Solat istikharah yaitu solat sunah dua rakaat yang diiringi dengan doa tertentu, untuk memohon petunjuk yang baik kepada Allah terhadap rencana yang masih ragu untuk diputuskan. Secara bahasa, kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang berarti meminta atau memohon sesuatu yang lebih baik. Setelah melaksanakan solat istikharah dan berdoa, petunjuk Allah Swt. biasanya diperoleh melalui mimpi perihal pilihan melaksanakan pekerjaan atau kepentingan yang terbaik. Pekerjaan atau kepentingan tersebut bisa bersifat pribadi maupun umum.
Niat sholat istikharah yaitu sebagai berikut:
Artinya: Sengaja saya solat istikharah dua rakaat sebab Allah Ta’ala.
Solat istikharah dilakukan dua rekaat satu salam, kemudian dilanjutkan dengan doa khusus yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Doa solat istikharah adalah:
Artinya: Ya Allah, sungguh saya memohon petunjuk yang baik kepada- Mu dengan ilmu-Mu, saya memohon kemampuan kepada-Mu dari kekuasaan-Mu, saya memohon anugerah-Mu yang agung, sebab hanya Engkaulah ilahi sementara saya lemah, Engkaulah Yang Mengetahui dan saya tidak mengetahui, dan Engkaulah yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (disebutkan masalah atau urusan apa) baik bagiku di dalam agamaku, kehidupanku, dan kesudahan hidupku (dalam urusan dunia dan akhiratku), maka jadikanlah saya bisa untuk melaksanakannya, mudahkanlah ia bagiku, dan berkatilah saya di dalamnya. Jika Engkau mengetahui bahwa urusan itu jelek bagiku di dalam agamaku, kehidupanku, dan kesudahan hidupku (dalam urusan dunia dan akhiratku), maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah saya darinya. Jadikanlah kebaikan itu bagiku di mana pun, kemudian jadikanlah saya rida kepadanya.
Hukum melaksanakan solat istikharah yaitu sunah. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah berbunyi:
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami cara solat istikharah dalam beberapa urusan, seluruhnya sebagaimana kami ingin mengetahui surah Al-Qur’an, dia bersabda: ”Apabila di antara kau sekalian memiliki maksud dalam suatu urusan, maka hendaklah ia solat dua rakaat selain solat fardu . . . .” (H.R. Bukhari).
Dalam hadis riwayat lain, pada selesai hadisnya memakai redaksi yang berbeda, yaitu, ”Maka hendaklah dia melaksanakan solat dua rakaat, selain solat fardu.”
Ketentuan solat Istikharah
Tata cara pelaksanaan solat istikharah sama dengan solat-solat yang lain. Jumhur ulama beropini bahwa jumlah rakaat solat istikharah ada dua, tetapi berdasarkan Ibnu Hajar al-Asqalani dibolehkan lebih dari dua rakaat dengan salam setiap dua rakaat. Untuk bacaan surah yang dipilih, dianjurkan pada rakaat pertama sehabis membaca Surah al-Fatihah [1] diteruskan membaca Surah al-Ka-firu-n [109].
Sedangkan untuk rakaat kedua membaca Surah al-Ikhlas[112]. Ibnu Hajar al-Asqalani beropini lain, yaitu sehabis membaca Surah al-Kafirun [109] pada rakaat pertama dilanjutkan dengan Surah al-Qasas. [28] ayat 68 dan sehabis membaca Surah al-Ikhlas [112] pada rakaat kedua dilanjutkan dengan membaca Surah al-Ahzab [33] ayat 36.
Tata cara melaksanakan solat istikharah secara ringkas sebagai berikut.
1. Bersuci atau berwudu.
2. Berniat solat istikharah dua rakaat.
3. Setelah membaca Surah al-Fatihah [1] pada rakaat pertama, dilanjutkan dengan membaca Surah al-Kafirun [109]. Setelah membaca Surah al-Fatihah [1] pada rakaat kedua, dilanjutkan membaca Surah al-Ikhlas [112].
4. Setelah selesai solat kemudian membaca doa istikharah.
Bacaan doa istikharah sangat khusus dan berpadu dengan solatnya, menyerupai yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Penyempurnaan Solat Istikharah
Agar pelaksanaan solat istikharah bisa lebih sempurna, perlu dilengkapi dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut.
1. Waktu mengerjakannya sebaiknya dalam suasana tenang dan sunyi, contohnya pada malam hari sebelum tidur atau pada sepertiga malam yang terakhir.
2. Berdoa harus dilakukan dengan benar-benar khusyuk, sebab biasanya sehabis doa selesai dibaca, sanggup dirasakan sesuatu yang pertama kali masuk ke hati (semacam aba-aba kebaikan).
3. Setelah solat dan berdoa, sebaiknya pribadi tidur dengan keadaan yang masih suci (tidak batal wudu) dan tidur dengan menghadap kiblat.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon