mengenakan sayap kupu-kupu. Gerakan tariannya lincah dan dinamis menirukan gerak-gerik kupu-kupu. Hingga sekarang , tari ini ada di desa Renon dan Lebah (Denpasar).

8). Baris Bedil
Tari Baris Bedil yakni tari yang ditarikan oleh beberapa pasang penari yang menjinjing palsu senapan berlaras panjang (bedil) yang dibikin dari kayu. Biasanya ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya. Tarian ini terdapat di wilayah Klungkung , Bangli , dan Badung.

9). Baris Cina
Untuk tari yang satu ini , mungkin namanya agak terdengar asing alasannya yakni menyerupai dengan nama negara , yakni negara Cina.

Tari Baris ini disangka memperoleh imbas budaya Cina. Terutama keunikannya yang terlihat dari tata busana (calana panjang dangan baju lengan panjang , selempang kain sarung , bertopi , berkacamata hitam , sarta memakai senjata pedang). Khas busana yang biasa dipakai oleh pada lazimnya rakyat Cina pada umumnya.

Tari tradisional Bali ini gerakannya mangambil gerakan pancak silat. Biasanya tarian ini diiringi dengan gamelan Gong Bheri , yakni Gong tanpa moncol. Tarian ini menggambarkan pasukan juragan asal tanah Jawa yang tiba ke Bali. Biasanya , tarian ini ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya dan terdapat di dasa Renon dan Belanjong , Sanur (Denpasar).

10). Baris Cendekan
Baris Cendekan yakni Tari Baris yang ditarikan oleh beberapa pasang penari yang menjinjing senjata tombak yang pendek atau cendek. Biasanya ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya.

11). Baris Panah
Baris Panah yakni Tari Baris yang ditarikan oleh beberapa pasang penari yang menjinjing senjata panah. Biasanya ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya. Tarian ini terdapat di wilayah Buleleng dan Bangli.

12). Baris Jangkang
Tan Baris Jangkang yakni Tari Baris yang ditarikan oleh penari-penari yang menjinjing senjata tombak panjang. Biasanya ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya. Tari ini terdapat di wilayah Bangli , Gianyar , dan Klungkung (Nusa Penida).

13). Baris Gayung
Baris Gayung yakni jenis Tari Baris yang ditarikan oleh sekelompok penari yang berisikan para pemangku dengan menjinjing gayung atau cantil (alat untuk menjinjing air suci). Biasanya tarian ini ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya. Tari ini terdapat di wilayah Bangli , Gianyar , dan Badung.

14). Baris Demang
Tari Baris Demang yakni jenis Tari Baris yang ditarikan oleh sekelompok penari yang menggambarkan tokoh Demang. Demang merupakan salah satu dari tokoh Pagambuhan yang terdapat dalam drama tari klasik Gambuh dengan senjatanya pedang , tombak , panah , dan Iain-lainnya. Tari Baris ini terdapat di wilayah Buleleng.

15). Baris Carekuak
Baris Carekuak yakni tarian yang menggambarkan gerak-gerik sekelompok burung air (carekuak) di saat mencari kekasihnya , burung manuk dewata. Para penari dalam permainan tari ini memakai busana babuletan. Babeletan yakni kain yang dicawatkan hingga di atas Iutut. Selanjutnya dengan dekorasi dari daun-daunan pada sekujur tubuh dan kepala. Tarian ini cuma ditampilkan dalam upacara Pitra Yadnya (Ngaben) dengan gamelan pengiringnya Batel Gaguntangan. Tarian ini terdapat di wilayah Tabanan.

16). Baris Mamedi
Baris Mamedi yakni jenis Tari Baris yang menggambarkan sekelompok roh halus (mamedi) yang hidup ditempat menyeramkan menyerupai kuburan. Para penari dalam tarian ini memakai busana yang yang dibikin dari dedaunan dan ranting yang diambil dari kuburan. Biasanya tarian ini diiringi dengan gamelan Balaganjur.

Tarian diselenggarakan dalam rangka upacara Pitra Yadnya (ngaben). Tarian ini terdapat di wilayah Tabanan.

