Upacara Sopan Santun Di Provinsi Jawa Timur Lengkap Penjelasannya - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]

Upacara Adat Jawa Timur

Upacara budbahasa di Provinsi Jawa Timur sanggup dikelompokkan menjadi dua , yakni upacara budbahasa yang bermitra dengan daur hidup atau bundar hidup serta upacara budbahasa yang bermitra dengan keagamaan , keyakinan , dan insiden alam. Jenis upacara budbahasa yang bermitra dengan daur hidup penduduk Provinsi Jawa Timur , yaitu:
  • Masa kehamilan terdiri atas dua macam tahap upacara yakni nglimani dan mitoni (tingkeban). Nglimani dilaksanakan pada usia kandungan lima bulan , sedangkan mitoni (tingkeban) dilaksanakan pada waktu kandungan si ibu berusia tujuh bulan.
  • Masa kelahiran terdiri atas empat tahap upacara yakni brokohan , puputan , sepasaran , dan selapanan. Brokohan dilaksanakan secepatnya sehabis bayi lahir untuk memohon keamanan dan supaya bayi menjadi anak baik. Puputan yaitu upacara pada dikala tali pusar bayi putus yang dilaksanakan sehabis lepas Maghrib. Sepasaran yaitu upacara pada waktu bayi memasuki hari kelima sehabis kelahiran. Upacara selapanan dilaksanakan pada hari ke-35 sehabis kelahiran sesuai dengan weton.
  • Masa kanak-kanak terdiri atas dua tahap upacara yakni tedhak siten dan sapihan. Tedhak siten yaitu upacara turun tanah atau si bayi menginjakkan kakinya ke tanah untuk pertama kalinya. Upacara sapihan dilaksanakan jikalau si bayi telah tidak menyusu pada ibunya lagi.
  • Masa dewasa termasuk tetesan yakni upacara anak menamatkan Alquran dan khitanan yaitu upacara sunatan (khitanan). 
  • Masa perkawinan , terdiri atas empat tahap upacara yakni lamaran , asok tukon , janji nikah , dan panggih.
  • Masa kematian , terdiri atas upacara surtanah , nelung dina , mitung dina , matang puluh dina , nyatus dina , dan nyewu. Upacara surtanah diadakan sehabis penguburan mayat dengan tujuan supaya arwah/roh mendapat tempat yang patut di segi Tuhan Yang Maha Esa. Upacara nelung dina , mitung dina , matang puluh dina , dan nyatus dina dimaksudkan untuk memohonkan pengampunan bagi almarhum terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Upacara nyewu ialah rangkaian epilog dari seluruh upacara selesai hidup seseorang.
Jenis upacara budbahasa Jawa Timur lain yang bermitra dengan daur hidup yakni upacara ruwatan. Upacara ruwatan adalah upacara pembebasan insan dan sukerta atau cacat seseorang yang dibawa sejak lahir supaya terbebas dari bahaya Bathara Kala.

Dalam upacara budbahasa perkawinan suku Madura di Kabupaten Sumenep terdiri atas beberapa tahap , yakni tahap upacara ngangini atau memberi angin (memberi kabar) , arabar pagar atau membabat pagar (perkenalan antar orang tua) , alamar nyaba "jaIan" , ater tolo (mengantar bedak peralatan keelokan , beras , busana budbahasa untuk Lebaran) , dan nyeddek temmo (penentuan tanggal dan hari pelaksanaan perkawinan).

Suku Osing di Kabupaten Banyuwangi mengenal tiga tahap upacara budbahasa perkawinan , yakni tahap perkenalan , meminang , dan peresmian perkawinan. Selain itu , dalam budbahasa perkawinan suku Osing dipahami adanya budbahasa perkawinan Adu Tumper dan Perang Bangkat.

Jenis upacara budbahasa Provinsi Jawa Timur yang bermitra dengan keagamaan , keyakinan , dan insiden alam antara lain Mayang Kubro di Kabupaten Mojokerto; Nyadar di Kabupaten Sumenep; Karo , Kapat , Kawulu , Kasanga , dan Kasodo di Tengger; Ngarah Jodang , Rebo Wekasan , Kebo-Keboan , Gredoan , dan Pagerwesi di Kabupaten Banyuwangi; Mekiyis di Pulau Merah; Komantan Soddu’ di Kabupaten Bondowoso; nyadran di Kabupaten Sidoarjo; serta Larung Sesaji di Kabupaten Blitar dan Magetan.

:
Beberapa Makanan dan Minuman Khas Jawa Timur
Rumah Adat Jawa Timur Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Daerah Jawa Timur Lengkap Penjelasannya

Upacara Kasodo

Upacara Kasodo diselenggarakan setiap tahun pada bulan purnama. Melalui upacara tersebut , penduduk Tengger memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas banyak sekali penyakit. Upacara tersebut dilaksanakan dengan mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Masyarakat Tengger yang lain mesti berada di tebing kawah dan menjangkau untuk menangkap sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah.

gambar-upacara-adat-jawa-timur

Upacara Labuh Sesaji

Upacara labuh sesaji salah satu program tahunan yang diselenggarakan di Telaga Sarangan. Upacara tersebut diadakan pada bulan Ruwah , hari Jum’at Pon. Upacara labuh sesaji berniat selaku ucapan terima kasih dari penduduk terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat berasumsi Telaga Sarangan ialah kado dari Tuhan. Telaga tersebut dianggap menghadirkan kesejahteraan bagi penduduk Magetan utamanya dan Indonesia pada umumnya.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon