Musik Cina: Sejarah| Tokoh Musik| Dan Alat Musik Cina - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]
Musik Cina/Tionghoa memiliki sejarah yang panjang dan diandalkan sudah mulai sekitar 7000 tahun yang lalu. Pada mulanya musik Cina seperti juga musik dunia yang lain , sungguh terkait dengan upacara keagamaan. Pada masa itu pemusik yakni penyihir. Musik zaman dulu pada masa Kaisar Kuning , Yao dan Shun serta dari Dinasti Xia , Shang dan Zhaou disebut Liuyue. Selama dinasti Zhou , liuyue dipersembahkan terhadap para leluhur dan juga terhadap langit dan bumi , matahari dan bulan , serta gunung dan sungai. Dalam catatan sejarah , musik tradisi Cina sungguh mempengaruhi Jepang dan Korea. Bahkan dalam buku Liu-Dsi (400 SM) disebut pula dampak musik Cina pada bangsa Mongol dan Tibet. Pada waktu itu siter Cina sudah dimengerti dengan rangkaian nada pada dawainya dengan nama: Shang , Cou , Yo , Chi dan Gung yang menggambarkan 5 ekspresi dominan di Cina Tengah.

Sejarah Musik Cina
Musik tradisi Cina meningkat di golongan para pengikut Tao yang banyak membuatkan musik keagamaan. Banyak tokoh Tao yang bertempat tinggal dengan lingkungan subur di Taiwan dan Korea. Dewasa ini apabila kita ingin menyaksikan musik orisinil Cina , kita sanggup menjumpainya di Semenanjung Korea dan Taiwan.

a. Musik dan Politik
Para darah biru Zhou (dinasti Zhou) bikin ritual dan musik. Musik dijadikan salah satu dari dua pilar utama dalam menjaga ketertiban. Pada masa Zhou inilah , musik memiliki muatan politik yang kuat. Hampir semua pejabat , besar dan kecil memiliki orkestra. Pengaturan musik serta jumlah musisinya menurut pangkat pejabat tersebut. Untuk pejabat dengan pangkat tertinggi , ia akan memiliki musisi yang membentuk tiga segi dengan empat orang di masing-masing segi dari empat baris.

b. Musik dan Ungkapan Emosi
Dalam pertumbuhan selanjutnya , yakni pada masa dinasti Wei (220-265) , Jin (265-420) di Utara dan Selatan , musik Cina pada ketika itu menjadi ungkapan asumsi dan emosi seseorang.

c. Perkembangan Musik Cina
Kultur tinggi Cina , dalam sejarah tercatat dicapai oleh 5 dinasti , yaitu:
1). Dinasti Huangti (2500-2000) ,
2). Dinasti Hsia (1800-1500 SM) ,
3). Dinasti Shang (1500-1000 SM) ,
4). Dinasti Chou (1000-256 SM) dan
5). Dinasti Han (206-220 SM). 

1). Dinasti Huangti
Riwayat pertumbuhan musik Cina bahwasanya sudah sejak zaman watu , sekitar 8000 tahun sebelum masehi. Perkembangan musik secara lebih mendalam dilaksanakan oleh Huang-Ti yang di Eropa lebih dimengerti dengan gelar Kaisar Kuning.

Pada zaman Huang-ti inilah mulai dimengerti metode tangga nada yang berasal dan dipengharuhi oleh musik tradisional Cina sendiri.

Ming Lun salah seorang menteri pada zaman dinasti Huang-Ti , sudah menyodorkan pembagian 12 nada tengahan selaku wahyu Tuhan lewat bunyi sepasang burung yang kemudian diperagakan dengan alat tiruan dari tabung-tabung bambu berupa seruling. Kedua belas nada itu masing-masing berjarak setengah (tengahan) , yaitu:
1. Huang-Chung (F)
2. Ta-Lu (Fis)
3. Tai-Tsu (G)
4. Chai-Chung (Gis)
5. Ku-His (A)
6. Cheng-Lu (Ais)
7. Jul-Pin (B)
8 , Ling-Chung (C)
9. I-Tse (Cis)
10. Nan-Lu (D)
11. Wu-I (Dis)
12. Ying-Chung (E)

Alat musik zaman dinasti Huang-Ti:
a. Huang-Kung (Gelbe Glock) berupa lubang-lubang cekung dalam tanah yang bervariasi nadanya ketika ditutup dan dibuka.
b. Suling panjang yang ditala secara pentatonis.

2). Dinasti Hsia
Pada zaman ini terjadi pertumbuhan tangga nada pentatonis. Selain alat musik tradisional yang sudah ada pada zaman dinasti sebelum Hsia , terdapat alat musik menyerupai kecapi , dengan 5 dawai , yakni Qin (Guqin).

3). Dinasti Shang
Pada zaman ini banyak terjadi pertumbuhan alat-alat musik antara lain:
a Lonceng-tembaga: berupa batang-bantang tembaga-tembaga yang ditata menurut tangga nada Tiongkok.
b. Lonceng-batu (King): berupa batu-batu yang digantung dalam banyak sekali tinggi nada.
c. Suling berbonggol: seruling dengan kantung udara berupa ember atau tempurung.
d. Pan-pipe (Pai Siao): jajaran tabung dalam banyak sekali tinggi nada.
e. Cin (Qin): sejenis siter
f. Genderang dalam banyak sekali bentuk.

gambar-alat-musik-cina

4). Dinasti Cho
Pada zaman ini banyak diketengahkan wawasan musik dalam bentuk buku. Usaha ini terjadi khususnya pada masa Konfusius (551-478 SM). Pada zaman ini pula diperkenalkan pembagian atau pembagian terorganisir tentang alat musik dalam 8 macam:
a. alat musik yang dibentuk dari logam ,
b. alat musik yang dibentuk dari watu ,
c. alat musik yang dibentuk dari labu ,
d. alat musik yang dibentuk dari bambu ,
e. alat musik yang dibentuk dari kayu ,
f. alat musik yang menggunakan dawai (senar) , dan
g. alat musik yang yang dibikin dari tanah.

5). Dinasti Han
Dalam masa Dinasti Han inilah dilaksanakan penyempurnaan dan perbaikan metode musik yang ada dari sejak zaman Konfusius. Dilakukan pula dokumentasi musik atas 800 jenis musik tradisional Cina. Alat yang ialah dampak dari luar yakni Aulos dan Lute.

Tokoh Musik Cina
a. Konfusius (Confucius)
Konfusius yakni seorang filsuf dan pendidik agung. Beliau sungguh menyayangi musik. Meskipun menghadapi banyak kesusahan , ia tetap tidak pernah berhenti bermain musik. Konfusius yakin akan unsur politis dan pendidikan dalam musik. Ia menekankan penggabungan ritual dan musik. Dengan langkah ini dia pikir sanggup menolong merubah kebiasaan dan adat-istiadat yang mapan khususnya dalam menegakkan aturan dan ketertiban.

Musik idealnya yakni musik yang tidak memanjakan diri dan berlebihan dalam emosi. Konfusius sungguh menekankan pentingnya integritas moral pada musik. Ia yakin bahwa musik mesti dibimbing oleh nilai-nilai moral.

b. Shi Kuang
Seorang musisi buta yang terkenal pada ekspresi dominan semi dan ekspresi dominan gugur pada zaman kaisar Jin Wengong berkuasa. Kaisar ini pernah minta suatu lagu melankolis pada Shi Kuang. Melodinya begitu menjamah hati sehingga kaisar menjadi sedih dan jatuh sakit. Kemudian , Shi Kuang pun memainkan lagu ringan dan menghibur sehingga memicu Sang Kaisarpun sembuh.

Menurut kaisar , musik Shi Kuang menggambarkan pagi ekspresi dominan semi sehabis badai. Menurut kaisar musik Shi Kuang bisa menetralisir sedih di hatinya. Sejak itu , musik Shi Kuang terkenal alasannya memiliki kekuatan menyembuhkan orang sakit/membangkitkan orang mati. Oleh alasannya itu , hingga kini pun dalam etika Cina/ Tionghoa ada iringan musik pada ketika prosesi pemakaman.

Kaisar Jin Wengong menghadiahkan gelar Dewa Musik terhadap Shi Kuang selaku penghargaan atas kemampuannya dalam bermusik khususnya dalam bermain Qin.

Ciri Musik Cina
a. Unik
b. Memiliki gaya kontras tempo cepat atau lambat.
c. Bisa mengomunikasikan udara dan temperatur yang seimbang.
d. Melodinya sederhana.
e. Membawa kedamaian.
f. Urutannya bisa ketat atau tidak ketat.

Alat Musik Cina
Alat musik Cina/ Tionghoa memiliki sejarah selama 7000 tahun. Selama Dinasti Zhou sekitar 3000 tahun yang kemudian , ada sekitar 70 instrumen. Sekarang ada ratusan alat musik orang Tionghoa. Alat musik mereka bisa digolongkan dalam kelompok alat musik petik , perkusi , maupun tiup.
a. Guqin
Guqin ialah raja alat musik Cina/ Tionghoa kuno. Alat ini sudah terlihat pada dinasti Zhou. Alat musik ini tergolong dalam tipe alat musik petik yang memiliki lima dawai. Suara musiknya dibentuk dengan memetik dawai-dawainya. Baru pada zaman dinasti Wei dan Jin , Guqin model tujuh dawai memperoleh bentuk bakunya (mencapai bentuknya yang standar). Guqin memiliki rongga resonan bunyi. Ia bisa memainkan banyak ragam lagu. Alat musik ini cocok untuk memainkan lagu yang berwatak berefek dan agung maupun yang lembut. Ia memiliki warna nada yang dalam tetapi tenang. Warna bunyi alat musik yang demikian ini sungguh khas dan tidak didapatkan pada alat musik lainnya.

gambar-alat-musik-tionghoa

b. Zheng
Alat ini sungguh terkenal selama Dinasti Qin. Biasanya , Zheng memiliki 12 atau 13 dawai. Ini khususnya cocok untuk menggandakan bunyi ombak dan angin melolong.

c. Pi-pha
Dikatakan bahwa Pi-pha berasal dari Persia. Ia dibawa ke Cina sekitar periode ke empat dari wilayah barat. Cara memetik pi-pha menyerupai dengan Guqin. Meskipun demikian , Pi-pha memiliki kekhususan tersendiri. Pi-pha sungguh beragam jenisnya. Ia bisa memainkan bunyi suara 10.000 kuda , lagu melankolis , maupun melodi yang ringan dan menggembirakan.

d. Erbu
Erbu yakni instrumen berdawai yang berevolusi dari xiqin , jiqin , dan buqin dari dinasti Tang dan Song. Bunyi erbu senantiasa berubah. Ia bisa memainkan lagu yang lembut dan bersemangat. Banyak opera Cina/ Tionghoa menggunakan erbu selaku musik pengiring.

e. Xiao
Versi Xiao paling permulaan yakni Pai-xiao. Alat musik ini terbentuk dari beberapa buluh yang disusun bersama. Setiap buluh menciptakan bunyi yang berbeda. Alat musik ini cukup kuno. Ia sudah ada sejak dinasti Song dan Yuan. Xiao yang kita lihat kini yakni kombinasi dari Qiangdi dari dinasti Han. Alat ini dibentuk dari satu buluh. Aslinya Xiao yakni alat musik dari kelompok etnis minoritas. Bunyi Xiao ringan dan anggun. Ia sungguh sesuai untuk melengkapi Guqin. Alat musik ini cocok bagi orang-orang yang menegaskan hidup di hutan-hutan dan gunung-gunung.

f. Di
Di menciptakan bunyi yang jernih , keras , bergairah , dan gembira. Alat musik ini manis untuk menyodorkan semangat dan kegembiraan. Pembuatan Di cukup sederhana dan rendah ongkosnya , balasannya ia ialah instrumen yang cukup terkenal di antara rakyat kelas bawah.

g. Yang-Gin
Yang-gin tergolong dalam golongan alat musik perkusi/pukul. Susunannya cukup rumit dan yang dibikin dari tiga bab utama yakni , bingkai , dawai , dan tuts. Bunyi yang dihasilkan bergetar dan berefek namun lembut. Ia bisa dipadukan dengan mudah dengan alat musik lain.

h. Bianz-Bong
Alat musik perkusi ini dibentuk dari bel banyak sekali ukuran. Bel itu memiliki beberapa lubang. Setiap bel memiliki goresan tampang hewan. Ada banyak sekali jenis Bianz-bong. penggolongan ini didasarkan pada jumlah bel yang dimilikinya. Jumlah bel bisa 9 , 13 , 16 , 64 dan seterusnya Bunyi bianz-bong sama menyerupai bel , jernih , murni , dan bertahan lama.

:
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon