Showing posts sorted by relevance for query pengertian-dan-contoh-hasad-macam-macam. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengertian-dan-contoh-hasad-macam-macam. Sort by date Show all posts

Nih Pengertian Dan Pola Hasad | Macam-Macam, Pengaruh Negatif, Dan Penyebab Sifat Hasad

Hasad yaitu penyakit hati saat seseorang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karunia Allah Swt. Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci. Hasad berdasarkan istilah yaitu membenci nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada orang lain. Selain itu, ia juga menginginkan supaya nikmat tersebut segera hilang atau terhapus dari orang lain. (Uwes Qorni. 1997. Halaman 66–67). Nikmat yang dikaruniakan Allah Swt. kepada hamba-Nya tidak sama. Ada insan yang dikaruniai nikmat berupa harta benda. Ada yang dikaruniai nikmat berupa anak, kecerdasan, kecantikan, dan banyak sekali nikmat lainnya. Meskipun demikian, ada insan yang mempunyai sikap hasad yang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karunia Allah Swt.
 yaitu penyakit hati saat seseorang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karuni Nih Pengertian dan Contoh Hasad | Macam-Macam, Dampak Negatif, dan Penyebab Sifat Hasad
 Ada dua kondisi yang mungkin ditunjukkan oleh seseorang yang berperilaku hasad kalau orang lain mendapat nikmat. Pertama, benci terhadap nikmat Allah Swt. yang dikaruniakan kepada orang lain dan ia menginginkan nikmat tersebut hilang atau berpindah kepadanya. Sikap ini disebut dengan hasad. Kedua, tidak membenci nikmat tersebut dan tidak menginginkannya lenyap, tetapi ia ingin memperoleh nikmat yang sama. Sikap ini disebut gitbah atau nafasah (kompetisi).
    Contoh hasad pertama kali dilakukan oleh iblis. Iblis merasa tidak suka Adam mendapat karunia Allah Swt. Iblis menolak untuk bersujud (memberi hormat) kepada Adam lantaran sifat takabur dan hasad. Hasad di dunia pertama kali dilakukan oleh Qabil terhadap Habil, saudaranya. Qabil tidak menyukai Habil mendapatkan nikmat berupa kesempatan menikah dengan Iklima. Ia menginginkan nikmat yang diterima Habil berpindah kepadanya. Iblis yang merupakan musuh insan sampai kiamat terus memanas-manasi Qabil. Oleh lantaran sifat hasad, Qabil tega membunuh Habil, saudara kandungnya. Contoh sikap hasad sering kita temui dalam keseharian. misalnya, A mendapat karunia dari Allah Swt. berupa kecantikan. B tidak menyukai nikmat yang diterima A. Ia ingin nikmat berupa kecantikan tersebut berpindah kepadanya atau hilang dari A. Sikap yang ditunjukkan oleh B merupakan penyakit hati, yaitu hasad. Masih banyak referensi sikap hasad yang terjadi dalam kehidupan.

Macam-Macam Sifat Hasad
    Menurut Imam al-Gazali hasad itu ada tiga macam sebagai berikut.
1. Menginginkan supaya kenikmatan orang lain itu hilang dan beralih kepada dirinya.
2. Menginginkan supaya kenikmatan orang lain itu hilang, meskipun ia tidak sanggup menggantikannya, baik lantaran merasa tidak mungkin bahwa dirinya akan sanggup menggantikannya atau memang kurang senang memperolehnya atau lantaran lain. Hasad semacam ini lebih jahat dari kedengkian yang pertama.
3. Tidak ingin kalau nikmat orang lain itu hilang, tetapi ia benci kalau orang itu akan melebihi kenikmatan yang dimilikinya sendiri. Hal ini juga dihentikan lantaran orang tersebut terang tidak rela dengan apa-apa yang telah dikaruniakan oleh Allah.
    Demikianlah macam-macam hasad berdasarkan Imam al-Gazali sanggup berbentuk tiga sikap ibarat disebutkan di atas. Sebagai sikap tercela hasad mengakibatkan imbas negatif, baik bagi pelaku maupun orang lain.

Dampak Negatif Hasad
    Di antara imbas negatif sikap hasad sebagai berikut.
1. Menghanguskan Amal Kebaikan
    Salah satu imbas negatif hasad yaitu menghanguskan amal kebaikan. Dampak ini dirasakan oleh pemilik sikap hasad. Hasad sanggup mengkremasi amal kebaikan bagaikan api mengkremasi kayu bakar. Api dalam sekejap sanggup menghanguskan setumpuk kayu bakar yang dikumpulkan berhari-hari. Perhatikan sabda Rasulullah saw. dari Abu Hurairah berikut ini.
 yaitu penyakit hati saat seseorang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karuni Nih Pengertian dan Contoh Hasad | Macam-Macam, Dampak Negatif, dan Penyebab Sifat Hasad
 Artinya: Jauhilah olehmu sifat dengki lantaran sebetulnya sifat dengki itu memakan kebaikan ibarat api memakan kayu bakar. (H.R.Ahmad)
    Hidup ini usaha dan untuk melaksanakan amal saleh diharapkan usaha yang tidak mudah. Hal ini lantaran setan dan hawa nafsu terus-menerus mengajak insan untuk berbuat maksiat. Seseorang yang berbuat kebajikan dan amal saleh berarti harus berjuang melawan setan dan hawa nafsu. Sungguh disayangkan kalau hasad merusak semua amal kebaikan yang dilakukan dengan usaha keras. Amal yang telah dilakukan bertahun-tahun lenyap dalam sekejap oleh sikap hasad. Ibarat ”Setitik nila merusak susu sebelanga” atau ”Panas setahun terhapus oleh hujan sehari”. Sekali berbuat hasad, amal kebaikan yang telah dikumpulkan bertahun-tahun pun lenyap tidak berbekas. Sungguh dahsyat dan mengerikan imbas negatif sikap hasad bagi diri dan amal seseorang.
 yaitu penyakit hati saat seseorang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karuni Nih Pengertian dan Contoh Hasad | Macam-Macam, Dampak Negatif, dan Penyebab Sifat Hasad
2. Merasa Senang kalau Orang Lain Tertimpa Musibah
    Seseorang yang berperilaku hasad merasa tidak suka kalau orang lain mendapat karunia Allah Swt. Hal ini lantaran ia khawatir orang lain sanggup menyainginya dengan nikmat yang dikaruniakan Allah Swt. Sebaliknya, ia merasa senang atau senang kalau orang lain tertimpa musibah. Tertimpa petaka mengakibatkan seseorang berduka atau bersedih. Dengan demikian, ia merasa senang lantaran orang lain sengsara dan tidak sanggup menyainginya.
3. Memutus Tali Silaturahmi
    Dampak negatif hasad yaitu sanggup memutus tali silaturahmi yang telah terjalin. Seseorang yang mempunyai sifat hasad senantiasa tidak menyukai nikmat yang diterima oleh orang lain. Suatu nikmat terkadang disyukuri dengan mengundang teman untuk makan bersama. Seseorang yang hasad sering tidak mau menghadirinya lantaran ia merasa tidak suka dengan nikmat tersebut. Mungkin juga ia mau hadir, tetapi tidak ikhlas. Lama-kelamaan tali silaturahmi yang telah terjalin pun pudar. Hasad sanggup mendorong seseorang untuk senantiasa berusaha menghilangkan nikmat yang diterima teman atau saudara. Jika teman atau orang lain mengetahuinya, tentu saja mereka tidak suka. Sikap ini sanggup merenggangkan bahkan memutus tali silaturahmi yang telah terjalin.
4. Hilangnya Ketenangan Hidup
    Sifat hasad mengakibatkan imbas rasa lelah yang tiada simpulan bagi pelakunya. Pelaku hasad juga akan kehilangan ketenangan dalam hidup. Ia selalu merasa waswas kalau ada orang lain yang mendapat karunia Allah Swt. Setiap kali ada orang lain yang mendapatkan karunia-Nya, ia merasa bersedih dan tersiksa. Hatinya semakin terbakar oleh sifat hasad. Dengan demikian, ketenangan hilang dan yang ada hanya rasa waswas dan impian untuk menghilangkan nikmat yang diterima orang lain.
5. Tidak Dapat Menyempurnakan Iman
    Orang yang hasad tidak sanggup mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. dijelaskan bahwa tidak tepat doktrin seseorang sehingga ia sanggup mengasihi orang lain sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri. Dengan demikian imbas negatif pelaku hasad tidak sanggup menyempurnakan doktrin lantaran ia tidak sanggup mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri.
6. Menyusahkan Diri Sendiri
    Dampak negatif sifat hasad sanggup menyusahkan diri pelaku. Hal ini lantaran sifat hasad yang dimilikinya tidak akan bisa menolak kehendak Allah Swt. Allah Swt. berhak mengaruniakan suatu nikmat kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Allah Swt. berhak mengaruniakan kebahagiaan kepada orang yang tidak disukai oleh pelaku hasad. Kehendak Allah Swt. niscaya terwujud meskipun orang yang hasad tidak sanggup menerimanya. Dengan demikian, pelaku hasad hanya menyusahkan diri sendiri lantaran kehendak-Nya tetap berlangsung. Ia akan tersiksa dan senantiasa merasa waswas. Dengan demikian, pelaku hasad telah menyusahkan diri sendiri lantaran ia tidak akan bisa menghentikan atau menolak kehendak Allah Swt.
    Demikianlah beberapa imbas negatif sikap hasad. Kesimpulan yang sanggup diambil dari uraian di depan, bahwa hasad tidak membawa hikmah. Justru hasad mengakibatkan imbas jelek yang tidak pernah kita inginkan. Oleh lantaran itu, marilah kita jauhi hasad dan musnahkan dari hati.

Penyebab Sifat Hasad
    Hasad merupakan penyakit yang berbahaya. Hasad sanggup menyerang siapa pun, baik anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan, oleh lantaran itu kita harus menghindari sifat hasad.
Sifat hasad sanggup disebabkan oleh sifat-sifat sebagai berikut.
1. Permusuhan dan Kebencian
    Permusuhan dan kebencian terhadap orang lain sanggup mengakibatkan sifat hasad. Permusuhan sanggup mengakibatkan seseorang berkeinginan untuk mengalahkan lawannya. Sikap ini menyebabkannya tidak suka kalau lawan atau musuhnya mendapat karunia Allah Swt. Ia ingin nikmat tersebut hilang atau beralih kepadanya sehingga orang lain tidak sanggup mengalahkannya. Ketika lawan mendapat karunia Allah Swt., ia khawatir kalau nikmat atau karunia tersebut dijadikan alat untuk mengalahkannya. Dengan demikian, ia menginginkan dan berusaha menghilangkan nikmat dari orang yang dibencinya.
2. Sombong dan Ujub
    Kesombongan yang bersarang dalam hati seseorang sanggup mengakibatkan sikap hasad. Orang yang sombong selalu merasa di atas orang lain. Oleh karenanya, ia tidak menyukai kalau orang lain mendapatkan nikmat yang mungkin saja sanggup menyainginya. Ia khawatir nikmat yang diterima orang lain sanggup menyamai karunia yang diterimanya padahal ia ingin lebih dari orang lain dalam segala hal. Selain sifat takabur yang sanggup mengakibatkan hasad, ujub juga sanggup mengakibatkan sikap hasad. Orang yang ujub suka membangga-banggakan amal dan nikmat yang diterimanya. Ia tidak ingin ada orang yang sanggup mengalahkan atau menyainginya. Sikap ini sanggup mengakibatkan hasad. Hal ini lantaran ia tidak menyukai kalau ada orang lain yang mendapatkan nikmat. Ia menginginkan nikmat yang diterima orang lain hilang atau berpindah kepadanya.
3. Cinta Harta dan Gila Jabatan
    Sikap terlalu cinta harta dan abnormal jabatan sanggup mengakibatkan sifat hasad. Seseorang yang terlalu cinta harta tidak menyukai kalau ada orang lain yang memperoleh nikmat berupa harta benda. Ia khawatir orang tersebut bisa mengalahkannya dalam bidang ekonomi atau kekayaan. Selain itu, sikap abnormal jabatan mengakibatkan seseorang merasa tidak suka kalau ada orang lain mendapat karunia berupa kedudukan atau jabatan. Ia ingin kedudukan atau jabatan tersebut hilang atau berpindah kepadanya.
 yaitu penyakit hati saat seseorang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karuni Nih Pengertian dan Contoh Hasad | Macam-Macam, Dampak Negatif, dan Penyebab Sifat Hasad
Hasad merupakan penyakit umat terdahulu. Penjelasan ini sanggup ditemukan dalam sabda Rasulullah saw berikut ini.
 yaitu penyakit hati saat seseorang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karuni Nih Pengertian dan Contoh Hasad | Macam-Macam, Dampak Negatif, dan Penyebab Sifat Hasad
 Artinya: Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu (yaitu) benci dan dengki. Dan dengki itulah yang membinasakan agama. Tidak ibarat (pisau) mencukur rambut. (H.R. Ahmad dan Tirmizi)

Cara Menghindari Sifat Hasad
    Beberapa hal yang sanggup dilakukan untuk menghindari sifat hasad sebagai berikut.
1. Mewaspadai Bahaya dan Menghindari Penyebabnya
    Sebagaimana dijelaskan di depan bahwa hasad mengakibatkan imbas negatif yang buruk. Oleh lantaran itu, seseorang yang ingin terhindar dari hasad harus meragukan dan senantiasa mengingat ancaman yang ditimbulkannya. Selain itu, ia juga harus menghindari hal-hal atau sifat-sifat yang sanggup mengakibatkan hasad. Dengan melaksanakan hal tersebut seseorang akan sanggup terhindar dari sifat hasad.
2. Menyadari bahwa Nikmat yang Diterima Berasal dari Allah Swt.
    Nikmat yang dikaruniakan kepada seseorang yaitu yang terbaik untuknya. Suatu nikmat yang dikaruniakan kepada orang lain belum tentu cocok untuk orang tertentu. Kesadaran tersebut sanggup menghilangkan hasad dari dalam diri. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Swt. merupakan cara menghilangkan hasad dari dalam hati. Nikmat yang dikaruniakan Allah Swt. harus disyukuri. Bersyukur berarti berterima kasih atas karunia-Nya. Seseorang tidak akan bisa memberi nikmat atau mencegahnya supaya tidak dikaruniakan Allah Swt. kepada orang lain. Kesadaran bahwa nikmat yang diterima oleh makhluk termasuk insan berasal dari Allah Swt. sanggup menghindarkan sikap hasad dari hati.
 yaitu penyakit hati saat seseorang merasa tidak senang kalau orang lain mendapatkan karuni Nih Pengertian dan Contoh Hasad | Macam-Macam, Dampak Negatif, dan Penyebab Sifat Hasad
 3. Menyadari bahwa Sesama Manusia yaitu Saudara
    Kesadaran bahwa sesama insan yaitu saudara sanggup menghindari hasad. Sesama insan yaitu saudara yang tidak seharusnya disakiti atau dianiaya. Saudara sesama muslim bagaikan satu tubuh. Jika ada anggota badan yang sakit, anggota yang lain turut merasakannya. Begitu juga dengan sesama muslim. Jika ada saudara muslim yang mendapat nikmat, muslim yang lain turut merasakannya. Selain itu, seseorang harus berusaha mengasihi dan membenci orang lain lantaran Allah Swt. Sikap ini juga sanggup menghindarkan hasad dari kehidupan.
4. Memohon Perlindungan Allah Swt.
    Seseorang yang ingin terhindar dari sifat hasad hendaknya senantiasa memohon derma Allah Swt. Hanya kepada Allah Swt. kita memohon derma supaya dijauhkan dari sifat hasad. Hanya Dia yang sanggup memberi derma kepada hamba-Nya dari sikap hasad. Oleh lantaran itu, kita diperintahkan untuk senantiasa memohon perlindungan-Nya dari sikap hasad. Semoga dengan senantiasa memohon perlindungan-Nya kita sanggup terhindar dari hasad yang sangat merugikan.

Nih Sikap Aniaya Dan Macam-Macam Zalim (Pengertian Dan Rujukan Sikap Aniaya)

Aniaya sanggup diartikan dengan perbuatan bengis atau berbuat sewenang-wenang. Berbuat aniaya sanggup diartikan dengan berbuat sewenang-wenang. Perbuatan absolut tersebut sanggup dilakukan terhadap sesama insan maupun terhadap makhluk-Nya. Aniaya merupakan sikap tercela yang harus diwaspadai. Terhadap sesama insan tidak sepantasnya kita berbuat aniaya. Terhadap sesama makhluk kita dihentikan berbuat aniaya. Makhluk Allah Swt. mempunyai hak yang sama untuk hidup. Oleh alasannya itu, kita dihentikan berbuat aniaya kepada mereka.
 sanggup diartikan dengan perbuatan bengis atau berbuat sewenang Nih Perilaku Aniaya dan Macam-Macam Zalim (Pengertian dan Contoh Perilaku Aniaya)
    Termasuk dalam sikap aniaya (zalim) yaitu perbuatan yang melampaui batas. Selain itu, termasuk dalam sikap aniaya yaitu menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Zalim sanggup diartikan dengan melanggar hak orang lain. Tanpa disadari kita sering menzalimi atau berbuat aniaya kepada teman atau saudara. Salah satu contoh perbuatan aniaya yaitu mengurangi timbangan. Meskipun pembeli tidak mengetahuinya, tetap saja penjual telah berbuat aniaya kepadanya. Allah Swt. mengetahui seluruh perbuatan manusia. Allah Swt. mengetahui perbuatan zalim yang telah dilakukan oleh penjual yang mengurangi timbangan. Jika barang yang dijual cacat atau barang yang ada kurang berat timbangannya, kita sanggup berkata jujur atau mengurangi harga. Hal tersebut lebih baik dan lebih jujur daripada berbuat zalim dengan mengurangi timbangan.

Macam-Macam Zalim
    Perilaku aniaya harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Aniaya tidak membawa manfaat sedikit pun bagi kehidupan seseorang. Ada beberapa macam bentuk zalim yaitu sebagai berikut:
1. Zalim kepada Allah Swt.
    Zalim kepada Allah Swt. merupakan kezaliman tertinggi. Zalim kepada Allah Swt. sanggup berbentuk perbuatan syirik, tidak mengakui bahwa Allah Swt. yaitu khaliq, tidak takut kepada Allah Swt., dan banyak sekali tindakan lainnya.
2. Zalim terhadap Anggota Tubuh Pemberian Allah Swt.
    Anggota badan merupakan karunia Allah Swt. yang harus dijaga sebaik-baiknya. Anggota badan hendaknya dipergunakan untuk melaksanakan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tidak sepantasnya anggota badan dipergunakan untuk berbuat aniaya. Menyakiti orang lain merupakan sikap zalim yang memakai anggota badan sebagai alatnya. Jangan hingga anggota badan menjauhkan kita dari Allah Swt.
3. Zalim terhadap Harta
    Harta benda merupakan karunia Allah Swt. dan titipan yang sewaktu-waktu sanggup diambil oleh pemilik-Nya. Karunia berupa harta benda harus dipergunakan sebaik-baiknya. Dimanfaatkan untuk membantu fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuan. Memanfaatkan harta benda untuk suatu perbuatan yang menjauhkan dari Allah Swt. berarti telah berbuat aniaya terhadap harta benda.
4. Zalim kepada Sesama Manusia
    Zalim kepada sesama insan sanggup berbentuk pemukulan, penghinaan, fitnah, dan banyak sekali bentuk perbuatan jelek lainnya. Zalim kepada sesama insan ini yang paling sering dibahas dan muncul ke permukaan. Perbuatan zalim lainnya sering dilupakan dan luput dari pembahasan.
5. Zalim terhadap Sesama Makhluk
    Banyak sekali bentuk perbuatan zalim terhadap sesama makhluk. Misalnya merusak lingkungan, menyiksa hewan, tidak memberi makan binatang peliharaan, dan perbuatan lainnya. Demikianlah bentuk-bentuk perbuatan zalim. Perbuatan zalim sanggup menyakiti dan menyengsarakan orang lain. Dengan demikian, zalim harus dijauhkan dari kehidupan. Tanamkan dalam hati bahwa tidak sepantasnya kita menyakiti atau berbuat zalim kepada Allah Swt., sesama makhluk, maupun diri sendiri. Diri sendiri dan sesama makhluk mempunyai hak yang sama untuk hidup dan mencicipi kebahagiaan. Selain itu, kesadaran bahwa makhluk Allah Swt. mempunyai kedudukan yang sama di hadapan-Nya sanggup menghindarkan perbuatan zalim dari hati. (Buku PAI)
Itulah tadi bahasan mengenai sikap aniaya dan zalim, baca juga sikap hasad dan riya, biar bermanfaat :)

Nih Pengertian, Contoh, Dan Ciri-Ciri Riya | 4 Cara Menghindari Sikap Riya

Pengertian riya secara bahasa yaitu mengatakan amal kebaikan kepada orang lain. Menurut istilah riya yaitu mengatakan ibadah dengan maksud dan tujuan dilihat insan dan mengharapkan kebanggaan atas apa yang diperlihatkannya itu. Riya merupakan sikap tercela sebagaimana hasad. Riya berasal dari kata ru’yah yang berarti penglihatan. Dari asal katanya riya sanggup dipahami sebagai sikap atau sikap yang ingin dilihat atau diperlihatkan kepada orang lain. Tujuannya untuk memperoleh pujian, penghargaan, dan posisi tertentu dalam hati manusia. Sebagian ulama mendefinisikan riya sebagai menginginkan kedudukan dalam hati insan dengan cara mengatakan aneka macam kebaikan kepada mereka. Riya merupakan sifat yang sangat halus. Riya diibaratkan mirip mencari semut hitam yang berjalan di atas kerikil hitam pada malam gelap gulita. Oleh lantaran halusnya kadang kita tidak menyadari bahwa riya telah bersarang dalam hati. Keberadaan riya dalam hati dan amal sangat berbahaya lantaran ia sanggup menghapus pahala dari amal saleh yang telah dilaksanakan. (Uwes al-Qorni. 1997. Halaman 43–45)
 yaitu mengatakan amal kebaikan kepada orang lain Nih Pengertian, Contoh, dan Ciri-Ciri Riya | 4 Cara Menghindari Perilaku Riya
     Contoh riya seringkali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, A menunaikan salat lantaran dilihat oleh orang tuanya. Tujuan A mungkin hanya untuk menerima kebanggaan dari orang tuanya. Hanya kebanggaan dari orang tuanya yang didapatkan tanpa menerima rida Allah Swt. B rajin berguru hanya lantaran ingin dipuji orang tuanya dan beberapa referensi lainnya.
 
Ciri-Ciri Riya
    Riya merupakan penyakit hati yang tidak sanggup dilihat oleh penglihatan. Meskipun demikian, orang yang mempunyai sifat riya sanggup dilihat dari ciri-cirinya. Di antara ciri-ciri sifat riya sebagai berikut.
1. Merasa bahagia dan ringan dalam melaksanakan ibadah kalau dilihat orang lain.
2. Merasa bahagia kalau perbuatannya menerima kebanggaan dari orang lain.
3. Ada perubahan sikap, gaya bicara, dan penampilan kalau berhadapan dengan penguasa.
    Berhati-hatilah kalau salah satu ciri riya yang telah disebutkan terdapat dalam diri. Jika salah satu ciri riya terdapat dalam diri, benahi niat bahwa ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah Swt. semata. Perbaiki niat kalau rasa bahagia telah terasa dikala perbuatan yang kita lakukan menerima kebanggaan orang lain.

4 Cara Menghindari Perilaku Riya
    Riya bukanlah penyakit yang tidak sanggup diobati. Riya sanggup dihilangkan bertahap dan dihindari dengan cara melaksanakan hal-hal berikut.
1. Menghilangkan Sebab-Sebab Riya
    Seseorang berbuat riya disebabkan oleh hal-hal tertentu. Untuk menghilangkan dan menghindari riya, penyebab riya harus dihilangkan. Jika penyebab riya tidak dihilangkan, riya tidak akan pernah hilang dari dalam hati. Membiarkan penyebab riya bersarang dalam hati sama dengan membiarkan riya tumbuh dan berkembang. Oleh lantaran itu, seseorang yang ingin menghilangkan riya dari hati harus menghilangkan penyebabnya. Jika sebab-sebab riya telah hilang, sikap riya akan hilang dengan sendirinya. (Sa’id Hawwa. 2006. Halaman 209)
2. Mengikhlaskan Ibadah untuk Allah Swt Semata
    Manusia dikaruniai Allah Swt. nikmat yang berlimpah. Hidup dan kehidupan merupakan karunia yang tidak ternilai harganya. Oleh lantaran itu, pantaslah kalau insan melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. sebagai wujud rasa syukur atas karunia dan nikmat-Nya. Ibadah harus dilaksanakan dengan nrimo hanya untuk Allah Swt. semata. Hidup, mati, dan ibadah hanya untuk Allah Swt., zat yang mengaruniakan hidup dan kehidupan. Ibadah yang dilakukan dengan nrimo akan menhindarkan diri dari Riya.
 yaitu mengatakan amal kebaikan kepada orang lain Nih Pengertian, Contoh, dan Ciri-Ciri Riya | 4 Cara Menghindari Perilaku Riya
3. Berusaha Melawan Bisikan Setan
    Seseorang yang melaksanakan ibadah harus berusaha untuk melawan bisikan setan. Setan selalu mengajak insan untuk berbuat buruk, termasuk riya. Bisikan setan harus terus-menerus dilawan lantaran mereka tidak berhenti menarik hati sekejap pun. Jangan sekalikali menuruti seruan setan lantaran ia akan menyengsarakan insan baik di dunia maupun di akhirat. Jika setan telah mengajak untuk berbuat riya, kita harus segera memperbaiki niat dan mengembalikannya hanya untuk Allah Swt. semata.
4. Menyadari bahwa Hanya Allah Swt. yang Memberi Balasan
    Setiap amal insan akan menerima jawaban yang sesuai. Amal kebajikan akan menerima jawaban yang baik. Amal jelek akan menerima jawaban jelek pula. Kesadaran bahwa hanya Allah Swt. yang sanggup memberi jawaban merupakan cara menghilangkan dan menghindari riya dari hati. Manusia tidak akan bisa memberi jawaban terhadap amal yang dilaksanakan oleh sesamanya. Hanya Allah Swt. yang bisa memberi jawaban terhadap amal perbuatan makhluk-Nya.

    Riya sanggup muncul sewaktu-waktu tanpa permisi. Riya berarti melaksanakan suatu perbuatan tidak nrimo lantaran Allah Swt. Motivasi melaksanakan suatu perbuatan atau ibadah yaitu untuk menerima kebanggaan atau mencari kawasan di hati manusia. Amal atau ibadah yang dilakukan lantaran riya hanya akan menerima kebanggaan dari insan dan tidak menerima pahala dari-Nya. Seseorang yang berperilaku riya membaguskan ibadah atau amalnya kalau dilihat orang lain. Jika tidak ada yang melihat, ia akan melakukannya sesuka hati bahkan meninggalkannya. Seseorang yang berperilaku riya menunaikan salat kalau dilihat orang lain. Jika tidak dilihat, mungkin saja ia tidak menunaikannya.  Riya dikategorikan sebagai sikap munafik lantaran seseorang yang riya berbuat baik kalau dilihat orang lain. Apa yang dilakukan oleh pelaku riya tidak sesuai dengan hatinya. Selain itu, di depan orang tertentu ia melaksanakan perbuatan baik, tetapi di belakang perbuatan yang dilakukan sebaliknya. Pantaslah kalau riya dikategorikan sebagai perbuatan munafik. Riya juga dikategorikan sebagai perbuatan syirik khafiy. Perbuatan yang dilakukan dengan riya berarti dilaksanakan tidak nrimo lantaran Allah Swt. Ia berniat melaksanakan suatu perbuatan untuk selain Allah Swt. Oleh lantaran itu, riya juga dikategorikan sebagai syirik kecil. Hal tersebut disebabkan orang yang riya beribadah tetapi selingkuh Allah Swt. Ia melaksanakan perbuatan dengan tujuan memperoleh kebanggaan dari manusia. Menduakan Allah Swt. dengan makhluk merupakan perbuatan syirik khafiy (tersembunyi). Riya sangat berbahaya kalau ada dalam hati seseorang. Dalam Al-Qur’an Allah Swt. berfirman mirip berikut.
 yaitu mengatakan amal kebaikan kepada orang lain Nih Pengertian, Contoh, dan Ciri-Ciri Riya | 4 Cara Menghindari Perilaku Riya
 Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya. (Q.S.al-Ma‘un [107]: 5–6)
    Berdasarkan ayat di atas sanggup kita ketahui bahwa orang-orang yang mempunyai sifat riya termasuk orang yang celaka. Mereka melaksanakan ibadah tidak nrimo lantaran Allah Swt. Mereka melaksanakan ibadah hanya untuk menerima kebanggaan dari sesama. Hanya kebanggaan dari sesama insan itulah yang diperoleh oleh orang yang riya. Rasulullah saw. sangat khawatir kalau umatnya terserang penyakit ini. Kekhawatiran Rasulullah saw. tercermin dalam sebuah hadis yang artinya, ”Dari Abu Sa’id al-Khudriy berkata,”Rasulullah saw. pernah menemui kami dan kami sedang berbincang wacana al-Masih Dajjal. Maka dia saw bersabda,”Maukah kalian saya beritahu wacana apa yang saya takutkan terhadap kalian daripada al-Masih Dajjal?’ Kami menjawab, ’Tentu wahai Rasulullah. ’Beliau saw. berkata, ’Syirik yang tersembunyi, yaitu orang yang melaksanakan salat kemudian membaguskan salatnya tatkala dilihat oleh orang lain’.” (H.R.Ibnu Majah dan Baihaqi)