Pengertian Kebudayaan Dan Unsur-Unsur Kebudayaan Menurut Para Jago - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan atau budaya berasal dari kata buddhayah (Bahasa Sansekerta) , dari bentuk jamak buddhi (akal atau budi) yang memiliki arti berhubungan dengan logika atau budi manusia. Kebudayaan juga disebut dengan kata culture (Bahasa Inggris) , serta colere (Bahasa Latin) , yang memiliki arti mengolah atau mengerjakan. 

Pengertian kebudayaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni keseluruhan wawasan insan selaku makhluk sosial yang digunakan untuk mengetahui lingkungan serta pengalamannya yang menjadi fatwa serta tingkah lakunya.

Definisi kebudayaan sangatlah kompleks , meliputi kepercayaan , wawasan , kesenian , susila istiadat , moral , hokum , serta kesanggupan dan kebiasaan-kebiasaan yang ditemukan insan selaku anggota penduduk (E.B Tyior dalam Soerjono Soekanto)

Pengertian kebudayaan (menurut Koentjaraningrat) yakni “keseluruhan system ide , langkah-langkah , serta hasil karya insan dalam rangka kehidupan insan yang dijadikan milik dari insan dengan belajar”.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan selaku hasil karya , rasa , dan cipta masyarakat. 

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam penduduk diputuskan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh penduduk itu sendiri. Istilah untuk usulan itu yakni Cultural Determinism. Herskovits memandang kebudayaan selaku sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya , yang lalu disebut selaku superorganic

Menunit Andreas Eppink , kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian , nilai , norma , ilmu wawasan serta keseluruhan struktur-struktur sosial , religius , dan lain-lain , komplemen lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. 

Mengenai kebudayaan , Raymond Williams menulis tentang budaya yang memiliki pada tiga hal yakni: 

  1. Sesuatu yang mengacu pada kemajuan intelektual , spiritual , dan estetika dari seorang individu , suatu kalangan , atau masyarakat. 
  2. Yang menjajal memetakan khazanah kegialan intelektual dan artistik sekaligus produk-produk yang dihasilkan (drama , teater , film , benda seni). Dalam penggunaan ini budaya kerap diistilahkan dengan kesenian. 
  3. Yang menggambarkan keseluruhan cara hidup berkegiatan , keyakinan-keyakinan , dan susila kebiasaaan sejumlah orang , kalangan atau masyarakat. 

Masih berhubungan dengan budaya , dua antropolog yakni Kroeber dan Kluckhohn berpendapat bahwa pengertian budaya melalui enam hal pokok , yaitu: 

1. Definisi deskriptif 
Cenderung menyaksikan budaya selaku totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup sosial sekaligus menampilkan sejumlah ranah (bidang kajian) yang membentuk budaya. 

2. Definisi historis 
Cenderung menyaksikan budaya selaku warisan yang diturunkan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. 

8. Definisi normatif 
Bisa mengambil dua bentuk. Yang pertama , budaya yakni aturan atau jalan hidup yang membentuk poIa-pola sikap dan langkah-langkah yang konkret. Yang kedua , menekankan kiprah gugus nilai tanpa mengacu pada perilaku. 

4. Definisi psikologis
Cenderung menampilkan pemfokusan pada kiprah budaya selaku alat pengurai urusan yang menghasilkan seseorang sanggup berkomunikasi , berguru serta memadai keperluan jasmani dan rohani.

5. Definisi struktural 
Mengacu pada keterkaitan antara faktor yang terpisah dari kebudayaan sekaligus menyinari fakta bahwa budaya yakni abstraksi yang berbeda dari sikap nyata.

6. Definisi genetis 
Definisi budaya yang mengacu pada asal seruan bagaimana sesuatu itu sanggup bertahan serta tetap eksis. Definisi ini condong menyaksikan budaya timbul dari interaksi antar insan dan kebudayaan tetap bertahan alasannya disalurkan dari generasi ke generasi berikutnya.

Dari beragam definisi tersebut di atas , sanggup ditarik kesimpulan pengertian kebudayaan , yakni metode wawasan insan dalam bentuk ilham atau ide dalam anggapan insan , sehingga kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari memiliki sifat abstrak.

Wujud dari kebudayaan berupa benda-benda hasil ciptaan insan selaku insan berbudaya , berupa tingkah laris , benda-benda nyata , misalnya pola sikap , Bahasa , perlengkapan rumah tangga , religi , organisasi kemasyarakatan , kesenian , dan lain sebagainya , yang secara keseluruhan berfungsi untuk menolong kelancaran hidup insan dalam masyarakatnya.

Unsur-unsur Kebudayaan 

Kebudayaan setiap bangsa terdiri atas unsur-unsur besar maupun kecil yang ialah kebulatan yang menyusun satu kesatuan. Sebagai pola dalam kebudayaan di Indonesia terdapat forum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selaku bagian besar kebudayaan sedangkan unsur-unsur kecilnya yakni toko kelontong , turnamen olahraga , sepeda , baju dan lain sebagainya. Itu semua yakni unsur-unsur kebudayaan. 

Definisi kebudayaan menurut para andal yakni selaku berikut: 
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memilikl 4 bagian pokok , yaitu: 

  1. alat-alat teknologi; 
  2. sistem ekonomi; 
  3. keluarga; 
  4. kekuasaan politik. 

Bronislaw Malinowski menyampaikan ada 4 bagian pokok yang meliputi: 

  1. sistem norma yang memungkinkan kolaborasi antara para anggota penduduk untuk beradaptasi dengan alam sekelillngnya; 
  2. organisasi ekonomi; 
  3. lembaga/ petugas pendidikan (Lembaga Pendidikan utama yakni keluarga); 
  4. organisasi politik. 

Dalam kebudayaan tendapat unsur-unsur pokok/cultural universal (C. Kluckhohn) , yakni selaku berikut. 

  1. Perlengkapan hidup insan (pakaian , rumah , alat rumah tangga , senjata , alat-alat pendukung keperluan insan dan sebagainya). 
  2. Mata pencaharian dan system ekonomi (pertanian , peternakan , metode buatan dan sebagainya).
  3. Sistem kemasyarakatan (sistem korelasi , organisasi politik , metode aturan , metode perkawinan). 
  4. Bahasa (lisan maupun tertulis). 
  5. Kesenian (seni rupa , seni bunyi , seni gerak , dan sebagainya).
  6. Sistem pengetahuan
  7. Religi (sistem kepercayaan).

Kebudayaan universal tersebut ternyata masih sanggup dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil. Seorang andal berjulukan Ralph Linton menyebutnya selaku kegiatan-kegiatan kebudayaan. Sebagai pola bagian kecil dari kebudayaan universal mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi yakni kesibukan pertanian , peternakan metode buatan dan sebagainya. Sedangkan untuk kesenian misalnya seni rupa , seni bunyi , seni gerak dan sebagainya. 

Selanjutnya Ralph Linton merinci kebudayaan-kebudayaan tersebut menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Misalnya , kesibukan peternakan meliputi unsur-unsur pembibitan , metode pembuatan lahan kandang/ lahan ternak , metode pembesaran/ pembudidayaan , metode pemasaran hasil ternak dan sebagainya. Selanjutnya metode pembudidayaan sanggup dipecah lagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil seumpama teknik bantuan pakan , bantuan obat dan nutrisi , dan seterusnya. Akhirnya selaku bagian kebudayaan terkecil yakni items.

 :
Mengenal Kebudayaan Daerah Kalimantan Barat
Mengenal Kebudayaan Provinsi Bengkulu
Mengenal Kebudayaan Daerah Bali
    Advertisement
    Advertisement


    EmoticonEmoticon