17). Baris Ketujeng
Tari Ketujeng yakni jenis Tari Baris yang menggambarkan sekelompok roh halus yang hidup di tempat angker. Tari ini dimaksudkan selaku tari pengirim atman orang yang meninggal menuju surga. Tarian ini dibawakan oleh sekelompok penari yang mengenakan busana dari dedaunan. Tari Baris ini biasanya dipertunjukan dalam upacara Pitra Yadnya (Ngaben).

18). Baris Gowak
Tari Baris Gowak yakni tarian yang melukiskan pertempuran antara pasukan Tegal Badeng (Badung) dengan sekelompok burung gagak pembawa kematian. Dimana beberapa pasang penarinya memerankan serdadu Tegal Badeng dan yang yang lain selaku sekelompok burung gagak dengan kostum yang memakai sayap. Tarian ini sungguh disucikan oleh penduduk desa Selulung , Kintamani (Bangli). Tarian ini terdapat dalam Upacara Dewa Yadnya.

19). Baris Omang
Tari Baris Omang yakni Tari Baris yang memakai senjata tombak. Gerakan tari ini perlahan-Iahan , menyerupai jalannya siput (Omang). Tari ini menggambarkan pertempuran antara pasukan Tegal Badeng (Badung) dengan pasukan Guwak (burung gagak). Tarian ini sungguh disucikan oleh penduduk Selulung (Kintamani-Bangli). Tarian ini terdapat dalam upacara Dewa Yadnya.

20). Baris Jojor
Tan Baris Jojor yakni tarian baris yang ditarikan sekelompok penari dengan menjinjing senjata jojor atau tombak bartangkai panjang. Tarian ini terdapat dalam upacara Dawa Yadnya. Tarian ini ada di wilayah Buleleng , Bangli , dan Karangasem.

21). Baris Kuning
Tari Baris Kuning merupakan tarian upacara Dewa Yadnya yang ditarikan oleh sekelompok penari lelaki yang berbusana serba kuning dan menjinjing senjata keris dan tamiang (perisai). Tarian ini terdapat di wilayah Buleleng.

22). Baris Tengklong
Baris Tengklong yakni tari yang dibawakan oleh sekelompok penari dengan senjata pedang , gerakannya dinamis , perkasa , dan mendekati gerakan pencak silat. Tarian ini khusus ditampilkan dalam upacara di Pura Penambangan Badung , tepatnya di desa Pamedilan Kodya Denpasar.

23). Baris Kelemet
Tari Baris Kelemet yakni tarian yang dibawakan oIeh sekelompok panari , yang memerankan para nelayan , dengan senjata semacam dayung , dan menggambarkan orang naik sampan di bahari untuk menangkap ikan. Tari ini ada dalam upacara Dawa Yadnya. Tari ini terdapat di wilayah Badung.

d. Tari Janger


Yang tergolong juga dalam golongan tari wali yakni Tari Janger. Tiri Janger merupakan jenis tarian pergaulan yang sungguh terkenal di Bali , khususnya bagi muda mudi. Tarian ini dijalankan oleh sekitar 10 pasang muda-mudi. Selama tarian berjalan , golongan penari perempuan (Janger) dan golongan penari lelaki (Kecak) menari dan bernyanyi bersahut-sahutan. Pada lazimnya lagu-lagunya bersifat bangga sesuai dengan alam kehidupan mereka.

Gamelan yang biasa dipakai mengiringi tari ini disebut Batel (Tetamburan) yang dilengkapi dengan sepasang gender wayang. Tarian tradisional Bali ini disangka timbul sekitar kala ke XX , merupakan pertumbuhan dari Tari Sang Hyang. Jika kecak merupakan pertumbuhan dari paduan bunyi lelaki , sedangkan jangernya merupakan pertumbuhan dari paduan bunyi wanita.

Lakon yang dibawakan dalam Tari Janger antara lain: Arjuna Wiwaha , Sunda Upasunda , dan lain sebagainya. Tari Janger sanggup ditemui nyaris di seluruh wilayah Bali , setiap wilayah memiliki kombinasi tersendiri sesuai dengan selera penduduk setempat.

Tari Janger di wilayah Tabanan biasanya dilengkapi dengan tampilan tugas Dag , yaitu: seorang berpakaian menyerupai jenderal tentara Belanda dengan gerak-gerak Improvisasi yang terkadang memberi komando terhadap penari Janger maupun Kecak.

Di desa Metra (Bangli) , pada selesai pertunjukan Tari Janger terdapat para penarinya senantiasa kerauhan. Jika di desa Sibang (Badung) , Tari Janger diiringi dengan Gamelan Gong Kebyar yang oleh penduduk lokal disebut Janger Gong.

Dari beberapa jenis tari Janger , yang masih aktif diantaranya:
  • Janger Kedaton (Denpasar)
  • Janger Singapandu (Gianyar)
Demikian Pembahasan kami ihwal "Tarian Tradisional Bali (Tarian Sakral) dan Penjelasannya" yang sanggup kami sampaikan. postingan Seni Tari memukau yang lain di situs .

:
Upacara Adat Bali Lengkap Penjelasannya
Pakaian Adat Bali Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Mengenal Kebudayaan Daerah Bali

Tarian Tradisional Bali (Semi Sakral) Dan Penjelasannya - Seni Budayaku

Konten [Tampil]

Tarian Tradisional Bali (Semi Sakral)

Salam budaya , kami harap pembaca situs SeniBudayaku masih tetap bergairah menuntut ilmu wawasan seni budaya bangsa. Pembahasan wacana tarian tradisional Bali kali ini merupakan tarian tradisional Bali yang tergolong dalam jenis tarian semi sakral yakni Tarian Bebali. Tarian Bebali merupakan pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung. Selanjutnya , simak uraian kami wacana jenis tari-tarian bali yang tergolong dalam golongan Tari Bebali.


Tarian Bebali (Tarian Tradisional Bali Semi Sakral)
Tari Bebali , merupakan jenis tarian tradisional Bali semi sakral yang dipertunjukkan untuk komplemen upacara , pengiring keagamaan dan juga untuk pengunjung. Yang tergolong dalam jenis tari Bebali ini antara lain:

a. Tari Topeng

Salah satu tari yang tergolong dalam golongan tarian tradisional Bebali merupakan Tari Topeng. Nama dari Topeng itu bermakna epilog paras yang yang dibikin dari kayu , kertas , kain , dan materi yang lain dengan bentuk yang berbeda-beda. Dari yang berupa wajah dewa-dewi , insan , hewan , setan , dan lain-lainnya. Di Bali , topeng merupakan sebuah bentuk dramatari yang semua pelakunya mengenakan topeng dengan dongeng yang bersumber pada dongeng sejarah yang lebih dipahami dengan Babad.

Dalam tarian ini , dikala membawakan peran-peran yang dimainkan , para penari memakai topeng bungkulan (yang menutup seluruh paras penari) , topeng sibakan (yang menutup cuma sebagian paras dari dahi hingga rahang atas tergolong yang cuma menutup pecahan dahi dan hidung). Untuk semua tokoh yang mengenakan topeng bungkulan tidak perlu berdialog langsung. Semua tokoh yang memakai topeng sibakan memakai pembicaraan berbahasa kawi dan Bali.

Tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam dramatari Topeng ini , berisikan Pangelembar (topeng keras dan topeng tua) , Panasar atau Kelihan (yang lebih tua) , Cenikan (yang lebih kecil) , Ratu (Dalem dan Patih) , dan Bondres (rakyat).

Jenis-jenis dramatari topeng yang ada di Bali di antaranya merupakan selaku berikut.

1). Topeng Pajegan
Yang merupakan jenis Tari Topeng di Bali merupakan Tari Topeng Pajegan. Tari ini merupakan jenis tarian tradisional Bali yang ditarikan seorang pemeran dengan memborong semua tugas-tugas yang terdapat dalam lakon yang dibawakan. Di dalam topeng Pajegan ada topeng yang mutlak mesti ada , yakni topeng Sidakarya.

Tari ini memiliki kekerabatan bersahabat dengan upacara keagamaan sehingga sering disebut Topeng Wali. Untuk Dramatari Topeng ini , kini masih ada nyaris di seluruh Bali.

2). Topeng Panca
Yang juga tergolong jenis Tari Topeng di Bali merupakan Tari Topeng Panca. Tari ini merupakan Tari Topeng yang dimainkan oleh empat atau lima orang penari yang memainkan peranan berbeda-beda sesuai permintaan lakon.

3). Topeng Prembon
Salah satu jenis tari topeng berikutnya merupakan Tari Topeng Prebon. Tari Topeng Prebon merupakan tari yang memperlihatkan tokoh-tokoh adonan yang diambil dari Dramatari Topeng Panca dan beberapa dari dramatari Arja , serta Topeng Bondres. Seni pertunjukan topeng ini umumya masih relatif muda. Tarian ini lebih memprioritaskan performa tokoh-tokoh lucu untuk menghidangkan humor-humor yang segar. 

dramatari-topeng-bali
Dramatari topeng


b. Tari Gambuh

Gambuh merupakan jenis dramatari Bali yang dianggap memiliki kualitas paling tinggi sebab tergolong dramatari klasik yag kaya akan gerak-gerak tari. Sehingga dianggap sumber dari segala macam tari klasik Bali. Lakon tarian Gambuh bersumber pada cerita Panji. Gambuh berupa total theater sebab di dalamnya terdapat perpaduan unsur seni drama dan tari , seni bunyi , seni rupa , seni sastra , dan lainnya.

Dalam catatan sejarah , tarian ini diperkirakan timbul sekitar periode ke XV yang lakonnya bersumber pada dongeng Panji. Gambuh berupa total theater sebab di dalamnya terdapat jalinan unsur seni bunyi , seni drama & tari , seni rupa , seni sastra , dan lainnya.

Tarian gambuh biasanya dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya. Seperti , odalan , upacara Manusa Yadnya , perkawinan keluarga ningrat , upacara Pitra Yadnya (Ngaben) dan lain sebagainya.

Dalam pementasan , tari ini biasanya diiringi dengan gamelan Penggambuhan yang berlaras pelog Saih Pitu. Dan tokoh-tokoh yang lazim ditampilkan yaitu: Condong , Kakan-kakan , Putri , Arya/Kadean-kadean , Panji (Patih Manis) , Prabangsa (Patih Keras) , Demang , Temenggung , Turas , Panasar , dan Prabu. Dalam memainkan tokoh-tokoh tersebut semua penari berdialog , biasanya bahasa yang digunakan merupakan bahasa Kawi , kecuali tokoh Turas , Panasar; dan Condong , yang khusus untuk tokoh-tokoh itu memakai bahasa Bali , baik halus , madya , ataupun yang kasar.

Diantara tarian Gambuh yang masih aktif hingga kini antara lain:
  • Batuan (Gianyar)
  • Pedungan (Denpasar)
  • Tumbak Bayuh (Badung)
  • Apit Yeh (Tabanan)
  • Anturan dan Naga Sepeha (Buleleng)
  • Padang Aji dan Budakeling (Karangasem)

c. Tari Wayang Wong

Wayang Wong merupakan jenis dramatari Bali yang menekankan seni pertunjukan topeng dan pewayangan. Dramatari wayang wong biasanya mengambil lakon wira crita Ramayana dan wira crita Mahabarata. Dalam membawakan tokoh utama penari berdialog dengan bahasa Kawi , sedangkan punakawan memakai bahasa Bali.

Tarian tradisional Wayang Wong di bali terdapat 2 jenis , yaitu:
1. Wayang Wong Ramayana , yakni dramatari Wayang Wong yang cuma mengambil lakon dari wira crita Ramayana. Hampir semua penari mengenakan topeng dan diiringi dengan gamelan Batel Wayang berlaras Slendro.

Tarian ini terdapat di desa-desa , antara lain:
  • Mas , Telepud , Den tiyis (Gianyar)
  • Marga , Apuan , Tunjuk (Tabanan)
  • Sulahan (Bangli)
  • Wates Tengah (Karangasem)
  • Bualu (Badung)
  • Prancak , Batuagung (Jembrana)
2. Wayang Wong Parwa , yakni dramatari Wayang Wong yang cuma mengambil lakon dari wira crita Mahabarata (Asta Dasa Parwa). Para penarinya tidak memakai topeng , kecuali para punakawan. Biasanya , penari diiringi dengan gamelan Batel Wayang berlaras Slendro. Tarian Parwa terdapat di desa-desa , antara lain:
  • Sukawati , Teges , Pujung (Gianyar)
  • Blahkiuh (Badung)
Demikian Pembahasan kami wacana "Tarian Tradisional Bali (Semi Sakral) dan Penjelasannya" yang sanggup kami sampaikan. postingan seni tari Bali menawan yang lain di situs .

:
Tarian Tradisional Bali (Tarian Sakral) dan Penjelasannya
Mengenal Kebudayaan Daerah Bali
Pakaian Adat Bali Lengkap , Gambar dan Penjelasannya

Tarian Tradisional Bali (Tarian Hiburan) Dan Penjelasannya - Seni Budayaku

Konten [Tampil]

Tarian Tradisional Bali (Tarian Hiburan)

Tarian tradisional Bali yang kami diskusikan pada peluang ini yakni tarian tradisional Bali yang tergolong dalam jenis tarian hiburan. Tarian Tradisional Bali yang tergolong dalam jenis tari hiburan disebut dengan nama tarian Balih-Balihan. Tarian ini ialah salah satu kalangan tarian Bali jenis tari untuk hiburan pengunjung. Macam-Macam tarian tradisional bali yang tergolong dalam kalangan tari Balih-Balihan atau tari hiburan antara lain menyerupai tari Legong , Parwa , Arja , Prembon , dan Joged , serta koreografi tari terbaru lainnya. Lebih jelasnya silahkan baca uraian kami berikut ini.

Tari Balih-Balihan (Tarian Hiburan)
Tarian Balih-Balihan , yakni jenis tarian hiburan yang umumnya disajikan/ ditampilkan untuk pengunjung. Macam-macam tarian tradisional Bali yang tergolong dalam tari Balih-Balihan yaitu:

a. Tarian Legong

Tari Legong yakni suatu tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sungguh kompleks , dan terikat dengan struktur tabuhan pengiring. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis. Kemudian diartikan selaku gerakan lemah gemulai tari.

Tarian ini dibawakan oleh dua penari gadis atau lebih dengan memperlihatkan tokoh Condong selaku pembukaan tari Legong. Ciri khas tari Legong yakni pemakaian kipas para penarinya. Dalam memperlihatkan tari Legong umumnya diiringi gamelan yang disebut Gamelan Semar Pagulingan. Untuk lakon umumnya bersumber pada:
1. Cerita Malat terutama kisah Prabu Lasem
2. Cerita Kunthir dan Jobog (kisah Subali Sugriwa)
3. Legod Bawa (kisah Brahma Wisnu)
4. Kuntul (kisah burung)
5. Sudarsana (semacam Calonarang)
6. Palayon
7. Chandrakanta , dll
Dalam struktur tari , kebanyakan tari ini terdiri dari:
1. Papeson ,
2. Pangawak ,
3. Pengecet , dan
4. Pakaad.

Ada beberapa tempat di Bali yang memiliki jenis tari Legong yang khas , yaitu:
1. Desa Tista (Tabanan) , terdapat jenis tari Legong yang sering dinamakan Andir (Nandir).
2. Pura Pajegan Agung (Ketewel) , terdapat jenis tari Legong yang memakai topeng dinamakan Sang Hyang Legong atau Topeng Legong.

Di Bali ada beberapa tempat yang dianggap selaku sumber tari Legong , yaitu:
1. Saba , pajeng , peliatan (Gianyar)
2. Binoh , Kuta (Badung)
3. Kelandis (Denpasar)
4. Tista (Tabanan)

b. Tarian Arja

Tari Arja yakni sejenis opera khas Bali dan tergolong dalam pertunjukan dramatari yang dialognya ditembangkan secara macapat. Nama Arja berasal dari kata Reja (Sansekerta) yang artinya "keindahan". Biasanya dalam tari diiringi gamelan yang disebut Geguntangan.

Dalam tari Arja sumber lakon yang utama yakni kisah Panji (Malat) , kemudian lahir sejumlah kisah menyerupai Bandasura , Pakang raras , Linggar petak , I Godogan , Cipta kelangen , Made umbara , Cilinaya , Dempu awang yang dipahami luas penduduk Bali.

Dalam tari ini ada tiga fase penting dalam perkembangannya , yaitu:
1. Munculnya Arja Doyong (Arja tanpa iringan gamelan , dimainkan satu orang).
2. Arja Geguntangan (memakai gamelan Geguntangan dengan jumlah pemain lebih dari satu).
3. Arja Gede (dibawakan antara 10 hingga 15 pemain dengan struktur pertunjukan baku menyerupai yang ada di saat ini).

c. Tarian Joged Bumbung

Joged Bumbung ialah tarian pergaulan di Bali. Biasanya tarian ini dipentaskan dalam program sosial kemasyarakatan di Bali. Tarian ini ditarikan oleh penari perempuan , yang kemudian mencari pasangan lelaki dari penonton untuk diajak menari bersama. Tarian ini diiringi oleh alat musik dari bambu.

d. Tarian Drama Gong

Drama Gong yakni suatu bentuk seni pertunjukan Bali yang menggabungkan unsur drama terbaru (non tradisional Bali) dengan unsur kesenian tradisional Bali. Drama Gong menggambarkan bentuk tarian yang dipentaskan , setiap gerak pemain dan peralihan situasi senantiasa diiringi gamelan Gong (Gong Kebyar). Drama Gong diciptakan oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya dari desa Abianbase (Gianyar).

dramatari-drama-gong-bali
Tari Drama Gong

e. Tarian Barong

Tarian Barong memperlihatkan tarian dengan pemain tari memakai boneka berwujud hewan berkaki empat atau insan purba yang memiliki kekuatan magis. Barong ialah benda sakral yang disucikan oleh penduduk Hindu di Bali. Bahan untuk pengerjaan barong diambil dari kayu renta di tempat-tempat yang diandalkan angker. Jenis-jenis Barong yang hingga kini masih ada di Bali , yaitu:
1. Barong Ket
2. Barong Bangkul
3. Barong Asu
4. Barong Brutuk
5. Barong Kedingkling
6. Barong Gajah
7. Barong Macan
8. Barong Landung

f. Tari Pendet

Tari Pendet yakni suatu tarian Bali yang dipakai selaku persembahan untuk para leluhur. Tarian ini dipentaskan di halaman suatu pura , menghadap ke suatu pelinggih. Tarian ini dibawakan oleh penari perempuan yang menenteng bokor (canang sari). Tarian ini dibawakan secara massal dipimpin oleh seorang pemangku (pemimpin upacara). Tarian ini diiringi musik gamelan dan gong.

tari-pendet-di-bali
Pertunjukan Tari Pendet

g. Tari Kecak

Tari Kecak yakni jenis tari yang dimainkan oleh laki-laki. Tarian Bali ini dipertunjukkan oleh banyak penari lelaki yang duduk berbaris melingkar dengan irama tertentu menyerukan "Cak" dan mengangkat kedua lengan. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana di saat barisan monyet menolong Rama melawan Rahwana.

Lagu tari kecak diambil dari ritual tarian Sang Hyang. Dalam tarian ini tidak memakai alat musik , cuma memakai kencringan yang dipakai di kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

:
Tarian Tradisional Bali (Tarian Sakral) dan Penjelasannya
Tarian Tradisional Bali (Semi Sakral) dan Penjelasannya
Mengenal Kebudayaan Daerah Bali

Demikian ulasan kami wacana "Tarian Tradisional Bali (Tarian Hiburan) dan Penjelasannya" yang sanggup kami sampaikan. postingan seni tari Bali menawan yang lain di situs .

Jenis-Jenis Reklame| Pemahaman Dan Teladan Reklame - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Jenis-Jenis Reklame , Pengertian dan Contoh Reklame - Reklame media visual ialah jenis reklame yang mempergunakan goresan pena dan gambar yang dimasak sedemikian rupa untuk mengkomunikasikan pesan tertentu terhadap orang lain lewat media visual. Jenis-jenis reklame , pemahaman dan referensi reklame antara lain selaku berikut;

1. Iklan
Iklan yakni jenis reklame singkat yang berniat mengiklankan barang atau jasa dalam bentuk visual(tulisan dan gambar) pada media cetak atau elektronik. Berikut ini referensi reklame iklan.

reklame-iklan-koran
Contoh Reklame "Iklan"

2. Spanduk
Spanduk yakni reklame yang menampung pemberitahuan reklame komersial atau non komersial yang dibentuk secara ringkas , padat dan terang menggunakan kain dan sejenisnya yang dibentangkan diantara dua tiang di daerah strategis dan ramai. Berikut ini referensi reklame spanduk.

Reklame-spanduk
Contoh Reklame "Spanduk"

3. Brosur
Brosur ialah reklame yang dibentuk pada selembar kertas dengan isi pemberitahuan yang lebih rinci dan terang , disampaikan dengan cara disebarluaskan secara pribadi agar dibaca dan diketahui konsumen/ target. Berikut ini referensi reklame brosur.

reklame-brosur
Contoh Reklame "Brosur"

4. Embalase
Embalase adalah jenis reklame yang diposisikan pribadi pada bungkus produk , berfungsi selaku pesona , pemberitahuan , pemberitahuan wacana produk tersebut.

reklame-embalase
Contoh Reklame "Embalase"

5. Poster
Poster adalah jenis reklame berupa selembaran kertas yang berisi gambar dan goresan pena yang dibentuk semenarik mungkin dan diposisikan dengan cara ditempel ditempat-tempat lazim yang strategis. Berikut ini referensi reklame poster.

reklame-poster
Contoh Reklame "Poster"

6. Baliho
Baliho yakni jenis reklame yang berisi gambar/ goresan pena menawan dan informatif dengan ukuran besar , diposisikan di daerah lazim dan strategis menggunakan tiang besar dan berdampak dan bersifat semi permanen. Berikut ini referensi reklame baliho.
reklame-baliho
Contoh Reklame "Baliho"

7. Billboard
Billboard yakni jenis reklame yang berisi gambar atau goresan pena yang menawan dan informatif dengan ukuran besar , diposisikan pada atap dinding pertokoan atau instansi tertentu dengan sifat permanen.

reklame-billboard
Contoh Reklame "Billboard"

8. Banner
Banner yakni jenis reklame dengan bentuk kotak (potrait) umumnya dicetak dengan digital printing menggunakan MMT diposisikan depan toko atau instansi menggunakan penyangga.

reklame-banner
Contoh Reklame "Banner"

9. Leaflet
Leaflet yakni jenis reklame yang berupa lembaran kecil yang dilipat lipat , berisi pemberitahuan lengkap dan rinci. Penyampaiannya ditangani dengan cara ditaruh ditempat yang gampang diambil , disebarkan atau diberikan pribadi terhadap konsumen/ target. Berikut ini referensi reklame leaflet.

reklame-leaflet
Contoh Reklame "Leaflet"

10. Kalender
Kalender yakni tunjangan nama pada periode waktu dalam suatu tata cara yang divisualisasikan pada media cetak atau elektronik. Kalender dalam bentuk media cetak sanggup digunakan selaku reklame dengan menampilkan komplemen gambar dan goresan pena selaku reklame visual pada bab depan atau bab atas kalender. Berikut ini referensi reklame kalender.

reklame-kalender
Contoh Reklame "Kalender"

Selain jenis-jenis reklame dan referensi reklame yang saya sampaikan di atas , masih banyak lagi jenis reklame yang lain yang belum sanggup saya rangkum dan saya tulis pada postingan ini.

:
Pengertian Reklame , Media dan Tujuan Reklame
15 Contoh Poster Pendidikan Menarik dan Praktis Digambar
35 Contoh Poster Desain Grafis dan Poster Gambar Tangan yang Kreatif