Konten [Tampil]
Gamelan selaku musik pengiring/accompaniment sering disebut dengan perumpamaan kerawitan yang merupakan salah satu bentuk penyuguhan instrumentalia musik. Beberapa bentuk karya seni tradisional Jawa yang diiringi menggunakan alat musik gamelan antara lain tembang Jawa , baik tembang klasik (tembang gede , tembang tengahan , tembang macapat) , maupun tembang/ lagu terbaru (campursari , dangdut , dll) , tembang dolanan anak , kesenian wayang , kesenian tari tradisi , dan lain-lain.
Pengertian Gamelan
Dalam bahasa Jawa Kuno kata gamel berani menabuh bunyi-bunyian. Sedangkan kata gamelan mempunyai arti alat musik yang cara penggunaannya dengan ditabuh atau dipukul. Dalam bahasa Jawa Baru gamelan sering disebut dengan gangsa yang berasal dari dua suku kata , yakni ga dan sa selaku abreviasi dari kata tembaga dan rejasa. Kedua elemen tersebut merupakan elemen dasar menghasilkan gamelan yang baik.
Di samping itu sementara ada beberapa andal yang menyebutkan bahwa kata gangsa merupakan abreviasi kata tiga dan sedasa yang merupakan kadar adonan menghasilkan gamelan perunggu dengan komposisi tiga pecahan timah (rejasa) dan sepuluh/sedasa pecahan tembaga.
DR. Mantle Hood dalam bukunya Javanese Gamelan in The World Music menerangkan bahwa dalam bahasa Sansekerta kata perunggu = kamca. Kata kamca di lalu hari bermetamorfosis gangsa. Dan gangsa yang bagus mesti yang dibikin dari perunggu tulen dengan komposisi 77% tembaga dan 23% timah putih.
Asal-Usul Gamelan
Berdasarkan observasi menampilkan bahwa nyaris tiap suku bangsa Indonesia memiliki alat musik yang disebut gamelan , walaupun bentuk dan jumlahnya berbeda-beda. Dalam perkembangannya menampilkan bahwa gamelan Jawa yang ada di daerah Surakarta dan Yogyakarta merupakan gamelan yang paling komplet dan bervariasi.
Bukti-bukti arkeologi maupun sumber tertulis menyebutkan antara lain:
a. Dalam kitab Pustaka Raja Purwa bahwa pada tahun 162 Saka (240 M) Sri Paduka Maharaja Buddha sudah menghasilkan alat tabuhan yang disebut Lokananta. Sumber lain menyampaikan bahwa tahun 326 Saka (398M) Sang Girinata mengutus Bathara Indra untuk menampilkan seperangkat gamelan terhadap Sri Maharaja atau Raden Pakukuhan.
Gamelan tersebut disebut gamelan surendro (sura = gamelan dan indro Dewa Indra (dewa perang). Kata surendro kesudahannya bermetamorfosis Slendro (Jaap Kunt ,1934: 12).
b. Keberadaan alat musik gamelan juga sanggup kita peroleh pada beberapa relief candi Borobudur , candi Ngrimbi , candi Kedaton dan pada candi Penataran serta candi Sukuh.
Relief candi Borobudur yang diresmikan sekitar pertengahan era 9 berupa saron , kendhang , simbal , suling dan trompet. Sedangkan yang berada pada candi Ngrimbi , Kedaton , Penataran dam Sukuh melukiskan bonang , gong dan bendhe.
c. Sejarah kerajaan Kediri saat diperintah oleh Prabu Jayabaya menyebutkan bahwa tahun 1161 mengutus untuk memperbesar 1 rancang gamelan laras Pelog untuk melengkapi Iaras Slendro yang sudah dimiliki sebelumnya.
d. Serat Centhini yang ditulis selesai era 18 hingga permulaan era 19 dengan terang menyebutkan bahwa orang Jawa sudah memiliki gamelan yang berisikan 21 buah instrumen. Bukti tersebut berupa Iagu Macapat berupa Kinanthi. Terdiri dari 8 bait/pupuh. Di situ bahkan diterangkan fungsi tiap-tiap instrumen dan kiprah pesinden , penggerong serta tukang keplok (Bernard Suryabrata , 1987: 17 sd 19).
Kesimpulan bahwa gamelan sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia lazimnya sudah usang sekali yakni sejak era ke 3.
Fungsi Instrumen Dalam Gamelan
Meskipun elemen instrumen gamelan jumlahnya banyak tetapi dalam permainan bareng tidak akan memunculkan karancuan bunyi. Hal ini alasannya yakni masing-masing instrumen mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
a. Fungsi Pamurba Irama/memimpin irama
Fungsi ini dipercayakan terhadap Kendhang. Kendhang selaku konduktor memiliki keharusan menertibkan irama , tempo maupun pergantian tempo ingin lambat maupun dipercepat.
Dalam Lagu Dolanan , Tembang dan Gendhing kecepatan/temponya sesungguhnya sudah ditunjukkan dengan penggunaan pathet yang mengandung nilai-nilai filosofis kehidupan manusia: lahir , remaja dan mati. Pathet 6 (Nem) lambang kelahiran tanda tempo menampilkan lambat. Pathet 9 (Sanga) lambang remaja/dewasa tempo menampilkan setengah cepat/sedang dan Pathet Manyura menampilkan tempo cepat-cepat/tergesa-gesa. Bahkan adakala musik belum selesai sudah berhenti. Suasana buru-buru dalam menyelesaikan kendala sungguh kenthal pada lagu/gendhing yang menggunakan pathet Manyura. Perubahan tempo pada permainan musik gamelan sesungguhnya sudah diklarifikasi dengan bentuk-bentuk irama tertentu selaku berikut :
Nama Tempo Gamelan | Arti Dalam Bahasa Indonesia | Nama Tempo Musik | Kecepatan |
---|---|---|---|
Irama Lancaran | amat cepat | presto | 135 s/d 150 |
Irama I | cepat | allegro | 115 s/d 135 |
Irama IIa | agak cepat | allegretto | 100 s/d 115 |
Irama IIb | sedang | moderato | 80 s/d 100 |
Irama IIIa | sedikit pelan | andante | 60 s/d 80 |
Irama IIIb | pelan , lambat | adagio | 50 s/d 60 |
Irama IV | pelan sekali | largo | 40 s/d 50 |
b. Pamurba Lagu/Mengarahkan Lagu
Lagu/Gendhing yang mau dimainkan dalam musik gamelan biasanya diarahkan oleh instrumen rebab atau Bonang Barung. Fungsi kedua alat musik tersebut merupakan mengarahkan laras , pathet. Dalam permainan musik lazim sering disebut dengan intro. Intro dalam gamelan sering diwujudkan oleh olah vokal dari jenis tembang tertentu. Dan biasanya diambilkan dari tembang Macapat atau tembang Gedhe.
c. Pamangku Irama/Penjaga Kestabilan Tempo
Fungsi mempertahankan kestabilan tempo ini diarahkan terhadap instrumen Kethuk , Kenong , Kempul dan Gong. Permainan musik gamelan yakni permainan bersama. Oleh alasannya yakni kebersamaan atau kerampakan sungguh diperlukan , agar tidak saling mendahului atau menyimpang dari teksture dalam permainan orchestra.
d. Pamangku Lagu/Pembawa Melodi Pokok
Fungsi ini diserahkan terhadap alat-alat musik balungan yakni Saron Demung , Saron Barung , Saron Peking dan Slenthem. Melodi sebuah lagu/gendhing yakni elemen pokok yang dihentikan ditinggalkan. Dalam permainan musik Band kiprah ini sering diserahkan terhadap pemain gitar melodi , pianis/organ.
c. Pangrengga Lagu/Pelengkap Lagu
Permainan musik sesungguhnya merupakan kesanggupan atau keterampilan seorang aranger/pengatur komposisi biar bunyi-bunyian yang dipergunakan menjadi indah. Fungsi alat musik gamelan yang memperoleh kiprah ini merupakan Suling , Gender Penerus , Bonang Penerus , Celempung dan Siter.
Bahkan sering kita dapati pergelaran musik gamelan lengkap fungsi pangrengga ini ditambah oleh bunyi sindhen/vokalis putri , penggerong (back sound pria) dan tukang keplok.
:
Gamelan Jawa , Nama-Nama Instrumen Gamelan dan Fungsinya
Alat Musik Tradisional Jawa Tengah Lengkap , Gambar dan penjelasannya
11 Macam Alat Musik Tradisional Gamelan Jawa , Lengkap Gambar dan Penjelasannya
Wayang Kulit: Asal Usul , Sumber Cerita , dan Sejarah Wayang Kulit Jawa
Pengertian Karawitan dan Jenis Gending Karawitan Jawa
:
Gamelan Jawa , Nama-Nama Instrumen Gamelan dan Fungsinya
Alat Musik Tradisional Jawa Tengah Lengkap , Gambar dan penjelasannya
11 Macam Alat Musik Tradisional Gamelan Jawa , Lengkap Gambar dan Penjelasannya
Wayang Kulit: Asal Usul , Sumber Cerita , dan Sejarah Wayang Kulit Jawa
Pengertian Karawitan dan Jenis Gending Karawitan Jawa
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon