Bacaan zikir setelah sholat disebut juga dengan istilah wirid, yaitu bacaan-bacaan yang dibaca setiap hari. Adapun urutan bacaan zikir atau wirid setelah shalat lima waktu sebagai berikut:
1. Membaca syahadat sambil mengusapkan ajudan pada wajah setelah mengucapkan salam yang kedua.
2. Membaca istighfar, bacaan istighfar yang umumnya dibaca ialah
Artinya: Ya Allah berilah ampun untuk tubuh hamba sendiri, untuk kedua orang bau tanah hamba, dan untuk oran-orang mukmin pria dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang telah mati, dan kepada Allah hamba bertaubat kembali. 3x
3. Bacaan Tahlil
Artinya: "Tidak ada Tuhan melainkan Allah. Maha Esa tidak bersekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan dan segala puji; Dia Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu". 3x
4. Bacaan
Artinya: "Ya Allah! Tuhanlah Yang Maha Sejahtera dab daripada Tuhanlah segala kesejahteraan dan kepada Tuhanlah akan kembali lagi segala kesejahteraan itu. Ya Tuhan kami, hidupkanlah kami dengan sejahtera. Dan masukkanlah kami kedalam sorga kampung kesejahteraan. Maha Mulia Allah Tuhan kami, dan Maha Luhur. Ya Allah Dzat yang bersifat Agung, Maha Kuasa dan Maha Mulia.
5. Bacaan Berikut
Artinya: "Ya Allah, tidak ada yang sanggup menghalangi terhadap yang Engkau berikan, dan tidak ada yang sanggup memberi terhadap apa yang Engkau larang, tidak ada yang sanggup menolak terhadap apa yang telah Engkau tentukan, dan tidaklah bermanfaat kepada orang-orang yang mempunyai derajat (jika ada) derajat dari Mu".
6. Terus disambung surat al-Fatihah, al-Baqarah, dan ayat al-Kursi
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ - 1:1
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ - 1:2
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ - 1:3
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ - 1:4
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ - 1:5
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ - 1:6
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ - 1:7
الم - 2:1
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ - 2:2
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ - 2:3
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ - 2:4
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ - 2:5
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَّا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ - 2:163
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ - 2:255
لِّلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ - 2:284
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ - 2:285
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ - 2:286
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ - 3:26
7. Membaca tasbih, tahmid, dan takbir
Artinya:
"Maha Suci Allah" (33x)
"Segala Puji Bagi Allah" (33x)
"Allah Maha Besar" (33x)
8. Lalu dilanjutkan dengan
Setelah akibat membaca Allahu Akbar 33 kali terus dilanjutkan dengan bacaan sebagai berikut:
9. Ditutup dengan doa
Itulah tadi bacaan zikir dan doa setelah sholat, sebagai mana kita tahu bahwa zikir dan doa mempunyai banyak sekali manfaat.
Orang yang baik dan benar perlu permulaan yang baik dan benar pula. Permulaan yang baik dan benar membutuhkan keikhlasan, sedangkan pangkal keikhlasan ialah niat yang baik dan benar. Sumber niat yang baik dan benar ialah hati yang higienis dan suci, namun hati yang higienis dan suci itu tak pernah akan sanggup kita raih kecuali dengan zikrullah(mengingat Allah). Setiap manusia, setiap detiknya selalu bergantung kepada rahmat dan nikmat Allah. Alangkah sombongnya kita kalau hampa dari acara zikir dan doa. Zikir dan doa layak dilaksanakan meskipun kita dalam kesibukan dan dalam kondisi apapun. “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kau dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al Munafiqun [63]:9)
Zikir dan doa merupakan salah satu manifestasi peribadatan dan ketaatan insan kepada Tuhan-Nya. Disamping ibadah-ibadah lainnya yang utama dan tidak terbilang, kita diperintahkan untuk melantunkan zikir dan doa kepada Allah, alasannya ialah luas dan begitu dalamnya mutiara pesan yang tersirat yang dikandungnya. zikir diperintahkan Allah setiap ketika dan setiap waktu, “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyakbanyaknya.” (QS. Al Ahzab [33] : 41).
Dengan berzikir, kita berusaha untuk taqarrub ilallah, mendekat pada-Nya, serta biar selalu merasa diawasi oleh-Nya. Dan Hasilnya ialah ketenangan batin (QS. Ar Ra'du [13]:28) dan relasi sejati dengan Tuhan. Selain itu, efek dari acara zikir ini ialah akan merubah segenap keputusan dan prilaku masyarakat insan sesuai lintasan-Nya.
Dengan zikir juga kita sanggup menjaga kesinambungan dan keselarasan perspektif agama sesuai dengan jiwa rohani masyarakat modern yang cenderung dislokasi terhadap pemikiran agama. Karena zikir ialah salah satu obat bagi insan modern biar tidak terperangkap dalam labirin aneka macam gagasan dan kecenderungan yang khilaf. Manusia diciptakan dari dua komponen, rohani dan jasmani. Keduanya mempunyai karakteristik masing-masing sebagaimana makhluk Allah lainnya. Secara natural fitriyah, tentu saja jasmani memerlukan ’makanan’ untuk tetap bertahan, biar sehat dan tumbuh berkembang. Karena jasmani ialah benda kongkrit, maka makanannya pun benda kongkrit.
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt
Sebagaimana jasmani, rohani pun membutuhkan makanan. Lain halnya dengan jasmani, rohani bersifat aneh (hanya Allah yang tahu hakikatnya), maka makanannya pun aneh pula. Karena abstrak, tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya kecuali mengikuti petunjuk-Nya, yang membuat ruh itu. Allah mengajarkan zikir sebagai obat (makanan) bagi ketenangan rohani.
Kaprikornus sanggup disimpulkan bahwa zikir amatlah penting. Selain sebagai perwujudan ibadah kepada Allah, zikir juga merupakan kebutuhan pokok yang paling asasi untuk mewujudkan keseimbangan hidup manusia, antara jasmani dan rohani.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon