Mengenal Suku Bangsa Sumatera Selatan Dan Daerah Penyebarannya - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]
Penduduk Sumatera Selatan terdiri atas berbagai jenis suku bangsa. Keanekaragaman tersebut sanggup dikelompokkan ke dalam dua golongan , yakni penduduk orisinil dan pendatang. Penduduk orisinil terdiri atas beberapa suku. Suku-suku yang merupakan penduduk orisinil antara lain suku Palembang , Ogan , Komering , Semendo , Pasemah , Gumai , Lematang , Musi Rawas , Meranjat , Kayu Agung , Kisam , dan Anak Dalam. Sebagai penduduk orisinil , suku-suku bangsa tersebut bersikap baik dengan pendatang. Mereka hidup membaur dengan penduduk pendatang. Bahkan sering terjadi perkawinan antarsuku. Penduduk pendatang antara lain suku Jawa , Cina , Arab , dan Bugis.

Suku Pasemah
Suku bangsa Pasemah berdiam di sekeliling Gunung Dempo , yakni Kecamatan Pagar Alam , Tanjung Sakti , Kota Agung , Ulu Musi , dan Jarai , Kabupaten Lahat. Suku Pasemah terdiri atas subsuku , yakni Gumai , Semidang , dan Pasemah. Pada zaman dulu mereka hidup selaku petani di ladang berpindah yang disebut talang atau petalangan. Sekarang mereka telah bertanam padi di sawah , beternak , menangkap ikan , menganyam , bertanam sayur dan buah-buahan , berkebun kopi , cengkih , lada , dan lain-lain.
suku-bangsa-pasemah-sumatera-selatan
Suku Bangsa Pasemah
Kelompok Pasemah terbagi ke dalam dua subkelompok , yakni kedurang dan padang guci. Orang Pasemah Kedurang berasal dari tempat Pasemah Lebar , Sumatera Selatan. Orang Pasemah Padang Guci berasal dari Lahat dan Tanjung Enim di Sumatera Selatan. Bahasa Pasemah masih bab dari rumpun bahasa Melayu. Ciri-cirinya merupakan ”kemana” diucapkan ”kemane” , ”apa” menjadi ”ape” , ”tidak” menjadi ”dide”.

Orang Pasemah mengenal tiga macam relasi kekerabatan. Pertama bersifat matrilineal alasannya merupakan adanya bentuk perkawinan yang disebut ambil anak. Perkawinan tersebut artinya sesudah kawin suami ikut ke dalam pihak istrinya tanpa mesti mengeluarkan duit uang jujur (mas kawin). Kedua , perkawinan yang mereka sebut belaki , yakni jikalau istri ikut ke dalam lingkungan keluarga pihak suami. Anak-anak yang lahir dari perkawinan itu pribadi mewarisi garis keturunan ayah. Ketiga merupakan perkawinan bilateral yang mereka sebut semendean. Perkawinan tersebut memiliki arti hak dan keharusan pihak istri dan pihak suami sama , serta tempat menetap sesudah kawin umumnya neolokal , waktu perkawinan istri tidak memperoleh duit jujur , dan ongkos ijab kabul ditanggung oleh kedua belah pihak.

Masyarakat Pasemah hidup dalam kesatuan keluarga (klen) yang umumnya mendiami suatu dusun. Pemimpin keluarga luas ini sekaligus menjadi kepala dusun dan disebut renta dusun. Gabungan beberapa keluarga luas yang berasal dari satu payung yang serupa disebut jurai. Prinsip kesatuan kerabat satu moyang ini disebut kepuyangan. Sebuah kepuyangan dipimpin oleh seorang tue jurai.

Suku Bangsa Rejang
Suku bangsa Rejang berdiam di Kabupaten Lahat. Masyarakat ini hidup dari pertanian di sawah dan di ladang. Mereka menanam padi , sayur-sayuran , dan buah-buahan. Selain itu , mereka juga menanam kopi , teh , lada , dan sebagainya.
suku-rejang-sumatera-selatan
Suku bangsa Rejang
Prinsip relasi kekerabatan yang dianut oleh suku Rejang merupakan bilateral. Adat menetap sesudah kawin (duduk letok) diputuskan asen (mufakat) kedua belah pihak. Bentuk kekerabatan utama merupakan keluarga luas yang disebut tumbang. Antara satu tumbang dengan tumbang tertentu masih ada relasi petulai (saudara) dan disebut selaku kalangan satu ketumbai atau sukau. Beberapa ketumbai berdiam di suatu sadei. Suku bangsa Rejang mengenal kesatuan sosial yang bersifat teritorial geneologis yang disebut mego atau bang mego.

Masyarakat Rejang mengenal adanya pelapisan sosial. Pertama , golongan aristokrat yang terdiri atas raja-raja dan kepala marga. Golongan kedua merupakan kepala dusun yang disebut potai dan golongan ketiga merupakan golongan tun dawyo atau orang biasa. Golongan yang dihormati merupakan pedito.

Bahasa Rejang disebut juga baso jang. Bahasa ini yang memiliki abjad sendiri yang disebut kagongo. Jenis abjad ini nyaris sama dengan abjad Pasemah dan Lampung. Bahasa Rejang yang masih orisinil terdapat di Ranah Sikelawi dan Ranah Lebong , sedangkan lainnya telah banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu.

:
Pakaian Adat Sumatera Selatan Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Daerah Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya
Rumah Adat Sumatera Selatan Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Upacara Adat Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon