Showing posts sorted by relevance for query aliran-aliran-seni-rupa-seni-rupa-zaman. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query aliran-aliran-seni-rupa-seni-rupa-zaman. Sort by date Show all posts

16 Jenis Pedoman Seni Rupa Lengkap Teladan Gambar Dan Tokohnya - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Perkembangan ilmu wawasan dan teknologi pada permulaan kurun ke-19 memunculkan hadirnya alat dan materi banyak sekali produk. Keadaan ini jadinya merubah banyak sekali faktor kehidupan insan , tak terkecuali dalam bidang seni rupa.

Perhatian insan condong pada hal-hal yang bersifat material , sehingga dunia ini seperti menyisakan seni rupa. Hal ini memunculkan seniman-seniman berontak. Pemberontakan seniman tersebut termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas , utamanya kreativitas seni , sehingga lahirlah aliran-aliran dalam seni rupa.

Aliran-aliran dalam seni rupa yang timbul ada yang selaras , saling meneruskan , atau menentang pedoman sebelumnya. Aliran dalam seni rupa beraneka ragam. Menurut kemajuan atau periodesasinya pedoman atau gaya karya seni rupa dibedakan menjadi tiga , yakni Tradisional , Modern , dan Post Modern. Beberapa pedoman seni rupa tersebut antara lain selaku berikut ini.

Aliran Seni Rupa Tradisional

1. Aliran Klasikisme
Aliran seni rupa ini meningkat pada permulaan kurun ke-19 dan berpusat di Perancis. Kesenian Klasikisme mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik. Ciri-ciri seni Klasikisme antara lain:
a. dibuat-buat dan berlebihan ,
b. indah dan montok ,
c. dekoratif.

Tokoh-tokoh pedoman ini antara lain: Watteau , Vigee Lebrun , Ringaud , Fragonard , dan Marisot Boucher.


aliran-seni-rupa-neo-klasikisme
Contoh karya seni Lukis pedoman Klasikisme dan Neo-Klasikisme

2. Aliran Neo-Klasikisme
Aliran seni rupa ini merupakan lanjutan dari pedoman Klasikisme dengan tokohnya Jacques Louis David. Pelukis ini juga memimpin sekolah tinggi seni rupa yang pertama di Perancis yang berjulukan Royal Academy. Selain itu , David juga pelukis zaman Napoleon. Salah seorang muridnya berjulukan Jean Ingres (1780-1867).

Ciri-ciri pedoman ini adalah:
a. terikat pada norma-norma intelektual 
akademis ,
b. bentuk senantiasa sebanding dan serasi ,
c. batasan-batasan warna bersifat higienis dan statis , raut wajah damai berkesan agung ,
d. berisi dongeng lingkungan istana , condong dilebih-lebihkan.

Aliran Seni Rupa Modern

3. Aliran Romantisme
Aliran seni rupa ini merupakan penentang pedoman neo-klasikisme yang condong statis , membuai , damai , dan tak bergerak. Aliran Romantisme memiliki ciri-ciri selaku berikut.
a. Mengandung dongeng yang dahsyat dan condong emosional.
b. Penuh gerak secara dinamis.
c. Batasan-batasan warna bersifat kontras dan meriah.
d. Pengaturan komposisi hidup.
e. Mengandung kegetiran dan menjamah perasaan.
f. Kedahsyatan melampaui kenyataan.

Karya lukis beraliran Romantisme yang sungguh kondang merupakan Rakit Medusa karya Theodore Gericault (1791-1824) Seniman Romantisme yang lain adalah:
  • Euguene Delacroix (1798-1863) ,
  • Jean Baptiste (1796-1875) ,
  • Henri Rousseau (1812-1867) ,
  • Jean Francois Millet (1814-1875) ,
  • Ludwig Richter (1803-1884) ,
  • Kasper Frederich (1779-1853) ,
  • Von Schind ( 1804-1871) ,
  • J. Pieneman (1779-1853) ,
  • Andreas Schelfout (1787-1899) ,
  • David Blez (1821-1899) ,
  • Vernet ,
  • Raffet.
4. Aliran Realisme
Aliran seni rupa ini selaku suatu protes terhadap pedoman Romantisme yang melebih-lebihkan kenyataan. Aliran yang dicetuskan oleh Gustave Courbert ini berdasar pada rancangan , bahwa lukisan intinya seni yang konkrit , ada , dan terjadi dalam masyarakat. Kaprikornus , obyek kejadiannya tidak cuma di lingkungan istana saja. Oleh alasannya merupakan itu , pedoman Realisme sering memperlihatkan figur-figur rakyat biasa dalam karya lukisnya.

Tokoh-tokoh Realisme yang lain merupakan Jean Francois Millet , dan Honore Daumer.

aliran-seni-rupa-naturalisme ,-impresionisme
Contoh karya seni lukis Aliran Romantisme , Realisme , Naturalisme , dan Impresionisme

5. Aliran Naturalisme
Aliran seni rupa ini memiliki rancangan , bahwa seni lukis yang bagus merupakan seni lukis yang serupa persis secara visual dengan benda-benda yang dilukisnya. Kaprikornus , ia bersifat fotografis. Alira ini dianggap selaku bab dari realisme dengan menegaskan objek yang indah dan condong membuai , dengan hasil visual yang seumpama objek aslinya. Dalam perkembangannya pedoman ini condong memperindah objek secara berlebihan.

Tokoh-tokoh pedoman Naturalisme merupakan George Vicat Cole , Rembrant , Luiz Alvarez Catala , John Constable , William Callow.

6. Aliran Impresionisme
Bermula dari pekan raya pada tahun 1874 di Paris oleh 30 seniman , ada satu lukisan yang dipamerkan berjudul "Impression Rising Sun" karya Claude Monet. Lukisan tersebut dipakai oleh Loui Leroy untuk mengkritik pekan raya tersebut dalam koran ’Charivari’. Leroy mencemooh pekan raya tersebut selaku suatu impresi yang artinya terlalu mengesankan persepsi biasa. Kemudian perumpamaan tersebut dipakai selaku nama kalangan tersebut.

Dalam melakukan acara melukis , seni lukis Impresionisme sungguh dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Mereka berupaya menangkap efek-efek cahaya dan warna yang terdapat dalam suatu benda. Kaprikornus , yang ditampilkan merupakan kilasan cahaya yang terpantul oleh benda dalam kondisi cuaca tertentu. Hal ini memunculkan seniman mesti sanggup melukis secara cepat. Selain itu , acara melukis lazimnya dijalankan di luar studio. Konsepsi yang demikian memunculkan lukisan pedoman Impresionis lazimnya tidak punya kontur yang jelas. Yang nampak cuma efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.

Seniman-seniman Impresionisme pada kenyataannya lebih inovatif dan matang dalam pembuatan warna. Tokoh-tokoh pedoman Impresionisme adalah:
a. Claude Monet (1840-1926)
b. Edgar Degas (1834-1917)
c. Pierre Auguste Renoir (1841-1919)
d. Alfred Sisley (1839-1899)
e. Edouard Manet (1823-1883)
f. Camille Pissarro (1831-1903)
g. Paul Cezanne ,
h. Adolph Von Menzel (1815-1905)
i. Liebermann ,
j. Johannes Bosboom ,
k. Paul Gabriel ,
l. Williem Misdag ,
m. Berthe Morrisot ,
n. Vincent van Gogh ,
o. Hendy de Toublous Lautrec.

7. Aliran Post-Impresionisme/ Pointilisme
Aliran Post-Impresionisme membuatkan perenungan problem sinar dengan lebih mendalam. Kehadiran teori spektrum warna oleh Isaac Newton mengilhami konsepsi Paul Signac yang beropini bahwa situasi senantiasa dipengaruhi oleh spektrum yang berubah-ubah. Paul Signac menjelaskan pendapatnya ini dengan cara melukis menggunakan titik-titik warna yang saling berdekatan (pointilisme). Dari titik-titik warna tersebut didapat faktor warna baru. Pelukis yang juga menggunakan teknik ini merupakan Georges Seurat. Vincent van Gogh membuatkan teknik ini dengan teknik garis-garis warna yang pendek-pendek. Hal lni sanggup kita lihat dalam karya-karyanya yang berjudul Potret Diri dan Sun Flower.

Pada masa yang serupa , Paul Cezanne memberi gagasan terhadap kaum muda dengan cara menghasilkan obyek lukisan yang disederhanakan. Obyek-obyek tiga dimensi dilukis menjadi bidang-bidang yang banyak sekali menyanggupi bidang. Bidang-bidang tersebut dipenuhi dengan warna. Cara Cezanne inilah yang dikemudian hari mengilhami hadirnya pedoman Kubis.

Tokoh-tokoh pedoman Post-Impresionis/ Pointilisme adalah:
a. Paul Signac (1863-1935) ,
b. Georges Seurat (1859-1891) ,
c. Paul Cezanne (1839-1906) ,
d. Vincent van Gogh (1853-1890) ,
e. Paul Gauguin ( 1848-1903).

8. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 900-an para pelukis mulai tidak puas dengan karya-karya yang cuma menonjolkan bentuk obyek saja. Mereka mulai menggali dan menimbang-nimbang hal-hal yang bermitra dengan pengalaman batin. Dengan pengalaman-pengalaman batin tersebut , mereka sanggup memindahkan obyek ke atas kanvas dengan lisan jiwa. Dengan demikian , pelukis tidak cuma menggambar berdasar penelitian visual saja , tetapi juga obyek yang tertangkap oleh penelitian jiwa dan perasaan.

Vincent van Gogh (1853-1890) merupakan pelukis yang merasa tidak puas terhadap pedoman Post-Impresionisme yang sudah digelutinya beberapa tahun. Di simpulan kurun ke19 , ia mengembara ke Perancis Selatan dan banyak melukis potret serta panorama alam dengan warna-warna yang kuat. Langkah Van Gogh inilah yang menjadi tonggak kedatangan pedoman Ekspresionisme.

Tokoh-tokoh pedoman Ekspresionisme adalah:
a. Vincent van Gogh ,
b. Paul Cezanne ,
c. Paul Gauguin ,
d. Emil Nolde ,
e. Karl Schmidt ,
f. Mondesohn ,
g. Leo Gestel ,
h. Henry Jonas ,
i. Charley Toorop ,
j. Eduar Mach ,
k. James Ensar ,
l. Ferdinant Holder ,
m. Sluyters.

Pelukis Indonesia yang termasyhur dalam pedoman ini antara lain Affandi dan S. Sudjojono.

aliran-seni-rupa-fauvisme ,-kubisme
Contoh karya seni Lukis Aliran Pointilisme , Ekspresionisme , Fauvisme , dan Kubisme

9. Aliran Fauvisme
Pada tahun 1950 di suatu Salon d’Automne diadakan pekan raya oleh seniman-seniman muda. Lukisan-lukisan yang dipamerkan merupakan karya-karya yang serupa sekali gres dari aliran-aliran yang ada sebelumnya. Lukisan-lukisan tersebut betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan pedoman sebelumnya. Aliran seni rupa ini berupaya mengembalikan warna pada peranannya yang mutlak. Fauvisme berasal dari bahasa Perancis Des Fauves yang memiliki arti “Binatang Jalang”. Istilah tersebut dipakai oleh Louis Xeuxelees untuk mengkritik pekan raya yang diadakan di Salon d’Automne tersebut. Namun , kemudian perumpamaan ini dipakai selaku nama kalangan tersebut. Aliran Fauvisme juga menekankan pada penggunaan garis kontur dan warna yang berani. Mereka menggambar apa yang mereka senangi tanpa menimbang-nimbang isi dan arti yang mereka buat.

Tokoh-tokoh pedoman Fauvisme antara lain:
a. Henri Matisse ,
b. Henri Rousseau ,
c. Roul Dufy ,
d. Jan Sluyter ,
e. Kees van Dongen ,
f. Leo Gestel.

10. Aliran Kubisme
Aliran seni rupa ini dilatarbelakangi oleh rancangan Paul Cezanne yang menyatakan bahwa bentuk dasar dari segala bentuk merupakan silinder , bola , dan balok. Semua bentuk yang ada di alam dipengaruhi oleh perspektif sehingga bidang tertuju ke titik tengah. Istilah Kubisme berasal dari kata ’Top de Cubisme’ yang dilontarkan Henri Matisse atas karya-karya Georges Braque yang berjudul ’Panorama’ dalam pekan raya tahun 1908. Dalam lukisan Georges Braque tersebut , rumah-rumah dilukis dalam bentuk kotak-kotak kubus. Lebih lanjut pedoman ini sanggup dibedakan menjadi beberapa pedoman , seumpama berikut.

a. Kubisme Analitik
Aliran ini dilandasi oleh pemikiran bahwa suatu benda yang hendak dilukis mesti dianalisa per bab , sehingga ia menjadi bagian-bagian faset yang dipaparkan dalam satu kesatuan yang menyanggupi kanvas.

b. Kubisme Sintetik
Aliran ini dilandasi oleh pemikiran bahwa benda yang dilukis berupa suatu sintesa dari bentuk-bentuk dasar hasil analitik yang tersusun kembali dalam suatu struktur semula.

Tokoh tokoh pedoman Kubisme ini antara lain:
l) Georges Braque ,
2) Pablo Picasso ,
3) Leo Getel ,
4) Otto van Rees ,
5) Jan Sluyter ,
6) Juan Gris ,
7) Fernand Leger.

11. Aliran Abstraksionisme
Aliran abstraksionisme merupakan pedoman yang berupaya melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasi-asosiasi figuratif suatu obyek.

a. Abstrak Kubistis/ Abstrak Geometris
Yaitu ajaib dalam bentuk-bentuk geometris murni seumpama bulat , kubus , segitiga , dan sebagainya. Konsep pedoman ini merupakan mengabstraksi objek-objek geometris menjadi bentuk non-objektif. Tokoh pedoman ini merupakan Wassily Kandisky.

Aliran seni rupa ini berikutnya berganti menjadi lebih spesifik dan terbagi menjadi:
1). Suprematisme
Aliran ini lebih memprioritaskan supremasi perasaan secara murni dengan objek-objek yang tidak terlampau membingungkan. Tokoh pedoman ini merupakan Kazimir Malevich dari Rusia (1913).

2). Neoplastisisme
Aliran ini lebih memamerkan keleluasaan esensi atau unsur seni rupa seumpama warna dan garis dari beban peniruan bentuk-bentuk alam. Bidang datar tidak dipakai untuk memanipulasi gambar ruang. Penyederhanaan dan pemurnian ini diusakahan untuk meraih universalitas. Tokoh pedoman ini merupakan Piet Mondrian (1872-1945).

3). Konstruktivisme
Aliran ini berupaya mengkonstruksikan bentuk tiga dimensi yang ajaib dengan menggunakan bahan-bahan bangunan terbaru dari plastik , kawat , kayu , dan besi. Tokoh pedoman Konstruktivisme merupakan Vladimir Tatlin , Naum Gabo , Alexander Calder's , Antonie Pevner , Max Bill.

4). Optical Art
Aliran ini menggunakan unsur berupa bentuk geometris yang berulang. Penataan garis , warna dan bentuk dengan akurasi sempurna untuk memunculkan kesan tekstur atau ruang sampai sanggup mengelabuhi penglihatan. Aliran ini lebih memprioritaskan unsur ilmiah dan mengabaikan ekspresi. Tokoh pedoman Optical Art merupakan Victor Vasarely , Richard Anuszkiewich.

b. Abstrak Nonfiguratif
Yaitu ajaib dalam arti seni lukis haruslah murni selaku perumpamaan perasaan. Garis mewakili garis , warna mewakili warna , dan sebagainya. Bentuk-bentuk alam ditinggalkan sama sekali. Menggambarkan lisan gejolak jiwa secara impulsif dan abstrak. Tokoh pedoman ini merupakan Ashile Gorky , Roberto Matta.

Aliran ini berganti menjadi lebih spesifik dan terbagi menjadi:
1). Color Fild Painting
Lebih memperlihatkan bidang-bidang yang relatif lebar dan berwarna. Tokoh pedoman ini merupakan Francis Picabia , Ben Nicholson.

2). Action Painting
Aliran ini lebih memprioritaskan agresi cara melukis ketimbang bentuk. Tokoh pedoman ini merupakan Jackson Pollock , Therese Oulton.


gambar-aliran-abstraksionisme
Contoh karya seni Lukis Aliran Abstraksionisme

12. Aliran Futurisme
Aliran seni rupa ini lahir di Italia pada tahun 1909 selaku reaksi terhadap pedoman Kubisme yang dianggap statis. Lukisan-lukisan Futurisme menggambarkan garis-garis yang dinamis sarat gerak. Karena jtu tema-tema yang diseleksi lazimnya menggambarkan kesibukan-kesibukan seumpama perang , pesta , arak-arakan , kerusuhan , dan sebagainya. Tokoh-tokoh pedoman Futurisme antara lain:
a. Carlo Carra ,
b. Buido Severini ,
c. Umberto Boccioni ,
d. F.T Marinetti.

13. Aliran Dadaisme
Aliran seni rupa ini merupakan pemberontak konsep-konsep pedoman sebelumnya. Aliran Dadaisme memiliki perilaku memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yang sudah berlaku. Ciri pedoman ini merupakan sinis , nihil , dan berupaya melenyapkan delusi pada karya-karyanya. Dada sendiri berasal dari perumpamaan Perancis yang memiliki arti kuda. Istilah ini untuk menggambarkan kebinalan , keliaran , dan kebrutalan lukisan Dada.

Aliran ini dilatarbelakangi oleh kekejaman Perang Dunia I yang tak kunjung padam. Perang yang tak henti-henti memberi kesan sudah hilangnya nilai sosial dan nilai estetika dari wajah burni. Sikap protes para seniman melahirkan karya-karya yang nihil. Pada tahun 1916 , seniman-seniman yang berisikan Tristan Tzara , Marcel Janco , Hugo Ball , Richard Huelsenbeck , dan Hans Arp berkumpul di kota Cabaret Voltaire (Jerman) untuk melahirkan karya-karya beraliran Dadais. Aliran ini meraih puncaknya pada tahun 1920-an dengan tokohnya:
a. Paul Klee ,
b. Kurt Scwitters ,
c. Tristan Tzara ,
d. Marcel Janco , dan lain-lain.

aliran-seni-rupa-dadaisme ,-surealisme
Contoh karya seni Lukis Aliran Futurisme , Dadaisme , Figuratif , dan Surealisme

14. Aliran Surealisme
Andre Breton mendefinisikan Surealisme dengan perumpamaan "pure psychic automatism" atau otomatisme kejiwaan yang murni. Aliran Surealis banyak dipengaruhi oleh teori evaluasi psikologi Sigmund Freud tentang ketidaksadaran dalam anatomisme dan impian. Seniman Surealis beropini bahwa karya-karya mereka merupakan otomatisme psikis yang murni dan bersandar pada realitas yang superior dari keleluasaan asosiasinya.

Seni Surealisme sering tampil dengan tidak logis dan sarat fantasi , seperti melukis alam mimpi saja. Segala ketidakmungkinan sanggup timbul dalam lukisan Surealis. Aliran ini dibagi atas 2 jenis pedoman lagi.

a. Surealisme Figuratif
Surealisme jenis ini masih memperlihatkan bentuk faktual dan masuk akal yang disusun dalam struktur yang menakjubkan , sehingga pelukis pedoman ini mesti menguasai teknik dan materi secara baik. Tokoh pedoman Surealis jenis ini merupakan Salvador Dali , Max Ernst , Odilon Redon , dan Marc Chagall.

b. Surealisme Abstraktif
Surealisme jenis ini tidak lagi menggunakan kenangan selaku sumber atau wilayah obyek. Obyek-obyek yang timbul sering berupa simbol-simbol bawah sadar. Tokoh-tokoh pedoman ini merupakan Andre Masson dan Joan Miro.

15. Aliran Pop-Art
Aliran seni rupa ini lahir pada tahun 1956 , selaku pernyataan bahwa pedoman ini bab dari seni terbaru yang berlaku di sekarang ini , dan tidak mengada-ada. Obyek yang ditampilkan merupakan benda-benda yang sudah ada. Bentuk lukisan Pop-Art sering bersifat lucu , ironis , dan karikatural. Aliran Pop-Art lahir di Amerika Serikat dengan tokohnya: Tom Wasselmann dan Claes Oldenburg.


aliran-seni-kontemporer
Contoh karya seni Lukis Aliran Pop-Art dan Aliran Post Modern

Aliran Seni Rupa Post-Modern

16. Aliran Post-Modern atau Kontemporer
Hingga sekarang masih terdapat perbedaan rekomendasi dalam pengklasifikasian gaya atau pedoman seni rupa sesudah periode Modern. Namun , secara biasa pemahaman Post-Modern atau disingkat postmo merupakan gaya seni rupa pasca modern. Sejalan dengan kemajuan budaya penduduk dunia , seni rupa juga mengalami kemajuan gaya. Aliran seni rupa Post-Modern memiliki ciri-ciri berupa perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan minimnya ornamental. Aliran Post-Modern lebih bebasa dan condong tidak dibatasi aturan tertentu. Aliran ini banyak melakukan eksplorasi unsur rupa. Tema yang cukup mayoritas dalam karya karya Post-Modern merupakan tema kemasyarakatan dan kritik sosial.

:
Jenis Aliran Seni Lukis dan Contoh lukisan
Pengertian dan Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi Lengkap
Seni Rupa Murni dan Seni Rupa Terapan , Pengertian dan Contohnya

Pengertian Dan Teladan Karya Seni Rupa 2 Dimensi Lengkap - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Karya seni rupa banyak terdapat disekitar kita. Hanya saja kadang kala kita tidak menyadari benda-benda yang akrab dengan kita dan sering kita pakai merupakan karya seni rupa. Karya seni rupa menurut bentuk (dimensi) sanggup dikategorikan ke dalam dua jenis , yakni karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi. karya seni rupa ada yang mempunyai kegunaan pakai dan ada juga karya seni rupa yang mempunyai kegunaan hias atau estetis saja.

Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi

Karya seni rupa 2 dimensi atau dwimatra merupakan karya seni rupa yang dalam bentuknya memiliki ukuran panjang dan lebar atau luas , yang cuma sanggup dilihat dari arah depan saja. Karya seni rupa 2 dimensi ini tak punya ruang alasannya tak punya komponen ketebalan atau tinggi. Karya seni rupa dua dimensi yang merupakan bab dari karya seni rupa memiliki unsur-unsur sebagaimana unsur -unsur dalam karya seni rupa , yakni komponen garis , raut (bidang dan bentuk) , ruang , tekstur , warna , dan gelap terang. Unsur ruang dalam karya seni rupa dua dimensi diwujudkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur rupa yang lain mirip perbedaan intensitas warna , gelap terang , atau memakai teknik gambar perspektif untuk bikin ruang semu.

Alat Seni Rupa 2 Dimensi

Alat dalam berkarya seni rupa 2 dimensi sungguh banyak jenis dan ragamnya. Alat utama dalam berkarya seni rupa 2 dimensi setidaknya dimengerti dalam beberapa klasifikasi yakni alat untuk membentuk , menggambar dan mewarnai serta alat untuk mencetak. Selain klasifikasi alat utama dalam berkarya seni rupa 2 dimensi , dimengerti juga alat-alat bantu yang lain , yakni alat yang dipakai tidak secara khusus dalam acara berkarya seni rupa tetapi sungguh diperlukan dalam berkarya seni rupa , mirip alat pemotong , alat pengering , alat pengukur dan sebagainya. Alat ini bersifat selaku pendukung dalam berkarya seni rupa. Berikut ini beberapa alat yang sanggup dipakai dalam berkarya seni rupa 2 dimensi.

a. Pena
Berbagai jenis pena yang sanggup dipakai dalam berkarya seni rupa 2 dimensi yaitu;
  • Pena bambu , dipakai untuk bikin tabrakan dengan cara mencelupkan ke tinta.
  • Pena bulu , sama halnya dengan pena bambu , jenis pena ini juga dipakai dengan cara mencelupkan ujung pena ke tinta.
  • Pena batang , pena batang berasal dari ranting atau batang pohon , penggunaannya sama dengan pena bambu.
  • Pena logam , pena logam sanggup dibeli di toko sesuai ukuran yang di inginkan. Pena ini sanggup dipakai lebih tanpa gangguan dan tidak terlampau sering mencelupkan ke tinta.

b. Kuas
Kuas merupakan alat pokok dalam menggambar selain pena dan pensil. Mutu kuas diputuskan oleh mutu bulu dan teknik mencengkeram pada pegangannya. Ukuran kuas dibentuk bervariasi sesuai teknik dan proses pembentukan gambar yang diinginkan. Saat ini banyak jenis kuas dijual di toko dengan harga yang bervariasi.

c. Kertas
Untuk kebutuhan menggambar di saat ini ada banyak sekali jenis kertas yang sanggup ditemui di pasaran dengan banyak sekali mutu , ukuran dan jenis kertas yang cocok dengan karakter materi pewarnanya.

d. Kanvas
Berbagai jenis dan ukuran kanvas di saat ini banyak dijual di toko alat melukis. Ada kanvas yang dijual dalam bentuk mentah(gulung) dan ada juga kanvas yang sudah dibentangkan pada papan atau spanram. Kualitas kanvas dibedakan menurut kelenturan , daya tahan dan teksturnya. Kanvas yang bagus biasanya memiliki daya tahan tinggi terhadap cuaca , elastis dan bertekstur halus.

e. Karet Penghapus
Dalam memakai karet penghapus mesti diubahsuaikan dengan jenisnya. Ada karet penghapus lunak dan ada juga karet penghapus keras. Penghapus lunak dipakai untuk meniadakan tabrakan pensil pada kertas yang lunak , sedangkan penghapus keras biasanya dipakai untuk meniadakan tabrakan tinta.

f. Papan Gambar atau Standar
Dalam acara menggambar sungguh penting menggunakan papan gambar dalam menunjang acara menggambar biar mendapat hasil yang maksimal. Papan menggambar apabila di dalam ruangan sanggup dipakai ganjal berupa meja yang rata , tetapi akan lebih baik memakai papan gambar atau tolok ukur , dan kalau diluar ruangan gunakan papan gambar atau tolok ukur produksi sendiri atau membelinya di toko.

g. Palet
Palet merupakan wadah atau wilayah untuk meletakkan cat yang hendak digoreskan pada bidang gambar. Palet juga dipakai untuk mencampur warna yang hendak dipakai untuk mewarnai. Palet sungguh penting untuk menunjang acara melukis dengan media cat.

h. Komputer
Komputer sungguh diperlukan selaku media dalam berkarya seni rupa 2 dimensi dengan teknik tertentu mirip gambar-gambar digital. Saat ini pengerjaan karya seni rupa 2 dimensi banyak yang memakai media komputer.

Bahan Seni Rupa 2 Dimensi

Bahan berkarya seni rupa 2 dimensi merupakan material habis pakai yang dipakai untuk merealisasikan karya seni rupa tersebut. Melihat keberagaman karya seni rupa yang ada , materi untuk berkarya seni rupa juga banyak jenis dan ragamnya , ada yang berfungsi selaku materi utama dan ada pula selaku materi penunjang. Bahan dalam berkarya seni rupa sanggup diketegorikan menjadi materi alami dan materi sintetis menurut sumber materi dan cara mengolahnya. Bahan baku alami merupakan material yang materi dasarnya diperoleh dari alam. Sedangkan materi sintetis atau olahan merupakan materi baku alam yang dimasak lewat proses pabrikasi atau industri tertentu menjadi materi gres yang memiliki karakter khusus. Berikut ini bahan-bahan yang sanggup dipakai dalam berkarya seni rupa 2 dimensi.

a. Arang
Arang merupakan materi alam yang dihasilkan dari proses pembakaran. Arang yang sanggup dipakai untuk bikin karya seni rupa 2 dimensi merupakan arang dari hasil pembakaran kayu. Berbagai jenis kayu sanggup dibakar dan menciptakan arang , tetapi arang yang dipakai dari kayu yang berlainan jenis memiliki hasil yang berlainan juga apabila dipakai dalam berkarya seni rupa. Arang yang bagus merupakan arang dari kayu yang tidak keras dan juga tidak terlampau lunak. Ada 4 jenis arang yang biasanya dipakai dalam berkarya seni rupa , yakni arang batangan , arang serbuk , arang pensil , dan arang cetak atau pres.

b. Pensil
Pensil merupakan alat tulis dan menggambar atau mewarnai yang yang dibikin dari materi grafit dan adonan tanah liat yang dimasukkan dalam lapisan tabung kayu sebagaimana yang kita pahami di saat ini. Untuk kepentingan penggunaannya , pensil dibentuk dalam banyak sekali kombinasi sesaui tingkat lunak dan kerasnya materi pada pensil. Untuk mengenalinya pensil dengan isyarat H menampilkan bahwa pensil itu keras (hard) , sedangkan pensil dengan isyarat B merupakan pensil lunak dan hitam (black). Semakin kecil jumlah satuan isyarat pada pensil menampilkan makin lunak pensil tersebut , misalnya pensil 1B lebih lunak ketimbang pensil 3B. Dalam prakteknya pensil dengan isyarat H (keras) dipakai untuk skema permulaan , kemudian penyelesaiannya memakai pensil B.

Ada juga jenis pensil warna yang khusus dipakai untuk mewarnai. Jenis pensil warna ini memiliki karakter khusus yang lebih lunak dari pada pensil tulis (hitam). Pensil warna tersedia dalam banyak sekali jenis warna yang diperlukan , dan biasanya diperjualbelikan dalam paket warna.

c. Pastel
Pastel merupakan media seumpama kapur tulis yang yang dibikin dari pigmen warna dan zat pengikat berupa resil dan plaster. Kualitas pastel tergantung dari komposisi bahannya. Baik buruknya mutu pastel sungguh tergantung pada daya tahannya terhadap sinar.

d. Tinta
Pada di saat ini tinta gambar dibentuk dari pigmen warna , shellac diaduk air , sedangkan pada zaman dulu tinta hitam dibentuk dari adonan jelaga dengan lem dan sejenis cuka. Saat ini banyak jenis tinta dengan banyak sekali warna yang dijual ditoko.

e. Cat Air
Cat air merupakan media seni rupa yang memiliki sifat khusus yakni tembus pandang atau transparan. Cat air memakai air selaku pengencernya sehingga tidak sanggup dipakai di atas medium kanvas cat minyak. Kertas yang dipakai untuk cat air semestinya kertas khusus cat air , alasannya daya serap kertas sudah diubahsuaikan dengan sifat cat minyak yang memakai banyak adonan air. Cat air tidak dipakai dalam pewarnaan yang tebal atau pekat alasannya sifatnya transparan.

f. Cat Poster
Cat poster tergolong jenis cat air alasannya pengencernya memakai air. Cat ini berlainan dengan cat air alasannya memiliki sifat yang mudah kering dan teknik penggunaannya dengan warna pekat alasannya tidak banyak memakai air.

g. Cat Akrilik
Cat ini dibentuk dengan materi pigmen sintetik yakni polyvinyl accetate (plastik). Cat ini tergolong dalam jenis cat air alasannya pengencernya sanggup memakai air.

h. Cat Minyak
Cat ini memiliki sifat tebal atau plakat sanggup dipakai dengan media pengencer minyak khusus. Hasil berkarya memakai cat minyak lebih tajam dan lebih aktual , dengan mutu karya dan materi yang lebih baik dari bahan-bahan sebelumnya.

Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi

Karya seni rupa 2 dimensi banyak terdapat disekitar kita. Beragam rujukan karya seni rupa yang memiliki bentuk atau wujud 2 dimensi sanggup kita pahami dari karya-karya seni rupa mirip berikut ini.

a. Lukisan
Lukisan merupakan karya seni rupa 2 dimensi pada suatu permukaan bidang datar mirip kertas , kanvas , atau dinding. Pembuatan lukisan ditangani dengan cara menggoreskan atau memulaskan tinta , cat , atau materi melukis yang lain memakai alat pena , kuas , atau perlengkapan lain pada permukaan bidang datar tersebut. Artikel wacana lukisan silahkan baca di "Jenis Aliran Seni Lukis dan Contoh lukisan". Karya seni rupa 2 dimensi berupa lukisan sanggup dilihat mirip rujukan berikut ini.

karya seni rupa 2 dimensi lukisan
Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi "Lukisan"

b. Gambar Ilustrasi
Gambar ilustrasi berarti penggambaran , atau seni gambar yang dipakai untuk menerangkan sekaligus membuktikan suatu maksud atau tujuan secara visual. Gambar gambaran merupakan karya seni rupa 2 dimensi yang dimanfaatkan untuk mengisi ruangan kosong pada majalah , koran , atau sanggup juga dibentuk dalam bentuk karya seni cetak secara berdikari mirip komik , kisah bergambar , dan lain-lain. Baca postingan gambar gambaran yang lebih lengkap di "Gambar Ilustrasi , Pengertian , Fungsi , dan Contoh gambar Ilustrasi". Beberapa jenis gambar gambaran , antara lain mirip rujukan berikut ini.

karya seni rupa 2 dimensi gambar ilustrasi
Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi "Gambar Ilustrasi"

c. Karya Seni Grafis
Seni grafis merupakan karya seni rupa 2 dimensi yang proses pembuatannya  melalui teknik cetak. Bahan dan alat yang dipakai dalam berkarya seni grafis sungguh bermacam-macam , sesuai dengan teknik yang digunakan. Pembahasan lebih lengkap wacana seni grafis silahkan baca postingan "Pengertian Seni Grafis dan Jenis-Jenis Seni Grafis Lengkap". Beberapa hasil karya seni grafis antara lain selaku berikut.

karya seni rupa 2 dimensi seni grafis
Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi "Seni Grafis"

d. Kaligrafi
Kaligrafi merupakan seni menulis indah dengan cara menggayakan aksara dan goresan pena dengan teknik tertentu sehingga terlihat menarik. Kaligrafi biasanya memakai aksara arab , tetapi sanggup juga memakai aksara yang lain selaku objek kaligrafi. Berikut ini rujukan hasil karya seni rupa 2 dimensi berupa kaligrafi.

karya seni rupa 2 dimensi kaligrafi
Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi "Kaligrafi"

e. Reklame
Reklame merupakan karya seni rupa yang berencana untuk mengajak , merekomendasikan , atau menunjukkan sesuatu (barang atau jasa) terhadap khalayak lazim (konsumen) dengan cara yang menawan sehingga orang yang menyaksikan atau mendengarnya akan kesengsem , ingin memiliki , memakai , atau membelinya. Pembahasan lengkap wacana reklame silahkan baca postingan "Pengertian Reklame , Media dan Tujuan Reklame". Berikut ini reklame yang merupakan karya seni rupa2 dimensi.

karya seni rupa 2 dimensi reklame
Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi "Reklame"

Demikian postingan wacana "Pengertian dan Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi Lengkap" yang sanggup kami sampaikan. Semoga sanggup menampilkan pelengkap pengetahuan dan pengetahuan pembaca wacana karya seni rupa 2 dimensi. postingan seni rupa menawan yang lain di situs Seni Budayaku.com.

Pengertian Seni Rupa Dan Ragam Karya Seni Rupa - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Pengertian Seni Rupa dan Ragam Karya Seni Rupa - Salam budaya , Pembaca situs SeniBudayaku yang berbahagia , untuk lebih mengenal dan mengerti dunia seni rupa pastinya mesti tau apa itu pemahaman seni rupa dan apa saja ragam karya seni rupa. Lebih jelasnya simak ulasan kami berikut ini.

Pengertian Seni Rupa

Seni Rupa yakni ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan memiliki arti yang diwujudkan lewat media; titik , garis , bentuk , bidang , warna , gelap terang , dan tekstur yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. Seni Rupa ialah cabang seni yang sanggup dicicipi lewat indera penglihatan. Seni menurut beberapa andal diartikan selaku ide insan yang diekspresikan lewat pola kelakuan tertentu sehingga menciptakan karya yang indah dan bermakna. Karya yang indah dan memiliki arti tersebut dalam seni rupa diwujudkan dalam banyak sekali bentuk karya seni lukis , seni patung , seni kriya , seni fotografi , seni hiasan , seni bangunan , seni grafis dan sebagainya. Wujud karya seni rupa secara lebih jelasnya akan kami diskusikan pada ragam karya seni rupa di bawah ini.

ragam-karya-seni-rupa

Ragam Karya Seni Rupa

Karya seni rupa sungguh beragam. Bedasarkan objeknya , ada seni rupa dengan objek insan , binatang , tumbuhan , dan alam. Berdasarkan temanya ada yang bernuansa kehidupan binatang , insan dan kegiatannya , dan ada juga yang bertemakan alam , serta masih banyak lagi. Dilihat dari wujudnya , seni ada yang berwujud dua dimensi (gambar , lukisan , grafis) dan ada tiga dimensi (patung , kriya , desain).

Menggambar ialah proses merekam objek ke dalam bidang dua dimensi lewat media titik , garis , bentuk , bidang , warna , gelap terang , dan tekstur yang ditata lewat prinsip-prinsip seni rupa dengan persyaratan antara lain; kemiripan/ ketepatan bentuk dan warna , dengan memperhatikan proporsi , komposisi , perspektif , gelap terang , serta bayang-bayang objek yang digambar. Makara , menggambar itu bersifat objektif. Contoh gambar yaitu; gambar versi , gambar ilustrasi , gambar bentuk , dan ragam hias.

2. Lukisan
Seni Lukis yakni cabang seni rupa yang pengungkapan pengalaman artistiknya lewat bidang dua dimensional.

Berbeda dengan menggambar , melukis lebih bersifat subjektif. Seorang pelukis memiliki keleluasaan untuk menafsirkan objek , kemudian mengekspresikan gagasannya ke dalam suatu karya lukis yang digarap menurut prinsip-prinsip seni rupa. Kemampuan menggarap dan penguasaan materi serta alat ialah faktor utama. Corak karya seni lukis ada yang bersifat realis (nyata) , dekoratif , ekspresif , dan abstrak.

: Jenis Aliran Seni Lukis dan Contoh Lukisan

3. Grafis
Seni grafis adalah menciptakan gambar dua dimensi dengan alat cetak (klise). Di dalam acara ini , seorang pencipta masih tetap sanggup memasukkan nilai-nilai estetis ke dalam karya , utamanya di dalam menciptakan cetakannya. Pada masa sekarang , grafis sering dijalankan dengan komputer. Grafis banyak dipakai untuk menciptakan iklan , rancangan logo , poster , sampul kaset , atau kartu undangan.

4. Seni Patung
Seni patung yakni pembabaran lisan , wangsit , dan ide ke dalam karya seni rupa tiga dimensi. Patung ialah bentuk-bentuk yang indah , yang terkadang berupa tiruan bentuk insan dan binatang. Patung sanggup dibentuk dengan teknik pahat , cetak , tempel , dan teknik las. Patung telah menjadi pecahan peradaban insan sejak zaman dahulu. Awalnya patung berfungsi religius , tetapi kini pada lazimnya bersifat estetis.

5. Seni Kriya
Seni Kriya atau kerajinan yakni suatu kerja keras menciptakan barang-barang hasil pekerjaan tangan (hasta karya). Karya seni kriya yakni karya seni rupa yang sungguh bermacam-macam di Indonesia. Bahan-bahan untuk menciptakan karya seni kriya ditemukan dari bahan-bahan yang ada di alam dan juga materi produksi insan , antara lain; kayu , bambu , rotan , logam , tanah liat , kulit , dan lain-lain. Karya seni kriya Nusantara salah satu contohnya yakni anyaman tas , tikar , topi. Ada juga yang berwujud gerabah menyerupai tempayan , celengan , mangkuk , dan lain-lain. Selengkapnya sanggup anda baca Macam Macam Seni Kriya.

6. Seni Desain
Seni Desain yakni hasil pengembangan seni kriya . Bedanya , seni rancangan lebih mengkhususkan dalam bidang penyusunan rencana suatu hasil kerja seni. Biasanya hasil yang didapat yakni seni terapan. Seniman yang menggeluti seni ini dituntut kecermatan yang ekstra.

Demikian pembahasan kami ihwal "Pengertian Seni Rupa dan Ragam Karya Seni Rupa" yang kami rangkum dari banyak sekali sumber buku terpercaya. Semoga postingan ini sanggup menampilkan pemanis wawasan dan faedah bagi pembaca. postingan seni menawan yang lain di situs .

Nih Aliran-Aliran Seni Rupa (Seni Rupa Zaman Modern)

       Setelah terjadi revolusi industri di Inggris dan Perancis, dampak kemajuan di bidang teknologi menimbulkan kepincangan-kepincangan sosial, politik, dan ekonomi. Akibatnya banyak seniman yang mulai melaksanakan pemberontakan di bidang seni, yang ditandai dengan timbulnya banyak sekali macam fatwa dalam seni rupa. Berbagai macam fatwa tersebut, di antaranya sebagai berikut.
a. Aliran klasikisme dan fatwa neo klasikisme
       Aliran klasikisme lebih banyak menjurus ke seni bangunan dan seni hias, jawaban efek dari gaya seni Yunani dan Romawi. Sedangkan fatwa neo klasikisme merupakan
kelanjutan dari fatwa klasikisme dengan gaya yang lebih bebas.
b. Aliran romantisme, realisme, dan naturalisme
       Ciri dari lukisan romantisme ialah menampilkan adegan yang dramatis. Tahap berikutnya muncul aliran  realisme sebagai reaksi atas fatwa romantisme yang penuh  ilusi. Seniman realis ini menghendaki penciptaan karya seni rupa sesuai aslinya. Lukisan realis serupa dengan naturalis, hanya saja lukisan fatwa naturalis
lebih  banyak mengambil objek keindahan alam. Tokoh tersohor dari fatwa naturalis-realis ialah Leonardo Da Vinci dan Rembrandt.
c. Aliran impresionisme dan fatwa neo-impresionisme
       Para pelukis fatwa impresionisme lebih mengutamakan kesan pencahayaan yang dibentuk secara impulsif dan singkat. Selanjutnya muncul gaya neo-impresionisme sebagai protes terhadap gaya impresionis yang melukis pencahayaan apa adanya.
d. Aliran ekspresionisme, surealisme, dan abstraksisme
       Aliran ekspresionisme berusaha mengedepankan lisan jiwa, perasaan, dan emosi. Sedangkan aliran
surealisme menggambarkan keadaan alam bawah sadar dan fantasi. Aliran abnormal mempunyai ciri mem-
bebaskan diri dari bentuk-bentuk figuratif (nyata), dan lebih mengutamakan komposisi warna, garis, bidang,
atau unsur-unsur lainnya.
e. Aliran pop art dan fatwa seni kontemporer
       Pop art ialah salah satu fatwa seni modern kala ke-20. Aliran ini menentang fatwa seni abstrak, ekspresionisme, dan surealisme yang sulit dimengerti. Kemajuan teknologi menimbulkan seni rupa konvensional (seni lukis, patung, arsitektur) bergeser ke arah seni mesin (machinal art). Pelaku seni kontemporer tidak lagi terikat aturan-aturan seni lama. Mereka bebas berekspresi membuat gaya, media, dan teknik berkarya seni baru.

       Aliran-aliran seni lukis lainnya masih banyak, antara lain fatwa vauvisme, kontruksinisme, kubisme, dadaisme, purisme, elementarisme, futurisme, pointilisme, esensialisme, dan lain-lain.

Pengertian Seni Lukis| Tujuan Berkarya Seni Lukis Dan Fatwa Seni Lukis - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Jika dihadapkan pada selembar kertas kosong dan dilengkapi dengan alat tulis , niscaya ada impian kita untuk mencoret-coret kertas itu , mungkin cuma berupa garis-garis saja , namun dari coretan garis tadi akan menjadi suatu bidang-bidang yang bersinggungan. Sehingga dihasilkan suatu bentuk. Sewaktu mencoret kertas tadi dengan garis-garis , eskpresi jiwa kita ikut larut di dalamnya , sehingga apa yang kita gambarkan di kertas tadi , mewakili gejolak jiwa yang kita rasakan.

Ekspresi atau coretan-coretan itu sanggup dikembangkan menjadi suatu lukisan , mudah-mudahan lebih memiliki arti coretan itu perlu disempurnakan misalnya imajinasi , emosi , kelenturan , intensitas tebal-tipisnya tergolong dalam hal ini tabrakan warna-warnanya.

Tetapi , apakah sesederhana itu melukis? Untuk itu , kita perlu mengenal apakah pemahaman seni lukis.

A. Pengertian Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa hasil imajinasi seniman lewat media garis , bidang , bentuk , warna , tekstur , dan gelap terang. Seni lukis merupakan karya seni rupa yang berwujud dua dimensi (karya seni yang mempunyai ukuran panjang x lebar dan cuma sanggup dicicipi dari satu sisi).

Seni lukis berisikan 3 komponen utama , yakni subjek , bentuk dan isi. Perpaduan dari ketiga komponen tersebut secara tepat sanggup menciptakan suatu karya seni lukis yang baik.

Penjabaran dari 3 komponen seni lukis tersebut antara lain;
1. Subjek
Subjek , yakni sesuatu yang menjadi bentuk lukisan tersebut. Terdapat banyak sekali macam subjek lukisan dan secara biasa sanggup dibedakan ke dalam dua kalangan , yaitu;
a. Subjek lukisan bentuk figuratif , yakni subjek yang masih terikat dengan bentuk-bentuk yang ada di alam baik benda hidup maupun benda mati.
b. Subjek lukisan bentuk non figuratif , yakni subjek yang tidak terikat dengan bentuk-bentuk alam. Artinya subjek abnormal atau hasil imajinasi manusia.

2. Bentuk
Bentuk , yakni cara seniman mengolah subjek yang dilukisnya menjadi suatu karya seni yang indah.

3. Isi
Isi , yakni tujuan yang ingin diraih seniman dari karya seni yang diciptakannya. Artinya pesan , kesan yang ingin diungkapkan oleh seorang seniman lewat karya seni lukis tersebut.


B. Pengertian  Seni Lukis Menurut Para Ahli

Pengertian seni lukis menurut beberapa luar biasa antara lain , selaku berikut.
a) Seni lukis merupakan suatu pengembangan dari menggambar , biasanya mempunyai keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema , corak atau gaya , teknik , materi , serta bentuk karya seni tersebut.

b) Melukis merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk memperoleh kesan tertentu , dengan melibatkan mulut , emosi , dan pemikiran pencipta secara penuh. Sehingga suatu lukisan mesti sanggup menerjemahkan apa yang ada dalam objek , tema , atau pemikiran secara representatif. Soedarso Sp (1990: 11)

c) Lukisan merupakan suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan memakai warna dan garis. Soedarso , Seni Lukis Kaligrafi Islam , (Yogyakarta:ISI , 1992) , hlm. 10.

C. Tujuan Berkarya Seni Lukis

Seiring dengan perkembangan zaman serta perkembangan teknologi , seniman makin bebas dalam mengungkapkan ekspresinya. Namun , kegiatan yang melibatkan mulut , emosi , serta konsep sanggup dikelompokkan dalam tujuan berkarya seni lukis tersebut , antara lain:

a) Tujuan religius

Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius telah berjalan sejak zaman nenek moyang. Lukisan sanggup mendekatkan diri dengan Sang Pencipta selaku pelindung , dan penjaga pengampun dosa.

lukisan-cap-tangan-goa-leang-leang
Lukisan CapTangan Goa leang-leang

b) Tujuan kritik sosial

Kesenjangan sosial , insiden politik , ketidakberdayaan , serta sikap kehidupan lain yang terjadi dalam penduduk sanggup menjadi wangsit dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya sanggup dengan simbol-simbol atau ungkapan yang sanggup dikaitkan dengan peristiwa. Kritik yang disampaikan berupa bentuk bentuk kritik yang bersentuhan dengan pemerintah , forum sosial , ataupun terhadap pemegang kekuasaan setempat. Seperti lukisan Joko Pekik yang berjudul berburu celeng di bawah ini.

lukisan-joko-pekik-berburu-celeng
Lukisan Joko Pekik "Berburu Celeng"

c) Tujuan ekspresi

Lukisan menjadi media mulut dan juga media mencurahkan emosi/perasaan. Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya , sehingga penikmat karya seni tidak cuma memprioritaskan keindahan semata. Seperti lukisan karya Affandi yang berjudul potret diri. Lukisan ini memperlihatkan mulut yang cocok , penggambaran mengenai emosi , gejolak hawa nafsu , serta bisikan mirip topeng-topeng yang mengelilingi kehidupan manusia.

lukisan-affandi-potret-diri-dan-topeng-kehidupan
Lukisan Affandi "Potret diri dan topeng kehidupan"

d) Tujuan komersil

Seringkali , kita lihat lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna menonjol dan pada lazimnya didominasi oleh lukisan panorama , tujuan penciptaan lebih memprioritaskan faktor komersil sehingga bentuk dan gaya lukisannya condong mengikuti selera pasar.

karya-pelukis-pinggir-jalan
Karya Pelukis Pinggir Jalan

Seperti kita bicarakan di atas mengenai lukisan , suatu lukisan mempunyai ciri khas , tema , dan teknik , yang disebut gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya pedoman dan gaya lukisan sanggup digolongkan menjadi tiga , yakni representatif , deformatif dan nonrepresentatif. Berikut kategori pedoman dan gaya lukisan serta tokoh-tokohnya.

a) Representatif

Pengertian representatif di sini merupakan perwujudan gaya seni rupa memakai kondisi aktual pada kehidupan penduduk dan gaya alam. Gaya seni rupa yang tergolong dalam representatif merupakan selaku berikut.
1). Naturalisme , yakni pedoman seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan kondisi alam , melukiskan segala sesuatu dengan alam aktual , sehingga perbandingan perspektif , tekstur , atau warna serta gelap terang dibentuk dengan seteliti mungkin , lebih indah dari kenyataannya.

