Teks Negosiasi: (Pengertian| Struktur Isi| Ciri Bahasa| Langkah Penulisan Dan Tumpuan Teks Negosiasi)

Share:
Negosiasi sebenarnya bukan hal yang absurd , lantaran di kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari yang namanya perundingan , salah satu referensi sederhana misalnya dikala kita berbelanja sesuatu di warung dengan tawar menawar , tanpa di sadari kita sudah mengerjakan negosiasi.

Negosiasi biasanya terjadi lantaran adanya perbedaan kepentingan , untuk lebih menguasai perundingan maka dikehendaki pengertian materi tentang perundingan , untuk pelajar ternyata materi perundingan ini dipelajari di mata pelajaran bahasa indonesia kelas X kurikulum 2013 dengan bahasan teks negosiasi.

Bagi anda yang kebetulan sedang mencari materi wacana teks perundingan maka disini saya akan suguhkan postingan yang membahas teks perundingan secara terperinci. sehingga anda dapat mengetahui struktur dan kaidah teks perundingan baik dan anda dapat menginterpretasi makna teks perundingan baik secara ekspresi maupun tulisan juga mampu memproduksi teks perundingan yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang mau dibikin baik secara ekspresi mupun  tulisan

hari kita tidak pernah luput dari yang namanya perundingan Teks Negosiasi: (Pengertian , Struktur Isi , Ciri Bahasa , Langkah Penulisan Dan Referensi Teks Negosiasi)


Sub pokok bahasan yang diterangkan diartikel kali ini meliputi pengertian teks perundingan , struktur isi , ciri bahasa , langkah penulisan dan referensi teks negosiasi.


Pengertian negosiasi

Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk meraih persetujuan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Atau perundingan menurut KBBI yakni proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau memperoleh guna meraih persetujuan bareng antara satu pihak dengan pihak lainnya. 

Negosiasi berasal dari bahasa inggris (negotiate) yang artinya perundingan dengan taktik khusus. Strategi-strategi dalam perundingan - win-win strategy (strategi menang-menang) - win-lose strategy (strategi menang-kalah) - lose-lose strategy (strategi kalah-kalah) 

Kapan mesti bernegosiasi? Ibarat suatu persahabatan , perundingan membutuhkan trik dan strategi. Sifat manusia biasanya tidak mau kalah , tidak mau dipaksa dan tidak mau ditindas. Oleh lantaran itu win-win solution yakni jalan dan opsi terbaik. Mengetahui cara bernegosiasi yang benar sungguh menguntungkan posisi kita dibidang sosial , lebih-lebih dibidang bisnis.

 Lalu kapan sebetulnya upaya perundingan diperlukan? Upaya perundingan dikehendaki apabila : 1. Kita tak punya opsi yang lebih baik untuk merampungkan dilema yang kita hadapi atau memperoleh sesuatu yang kita inginkan

Struktur isi teks negosiasi

Struktur teks perundingan Dalam dialog perundingan antara pihak satu dan pihak dua dalam meraih persetujuan (bukan jual beli) berisikan tiga cuilan yakni pembukaan , isi dan epilog , selaku berikut: 

1. Pembukaan , contohnya: Selamat pagi/siang/sore; saya Paula....... 

2. Isi , contohnya: Karyawan sudah bersusah payah demi perusahaan ,tetapi kami merasa kurang memperoleh imbalan yang pantas. Kami tidak sanggup menyanggupi keperluan sehari-hari cuma dengan duit Rp.2.000.000. paling tidak kami memperoleh upah sebesar Rp.3.000.000 

3. Penutup , Contohnya: Terimakasih Pak ,selamat sore. 

Sedangkan dalam teks dialog perundingan antara pedagang dan pembeli di pasar mempunyai struktur teks selaku berikut:
  1. Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan suatu negosiasi. Biasanya berupa kata salam , sapa dan sebagainya. 
  2. Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi. 
  3. Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahu tentang barang atau obyek mudah-mudahan orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
  4. Penawaran : Suatu puncak dari perundingan lantaran terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat suatu persetujuan yang menguntungkan satu sama lain.
  5. Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak. 
  6. Pembelian : Terjadinya transaksi perdagangan antara masing- masing pihak terkait. 
  7. Penutup : Mengakhiri dari suatu percakapan antara kedua pihak untuk merampungkan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Sedangkan dalam teks dialog perundingan antara pebisnis dan pihak bank , mempunyai struktur teks yaitu: 
  1. Orientasi 
  2. Pengajuan
  3. Penawaran 
  4. Persetujuan 
  5. Penutup

Kaprikornus kesimpulannya merupakan , struktur teks perundingan tidak ada yang baku , sungguh tergantung sekali apa yang dinegosiasikan.

Yang mesti disingkirkan selama perundingan yakni menyingkir dari hal-hal yang sanggup merugikan kedua belah pihak , sehingga untuk menyingkir dari hal tersebut perundingan perlu ditangani dengan  cara-cara yang santun seperti:
  • Menyesuaikan obrolan ke arah tujuan praktis
  • Mengakomodir butir-butir perbedaan diantara kedua belah pihak
  • Mengajukan wangsit dan mengabaikan persepsi yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak
  • Mengalokasikan peran dan tanggung jawab kedua belah pihak
  • Memprioritaskan dan mengelompokan usulan atau usulan kedua belah pihak  

Ciri Umum teks negosiasi

Adapun secara biasa ciri dari teks perundingan yakni selaku berikut:

  • Negosiasi menciptakan kesepakatan. 
  • Negosiasi menciptakan keputusan yang saling menguntungkan. 
  • Negosiasi merupakan fasilitas untuk mencari penyelesaian atau jalan tengah. 
  • Negosiasi mengarah terhadap tujuan praktis. 
  • Negosiasi mengutamakan kepentingan bersama.
  • Negosiasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi
  • Negosiasi senantiasa melibatkan dua belah pihak
  • Negosiasi merupakan program komunikasi langsung.
  • Teks perundingan biasanya dalam bentuk dialog atau diubah menjadi monolog

Langkah-langkah penulisan teks perundingan selaku berikut.

Agar anda sanggup bikin teks perundingan dengan lebih gampang , maka salah satu sistem yang digunakan yakni dengan pendekatan tindakan penyusunan teks perundingan , selaku berikut:

  • Menentukan tujuan
  • Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
  • Menentukan konflik
  • Menentukan penyelesaian dalam penawaran
  • Menentukan versi kesepakatan

Ciri kebahasaan teks negosiasi

Sedangkan kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks perundingan yakni selaku berikut:

1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yakni bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menawan perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu , Mam. Cocok untuk digunakan sendiri atau untuk suvenir.”

2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan yakni kalimat yang berisi pernyataan , yang berfungsi untuk menampilkan pemberitahuan atau gunjingan wacana sesuatu.

3. Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak mudah-mudahan terjadi komunikasi yang bagus untuk meraih perundingan yang sukses.

4. Menggunakan konjungsi. 
Contoh : Kalau bagitu , walaupun , walaupun.  Menggunakan kalimat deklaratif

5. Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat efektif yakni kalimat yang padat , singkat , terang , lengkap , dan sanggup menyediakan pemberitahuan secara tepat. Jelas , artinya gampang diketahui oleh pendengar atau pembaca. Tepat , sanggup sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

6. Berisi pasangan tuturan
Apa itu tuturan? Tuturan yakni kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyediakan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi ekspresi seseorang terhadap mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu terhadap mitra tutur. Tuturan yakni pemakaian satuan bahasa seumpama kalimat atau suatu kata oleh seorang penutur tertentu pada suasana tertentu. Dalam teks perundingan tuturan berupa dialog yang memiliki arti ditangani oleh dua orang atau lebih.

Contoh pasangan tuturan dalam teks perundingan :
  • Mengucapkan salam - membalas salam
  • Bertanya - menjawab/tidak menjawab 
  • Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan 
  • Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran 
  • Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi

7. Bersifat memerintah dan menyanggupi perintah. 

8. Menggunakan pronomina. 
atau kata ganti yakni jenis kata yang mengambil alih nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya , kami , anda. 

9. Menggunakan kalimat langsung. 
Kalimat pribadi yakni kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.

10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Contoh teks Negosiasi

Berikut yakni salah satu referensi teks negosiasi:

Contoh 1 :
Siang itu di pasar Klewer , seumpama biasa terjadi program jual beli. Anton yang sedang berekreasi ingin membelikan oleh- oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar menawar antara Anton dan Penjual kerudung.

Penjual : Selamat siang.
Anton : Selamat siang

Penjual : Mau beli apa mas?
Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.

Penjual : Cari yang modelnya bagaimana , Mas?
Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini
17. Sesampainya di dalam toko...

Penjual : Silakan mas diseleksi , banyak pilihannya.
Anton : Saya suka yang hijau mbak , kalo dilihat segar.

Penjual : Iya mas. Cocok kalo digunakan oleh ibu mas.
Anton : Ini berapa mbak?

Penjual : Rp 50.000 ,00.
Anton : Wah , kok mahal mbak? Rp 30.000 ,00 tidak boleh?

Penjual : Tidak boleh mas , itu bahannya manis soalnya.
Anton : Tidak bisa kurang mbak?

Penjual : Rp 45.000 ,00 boleh mas.
Anton : Rp 40.000 ,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.

Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000 ,00 , saya ambil yang ini.

Penjual : Mau beli apa lagi mas?
Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.

Penjual : Uangnya Rp 50.000 ,00 , kembali Rp 5.000 ,00. Terimakasih mas.
Anton : Iya mbak , sama-sama.


Contoh 2:
Contoh teks perundingan Teks perundingan meminjam perlengkapan Selepas dari program mengajar , Pak.Amru ingin berkemah sore ini. Tetapi ia tak punya perlengkapan untuk berkemah. Dengan tak berfikir panjang , ia pribadi mengontak temannya yang mempunyai perlengkapan kemah.

Pak. Amru : Halo , Assalamualaikum
Bu. Piti : waalaikumsalam. Iya , Am. Ada apa?

Pak.Amru : Ini , Pit. Sore ini saya ingin berkemah. Apa saya boleh meminjam perlengkapan berkemah milikmu?
Bu. Piti : Ya , tentunya boleh. Memang akan dipinjam hingga berapa lama?

Pak. Amru : Ya..kira-kira 1 minggu , Pit. Bagaimana?
Bu. Piti : Wah , kalau 1 minggu tidak dapat , Am. Mungkin cuma bisa 3 hari.

Pak. Amru : Apa tidak dapat lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari ?
Bu. Piti : Mungkin 4 hari cukup , Am.

Pak. Amru : Baiklah , 4 hari saja. Oke?
Bu. Piti : Oke , kapan kamu mengambil peralatannya?

Pak. Amru : sesudah ini saya akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terimakasih , Pit. Assalamualaikum.
Bu. Piti : sama-sama. Waalaikumsalam Akhirnya pak. Amru mengambil perlengkapan kemah tersebut , dengan persetujuan akan dikembalikan sesudah 4 hari kemudian.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon