1. Pengertian Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu. Kata persatuan merujuk pada kebersamaan antara dua orang atau lebih. Kebersamaan baik itu dalam arti fisik maupun nonfisik menyerupai bersama dalam organisasi, kesepakatan, keluarga, maupun yang lainnya. Persatuan merupakan tanggapan dari adanya ikatan batin dan ikatan aturan dari beberapa orang yang berada dalam suatu komitmen untuk bersama. Persatuan sangat diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Di negara Indonesia yang terdiri atas aneka macam suku, bahasa, budaya, agama, dan susila istiadat, persatuan sangat diperlukan. Bayangkan kalau hanya alasannya ialah perbedaan bahasa seseorang tidak mau hidup bersama, pertengkaran dan kekacauanlah yang terjadi. Jika hanya alasannya ialah perbedaan jenis rambut seseorang menolak hidup bersama, pertikaianlah yang akan terjadi. Terciptanya persatuan dalam suatu negara akan menimbulkan rakyatnya nyaman dan tenteram dalam bekerja, menuntut ilmu, melakukan pedoman agama, dan sebagainya.
Agama Islam melarang umatnya bercerai berai dan mengajarkan untuk membina persatuan. Perhatikan firman Allah berikut ini.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah membuat kau dari seorang pria dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku semoga kau saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kau di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (Q.S. al-Hujurat [49]: 13)
2. Contoh Perilaku Persatuan
Contoh persatuan ini sanggup dilihat dalam uraian berikut. Rumah beberapa warga Desa Maju Makmur roboh dihantam angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut. Para warga bermaksud membangun kembali rumahnya yang roboh. Jika tiap-tiap rumah dibangun sendiri oleh keluarga, dibutuhkan waktu yang usang untuk membangunnya kembali. Oleh alasannya ialah itu, para warga setuju untuk bergotong royong dalam membangun rumah warga yang roboh. Demikian dilakukan secara bergantian sampai seluruh rumah yang roboh sanggup kembali menyerupai sedia kala. Tidak berapa usang rumah warga yang roboh terhantam angin puting beliung sanggup dibangun kembali. Persatuan warga desa menimbulkan pembangunan kembali rumah yang roboh berlangsung lancar. Bayangkan kalau tiap-tiap keluarga berusaha membangun rumahnya tanpa ada persatuan dari warga, dibutuhkan waktu
yang sangat usang untuk membangun kembali rumah mereka.
Lidi yang telah bersatu menjadi sapu membantu menuntaskan pekerjaan lebih cepat dibanding memakai satu lidi. Dengan satu lidi seseorang membutuhkan waktu yang usang untuk membersihkan halaman. Untuk menjaga persatuan semoga tetap terjalin antarindividu maupun kelompok, diharapkan adanya interaksi antarsesama. Interaksi itu akan menimbulkan mereka saling mengenal dan selanjutnya saling membutuhkan. Mengapa mereka saling membutuhkan? Hal ini alasannya ialah Allah Swt. telah membuat mereka dengan potensi dan kapasitas yang berbeda-beda.
Potensi dan kapasitas itu sangat berkhasiat untuk menggarap satu bidang kebutuhan hidup mereka. Oleh alasannya ialah satu orang tidak menguasai semua bidang, ia membutuhkan orang lain. Demikian juga dalam hal potensi tempat tempat mereka berada. Tidak semua tempat sanggup memenuhi kebutuhan orang yang ada di wilayah itu. Akhirnya, mereka pun saling berinteraksi, saling berbagi, dan membantu untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Setelah beberapa orang bersatu menjadi sebuah kelompok, mereka tidak lagi merupakan pihak yang berbeda. Saat sebuah kelompok berafiliasi dengan kelompok lain, mereka bermain sebagai satu kesatuan yang utuh. Tiap-tiap unsur yang ada di dalamnya harus bersatu dan tidak terpisahkan lagi. Demikian juga sesudah sebuah kelompok bersatu menjadi sebuah suku dan sesudah beberapa suku bersatu menjadi sebuah bangsa. Unsur-unsur yang ada di dalamnya akan bersatu dan melebur menjadi satu kesatuan yang utuh dan padu. Persatuan ini harus dijaga oleh tiap-tiap pihak yang ada di dalam komunitas tersebut. Dengan adanya persatuan, kekuatan akan muncul sehingga aneka macam dilema yang dihadapi akan terselesaikan dengan baik.
Dalam Surah Ali Imran ayat 103 Allah Swt. berfirman menyerupai berikut
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: Dan berpegangteguhlah kau semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kau bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu saat kau dahulu (masa Jahiliah) bermusuh-musuhan, kemudian Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunai-Nya kau menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kau berada di tepi jurang neraka, kemudian Allah menyelamatkan kau dari sana. Demikianlah, Allah mengambarkan ayat-ayat-Nya kepadamu semoga kau menerima petunjuk. (Q.S. Ali Imran [3]: 103)
Allah swt dalam ayat di depan melarang hamba-Nya berceraiberai dan memerintahkan semoga berpegang teguh pada Dinul Islam. Selanjutnya, dalam ayat tersebut Allah Swt. melarang berpecah belah dan menunjukkan nikmat yang sangat besar berupa persatuan dan persaudaraan yang menimbulkan hati kita tenteram dan tenang dalam kehidupan. Selain itu, kita juga diperintahkan untuk mengambil pelajaran terhadap kaum terdahulu yang terpecah belah dan sering berselisih di antara mereka sendiri.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon