Mengenal Suku-Suku Di Riau Dan Persebarannya - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]
Masyarakat Provinsi Riau yakni suatu komunitas yang unik. Didalamnya terinteraksi banyak sekali suku bangsa , baik suku bangsa orisinil maupun pendatang yang memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda. Suku bangsa Melayu Riau bisa berperan selaku perangkum semua suku bangsa di wilayah Provinsi Riau. Suku-suku bangsa kecil pun tidak merasa terpinggirkan di tengah dominasi suku bangsa Melayu Riau dengan budaya Islaminya. Suku bangsa pendatang juga tetap bisa eksis di Tanah Melayu tersebut.

Gambaran tersebut menunjukan bahwa latar belakang yang berlainan tidak menghasilkan adanya jurang perbedaan. Ketidaksamaan yang ada bisa dijalin menjadi tali perekat yang sungguh kukuh. Perpaduan inilah yang menghasilkan keanekaragaman penduduk Provinsi Riau terlihat kian menarik. Sebuah potensi yang sungguh penting untuk modal dasar pembangunan Provinsi Riau pada kala globalisasi ini.

Seperti telah disinggung di depan bahwa suku bangsa Melayu yakni suku bangsa dengan populasi paling besar di Provinsi Riau. Persebarannya termasuk nyaris seluruh wilayah Provinsi Riau , mulai dari daratan hingga wilayah kepulauan. Inilah suku bangsa orisinil Provinsi Riau. Menurut sejarahnya , suku bangsa Melayu Riau terbentuk dari perpaduan suku-suku bangsa orisinil dan pendatang yang telah bertempat tinggal sebelumnya.

Suku-Suku di Riau

Seperti dikenali wilayah Provinsi Riau dulu menjadi wilayah migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dari daratan Asia. Pada gelombang migrasi pertama didominasi oleh ras Weddoid. Ras pertama di Indonesia ini meninggalkan jejak di Provinsi Riau pada suku bangsa Sakai , Orang Hutan , dan suku bangsa Kubu. Populasi dan persebaran suku-suku bangsa tersebut sungguh kecil dan terbatas.

suku-suku-bangsa-asli-riau

Suku bangsa Sakai Suku bangsa Kubu Suku bangsa Sakai sanggup ditemui di Kecamatan Kunto Darussalam , Kabupaten Kampar dan Kecamatan Mandau , Kabupaten Bengkalis. Komunitas Orang Hutan sanggup didapatkan di Pulau Penyalai , Kecamatan Kuala Kampar , Kabupaten Kampar. Suku bangsa Kubu hidup nomaden di hutan-hutan wilayah Bukit Tigapuluh dan hutan-hutan di perbatasan Provinsi Riau dan Jambi. Suku bangsa Kubu juga disebut suku bangsa Anak Dalam , tapi mereka lebih senang disebut Orang Rimba. Gelombang migrasi berikutnya berasal dari ras Melayu Tua yang disebut Proto-Melayu. Ras yang tiba lewat Semenanjung Melayu ini membentuk beberapa suku bangsa di Provinsi Riau , yakni Orang Talang Mamak dan Orang Laut. Pada dikala ini orang Talang Mamak atau suku bangsa Talang Mamak mendiami Kecamatan Pasir Penyu dan Kecamatan Rengat , Kabupaten Indragiri Hulu. Orang Laut yang hidupnya bergantung dari hasil maritim ini mendiami Kecamatan Reteh dan Kecamatan Mandah di Kabupaten Indragiri Hilir. Pada golongan ini tergolong juga suku bangsa Akit atau Orang Akit yang bertempat tinggal di Kecamatan Rupat , Bengkalis , dan Mandau (Kabupaten Bengkalis) serta Kecamatan Tebing Tinggi (Kabupaten Meranti). Suku-suku bangsa tersebut tergolong kecil sebab populasinya tidak begitu besar.

Gelombang terakhir ialah migrasi dari ras Melayu Muda yang disebut Deutro-Melayu. Kedatangan ras ini memicu sebagian besar ras Proto-Melayu tersingkir ke wilayah pedalaman. Bukti ini masih terlihat hingga kini , komunitas suku-suku bangsa yang disebutkan di atas bertempat tinggal di wilayah pedalaman dan pinggiran. Proses berikutnya terjadi percampuran antara ras Deutro-Melayu dengan suku-suku bangsa pendatang dari banyak sekali wilayah Nusantara. Percampuran ini melahirkan suku Melayu Riau selaku suku orisinil Provinsi Riau.

Suku bangsa Melayu Riau sendiri masih terbagi lagi dalam beberapa subsuku bangsa , menyerupai suku bangsa Melayu Siak , Melayu Bintan , Melayu Rokan , Melayu Kampar , Melayu Kuantan , dan Melayu Indragiri. Dari namanya pula tergambar persebaran wilayah permukimannya. Contoh , suku bangsa Melayu Siak bertempat tinggal di sepanjang Sungai Siak dengan sebaran paling besar di Kabupaten Siak. Komunitas suku bangsa Melayu Rokan tersebar di sekeliling Sungai Rokan mulai Kabupaten Rokan Hulu , Rokan Hilir , hingga Kota Dumai.

suku-suku-pendatang-di-riau

Penduduk Provinsi Riau juga terbentuk dari suku-suku bangsa pendatang , baik dari Nusantara maupun aneh , menyerupai suku bangsa Jawa , Minangkabau , Bugis , Banjar , Batak , Mandailing , Padang , Sunda , Madura , dan Cina.

Keberadaan suku-suku bangsa ini telah sejak zaman dulu dan kian semakin marak pada masa kemerdekaan.

Dari beberapa suku bangsa pendatang itu , suku bangsa Jawa menempati populasi terbanyak. Suku bangsa Jawa sanggup ditemui nyaris di seluruh wilayah Provinsi Riau. Suku bangsa Jawa tiba ke provinsi ini telah sejak zaman kerajaan dan kian banyak di saat pemerintah mengadakan jadwal transmigrasi. Suku bangsa Minangkabau menjadi suku bangsa pendatang paling besar kedua. Persebaran terbanyak suku bangsa ini di wilayah perbatasan Provinsi Sumatra Barat yang ialah wilayah asal suku bangsa Minangkabau. Sementara itu , suku bangsa Bugis terfokus di sepanjang pantai timur , sesuai dengan abjad orang Bugis yang tidak dapat lepas dari laut.

:
Pakaian Adat Riau Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Rumah Adat Riau Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Daerah Riau Lengkap Penjelasannya
Upacara Adat Riau Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon