Macam-Macam Kesenian Tradisional Rakyat Jawa Tengah - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]

Macam-Macam Kesenian Tradisional Jawa Tengah

Masyarakat Provinsi Jawa Tengah mengenal banyak sekali macam kesenian tradisional rakyat yang diciptakan masyarakatnya selaku kepingan dari tradisi budaya yang ada di penduduk yang salah satunya berfungsi selaku hiburan rakyat. Bentuk-bentuk kesenian tradisional rakyat yang terdapat di Jawa Tengah diantaranya mirip kethoprak , tayub , srandul , tembang dolanan , ebeg , laisan , angguk ,  begalan , dan masih banyak lagi. Berikut ini uraian singkat macam-macam kesenian tradisional rakyat yang terdapat di Jawa Tengah.

gambar-kesenian-tradisional-rakyat-jawa-tengah

1. Kethoprak

Kethoprak berasal dari Jawa Tengah , utamanya berasal dari Surakarta , yang mula-mula pemain , dongeng , serta perlengkapan masih sungguh sederhana , yakni cuma berupa lesung. Sumber dongeng kethoprak berasal dari banyak sekali dongeng rakyat dan sejarah. 

Ketoprak merupakan bentuk teater tradisional yang dipentaskan di atas panggung. Cerita yang dipentaskan berlatar belakang kisah kerajaan , dongeng , babad , legenda , sejarah , dan dongeng rakyat. Kesenian ini berawal dari permainan orang-orang desa yang sedang menghibur diri. Mereka menabuh lesung secara berirama ketika waktu bulan purnama (gejog). Kemudian , ditambah dengan tembang , gendang , melayang , dan suling , lahirlah ketoprak lesung (1887). Baru tahun 1909 untuk pertama kalinya ketoprak dipentaskan secara lengkap. Seni ketoprak pertama kali diperkenalkan oleh Tumenggung Reksodiningrat. 

2. Tayuban

Tari tayub banyak dijalankan di tempat Jawa Tengah mirip Sragen , Karanganyar , Pati , dan Blora. Pertunjukan tari tayub banyak diselenggarakan oleh penduduk pedesaan atau tempat pinggiran untuk kepentingan pesta misalnya sunatan , perkawinan dan pertanian. Pada upacara ijab kabul , tari tayub diselenggarakan ketika mempelai lelaki dipertemukan dengan mempelai wanita. Fungsi ritual tari Tayub yang berhubungan dengan pertanian merupakan ketika para petani usai menjalankan panen padi. Tari Tayub diselenggarakan di pendapa. 

3. Srandul

Kesenian srandul memiliki kekhasan , yakni para pemain mengenakan kostum yang compang-camping , tetapi ada pula di tempat lain kostumnya cukup indah. Pertunjukan dilaksanakan pada malam hari , para pemainnya menggunakan topeng alasannya untuk menyembunyikan identitas diri pemain. 

4. Tembang Dolanan

Tembang dolanan ada majemuk , lazimnya dinyanyikan belum dewasa pada waktu bulan purnama. Tembang dolanan itu antara lain jamuran , cublak-cublak suweng , dan tembang menggunakan nini thowok untuk memanggil roh. 

5. Ebeg

Ebeg merupakan tarian rakyat yang meningkat di Banyumasan , merupakan varian dari tari Jaran Kepang. Ebeg yang dibikin dari anyaman bambu yang dibikin seumpama kuda berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan. 

6. Laisan

Laisan merupakan kesenian yang menyertai Ebeg. Laisan berdandan mirip wanita. Laisan di tempat lain berjulukan sintren. 

7. Lengger Calung

Tarian lengger-calung berisikan lengger (penari) dan calung (gamelan bambu). Gerakan tariannya sungguh lincah dan dinamis mengikuti irama calung. Rambut penari lengger digelung , mengenakan jarit dan kemben , tanpa mengenakan baju , dan ada sampur atau selendang di bahu. Jumlah pemain lengger calung 7 orang yang berperan selaku penabuh gamelan dan penari. 

8. Angguk

Tarian angguk ada sejak kala 17 disebarkan oleh para ulama agama Islam yang tiba dari tempat wilayah Mataram. Tari Angguk berfungsi selaku alat dakwah agama Islam. Jumlah pemain minimal 10 orang penari laki-laki. 

9. Begalan

Begalan lazimnya dipentaskan dalam rangkaian upacara perkawinan yakni pada ketika pengantin lelaki dan rombongan memasuki pelataran rumah pengantin wanita. Kesenian begalan berasal dari kata begal yang bermakna rampok. Begalan merupakan seni tari dan seni tutur. Upacara Begalan dilaksanakan pada upacara ijab kabul warga Banyumas. Tidak semua program ijab kabul dijalankan upacara Begalan , tetapi cuma dilaksanakan jikalau pengantin putri masuk dalam klasifikasi yang perlu diruwat. 

10. Rengkong

Rengkong merupakan kesenian bunyi-bunyian khas mirip bunyi kodok ngorek yang dihasilkan dari pikulan bambu. Rengkong merupakan kesenian khas petani , diadakan pada pesta peringatan panen atau hari-hari besar nasional. 

11. Dengklung

Dengklung merupakan salah satu bentuk kesenian yang bersifat religius. Kesenian tersebut merupakan perpaduan antara musik rakyat dengan irama Timur Tengah. Alat yang dipergunakan pada seni Dengklung merupakan kendang buntung.

12. Jathilan (Kuda Lumping)

Jathilan merupakan salah satu jenis tarian rakyat yang bila ditelusur latar belakang sejarahnya tergolong tarian yang telah usang ada di Jawa. Penari Jathilan semula cuma diperagakan oleh 2 orang saja , tetapi seiring dengan pertumbuhan zaman jathilan dijalankan lebih dari dua orang dan dijalankan secara berpasangan. Tarian jathilan dijalankan dengan cara para penari menaiki kuda kepang dan bersenjatakan pedang. Pembahasan lengkapnya silahkan klik Urutan Penyajian Pertunjukan Tari Kuda Lumping

13. Wayang Kulit

Wayang kulit merupakan bentuk teater tradisional yang menggunakan boneka wayang selaku pemainnya. Sarana pertunjukan yang lain , termasuk kelir (layar) , batang pohon pisang , blencong selaku alat penerangan , kotak selaku penyimpan wayang , dan cempolo selaku alat untuk menghantam kotak. Selain itu , juga diiringi dengan seperangkat gamelan beserta para penabuh dan penyanyinya (sinden). Seni pewayangan ini juga sering disebut wayang kulit purwa. Sumber dongeng berasal dari kitab Mahabharata dan Ramayana. Wayang kulit lazimnya dipergelarkan semalam suntuk (sedalu natas).

14. Wayang Jemblung

Wayang Jemblung merupakan tradisi yang bebuyutan dilaksanakan apabila ada kelahiran seorang bayi. Untuk memohon keamanan atas kelahiran seorang bayi , mula-mula diadakan program nguyen. Acara nguyen dilaksanakan selaku bentuk tirakatan pada malam hari yang dilaksanakan oleh para tetangga bersahabat dan handai taulan sampai semalam suntuk. Acara itu selsai menjelang subuh. Bentuk program nguyen merupakan ’macapatan’. Karena insan memiliki daya kreasi yang tinggi maka dari macapatan ini menjelma ’maca kandha’ yang bermakna membaca bentuk dongeng prosa.

:
Macam-Macam Kesenian Jawa dengan Pengaruh Islam
Asal Mula Kesenian Kethoprak dan Jenis-Jenis Kethoprak menurut Perkembangannya
Mengenal Kebudayaan Daerah Jawa Tengah
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon