1. Makna Denotasi dan Konotasi
Makna denotasi adalah makna yang tidak dipengaruhi oleh perasaan penutur (tidak punya nilai rasa). Makna ini mempunyai lingkup situasi lebih umum.
Perhatikan pola berikut: Meninggal dunia, penjara, pembantu rumah tangga, kenakalan remaja
Makna konotasi adalah makna yang dipengaruhi oleh perasaan si penutur (punya nilai rasa) pemakainya mempunyai lingkup khusus.
Perhatikan pola berikut:Wafat, gugur, forum pemasyarakatan, pramuwisma, tuna laras.
2. Makna Leksikal dan Gramatikal
Makna leksikal yaitu makna yang sesuai dengan pengertian dalam kamus, meskipun dipakai dalam susunan kalimat yang bermakna sama.
Perhatikan pola berikut:
a. Bunga itu mulai mekar: kembang
b. Kambing hitam itu akan dijadikan kurban: kambing yang berwarna hitam
Makna gramatikal atau makna struktural adalah makna yang telah berubah alasannya yaitu imbas susunan gramatik. Bentuk-bentuk ungkapan berimbuhan termauk dalam kelompok ini.
Perhatikan pola berikut ini:
a. Ida hatinya tampak berbunga: senang, gembira, bahagia
b. Purwanto yang dituduh sebagai kambing hitamnya: yang dijadikan sebagai sumber permasalahan (meski sebetulnya bukan)
3. Makna Lugas dan Kias
Makna lugas adalah makna yang belum mengalami perubahan oleh susunan gramatik ataupun perasaan.
Sebagai pola berikut ini:
a. Ayah sedang menanam jagung
b. Anak itu turun dari pohon
Makna kias adalah makna yang sudah mengalami peubahan alasannya yaitu susunan gramatik atau perasaan penutur.
Perhatikan pola berikut!
a. Wanita itu senang menanam jasa
b. Nilainya turun
4. Makna Umum dan Khusus
Makna umum adalah makna yang cakupannya lebih luas/dapat dirinci menjadi hal-hal yang lebih spesifik.
Perhatikan pola berikut!
a. Ani memetik bunga yang tumbuh di belakang rumah.
b. Hewan-hewan peliharaannya ada di sangkar sebelah.
Makna khusus yaitu makna yang cakupannya lebih kecil atau lebih spesifik. Perhatikan pola di bawah ini!
a. Ani memetik mawar dan melati yang sedang mekar.
b. Kucing dan ikan yaitu binatang kesayanganku.
Makna denotasi adalah makna yang tidak dipengaruhi oleh perasaan penutur (tidak punya nilai rasa). Makna ini mempunyai lingkup situasi lebih umum.
Perhatikan pola berikut: Meninggal dunia, penjara, pembantu rumah tangga, kenakalan remaja
Makna konotasi adalah makna yang dipengaruhi oleh perasaan si penutur (punya nilai rasa) pemakainya mempunyai lingkup khusus.
Perhatikan pola berikut:Wafat, gugur, forum pemasyarakatan, pramuwisma, tuna laras.
2. Makna Leksikal dan Gramatikal
Makna leksikal yaitu makna yang sesuai dengan pengertian dalam kamus, meskipun dipakai dalam susunan kalimat yang bermakna sama.
Perhatikan pola berikut:
a. Bunga itu mulai mekar: kembang
b. Kambing hitam itu akan dijadikan kurban: kambing yang berwarna hitam
Makna gramatikal atau makna struktural adalah makna yang telah berubah alasannya yaitu imbas susunan gramatik. Bentuk-bentuk ungkapan berimbuhan termauk dalam kelompok ini.
Perhatikan pola berikut ini:
a. Ida hatinya tampak berbunga: senang, gembira, bahagia
b. Purwanto yang dituduh sebagai kambing hitamnya: yang dijadikan sebagai sumber permasalahan (meski sebetulnya bukan)
3. Makna Lugas dan Kias
Makna lugas adalah makna yang belum mengalami perubahan oleh susunan gramatik ataupun perasaan.
Sebagai pola berikut ini:
a. Ayah sedang menanam jagung
b. Anak itu turun dari pohon
Makna kias adalah makna yang sudah mengalami peubahan alasannya yaitu susunan gramatik atau perasaan penutur.
Perhatikan pola berikut!
a. Wanita itu senang menanam jasa
b. Nilainya turun
4. Makna Umum dan Khusus
Makna umum adalah makna yang cakupannya lebih luas/dapat dirinci menjadi hal-hal yang lebih spesifik.
Perhatikan pola berikut!
a. Ani memetik bunga yang tumbuh di belakang rumah.
b. Hewan-hewan peliharaannya ada di sangkar sebelah.
Makna khusus yaitu makna yang cakupannya lebih kecil atau lebih spesifik. Perhatikan pola di bawah ini!
a. Ani memetik mawar dan melati yang sedang mekar.
b. Kucing dan ikan yaitu binatang kesayanganku.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon