Mengenal Suku Bangsa Di Provinsi Kepulauan Riau - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]
Seperti wilayah provinsi lain di Indonesia Kepulauan Riau memiliki penduduk yang sungguh beragam. Hal ini alasannya di Provinsi ini terdapat bermacam-macam ras dan suku bangsa. Ras dan Suku bangsa yang ada di wilayah ini antara lain Bugis , Jawa , Arab , Tionghoa , Minangkabau , Batak , dan Flores. Namun demikian , keanekaragaman tersebut tidak menyurutkan kehendak untuk hidup rukun selaku penduduk  Provinsi Kepulauan Riau.

Pada tahun 2006 penduduk Kepulauan Riau berjumlah 1.313.923 jiwa yang tersebar di enam kabupaten/kota. Penduduk Provinsi ini tersebar tidak merata. Ada kawasan yang tingkat kepadatannya tinggi , ada pula kawasan yang tingkat kepadatan orangnya rendah. Tingkat kepadatan tertinggi merupakan Kota Tanjungpinang , sedangkan yang terendah merupakan Kabupaten Natuna. Mata pencaharian penduduk di Provinsi ini cukup beragam. Dari sekian banyak mata pencaharian , yang paling banyak disenangi penduduk merupakan sektor perdagangan. Untuk meningkatkan mutu sumber daya insan pemerintah Kepulauan Riau sudah menjalankan beberapa jadwal pendidikan dan kesehatan. Dengan kesempatan adanya sumber daya insan yang bermutu maka akan sanggup mengembangkan daerahnya.

Suku Bangsa Kepulauan Riau

Provinsi Kepulauan Riau memiliki banyak sekali suku bangsa. Suku-suku bangsa yang ada di Provinsi Kepulauan Riau , yakni Melayu , Bugis , Jawa , Arab , Tionghoa , Padang , Batak , dan Flores.

busana-melayu-kepulauan-riau
Busana Melayu
Melayu merupakan istilah untuk sejumlah golongan sosial di beberapa negara Asia Tenggara , yang dalam beberapa faktor kebudayaannya , memamerkan ciri-ciri persamaan. Di antara kelompok-kelompok sosial itu ada yang dengan sadar menyebut dirinya selaku orang Melayu. Misalnya orang petani di Thailand Selatan , orang Kedah , orang Perlak , orang Kelantan , orang Pahang , orang Selangor , dan orang Johor (yang seluruhnya berada di Malaysia); dan sejumlah golongan sosial di Indonesia.

Melayu juga sanggup diartikan selaku suku bangsa. Karena kemajuan sejarah dan pergantian politik , fokus ras Melayu paling besar berada di Indonesia , Malaysia , Singapura , Brunei Darussalam , dan Filipina. Dalam kesatuan bangsa di tiap-tiap negara , Melayu tidak dipandang selaku ras tetapi selaku suku bangsa. Akan tetapi , pemahaman suku bangsa Melayu di Indonesia berlainan dengan pemahaman di Malaysia dan Singapura.

Suku bangsa Melayu di Indonesia merupakan suku bangsa yang memiliki moral istiadat Melayu , bertempat tinggal utamanya di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera , Kepulauan Riau , dan Kalimantan Barat. Dalam konteks ini , suku-suku bangsa yang lain , seumpama Aceh , Batak , Minangkabau , Jawa , Bugis , Dayak , dan sebagainya merupakan nonMelayu. Perbedaan suku bangsa tidak lagi dilihat dari golongan rasnya , tetapi dari moral istiadat serta kebudayaannya. Lain halnya dengan suku bangsa Melayu di Malaysia dan Singapura. Pengertian suku bangsa pada kedua negara ini merupakan siapa pun dari ras Melayu. Mereka yang tergolong nonMelayu merupakan dari ras-ras yang lain , seumpama China , India , dan Eropa.

Orang Melayu yang ada di Indonesia diperkirakan berasal dari Benua Asia. Mereka bermigrasi pertama kali sekitar 2500-1500 SM. Gelombang migrasi ini sebagian tiba ke Indonesia lewat Semenanjung Melayu. Kemudian , masuk ke Sumatra , Kalimantan , Jawa , dan lainnya. Sementara itu , sebagian lagi tiba lewat Filipina , kemudian masuk ke Sulawesi. Para migran ini disebut golongan Melayu Tua (Proto Melayu). Kelompok Melayu Tua ini tersebar di banyak sekali bab wilayah Indonesia dan kini dipahami selaku kelompok-kelompok etnis atau suku bangsa. Beberapa di antaranya merupakan suku bangsa Gayo , Alas , Batak , Nias , Talang Mamak , Orang Laut , Batin , Kerinci , Mentawai , dan Enggano (Pulau Sumatera dan sekitarnya) , Dayak (Pulau Kalimantan) , Badui dan Tengger (Pulau Jawa) , dan beberapa golongan etnis di pedalaman Sulawesi. Gelombang migrasi selanjutnya tiba dari daratan Asia. Para Imigran itu juga tiba lewat Semenanjung Melayu dan Filipina yang disebut Melayu Muda (Deutero Melayu). Ini terjadi sekitar 300 SM. Suku bangsa yang tergolong Melayu Muda ini , antara lain orang Aceh , Tamiang , Melayu Deli , Melayu Riau , Minangkabau , Melayu Jambi , orang Penghulu , Melayu Bengkulu , Palembang , Melayu Pontianak , Kutai , Berau , Minahasa , Bugis , Makassar , Bali , dan Sasak. Beberapa suku bangsa yang lain yang juga masih mengidentifikasikan diri selaku ”orang Melayu” merupakan Melayu Biliton , Melayu Betawi , dan sebagainya.

masyarakat-suku-nias-di-kepulauan-riau
Suku Nias
Sejumlah suku bangsa di Pulau Bangka , seumpama orang Darat , Sekah , dan Lom dalam percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Melayu Bangka. Sementara itu , orang Muyu di Papua memicu kesanggupan berbahasa Melayu selaku salah satu syarat untuk sanggup diangkat selaku kepala suku.

Sejak 400 tahun yang kemudian di Jakarta terjadi asimilasi kebudayaan dari beberapa suku bangsa dan bangsa , seumpama Melayu , Jawa , Sunda , Bali , Bugis , Portugis , China , Arab , india , serta Belanda. Hal inilah yang melahirkan suku bangsa dan kebudayaan Betawi. Orang Betawi menggunakan bahasa Melayu Betawi selaku alat komunikasi.

:
Pakaian Adat Kepulauan Riau Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Rumah Adat Kepulauan Riau Lengkap Penjelasannya
Upacara Adat Kepulauan Riau Lengkap Penjelasannya
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon