Konten [Tampil]
Berbicara dilema kebudayaan , Provinsi Jawa Tengah yakni gudangnya. Berbagai macam jenis budaya ada di Provinsi ini. Hal ini tidak lepas dari sejarah masa kemudian Jawa Tengah. Dahulu wilayah ini bangun banyak kerajaan , baik kerajaan besar maupun kecil. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Mataram Hindu , Kerajaan Mataram Buddha (Syailendra) , Kerajaan Demak , Kerajaan Pajang , Keraton Surakarta , dan Pura Mangkunegaran. Tiap-tiap kerajaan mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebagian besar kebudayaan tersebut masih lestari hingga kini.
Kebudayaan Daerah Jawa Tengah
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa (Kejawen). Kebudayaan ini berkembang dari suku bangsa Jawa yang secara lazim dikuasai mendiami wilayah ini. Sebagai sumber yakni kerajaan-kerajaan yang disebutkan di atas. Sebagai pusatnya yakni Keraton Surakarta. Pada masa itu di dalam keraton meningkat aneka macam cabang seni budaya. Oleh alasannya yakni itu , kebudayaan Keraton Surakarta dijadikan persyaratan bagi penduduk Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu , di wilayah Provinsi Jawa Tengah terdapat kebudayaan Jawa Pesisir dan Banyumasan. Kebudayaan Jawa Pesisiran meningkat di tempat pantai , khususnya pantai utara. Kebudayaan ini memperoleh banyak efek dari kebudayaan Islam. Kebudayaan Banyumasan ialah perpaduan antara kebudayaan Jawa , Sunda dan Cirebon.
Sebagai bukti lain bahwa Jawa Tengah selaku sentra kebudayaan yakni ditemukannya salah satu unsur budaya antik insan , yakni stegodon (gajah purba). Fosil binatang purba ini didapatkan di Sangiran , Kabupaten Sragen. Pada lokasi yang serupa didapatkan pula aneka macam fosil insan purba beserta peradabannya. Penemuan ini memamerkan bahwa sebelum zaman kerajaan di Jawa Tengah telah meningkat kebudayaan.
A. Bahasa Daerah Jawa Tengah
Penduduk Provinsi Jawa Tengah secara lazim dikuasai yakni suku bangsa Jawa. Suku bangsa ini mempunyai bahasa sendiri yang disebut bahasa Jawa. Bahasa ini dipakai dalam aktifitas sehari-hari. Bahasa Jawa mempunyai jenis abjad sendiri yang dinamakan abjad Jawa (Honocoroko). Ada keragaman bahasa Jawa yang meningkat di wilayah ini. Keanekaragaman ini disebabkan perbedaan dialek.
Pada dasarnya dialek bahasa Jawa terbagi ke dalam dua pembagian terencana mengenai , yakni dialek tempat dan dialek sosial. Dialek tempat didasarkan atas wilayah , karakter dan budaya setempat. Sedangkan dialek sosial dadasarkan pada status sosial pemakainya.
Pembahasan Lengkapnya silahkan klik Bahasa Daerah Jawa Tengah Lengkap Penjelasannya
B. Rumah Adat Tradisional Daerah Jawa Tengah
Penduduk Provinsi Jawa Tengah mengenal beberapa macam rumah adat. Rumah adat Jawa Tengah dibedakan menurut bentuk atapnya. Ada lima bentuk rumah adat Jawa Tengah , yakni rumah limasan , joglo atau tikelan , panggangpe , kampung , dan tajug atau masjid.
Pada biasanya susunan rumah adat tradisional secara lengkap terdiri atas beberapa cuilan , yakni pintu gerbang , pendopo , pringgitan , dalem , gandhok , dapur , dan lain-lain. Tiap-tiap cuilan memiliki faedah yang berbeda. Namun , tidak setiap jenis rumah mempunyai bagian-bagian tersebut. Bagian rumah pendopo dan dalem terdapat pada bentuk joglo. Bagian bentuk pringgitan terdapat pada rumah bentuk limasan.
Pembahasan secara lengkap silahkan klik Rumah Adat Daerah Jawa Tengah Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
C. Pakaian Adat Tradisional Daerah Jawa Tengah
Masyarakat Jawa Tengah mengenal aneka macam macam busana adat. Pakaian adat Surakarta yang menjadi simbol (identitas) busana adat di Provinsi ini. Pakaian adat Jawa Tengah dikelompokkan menjadi dua , yakni busana untuk aristokrat (kerabat keraton) dan busana untuk rakyat biasa.
Pakaian adat tempat Jawa Tengah untuk upacara ijab kabul dimengerti dengan nama Jawi jangkep untuk lelaki dan kebaya untuk wanita. Selain busana tersebut penduduk Jawa Tengah juga menggunakan busana adat berupa baju batik dan kain jarik yang dipakai pada di saat upacara adat. Aksesoris yang dipakai untuk melengkapi busana tersebut juga sungguh bermacam-macam tergantung jenis busana dan keperluannya.
Pembahasan secara lengkapnya silahkan klik Pakaian Adat Jawa Tengah Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
D. Kesenian Tradisional Daerah Jawa Tengah
1. Seni Tari Tradisional Dearah jawa Tengah
Secara lazim tarian tradisional tempat Jawa Tengah terbagi atas dua jenis , yakni tarian keraton dan tarian rakyat. Jenis tarian keraton berasal dari lingkungan keraton. Sedangkan tarian rakyat dipergelarkan dalam upacara-upacara adat.
Salah satu pola tarian keraton Surakarta yang tenar yakni tari Bedhaya. Ada beberapa macam tari Bedhaya yang dimengerti penduduk Jawa Tengah. Salah satunya yakni tari Bedhaya Ketawang yang kami diskusikan secara lengkap di postingan (Tari Bedhaya Ketawang , Tarian Sakral dari Surakarta). Sedangkan tarian rakyat yang dimengerti penduduk Jawa Tengah salah satunya yakni tari Dolalak.
Beberapa tarian tempat yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah antara lain selaku berikut;
Tari Bambang Cakil , Tari Lengger , Tari Angguk , Tari Kuntulan , Tari Golek , Tari Bondan , Tari Klono Topeng/ Sewandono , Tari Tayub , Tari Rebana , Tari Mbatil , Tari Tani , Tari , Eko Prawiro , Tari Retno Tanding , Tari Menak Koncar , Tari Bondoyudo , Tari Prawiroguno , Tari Bugis Kembar , Tari Srimpi , Tari Gambyong , Tari Gambiranom , Tari Gathutkaca Gandrung , Tari Gathutkaca Gaadhungkawuk , Tari Gunungsari , Tari Dewi Ciptoroso , Tari Bismo Gugur , Tari Srikandi Ajar Manah , Tari Jaran Kepang , Tari Gambiranom Banyumasan , Tari Calung , Tari Capat Cipit , Tari Sintren , Tari Angguk , Tari Tek-Tek , dan Sendratari Kamandaka.
2. Alat Musik Tradisional Jawa Tengah
Alat musik tradisional Provinsi jawa Tengah yakni gamelan. Seperangkat musik gamelan berisikan beberapa instrumen alat musik. Alat musik tersebut termasuk kendang , bonang barung , bonang penerus , saron , slenthem , gender , gambang , kempul , kenong , kethug , sitter , suling , rebab , keprak dan kepyang , bedug ,serta gong. Perangkat musik gamelan tersebut terdiri atas dua laras , yakni laras slendro dan pelog. Satu perangkat musik gamelan laras slendro dan pelog disebut gamelan sepangkon.
Selain gamelan , di beberapa wilayah Provinsi Jawa Tengah juga didapatkan jenis alat musik yang lain , seumpama rebana , tambur , calung , dan terompet. Alat-alat musik ini dipakai untuk mengiringi kesenian khas daerah.
3. Kerajinan Tradisional Daerah Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah mempunyai aneka macam bentuk seni kerajinan rakyat , diantaranya tabrakan , batik , meubel , kerajinan perunggu , gerabah , gamelan , dan keramik. Dari sekian banyak kerajinan rakyat tersebut yang paling tenar adalag batik. Pusat batik tradisional Provinsi Jawa Tengah yakni kota Solo dan Pekalongan. Ada banyak motif batik di provinsi ini. Motif batik yang tenar di penduduk antara lain motif bendo , kawung , dan sawat atau lar.
Kabupaten Jepara tenar dengan kerajinan ukir kayunya. Pusatnya di Desa Tahunan , Kecamatan Tahunan. Berbagai versi tabrakan khas jepara sanggup didapatkan di tempat ini. Beberapa kerajinan lain yang sanggup didapatkan di Provinsi Jawa Tengan antara lain terdapat di beberapa tempat berikut ini.
4. Daerah Sentra Kerajinan Rakyat Jawa Tengah
No | Nama Kerajinan | Nama Daerah |
1 | Kerajinan Gerabah | Kecamatan Bayat , Kab. Klaten |
2 | Kerajinan Tenun Lurik | Desa Troso , Pecangakan , Kab. Jepara dan Kec. Pedan , Kab. Klaten |
3 | Kerajinan Perunggu | Desa Tumang , Cepogo , Kab. Boyolali |
4 | Kerajinan Tatah Sungging | Desa Kepuhsari , Kec. Manyaran , Kab. Wonogiri |
5 | Kerajinan Tanduk | Desa Kuwel , Polanharjo , Kab. Klaten |
6 | Kerajinan Kulit | Desa Mesin , Kab. Batang |
7 | Anyaman Bambu | Kota Pekalongan dan Kab Brebes |
8 | Kerajinan Kuningan | Kecamatan Juwana , Kab. Pati |
9 | Kerajinan Gamelan | Desa Wirun , Mojolaban , Kab. Sukoharjo |
10 | Kerajinan Wayang Lilin | Kab. Boyolali |
E. Upacara Adat Tradisional Daerah Jawa Tengah
Masyarakat Jawa Tengah mengenal upacara tradisional atau adat yang diberi nama syukuran (selametan). Ada beberapa macam upacara ini , tergantung pada tujuan upacara yang dilakukan. Secara lazim upacara syukuran dimaksudkan untuk mendapatkan keamanan hidup dan terhindar dari segala macam gangguan , baik yang terlihat maupun yang tidak tampak.
Upacara tradisional Provinsi Jawa Tengah sanggup dikelompokkan menjadi dua , yakni upacara yang berafiliasi dengan daur hidup dan upacara yang berafiliasi dengan aktifitas penduduk dalam lingkungannya.
Pembahasan lengkap upacara adat Jawa Tengah silahkan klik Upacara Adat Tradisional Daerah Jawa Tengah dan Penjelasannya
Upacara Adat Daerah Jawa Tengah
No | Nama Upacara Adat | Nama Daerah |
1 | Jamasan Pusaka Mangkunegoro I | Kab. Wonogiri |
2 | Padusan Surodilogo | Kab. Wonosobo |
3 | Sedekah gunung Merapi | Kec. Selo , Kab. boyolali |
4 | Kirab Pusaka Keraton Surakarta dan Grebeg Maulud | Kota Solo |
5 | Buka Luwur Sunan Kudus dan Sunan Muria | Kab. Kudus |
6 | Upacara Adat Mondosiyo | Kab. Karanganyar |
7 | Upacara Adat Meron dan Khol Syekh Jangkung Landoh Kayen | Kab. Pati |
8 | Upacara Lopisan | Kota Pekalongan |
9 | Upacara Ruwatan dan Dugderan | Kota Semarang |
10 | Upacara pengambilan Api Abadi Mrapen | Kab. Grobogan |
F. Senjata Tradisional Jawa Tengah
Senjata tradisional penduduk Jawa Tengah diantaranya keris , pedang , tombak , gada , dan perisai. Bagi penduduk Jawa Tengah keris sanggup memamerkan dan kekayaan seseorang. Sebagian keris ialah benda pusaka yang dianggap keramat dan sakti. Oleh alasannya yakni itu , beberapa keris diberi nama tertentu , umpamanya kyai Setan Kober milik Arya Penangsang (Adipati Jipang) , Kyai Sengkelat milik Sultan Hadiwijaya (Sultan Pajang).
Keris terdiri atas tiga cuilan , yakni tabrakan atau hulu keris , wrangka (rangka) , dan wilahan. Hulu keris biasanya dibentuk dari tanduk , kayu , gading , atau emas yang diukir dengan indah. Wrangka berfungsi selaku sarung keris. Hulu keris dan wrangka biasanya ditaburi permata intan atau berlian. Wilahan (gagang) keris yang dibikin dari logam. Kegunaan keris berubah dari waktu ke waktu. Dahulu keris dugunakan selaku senjata perang. Kemudian , keris menjadi barang keramat dan barang pusaka yang dipuja. Sekarang keris berfungsi selaku perhiasan busana adat.
G. Makanan dan Minuman Tradisional Jawa Tengah
Banyak sekali jenis kuliner dan minuman tradisional di Jawa Tengah. Hampir setiap tempat memilikinya. Makanan dan minuman ini dibentuk dengan bahan-bahan yang berasal dari potensi alam Jawa Tengah. Beberapa jenis kuliner dan minuman tradisional Jawa Tengah antara lain selaku berikut.
Makanan dan Minuman Tradisional Jawa TengahNo | Nama Daerah | Nama Makanan atau Minuman Khas |
1 | Semarang | Tahu pong , tahu petis , tahu gimbal , wingko tebang , lumpia , dan bandeng presto. |
2 | Solo | Timlo , tengkleng , dan sega liwet. |
3 | Pekalongan | Lopis , soto kriyik , nasi gandul , dan soto taoco. |
4 | Kudus | Jenang kudus , dodol , sate kerbau , dan nasi pindang. |
5 | Jepara | es gempol dan blenyik ikan teri. |
6 | Banyumas | Soto sokaraja , jenang jaket , dan cimplung. |
7 | Tegal | Kacang asin , pilus , dan young tahu. |
8 | Pemalang | Nasi grambyong , lontong dekem , dan sate loso. |
9 | Klaten | Jenang , krasikan , ayam panggang kalasan , dan kripik paru. |
10 | Purworejo | Lanting , clorot , slondok , dan geblek. |
11 | Boyolali | Nasi tumpang , marning , brem cap suling gading. |
12 | Salatiga | Enting-enting , ampyang , dendeng , dan abon. |
13 | Wonogiri | Nasi tiwul , gathot , balung kethek , besengek. |
14 | Wonosobo | kacang dieng , buah kaleng carica , keripik jamur. |
15 | Purbalingga | Rujak kangkung , tahu gecot , es duren , dan lanting. |
Penjelasan lengkapnya silahkan klik Makanan dan Minuman Khas Jawa Tengah , Lengkap Penjelasannya
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon