Cara Setting Pressure Switch (Saklar Otomatis) Pada Pompa Air

Share:
Dulu sekali sebelum pompa air biasa dipakai , kita terbiasa menimba air di sumur untuk keperluan sehari-hari , di saat itu menimba air di sumur sudah menjadi alternatif utama dalam hal menyanggupi keperluan air higienis dan segar. Akan tetapi untuk di sekarang ini acara menimba air sudah mulai ditinggalkan kini penduduk mulai berpindah hati pada suatu mesin pompa air yang serba terbaru dan simpel dalam penggunaannya. Bahkan , kini teknologi pompa air sudah dikembangkan lagi menyerupai misalnya pompa air dengan fitur saklar otomatis tekanan air atau pressure switch yang tata cara pengendali hidup mati pompa air sanggup dijalankan dengan cuma membuka ataupun menutup kran air. 

Dengan adanya fitur saklar otomatis ini anda tidak perlu lagi kewalahan menekan saklar maupun mencolokkan atau mencabut steker untuk pompa air anda , lantaran semua sanggup melakukan pekerjaan secara otomatis menggunakan kran air meski kran air tersebut posisinya jauh dari kawasan posisi pompa air sekalipun. Karena keuntungannya inilah pompa air dengan tata cara saklar otomatis pressure switch kini banyak diseleksi dan digunakan.

Namun yang menjadi dilema yakni banyak dari para pengguna pompa air tersebut kebanyakan masih gundah dan belum paham betul cara men-setting pressure switch atau tata cara saklar otomatis tersebut , sehingga hal ini menghasilkan penggunaan pompa air menjadi kurang optimal , misalnya saja hidup mati pompa air tidak beraturan yang kadang-kadang mesin pompa air gampang mati atau bahkan tidak secepatnya mati padahal posisi kran air sudah dalam kondisi tertutup semua.

Nah , untuk anda yang mengalami hal semacam itu maka anda dapat mengatasinya dengan cara men-setting atau menyetel elemen pressure switch pada pompa air anda agar kinerja hidup mati mesin sanggup berlangsung dengan seharusnya sesuai dengan kebutuhan. Lalu bagaimanakah cara men-setting pressure switch atau saklar otomatis pada pompa air?

Baik , sebelum kita membahas cara setting pressure switch atau saklar otomatis pada pompa air , tidak ada salahnya kalau kita sedikit mempelajari wacana prinsip kerja atau cara kerja dari pressure switch tersebut sehingga dalam hal ini anda akan lebih paham dan lebih bisa nantinya dalam hal men-setting pressure switch atau saklar otomatis pompa air tersebut.

Pada dasarnya prinsip kerja pressure switch yakni melakukan pekerjaan dengan mempergunakan tekanan air yang ada di dalam instalasi pipa untuk dipakai selaku pengendali hidup mati mesin pompa air , sehingga apabila tekanan air sedang dalam tingkatan yang tinggi (ketika kran di tutup) maka pressure switch akan melakukan pekerjaan memutus arus listrik secara otomatis dan pressure switch juga akan melakukan pekerjaan menghubungkan arus listrik secara otomatis di saat tekanan air tersebut turun (ketika kran di buka) hingga pada batas yang sudah ditentukan. Sensitivitas tekanan pada pressure switch tersebut juga bisa diubah atau di setting sesuai dengan keperluan tekanan air yang diharapkan dengan cara menguatkan atau meringankan pir pegas pada pressure switch.

Setelah mengenali prinsip kerja pressure switch diatas mungkin anda kini sudah mulai paham wacana bagaimana cara men-setting pressure switch atau saklar otomatis pompa air. Berdasarkan jenis pompa air , serempak ada dua macam setelan pressure switch yang masing-masing sudah tergolong bawaan unit mesin pompa air.

Model Setelan Pressure Switch Pompa Air Sumur Dangkal
Source images : www.deapump.com
Model Setelan Pressure Switch Pompa Air Jet Pump

Source images : www.alenxi.com
Meski dua versi setelan pressure switch di atas berlawanan bentuk , tetapi pada dasarnya kedua versi ini mempunyai kegunaan dan prinsip kerja yang sama.

Cara Setting Pressure Switch (Saklar Otomatis) Pada Pompa Air

Berikut beberapa halangan pada pressure switch yang biasa terjadi dan memerlukan penyetelan untuk mengatasinya.

Mesin pompa air tidak secepatnya mati padahal posisi kran air sudah dalam kondisi tertutup semua. Kasus pompa air yang tidak kunjung mati disaat kran air tertutup rapat biasa disebabkan lantaran kurangnya tekanan air untuk mendorong platina pressure switch yang lazimnya terlalu keras , sehingga diperlukan settingan atau setelan yang lebih ringan agar platina bisa terdorong dan menentukan pedoman listrik pada mesin pompa air.

Untuk versi setelan pressure switch pompa air jet pump bisa disetting dengan memutar kepala mur besar yang lazimnya terletak di atas per pegas , sedangkan versi setelan pressure switch pompa air sumur dangkal biasa terdapat pada belahan yang ada lubang obeng minus dan disana ada tanda (+) dan (-). Cara mencari setelan pada kedua versi pressure switch tersebut yakni dengan jalan memutar mur ataupun lubang obeng min kearah kanan atau sebaliknya hingga mendapatkan setelan tekanan yang ringan hingga mesin pompa bisa off atau mati. Makara pada dasarnya anda mesti meringankan pir pegas agar sensitivitas pressure switch lebih tinggi hingga bisa menentukan pedoman listrik pada mesin pompa air.

Saat melakukan penyetelan tersebut anda mesti menegaskan bahwa mesin pompa air dalam kondisi hidup dengan kran tertutup rapat serta tetapkan juga tidak terdapat kebocoran pada belahan instalasi pipa dari ujung kran hingga ujung pipa hisap foot klep.

Mesin pompa air sering mati hidup dengan cepat. Tak jarang juga pompa air mengalami kondisi hidup mati dengan segera di saat kran dibuka maupun ditutup , hal ini menjelaskan bahwa kerja pressure switch terlalu sensitif sehingga apabila terdapat sedikit tekanan air saja pompa air akan eksklusif mati , dan begitu pula sebaliknya di saat terdapat penurunan tekanan air meskipun cuma sedikit saja hal ini akan menghasilkan pressure switch melakukan pekerjaan menggugah pompa air. Bahkan yang sering terjadi yakni pompa air mengalami hidup mati dengan sendirinya dalam jangka waktu singkat meski kran air sudah tertutup rapat , ini lazimnya disebabkan oleh adanya kebocoran pada belahan instalasi pipa serta juga disebabkan lantaran pressure switch yang sungguh sensitif.

Untuk cara menangani hal ini anda perlu meminimalisir sensitivitas pada pressure switch sehingga mesin pompa air tidak mengalami hidup mati dengan segera , laksanakan penyetelan menyerupai halnya pada metode diatas yakni dengan mencari setelan yang sempurna dengan memutar mur atau baut ke arah yang bertentangan dari yang sebelumnya. Intinya anda mesti meminimalisir sensitivitas tekanannya sehingga menjadi lebih keras agar kinerja pressure switch lebih terorganisir tidak gampang hidup mati.

Tetap tetapkan juga tidak ada kebocoran pada pipa disaat melakukan penyetelan tersebut.

Contoh cara setting pressure switch atau saklar otomatis pompa air

Pertama buka epilog pressure switch
Setelah terbuka anda akan menyaksikan belahan dalam otomatisnya yang lazimnya akan nampak ada per pegas yang ujungnya terdapat mur atau baut untuk men-setting sensitivitas tekanan air.
Bisa anda lihat pada gambar di atas terdapat baut yang dapat diputar menggunakan obeng min atau dapat juga nenggunakan taspen. kalau diputar ke arah (-) maka pressure switch akan lebih sensitif kepada tekanan atau bisa di artikan kerja dari otomatis pressure switch ini akan lebih singkat.

Dan sebaliknya kalau anda putar ke arah (+) maka pressure switch akan memerlukan tekanan yang lebih tinggi , jadi kerja otomatis pressure switch akan lebih lama.

Untuk mempermudah anda memahaminya anggap saja (+) untuk memperbesar tekanan , kemudian (-) untuk meminimalisir tekanan. Mudahkan?? anda cuma tinggal memutarnya kearah yang tepat dengan cita-cita atau keperluan anda.

Mungkin cukup sekian dahulu untuk postingan kali ini biar bisa berharga dan menolong dilema anda.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon