Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gosip yaitu kisah atau keterangan mengenai insiden atau insiden yang hangat. Berita juga berarti laporan. Ada juga yang mengatakan, gosip yaitu informasi gres yang disajikan dalam pembacaan dan penulisan yang jelas, aktual, dan menarik. Bila pembacaan dan penulisan, serta redaksi berfungsi baik, pembaca dan pendengar akan memperoleh informasi yang aktual.
Berita sanggup disampaikan secara verbal se- perti dari teman, radio, dan televisi. Berita dalam bentuk goresan pena sanggup disampaikan melalui surat kabar, majalah, atau sarana goresan pena yang lain.
Unsur-unsur pokok dalam gosip sanggup dirumuskan:
5W + 1H
5W yaitu what, who, why, when, dan where, 1H yaitu how.
1. What (apa) : Apa yang terjadi?
2. Who (siapa) : Siapa yang terlibat dalam insiden itu?
3. Why (mengapa) : Mengapa hal itu sanggup terjadi?
4. When (kapan) : Bilamana atau kapan insiden itu terjadi?
5. Where (di mana) : Di mana insiden itu terjadi?
6. How (bagaimana) : Bagaimana insiden itu sanggup terjadi?
Contoh Teks Berita
Parkour, Seni Melarikan diri Kamis (8/11) sore, di antara kerumuman orang yang olahraga di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tampak acara empat orang yang berbeda. Mereka mempraktikkan gerakan loncat memakai sebuah meja.
Terkadang mereka juga melompati pagar stadion. Terkesan main-main, tetapi mereka serius dan mengulangi gerakan-gerakan itu. Untuk meloncati pagar kira-kira 2,5 meter, mereka hanya memakai dua kali panjatan.
Ternyata mereka tidak sekadar iseng. “Ini gerakan parkour. Kami, para pemain parkour, disebut traceur,” kata Aditya Tirto (22) yang bekerja di Restoran Ajisen Ramen. Parkour?? Belum pernah dengar, kan?
Wah, jadi loncat-loncat itu yaitu cabang olahraga ya?
Katanya, lari-lari dan loncat-loncat kayak ninja ini sempat fenomenal di Paris, Perancis. “Parkour itu seni bergerak, seni meloloskan diri,” kata Muhamad Fadli (26), editor Otostereo, yang bersama Aditya Tirto
menjadi moderator lembaga web Parkour Indonesia di www.parkourindonesia.web.id.
Sore itu, bersama Agung Yuda Raharja (22), mahasiswa S-2 Binus dan Prabowo Sri Hayuningrat, mahasiswa Komunikasi Massa UI yang juga freelance video editor, mereka menggelar latihan rutin tiap Kamis di depan Pintu VII Stadion Gelora Bung Karno.
Mereka ternyata gres kenal beberapa bulan kemudian di internet, tepatnya di Forum Parkour Indonesia. “Kami semua sebelumnya belum kenal, dari internet itulah kami saling mengenal,” kata Fadli.
Biasanya mereka melihat video gerakan tertentu, kemudian dipraktikkan di rumah.
Bosan mempraktikkan teori di rumah, mereka setuju bertemu untuk latihan tiap Kamis di Pintu VII Stadion Gelora Bung Karno serta tiap Sabtu dan Minggu di Taman Ria, Senayan.
“Kami rata-rata tahu wacana parkour itu sesudah nonton film Yamakasi dan Banlieue 13, “ kata Aditya. Yamakasi merupakan nama klub parkour yang didirikan mantan anggota Yamakasi yang juga pendiri parkour, David Belle.
Yamakasi bukan berasal dari bahasa Jepang, melainkan bahasa lokal yang dipakai di Kongo. Yamakasi berarti spirit yang kuat.
......................................
Kompas Muda, 16 November 2007
Berita sanggup disampaikan secara verbal se- perti dari teman, radio, dan televisi. Berita dalam bentuk goresan pena sanggup disampaikan melalui surat kabar, majalah, atau sarana goresan pena yang lain.
Unsur-unsur pokok dalam gosip sanggup dirumuskan:
5W + 1H
5W yaitu what, who, why, when, dan where, 1H yaitu how.
1. What (apa) : Apa yang terjadi?
2. Who (siapa) : Siapa yang terlibat dalam insiden itu?
3. Why (mengapa) : Mengapa hal itu sanggup terjadi?
4. When (kapan) : Bilamana atau kapan insiden itu terjadi?
5. Where (di mana) : Di mana insiden itu terjadi?
6. How (bagaimana) : Bagaimana insiden itu sanggup terjadi?
Contoh Teks Berita
Parkour, Seni Melarikan diri Kamis (8/11) sore, di antara kerumuman orang yang olahraga di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tampak acara empat orang yang berbeda. Mereka mempraktikkan gerakan loncat memakai sebuah meja.
Terkadang mereka juga melompati pagar stadion. Terkesan main-main, tetapi mereka serius dan mengulangi gerakan-gerakan itu. Untuk meloncati pagar kira-kira 2,5 meter, mereka hanya memakai dua kali panjatan.
Ternyata mereka tidak sekadar iseng. “Ini gerakan parkour. Kami, para pemain parkour, disebut traceur,” kata Aditya Tirto (22) yang bekerja di Restoran Ajisen Ramen. Parkour?? Belum pernah dengar, kan?
Wah, jadi loncat-loncat itu yaitu cabang olahraga ya?
Katanya, lari-lari dan loncat-loncat kayak ninja ini sempat fenomenal di Paris, Perancis. “Parkour itu seni bergerak, seni meloloskan diri,” kata Muhamad Fadli (26), editor Otostereo, yang bersama Aditya Tirto
menjadi moderator lembaga web Parkour Indonesia di www.parkourindonesia.web.id.
Sore itu, bersama Agung Yuda Raharja (22), mahasiswa S-2 Binus dan Prabowo Sri Hayuningrat, mahasiswa Komunikasi Massa UI yang juga freelance video editor, mereka menggelar latihan rutin tiap Kamis di depan Pintu VII Stadion Gelora Bung Karno.
Mereka ternyata gres kenal beberapa bulan kemudian di internet, tepatnya di Forum Parkour Indonesia. “Kami semua sebelumnya belum kenal, dari internet itulah kami saling mengenal,” kata Fadli.
Biasanya mereka melihat video gerakan tertentu, kemudian dipraktikkan di rumah.
Bosan mempraktikkan teori di rumah, mereka setuju bertemu untuk latihan tiap Kamis di Pintu VII Stadion Gelora Bung Karno serta tiap Sabtu dan Minggu di Taman Ria, Senayan.
“Kami rata-rata tahu wacana parkour itu sesudah nonton film Yamakasi dan Banlieue 13, “ kata Aditya. Yamakasi merupakan nama klub parkour yang didirikan mantan anggota Yamakasi yang juga pendiri parkour, David Belle.
Yamakasi bukan berasal dari bahasa Jepang, melainkan bahasa lokal yang dipakai di Kongo. Yamakasi berarti spirit yang kuat.
......................................
Kompas Muda, 16 November 2007
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon