Apakah listrik dirumahmu sering nge-trip alias tiba-tiba mati secara tiba-tiba lantaran keistimewaan pemakaian daya listrik dan bertujuan ingin memperbesar daya atau sudah punya penyelesaian lainnya semisal menangkal pemakaian dayanya. Nah mungkin postingan saya disini akan berharga bagi yang belum tahu cara mengkalkulasikan daya listrik yang diperlukan di rumah. Dan juga bagi yang gres membangun rumah sudah niscaya akan menjalankan pemasangan listrik untuk yang pertama kalinya. Akan tapi , apakah kau tahu berapa daya listrik yang mesti dipasang?
Oke untuk mengetahuinya serentak kita sanggup mengkalkulasikan daya listrik yang diperlukan mudah-mudahan sesuai dengan keperluan kita. Sebelum mengkalkulasikan daya listrik kita juga mesti tahu aba-aba ampere dalam MCB dibawah ini saya akan membahasnya sedikit.
Pada setiap rumah yang sudah berlangganan listrik dari PLN sudah niscaya akan terpasang yang namanya KWH Meter atau meteran listrik dan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang dipasang sendiri oleh pihak PLN.
Fungsi KWH Meter sendiri merupakan selaku pengukur pemakaian daya listrik yang kita pergunakan untuk keperluan perlengkapan listrik sehari-harinya , Tentunya ini dipakai mudah-mudahan sanggup mengkalkulasikan tagihan listrik. Sedangkan MCB yang merupakan akronim dari Miniature Circuit Breaker merupakan alat yang berfungsi untuk menangkal arus listrik yang kita dipakai dan sekaligus selaku pengaman dari korelasi singkat atau sering juga disebut konsleting listrik.
Sebagai pengaman , MCB akan secara otomatis akan menegaskan arus listrik apabila terjadi korelasi singkat atau konsleting listrik pada rangkaian listrik di rumah kita. Sedangkan maksud dari fungsi menangkal diatas merupakan untuk menegaskan fatwa listrik jikalau daya listrik yang dipakai melampaui batas yang sudah ditentukan. Kaprikornus MCB inilah yang menjadi kunci utama besar kecilnya daya listrik.
Tentunya PLN akan memasangkan kapasitas MCB yang cocok dengan batas daya listrik yang kita minta. Kita sanggup melihatnya lewat goresan pena aba-aba ampere ( satuan arus listrik) yang sudah tertera di MCB tersebut. Misalnya 1A , 2A , 4A , 6A , 10A , 16A , 20A dan lain-lain.
Kode ampere diatas serentak menyediakan daya listrik dari MCB. Namun , bagi yang belum tahu akan susah mengartikannya. Untuk mengenali daya listrik dari aba-aba ampere tersebut , kita perlu sedikit perkiraan menurut rumus menyerupai dibawah ini.
Rumus Daya Listrik
Daya Listrik = Tegangan x ArusContoh Soal
Atau
Watt = Volt x Ampere
Misalnya jikalau MCB tertulis 2A
Untuk tegangannya kebanyakan , Tegangan listrik dari PLN untuk rumah tangga merupakan sebesar 220V. Lalu pertanyaannya berapakah batas daya listrik yang diizinkan ?
Watt = 220V x 2A
Watt = 440 Watt atau 440VA
Kaprikornus batas daya listrik yang diizinkan merupakan 440 Watt.
Nah , perkiraan menyerupai diatas merupakan cara mengenali batas daya listrik pada MCB dan pertanyaan berikutnya berapakah daya listrik yang diperlukan oleh rumah kita?
Cara Praktis Menghitung Daya Listrik Yang Diperlukan Rumah
Disini saya coba contohkan kita membangun suatu rumah gres dan ingin menjalankan pemasangan listrik gres sehingga langkah permulaan yang perlu ditangani merupakan mengkalkulasikan keperluan daya listrik yang nantinya akan kita pakai. Untuk mengkalkulasikan keperluan listrik pada rumah pastinya kita mesti menjumlahkan semua perlengkapan listrik yang hendak kita pakai nantinya.
Agar lebih gampang tuliskan perlengkapan listrik yang kita butuhkan serta daya listrik yang dipakai perlengkapan listrik tersebut.
Biasanya pada setiap perlengkapan listrik sudah tertera jumlah daya listrik yang diperlukan masing-masing perlengkapan listrik tersebut. Pada label penulisan yang tertera sering kali penulisan daya listriknya menggunakan satuan ampere (A) , jikalau demikian maka mesti menggunakan rumus daya listrik diatas (Watt = Volt x Ampere) untuk meng-konversi dari Ampere ke Watt menyerupai teladan mengenali daya listrik pada MCB diatas.
Contoh perlengkapan listrik yang hendak dipakai
2 unit Pompa Air berdaya listrik 125 Watt
= 125 Watt x 2 Unit = 250 Watt.
2 unit TV LED 24” berdaya listrik 35 Watt = 35 Watt x 2 Unit = 70 Watt.
1 unit Kulkas berdaya listrik 128 Watt
= 128 Watt x 1 Unit = 128 Watt.
1 unit Mesin Cuci berdaya listrik 300 Watt
= 300 Watt x 1 Unit = 300 Watt.
1 unit Rice Cooker berdaya listrik 400 Watt = 400 Watt x 1 Unit = 400 Watt.
2 unit Kipas Angin berdaya listrik 60 Watt
= 60 Watt x 2 Unit = 120 Watt.
15 Unit Lampu Penerang berdaya listrik 20Watt
= 20 Watt x 15 Unit = 300 Watt.
Total = 1.568 Watt.
Setelah kita jumlahkan seluruhnya , total daya listrik merupakan 1.568 Watt.
Kaprikornus daya listrik yang kita butuhkan merupakan sekitar 1.568 Watt atau 1.568 VA Jika dikonversikan menjadi arus listrik merupakan selaku berikut.
Arus Listrik = Watt / Volt
Arus Listrik = 1.568 Watt / 220 Volt
Arus Listrik = 7 ,12 Ampere
Maka MCB yang diperlukan merupakan diatas 7 ,12 A.
Umumnya PLN cuma menyediakan beberapa opsi tolok ukur daya listrik yakni 220 Watt (1A) , 450 Watt (2A) , 900 Watt (4A) , 1300 Watt (6A) , 2200 Watt (10A) , 3500 Watt (16A) , 4400 Watt (20A) , 5500 Watt (25A) dan seterusnya. Kaprikornus pemasangan daya listrik yang disarankan oleh PLN merupakan sebesar 2200 Watt atau 10A.
Hal yang mesti kita amati merupakan makin tinggi daya listrik yang kita pasang , makin tinggi pula ongkos tagihan listrik yang dikenakan. Oleh lantaran itu , kita perlu menentukan pemasangan daya listrik yang cocok dengan keuangan dan keperluan kita. Pemasangan daya listrik yang terlalu tinggi akan menyebabkan kian tingginya tagihan listrik yang serentak merupakan suatu pemborosan biaya.
Sedangkan pemasangan daya listrik yang terlalu rendah atau tidak memadai keperluan daya listrik kita , Hal ini akan menghasilkan MCB sering nge-trip lantaran kelemahan daya listrik dan jikalau dibiarkan terus menerus , hal ini sanggup menghancurkan perlengkapan listrik rumah kita.
Sekian dahulu untuk postingan kali ini mudah-mudahan bermanfaat
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon