Konten [Tampil]
Makanan dan minuman tradisional Yogyakarta sudah usang ada dan diminati oleh penduduk dengan resep spesifik yang diwariskan turun-temurun. Beberapa di antaranya merupakan selaku berikut.
Makanan Khas Yogyakarta
Gudeg , merupakan kuliner yang paling dipahami dari Yogyakarta. Cita rasa gudeg manis dan gurih. Gudeg berasal dari bahasa Belanda gut dag yang memiliki arti cukup anggun atau enak. Begitu populernya masakan ini , sampai-sampai Yogyakarta dijuluki Kota Gudeg.
Gudeg dibentuk dari nangka muda yang dikupas , diiris-iris kemudian direbus hingga masak. Santan , bawang merah , bawang putih , laos , kemiri , ketumbar , daun salam , dan garam dicampurkan ke dalam nangka tersebut. Dimasak lagi hingga kering dan berwarna kecokelatan. Warna cokelat sanggup juga dibentuk dengan memasukkan daun jati ke dalam masakan. Untuk menciptakan rasa yang khas digunakanlah arang dari batok kelapa untuk pemanasannya , sehingga panas yang dihasilkan sanggup merata dan tahan lama. Dibutuhkan pemanasan lima hingga enam jam untuk menciptakan gudeg yang bermutu dan tahan lama.
Nasi uduk , disebut juga nasi gurih. Biasanya , nasi uduk dihidangkan pada upacara kenduri dan dibagi-bagikan dengan wadah dari daun pisang. Nasi uduk dibentuk dari beras yang sudah dicuci higienis , dikukus hingga setengah matang , kemudian diaduk dengan santan dan daun salam. Lantas nasi uduk dikukus lagi hingga masak. Mayoritas nasi uduk disuguhkan dengan lauk ingkung ayam.
Thiwul , merupakan kuliner pokok sebagian kecil penduduk Gunung Kidul. Thiwul yang dibikin dari ketela pohon yang dijemur hingga kering , ditumbuk hingga halus dan disaring , diberi sedikit air dan dibentuk bulatan kecil-kecil kemudian dikukus hingga masak. Biasanya thiwul dihidangkan dengan sayur tempe.
Growol , merupakan kuliner pokok dari Kulon Progo. Growol yang dibikin dari ketela pohon yang sudah dikupas , dicuci , terus direndam dalam air selama dua hingga tiga hari. Setelah lunak , ia diangkat , dicuci higienis , dan ditiriskan. Sesudah air mengering , ia dicincang hingga lumat , gres dikukus hingga masak.
Lazimnya , growol dicetak dengan ganjal daun pisang. Growol dikonsumsi dalam bentuk irisan dengan sayur lodeh. Lauknya tempe benguk yang sudah dibacem. Makanan ini sanggup didapatkan di Pasar Sentolo.
Nasi jagung , merupakan kuliner pokok sebagian kecil penduduk di lereng atas Gunung Merapi. Jagung yang sudah kering direndam dalam air yang sudah diberi kapur selama setengah jam. Lantas jagung ditiriskan dan ditumbuk hingga halus. Setelah menjadi tepung , jagung dikukus hingga masak. Biasanya santapan ini disuguhkan bareng sayur lombok dan ikan asin.
Minuman Khas Yogyakarta
Beras kencur , oleh sebagian penduduk dianggap selaku minuman yang selain menyegarkan juga mengembangkan stamina tubuh. Beras kencur yang dibikin dari beras yang direndam dalam air , ditiriskan , terus ditumbuk hingga halus. Kencur yang sudah dikupas kemudian ditumbuk dan diaduk dengan beras yang sudah halus. Selanjutnya diberi air seperlunya , terus disaring. Minuman ini dihidangkan dengan diberi gula jawa atau gula pasir dan sedikit jeruk nipis. Beras kencur cocok diminum sesudah berolah raga.
Wedang secang , yang berwarna merah merupakan minuman kesukaan Sri Sultan HB IX. Minuman ini sanggup mempertahankan kesehatan. Badan yang masuk angin , kalau minum wedang secang hangat , sanggup bugar kembali. Wedang secang yang dibikin dari serutan kayu secang , dua lembar daun cengkih yang sudah kering , irisan kulit pohon kayu manis , merica putih , daun serai , cabai rawit , diaduk dengan jahe yang sudah dibakar dan dipukul-pukul hingga gepeng.
Semua materi dimasukkan ke dalam kendil tanah liat , terus dipanaskan dengan air hingga mendidih. Setelah disaring , wedang secang dihidangkan dengan gula batu. Di Makam Imogiri , materi ramuan wedang secang dijual selaku buah tangan bagi para peziarah.
Dawet , merupakan minuman pelepas dahaga yang cukup terkenal di Yogyakarta. Salah satu unsur dawet merupakan cendol. Untuk menciptakan cendol , panaskan tepung beras hingga mendidih dan tuang dengan saringan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Tepung beras yang jatuh ke dalam air hirau taacuh akan mengental membentuk cendol. Masukkan cendol ke dalam mangkuk , tambahkan santan kelapa dan sirup gula jawa. Untuk memperbesar sedap , tambahkan daun pandan bau dikala menciptakan sirup gula kelapa. Di pasar tradisional masih kita peroleh pedagang dawet yang menjajakan dagangannya dengan memakai tenggok , wadah besar dari anyaman bambu.
Makanan dan minuman tradisional ini dibentuk dengan materi yang tersedia di wilayah DIY. Di tempat Gunung Kidul dan Kulon Progo sanggup dijumpai kuliner berbahan dasar ketela pohon , di tempat Sleman dan Bantul banyak dijumpai kuliner berbahan dasar beras dan Jagung. Ciri khas kuliner dari Yogyakarta terletak pada cita rasanya yang condong manis.
:
Rumah Adat Yogyakarta Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Jawa Sebagai Bahasa Daerah Yogyakarta Lengkap Penjelasannya
Pakaian Adat DI Yogyakarta Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
:
Rumah Adat Yogyakarta Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Jawa Sebagai Bahasa Daerah Yogyakarta Lengkap Penjelasannya
Pakaian Adat DI Yogyakarta Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon