Konten [Tampil]
Pakaian Adat Gorontalo Lengkap , Gambar dan Penjelasannya - Pakaian budpekerti berlainan dengan busana sehari-hari. Pakaian budpekerti daerah yakni busana yang lazim dikenakan suku bangsa atau penduduk sebuah daerah dan ialah ciri khas suku bangsa atau penduduk daerah tersebut. Pakaian budpekerti biasanya dikenakan pada waktu penyelenggaraan upacara-upacara atau pesta budpekerti , misalnya upacara pernikahan dan penyambutan tamu.
Pakaian Adat Gorontalo
Pakaian budpekerti yakni busana yang dikenakan pada upacara-upacara resmi , mirip di saat menghadiri pesta atau busana yang dikenakan oleh mempelai dalam sebuah upacara perkawinan. Dalam menjalankan rangkaian upacara budpekerti perkawinan , baik pengantin lelaki maupun pengantin perempuan penduduk Gorontalo memakai berbagai macam busana yang diadaptasi dengan tahapan upacara.
Tahapan pertama yakni upacara mengirim harta (modutu) , yakni penyerahan sejumlah harta berupa duit atau barang terhadap pihak mempelai wanita. Pada upacara ini , biasanya mempelai lelaki cuma tinggal di rumah dengan memakai busana bebas , sedangkan mempelai perempuan memakai gaun pengantin yang disebut walimomo. Pakaian walimomo terdiri atas baju blus berlengan pendek , mirip bolero dan kain sarung. Pada bab depan baju diberi selembar kain yang dirempel , sedangkan bab yang lain diberi dekorasi warna kuning keemasan. Baju walimomo dibentuk dari jenis kain beludru , brokat , atau jenis materi yang lain yang sesuai. Pada biasanya warna baju yang dikenakan yakni warna-warna terang dan menonjol , mirip warna kuning , merah , hijau , dan ungu.
Perhiasan dan aksesoris yang terdapat pada busana ini yakni tusuk konde (sunthi). Sunthi ini dibentuk dari logam yang disepuh keemasan. Sunthi yang dikenakan sejumlah dua belas buah. Bentuk sunthi biasanya mirip kepala burung sehingga disebut sunthi burungi. Bagi perempuan Gorontalo busana ini melambangkan peralihan dari masa sampaumur ke masa ibu rumah tangga.
Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia. |
Tahap kedua dalam masa perkawinan budpekerti Gorontalo yakni ijab kabul (akaji). Pada tahap ini pengantin perempuan mengenakan baju madipungu , baju gelenggo , atau boqo tunggohu. Perbedaan ketiga jenis baju ini terletak pada panjang dan pendeknya lengan baju. Bentuk busana madipungu yakni baju blus lengan panjang mirip baju kurung dengan versi pada bab leher membentuk abjad "V". Bahan yang dipakai biasanya kain satin , beludru , brokat atau materi kain lainnya. Pakaian bab bawah berupa sarung atau rok panjang yang dipakai di luar baju. Kelengkapan busana madipungu terdiri atas baju , kain sarung , dan banyak sekali aksesoris.
Sementara itu , pada program ijab kabul pengantin lelaki mengenakan busana berupa baju boqo takowa atau takowa , celana panjang (talala) , dan aksesoris. Bentuk bajunya sama dengan kemeja lengan panjang , cuma saja kerahnya bangun tegak. Di bab depan baju diberi kancing dan tiga buah saku. Satu saku disebelah kiri atas dan saku yang lain di bab bawah kiri dan kanan. Bagian dada baju dan saku diberi dekorasi corak kain krawang dengan memakai benang emas. Celana panjangnya juga diberi dekorasi corak keemasan (tambio). Pada segi kiri dan kanan celana ditempeli pita warna kuning keemasan yang disebut pihi.
:
Rumah Adat Gorontalo Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Makanan khas Provinsi Gorontalo Lengkap Penjelasannya
:
Rumah Adat Gorontalo Lengkap , Gambar dan Penjelasannya
Makanan khas Provinsi Gorontalo Lengkap Penjelasannya
Warna celana yang dikenakan biasanya sama dengan baju atas. Demikian juga dengan busana yang dikenakan oleh pengantin wanita. Warna yang diseleksi salah satu dari warna merah , kuning , hijau , ungu , dan merah hati. Warna itu memamerkan bahwa pada masa dulu pernah ada lima kerajaan di Gorontalo. Jenis aksesoris yang dikenakan pada baju takowa yakni payunga. Payunga yakni tutup kepala yang dihiasi kain warna-warni. Aksesoris yang lain yakni ikat pinggang (etango) yang yang dibikin dari emas sepuhan serta keris pusaka (patatimbo) yang diselipkan dibagian depan pinggang.
Rangkaian terakhir dari upacara perkawinan budpekerti Gorontalo yakni bersanding di pelaminan (mopo pipide). Pengantin perempuan mengenakan busana kebesaran yang dipakai oleh istri raja di zaman dahulu. Pakaian kebesaran ini disebut biliu. Pakaian ini terdiri atas baju lengan panjang , kain panjang atau rok panjang , aksesoris dan perhiasan. Pengantin lelaki mengenakan baju paluwawa , yakni semacam baju takowa yang terdiri atas baju dan celana panjang. Aksesoris dan perhiasan yang dikenakan lebih lengkap.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon