1. Pengertian Lari Sambung
Lari sambung atau estafet adalah bab dari nomor lari yang diperlombakan dengan beregu. Tiap regu dalam lari sambung (estafet) terdiri atas empat orang pelari.
Lari sambung dibagi menjadi 3 nomor lomba:
• 4 × 100 meter, putra dan putri
• 4 × 400 meter, putra
Regu pelari estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari bagi tiap-tiap tahap (misalnya, pelari yang pertama, yang larinya bagus, pelari tikungan yang baik dan sprinter yang tangguh, dan sebagainya).
2. Latihan Teknik Memberi dan Menerima Tongkat
Pada lari sambung, terdapat beberapa macam cara dalam tunjangan tongkat estafet dari pelari pertama kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, cara tunjangan tongkat itu ada dua macam.
a. Cara Visual
Pada cara ini, ketika tongkat diberikan peserta melihat atau menoleh ke arah pemberi tongkat estafet. Bentuk pelaksanaanya sanggup dibagi menjadi beberapa macam. Sekarang ini yang biasanya dan sering digunakan hanya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Sebelum tongkat diberikan dengan tangan kiri, peserta telah menoleh ke arah pemberi. Sambil berlari, asisten peserta dijulurkan ke arah pemberi dengan perilaku telapak tangan menghadap ke atas, keempat jari ke bawah rapat, dan ibu jari terbuka. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.
2) Seperti pada nomor (1), tetapi asisten peserta menghadap ke belakang ke arah pemberi, keempat jari terbuka ke arah dalam. Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas.
3) Hampir sama dengan atas hanya saja di sini lengan peserta dijulurkan serong belakang bawah, telapak tangan menghadap ke belakang serong atas, keempat jari rapat menuju keluar, ibu jari terbuka menuju ke dalam. Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas.
b. Cara Nonvisual
Dengan cara ini pada dikala tongkat diberikan, si peserta tidak melihat ke arah pemberi. Ada beberapa cara melakukannya, tetapi hingga dikala ini hanya ada dua macam yang sanggup digunakan, yaitu sebagai berikut.
1) Seperti cara visual nomor (3), tetapi tidak melihat ke arah pemberi.
2) Hampir sama dengan di atas, hanya saja cara meluruskan asisten benar-benar menghadap ke atas. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.
Kedua cara pada nonvisual di atas banyak digunakan pada lari estafet 4 × 100 meter.
3. Latihan Teknik Lari Sambung Jarak 4 × 25 meter
Latihan dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Empat orang bangkit berbanjar dan memperlihatkan tongkat dari orang yang dibelakangnya ke depan, dengan cara yang betul
(panggil yang di depan, lihat belakang, dan berikan seterusnya ke depan). Ini dilakukan pada putaran lapangan atletik
b. Empat orang bangkit berbajar dan memperlihatkan tongkat sambil jalan, jangan terlalu erat satu sama lainnya dan dilakukan dengan lari kecil (jogging). Jarak yang dibutuhkan untuk melaksanakan latihan yaitu 4 × 25 meter sebanyak 12 kali setiap seri dengan istirahat yang singkat. Tujuan latihan
ini untuk melatih refleks tangan pada dikala memberi dan mendapatkan tongkat.
c. Dalam latihan ini, hal yang harus diperhatikan yaitu cara tunjangan tongkat pada sobat di depan harus benar-benar tepat dan tongkat dihentikan jatuh pada lintasan. Jika hal ini sudah dilakukan dengan baik maka kita mulai dengan cara berlari.
d. Dalam latihan teknik lari estafet 4 × 25 meter dibutuhkan putaran lari 400 meter semoga setiap orang mencicipi bagaimana cara lari di lintasan lurus sehingga dalam melaksanakan lari estafet yang sebetulnya sudah terbiasa.
4. Latihan Teknik Lari Sambung 4 × 100 meter
Latihan dilakukan dengan cara berikut.
a. Latihan lari sambung/estafet jarak 4 × 100 meter tidak memerlukan timing yang tepat menyerupai estafet jarak pendek, tetapi waktu yang hilang dalam pergantian tongkat harus dibatasi.
Untuk itu, pelari yang akan berangkat harus mulai start sebelum pelari yang tiba mencapai tempatnya. Ini dalam rangka start yang baik dan tetap menjaga langkah lari yang baik dan tetap menjaga langkah lari yang baik (racing pace). Pada 4 × 100 meter, si peserta boleh melihat ke belakang ketika pelari mengulurkan tangannya ke belakang.
b. Pelari yang berangkat boleh mengambil dengan kaki yang sama ke depan menyerupai pada start lari (sprint) dan bahkan boleh menopang dirinya atas satu tangan dalam perilaku start jongkok, tetapi peraturannya kaki diletakkan di belakang sesuai dengan tangan yang mendapatkan tongkat (agar memperoleh pandangan yang terang terhadap kedatangan pelari). Yang penting yaitu tongkat itu harus berkecepatan tetap, pergantiannya dilakukan apabila peserta telah mencapai kecepatan lari maksimalnya.
c. Tanggung jawab yang besar terletak pada pelari yang tiba dan mengetahui dikala yang tepat kapan pergantian tongkat dilakukan sekali pun si peserta belum akan mengulurkan tangan di belakang badannya membuktikan siap mendapatkan tongkat.
d. Regu estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari bagi tiap-tiap menyerupai 100 meter pertama yang start-nya bagus, pelari 200 meter kedua yaitu pelari yang berlari di tikungan
yang baik, dan 300 meter ketiga yaitu pelari yang tanggung, dan pelari keempat yaitu pelari yang memiliki daya juang yang tinggi.
5. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan pada Lari Estafet 4 × 100 meter
a. Pemberian tongkat sebaiknnya secara bersilang, yaitu pelari ke-1 dan ke-3 memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari ke-2 dan ke-4 mendapatkan dan memegang dengan tangan kiri.
b. Penempatan pelari hendaknya diubahsuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam lari menikung. Pelari 2, 3, dan 4 merupakan pelari yang memiliki daya tahan yang baik.
c. Jarak penantian bagi pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat menyerupai pada waktu latihan.
d. Pengaturan urutan pelari, hendaknya pelari yang tercepat dari suatu regu sebagai pelari terakhir. Kalau kecepatan keempat pelari dalam 100 meter hampir sama maka pelari yang memiliki daya juang yang besar sebagai pelari terakhir.
e. Kecepatan regu sangat memilih tercapai tidaknya prestasi.
Lari sambung atau estafet adalah bab dari nomor lari yang diperlombakan dengan beregu. Tiap regu dalam lari sambung (estafet) terdiri atas empat orang pelari.
Lari sambung dibagi menjadi 3 nomor lomba:
• 4 × 100 meter, putra dan putri
• 4 × 400 meter, putra
Regu pelari estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari bagi tiap-tiap tahap (misalnya, pelari yang pertama, yang larinya bagus, pelari tikungan yang baik dan sprinter yang tangguh, dan sebagainya).
2. Latihan Teknik Memberi dan Menerima Tongkat
Pada lari sambung, terdapat beberapa macam cara dalam tunjangan tongkat estafet dari pelari pertama kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, cara tunjangan tongkat itu ada dua macam.
a. Cara Visual
Pada cara ini, ketika tongkat diberikan peserta melihat atau menoleh ke arah pemberi tongkat estafet. Bentuk pelaksanaanya sanggup dibagi menjadi beberapa macam. Sekarang ini yang biasanya dan sering digunakan hanya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Sebelum tongkat diberikan dengan tangan kiri, peserta telah menoleh ke arah pemberi. Sambil berlari, asisten peserta dijulurkan ke arah pemberi dengan perilaku telapak tangan menghadap ke atas, keempat jari ke bawah rapat, dan ibu jari terbuka. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.
2) Seperti pada nomor (1), tetapi asisten peserta menghadap ke belakang ke arah pemberi, keempat jari terbuka ke arah dalam. Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas.
3) Hampir sama dengan atas hanya saja di sini lengan peserta dijulurkan serong belakang bawah, telapak tangan menghadap ke belakang serong atas, keempat jari rapat menuju keluar, ibu jari terbuka menuju ke dalam. Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas.
b. Cara Nonvisual
Dengan cara ini pada dikala tongkat diberikan, si peserta tidak melihat ke arah pemberi. Ada beberapa cara melakukannya, tetapi hingga dikala ini hanya ada dua macam yang sanggup digunakan, yaitu sebagai berikut.
1) Seperti cara visual nomor (3), tetapi tidak melihat ke arah pemberi.
2) Hampir sama dengan di atas, hanya saja cara meluruskan asisten benar-benar menghadap ke atas. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.
Kedua cara pada nonvisual di atas banyak digunakan pada lari estafet 4 × 100 meter.
3. Latihan Teknik Lari Sambung Jarak 4 × 25 meter
Latihan dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Empat orang bangkit berbanjar dan memperlihatkan tongkat dari orang yang dibelakangnya ke depan, dengan cara yang betul
(panggil yang di depan, lihat belakang, dan berikan seterusnya ke depan). Ini dilakukan pada putaran lapangan atletik
b. Empat orang bangkit berbajar dan memperlihatkan tongkat sambil jalan, jangan terlalu erat satu sama lainnya dan dilakukan dengan lari kecil (jogging). Jarak yang dibutuhkan untuk melaksanakan latihan yaitu 4 × 25 meter sebanyak 12 kali setiap seri dengan istirahat yang singkat. Tujuan latihan
ini untuk melatih refleks tangan pada dikala memberi dan mendapatkan tongkat.
c. Dalam latihan ini, hal yang harus diperhatikan yaitu cara tunjangan tongkat pada sobat di depan harus benar-benar tepat dan tongkat dihentikan jatuh pada lintasan. Jika hal ini sudah dilakukan dengan baik maka kita mulai dengan cara berlari.
d. Dalam latihan teknik lari estafet 4 × 25 meter dibutuhkan putaran lari 400 meter semoga setiap orang mencicipi bagaimana cara lari di lintasan lurus sehingga dalam melaksanakan lari estafet yang sebetulnya sudah terbiasa.
4. Latihan Teknik Lari Sambung 4 × 100 meter
Latihan dilakukan dengan cara berikut.
a. Latihan lari sambung/estafet jarak 4 × 100 meter tidak memerlukan timing yang tepat menyerupai estafet jarak pendek, tetapi waktu yang hilang dalam pergantian tongkat harus dibatasi.
Untuk itu, pelari yang akan berangkat harus mulai start sebelum pelari yang tiba mencapai tempatnya. Ini dalam rangka start yang baik dan tetap menjaga langkah lari yang baik dan tetap menjaga langkah lari yang baik (racing pace). Pada 4 × 100 meter, si peserta boleh melihat ke belakang ketika pelari mengulurkan tangannya ke belakang.
b. Pelari yang berangkat boleh mengambil dengan kaki yang sama ke depan menyerupai pada start lari (sprint) dan bahkan boleh menopang dirinya atas satu tangan dalam perilaku start jongkok, tetapi peraturannya kaki diletakkan di belakang sesuai dengan tangan yang mendapatkan tongkat (agar memperoleh pandangan yang terang terhadap kedatangan pelari). Yang penting yaitu tongkat itu harus berkecepatan tetap, pergantiannya dilakukan apabila peserta telah mencapai kecepatan lari maksimalnya.
c. Tanggung jawab yang besar terletak pada pelari yang tiba dan mengetahui dikala yang tepat kapan pergantian tongkat dilakukan sekali pun si peserta belum akan mengulurkan tangan di belakang badannya membuktikan siap mendapatkan tongkat.
d. Regu estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari bagi tiap-tiap menyerupai 100 meter pertama yang start-nya bagus, pelari 200 meter kedua yaitu pelari yang berlari di tikungan
yang baik, dan 300 meter ketiga yaitu pelari yang tanggung, dan pelari keempat yaitu pelari yang memiliki daya juang yang tinggi.
5. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan pada Lari Estafet 4 × 100 meter
a. Pemberian tongkat sebaiknnya secara bersilang, yaitu pelari ke-1 dan ke-3 memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari ke-2 dan ke-4 mendapatkan dan memegang dengan tangan kiri.
b. Penempatan pelari hendaknya diubahsuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam lari menikung. Pelari 2, 3, dan 4 merupakan pelari yang memiliki daya tahan yang baik.
c. Jarak penantian bagi pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat menyerupai pada waktu latihan.
d. Pengaturan urutan pelari, hendaknya pelari yang tercepat dari suatu regu sebagai pelari terakhir. Kalau kecepatan keempat pelari dalam 100 meter hampir sama maka pelari yang memiliki daya juang yang besar sebagai pelari terakhir.
e. Kecepatan regu sangat memilih tercapai tidaknya prestasi.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon