Konten [Tampil]
Rumah Adat Papua Barat
Bentuk rumah penduduk di Provinsi Papua Barat sungguh dipengaruhi alam lingkungannya. Ada perbedaan bentuk rumah tinggal antara suku bangsa yang menetap di pesisir dengan yang tinggal di pedalaman. Jenis rumah tradisional di Provinsi Papua Barat sanggup dibedakan menjadi dua , yakni rumah panggung dan bukan panggung. Rumah panggung biasanya banyak ditemui di kawasan pesisir pantai , rawa , bantaran sungai , dan dalam hutan. Sementara itu , rumah bukan panggung banyak didapatkan di wilayah pegunungan , dataran tinggi , dan lembah.Salah satu suku bangsa yang tinggal di Provinsi Papua Barat merupakan suku bangsa Arfak. Suku bangsa Arfak secara tradisional tinggal di rumah tertutup yang cuma memiliki dua pintu , yakni depan dan belakang , tanpa jendela. Bentuk rumahnya dibangun dengan konstruksi rumah panggung yang segalanya yang dibikin dari materi kayu dan rumput ilalang selaku atap. Rumah ini dinamai Mod Aki Aksa atau Igkojei.
Rumah suku bangsa Arfak ini juga sering disebut rumah kaki seribu alasannya merupakan memiliki tiang penyangga yang banyak. Rumah ini penghuninya terdiri atas empat hingga lima keluarga. Rumah tradisional ini kini cuma sanggup ditemui di kampung-kampung , pinggiran distrik pedalaman di bab tengah Pegunungan Arfak.
Rumah tradisional lainnya merupakan rumah bujang dan rumah keluarga. Kedua jenis rumah ini memiliki kesamaan. Kedua jenis rumah ini berupa persegi empat dengan suatu ruangan besar di tengahnya. Kedua jenis rumah ini mencakup rumah panggung. Pada lazimnya rumah bujang lebih besar dan lebih panjang ukurannya dibandingkan rumah keluarga.
Rumah bujang diresmikan di atas tiang-tiang batang sagu dengan tinggi sekitar 1 ,5 meter. Dindingnya yang dibikin dari batang sagu kecil. Lantainya ditutupi tikar yang yang dibikin dari daun sagu. Atapnya juga yang dibikin dari daun sagu. Rumah bujang , memiliki dua bab utama yang disebut aipmu , yakni aipmu sene dan aipmu ep. Aipmu sene merupakan bab yang menghadap ke hilir , sedangkan yang mengarah ke hulu disebut aipmu ep.
Rumah keluarga dihuni oleh 2-4 keluarga. Di dalam rumah ini terdapat bilik-bilik yang jumlahnya sebanyak keluarga yang menghuni rumah tersebut.
Rumah tradisional lain merupakan honei dan ebei. Kedua jenis rumah ini memiliki konstruksi lingkaran dan terdiri atas dua lantai. Lantai bawah digunakan untuk perapian dan tempat mengobrol anggota keluarga. Sementara itu , lantai atas digunakan untuk tidur. Lantai bawah ditutup dengan tumpukan rumput kering , sedangkan lantai atas dibentuk dari batang-batang pohon.
Honei merupakan rumah untuk kaum pria. Rumah ini merupakan tempat tinggal kepala keluarga , anak lelaki cukup umur , dan saudara laki-laki. Ebei adalah rumah perempuan. Kedua jenis rumah ini memiliki empat tiang utama yang terletak di sentra lingkaran. Konstruksi rumah lingkaran ini tanpa jendela.
:
Upacara Adat Papua Barat Lengkap Penjelasannya
Bahasa Daerah Papua Barat Lengkap Penjelasannya
Pakaian Adat Papua Barat Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
:
Upacara Adat Papua Barat Lengkap Penjelasannya
Bahasa Daerah Papua Barat Lengkap Penjelasannya
Pakaian Adat Papua Barat Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon