1. Pengertian Kitab
Secara bahasa, kitab berarti tulisan, buku, atau ketetapan. Kitab Allah sanggup kita artikan dengan tulisan, buku, maupun ketetapan yang berasal dari Allah swt. Allah telah mengutus kepada setiap umat insan seorang rasul. Tugas rasul ialah membawa dan memberikan kabar dari langit (wahyu) untuk kepentingan kehidupan insan di muka bumi. Kabar dari langit (wahyu) ini yang menjadi contoh pengertian kitab Allah tersebut.
Kabar dari langit yang dibawa oleh para rasul ternyata ada beberapa tingkatan. Ada yang rendah, ada juga yang tinggi. Pada tingkatan yang rendah, kabar dari langit (wahyu) ini sanggup berupa rukyah, kasyf, ilham/inspirasi, dan sejenisnya yang dialami oleh para nabi dan rasul dan sanggup juga dialami oleh insan yang tidak berstatus nabi/rasul. Akan tetapi, tingkatan wahyu yang semacam ini tidak termasuk contoh dari pengertian kitab Allah.
Meskipun hal tersebut dialami oleh seorang yang mencapai derajat rasul akan disebut hadis.
Wahyu yang lain yaitu tingkatan wahyu tertinggi yang disebut wahyu matlu - w (wahyu yang dibacakan). Artinya, dari Allah wahyu tersebut didiktekan lewat perantaraan malaikat dan
berbagai cara lainnya ke dalam hati setiap rasul. Hanya insan yang berstatus rasul yang mempunyai kapasitas untuk mendapatkan wahyu tingkatan tertinggi ini. Oleh alasannya ialah itu, dari semua wahyu yang diterima Nabi Muhammad saw. hanya wahyu matluw (yakni Al-Qur'an) yang disebut sebagai kitab Allah (kitabullah).
2. Garis Besar Isi Kitab-Kitab Allah
Secara garis besar, isi kitab-kitab Allah mencakup beberapa hal berikut ini.
a. Ajaran wacana tauhid (keesaan Allah).
b. Mengajarkan iktikad (keimanan) yang benar.
c. Hukum-hukum dan peraturan Allah.
d. Berisi kesepakatan wacana pahala dan bahaya Allah.
e. Memuat perintah dan larangan Allah.
f. Berisi dongeng wacana umat insan terdahulu biar menjadi pelajaran (iktibar).
3. Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu dari enam rukun iman. Perhatikan firman Allah yang artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”
(Q.S. an-Nisa-’ [4]: 136)
Jika ayat tersebut dikaitkan dengan iman kepada kitab-kitab Allah, penjabarannya sebagai berikut.
a. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya adanya beberapa kitab suci yang telah diturunkan Allah sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia.
b. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya bahwa kitab-kitab suci itu disebut dalam Al-Qur'an (Zabur, Taurat, dan Injil).
c. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya bahwa Al-Qur'an merupakan kitab Allah terakhir (penutup) yang mengabarkan pedoman tauhid serta membenarkan isi kitabkitab suci sebelumnya.
d. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya adanya kitab-kitab sebelum Al-Qur'an yang lalu digantikan dan disempurnakan oleh Al-Qur'an.
e. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya bahwa Al-Qur'an merupakan kitab terakhir yang seluruhnya benar, tidak ada sedikit pun kebatilan di dalamnya, serta terjaga
keutuhannya semenjak diturunkan hingga hari kiamat.
f. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya adanya sunah Nabi Muhammad saw. sebagai klarifikasi amaliah Al-Qur'an.
g. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti memercayai
Al-Qur'an sebagai kitab yang berisi petunjuk bagi insan wacana kebenaran dan kebaikan yang berlaku hingga hari kiamat.
Perhatikan juga firman Allah yang artinya: ”. . . . Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), ’Kami tidak membedabedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya . . . .” (Q.S. al-Baqarah [2]: 285)
Dalam kaitannya dengan iman kepada kitab-kitab Allah, ayat di atas menawarkan bahwa sebagai umat Islam kita harus mengakui dan menghormati kedudukan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang paling utama, serta mengakui dan menghormati kedudukan kitab-kitab Allah yang turun sebelum Al-Qur'an.
4. Cara Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
Tahukah kamu, bahwa hidup ini penuh dengan cara-cara atau kiat? Jika kau ingin pintar, caranya belajar, ingin kaya, caranya hemat, dan kerja keras. Ingin dihormati, caranya kita harus menghormati orang. Jika kau ingin beriman kepada kitabkitab Allah, juga ada beberapa cara yang sanggup kau lakukan. Bagaimana?
Beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara, menyerupai di bawah ini.
a. Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur'an. Caranya sebagai berikut.
1) Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan para rasul.
2) Meyakini kebenaran isinya.
b. Beriman kepada Al-Qur'an. Caranya sebagai berikut.
1) Meyakini bahwa Al-Qur'an itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw.
2) Meyakini bahwa isi Al-Qur'an dijamin kebenarannya tanpa ada keraguan sedikit pun.
3) Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur'an.
4) Mengamalkan pedoman Al-Qur'an dalam kehidupan seharihari.
Secara bahasa, kitab berarti tulisan, buku, atau ketetapan. Kitab Allah sanggup kita artikan dengan tulisan, buku, maupun ketetapan yang berasal dari Allah swt. Allah telah mengutus kepada setiap umat insan seorang rasul. Tugas rasul ialah membawa dan memberikan kabar dari langit (wahyu) untuk kepentingan kehidupan insan di muka bumi. Kabar dari langit (wahyu) ini yang menjadi contoh pengertian kitab Allah tersebut.
Kabar dari langit yang dibawa oleh para rasul ternyata ada beberapa tingkatan. Ada yang rendah, ada juga yang tinggi. Pada tingkatan yang rendah, kabar dari langit (wahyu) ini sanggup berupa rukyah, kasyf, ilham/inspirasi, dan sejenisnya yang dialami oleh para nabi dan rasul dan sanggup juga dialami oleh insan yang tidak berstatus nabi/rasul. Akan tetapi, tingkatan wahyu yang semacam ini tidak termasuk contoh dari pengertian kitab Allah.
Meskipun hal tersebut dialami oleh seorang yang mencapai derajat rasul akan disebut hadis.
Wahyu yang lain yaitu tingkatan wahyu tertinggi yang disebut wahyu matlu - w (wahyu yang dibacakan). Artinya, dari Allah wahyu tersebut didiktekan lewat perantaraan malaikat dan
berbagai cara lainnya ke dalam hati setiap rasul. Hanya insan yang berstatus rasul yang mempunyai kapasitas untuk mendapatkan wahyu tingkatan tertinggi ini. Oleh alasannya ialah itu, dari semua wahyu yang diterima Nabi Muhammad saw. hanya wahyu matluw (yakni Al-Qur'an) yang disebut sebagai kitab Allah (kitabullah).
2. Garis Besar Isi Kitab-Kitab Allah
Secara garis besar, isi kitab-kitab Allah mencakup beberapa hal berikut ini.
a. Ajaran wacana tauhid (keesaan Allah).
b. Mengajarkan iktikad (keimanan) yang benar.
c. Hukum-hukum dan peraturan Allah.
d. Berisi kesepakatan wacana pahala dan bahaya Allah.
e. Memuat perintah dan larangan Allah.
f. Berisi dongeng wacana umat insan terdahulu biar menjadi pelajaran (iktibar).
3. Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu dari enam rukun iman. Perhatikan firman Allah yang artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”
(Q.S. an-Nisa-’ [4]: 136)
Jika ayat tersebut dikaitkan dengan iman kepada kitab-kitab Allah, penjabarannya sebagai berikut.
a. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya adanya beberapa kitab suci yang telah diturunkan Allah sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia.
b. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya bahwa kitab-kitab suci itu disebut dalam Al-Qur'an (Zabur, Taurat, dan Injil).
c. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya bahwa Al-Qur'an merupakan kitab Allah terakhir (penutup) yang mengabarkan pedoman tauhid serta membenarkan isi kitabkitab suci sebelumnya.
d. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya adanya kitab-kitab sebelum Al-Qur'an yang lalu digantikan dan disempurnakan oleh Al-Qur'an.
e. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya bahwa Al-Qur'an merupakan kitab terakhir yang seluruhnya benar, tidak ada sedikit pun kebatilan di dalamnya, serta terjaga
keutuhannya semenjak diturunkan hingga hari kiamat.
f. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti percaya adanya sunah Nabi Muhammad saw. sebagai klarifikasi amaliah Al-Qur'an.
g. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti memercayai
Al-Qur'an sebagai kitab yang berisi petunjuk bagi insan wacana kebenaran dan kebaikan yang berlaku hingga hari kiamat.
Perhatikan juga firman Allah yang artinya: ”. . . . Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), ’Kami tidak membedabedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya . . . .” (Q.S. al-Baqarah [2]: 285)
Dalam kaitannya dengan iman kepada kitab-kitab Allah, ayat di atas menawarkan bahwa sebagai umat Islam kita harus mengakui dan menghormati kedudukan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang paling utama, serta mengakui dan menghormati kedudukan kitab-kitab Allah yang turun sebelum Al-Qur'an.
4. Cara Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
Tahukah kamu, bahwa hidup ini penuh dengan cara-cara atau kiat? Jika kau ingin pintar, caranya belajar, ingin kaya, caranya hemat, dan kerja keras. Ingin dihormati, caranya kita harus menghormati orang. Jika kau ingin beriman kepada kitabkitab Allah, juga ada beberapa cara yang sanggup kau lakukan. Bagaimana?
Beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara, menyerupai di bawah ini.
a. Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur'an. Caranya sebagai berikut.
1) Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan para rasul.
2) Meyakini kebenaran isinya.
b. Beriman kepada Al-Qur'an. Caranya sebagai berikut.
1) Meyakini bahwa Al-Qur'an itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw.
2) Meyakini bahwa isi Al-Qur'an dijamin kebenarannya tanpa ada keraguan sedikit pun.
3) Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur'an.
4) Mengamalkan pedoman Al-Qur'an dalam kehidupan seharihari.