Meskipun pedoman ini mirip dengan pedoman realisme , tetapi pedoman seni lukis ini dibentuk terlihat lebih indah dengan sedikit pelengkap di sekeliling objek lukisan.
Ciri-Ciri pedoman Naturalisme yaitu;
  • cenderung memperlihatkan unsur alam yang objektif
  • tidak banyak melibatkan emosional
  • memiliki teknik gradasi warna
  • memiliki susunan perbandingan , perspektif , tekstur , pewarnaan , serta gelap terang yang dijalankan seteliti mungkin
  • kebanyakan bernuansa mengenai alam

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis naturalisme antara lain Basuki Abdullah , Abdullah , Abdullah Suryobroto , Mas Pringadi , Wakidi , Claude , Rubens , Constabel , dan lain-lain.

lukisan-gaya-naturalisme-karya-basuki-abdullah
Lukisan Gaya Naturalisme Karya Basuki Abdullah

Sebagaimana lukisan karya Basuki Abdullah di atas yang berjudul “Ngarai Sianok”. Dengan kepiawaiannya , sang pelukis memainkan kuas dan warna sehingga menciptakan karya seni yang meraih kesempurnaan dari tekstur , perspektif , berkesan apa adanya tidak dibuat-buat , dan sungguh naturalis.

2). Realisme , yakni pedoman yang menatap dunia ini apa adanya tanpa memperbesar atau meminimalisir objek , penggambarannya sesuai dengan realita hidup.
Ciri-ciri pedoman Realisme yaitu:
  • lukisan apa adanya
  • tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
  • cenderung seumpama bentuk alam secara akurat
  • cenderung sesuai dengan fakta dan insiden yang terjadi di alam

 Tokoh-tokoh pedoman seni lukis realisme antara lain Trubus , Wardoyo , Tarmizi , S. Sudjojono dan Dullah.

lukisan-realisme-karya-sudjoyono
Lukisan Realisme Karya Sudjoyono

Lukisan ini diberi judul pelabuhan "Tanjung Priok" , pada lukisan ini digambarkan suasana pelabuhan , kegiatan bongkar muat di kapal , dan aktivitas orang yang kemudian lalang , menggambarkan realita yang ada.

3). Romantisme , yakni pedoman seni rupa yang lebih bersifat imajiner , pedoman ini melukiskan cerita-cerita yang romantis , insiden yang dahsyat atau insiden yang dramatis.

Aliran Romantisme melukiskan sesuatu yang bersifat romance , mirip suatu bencana , sejarah maupun panorama alam dan memperlihatkan suatu lukisan dengan fantastik.
Ciri-ciri pedoman seni lukis Romantisme yaitu:
  • kedahsyatan melampaui kenyataan
  • penuh gerak dan dinamis
  • lukisan mempunyai kisah yang emosional dan dahsyat
  • mengandung kegetiran dan menjamah perasaan
  • pengaturan komposisi dinamis
  • warna bersifat kontras dan meriah

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis romantisme antara lain Raden Saleh , Francisco Goya , Eugene Delacroix ,  Theodore Gericault , Jean Baptiste , dan Turner.

lukisan-raden-saleh-penangkapan-diponegoro
Lukisan Raden Saleh "Penangkapan Diponegoro"

Lukisan historis yang melegenda “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya sang pelukis maestro sanjungan Indonesia Raden Saleh , karya seni yang dilukis pada tahun 1857 , menggambarkan ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830 , lukisan ini berskala 112cm x 178cm.

b) Deformatif

Deformatif merupakan pergantian bentuk dari aslinya sehingga menciptakan bentuk gres , tetapi tidak meninggalkan bentuk aslinya.
Aliran seni lukis yang tergolong dalam gaya deformatif antara lain;

1). Ekspresionisme , yakni pedoman seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kondisi jiwa sang perupa yang impulsif pada dikala menyaksikan objek karyanya. Dengan kata lain pedoman seni lukis ini memperlihatkan keleluasaan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi atau menyatakan sensasi dari dalam (baik objek maupun seniman).
Ciri-ciri pedoman seni lukis ekspresionisme yaitu:
  • lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan stress ketimbang emosi senang seseorang
  • ungkapan isi hati seseorang
  • pemilihan warna diutamakan
  • merupakan imajinasi seseorang

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis ekspresionisme antara lain Vincent Van Gogh , Affandi , Zaini , Popo Iskandar , Paul Gaugiuin , Ernast Ludwig.

lukisan-ekspresionisme-karya-affandi
Lukisan Ekspresionisme Karya Affandi

Judul “Barong dan Leak , ada beberapa model karya lukisannya dengan tema Barong. Barong dan Leak merupakan bab seni kebudayaan dari Masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan , dan “Leak” merupakan simbol kejahatan , sehingga antara Barong dan Leak merupakan musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan.

2). Impressionisme , yakni pedoman seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan dikala obyek tersebut dilukis. Aliran seni lukis ini berupaya memperlihatkan lukisan menurut realita alam , yakni murni berasal dari temuan objek alam sekitarnya. Selain itu ciri gambarnya condong tidak rincian dan kabur pada objeknya.
Ciri-ciri pedoman seni lukis Impressionisme yaitu:
  • objek sungguh alami
  • lukisan dibentuk di luar ruangan (enplein air)
  • karya condong tidak mendetail tanpa garis penegas
  • tidak memakai warna hitam untuk bayangannya
  • goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip skema , untuk memperlihatkan fasilitas pelukis menangkap esensi subyek ketimbang detailnya
  • meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian dipraktekkan ke dalam lukisan
  • cat tidak dinantikan kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya
  • pengolahan sifat transparansi cat dihindari
  • warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang dipakai , diperlukan warna tercampur secara optis oleh retina

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis impressionisme antara lain Claude Monet , Georges Seurat , Paul Cezanne , Aguste Renoir , Casmile Pissaro , Sisley , Edwar Degas , Mary Cassat.

3). Surealisme , yakni pedoman seni lukis yang memakai bentuk dan warna mirip di dalam mimpi , pelukis menyebarkan daya khayalnya untuk menyodorkan fikiran dan perasaan lewat bentuk-bentuk dalam karyanya. Aliran ini erat relevansinya dengan dunia fantasi , seperti lukisan dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme seringkali mempunyai bentuk yang tidak logis/ mirip khayalan.
Ciri-ciri pedoman seni lukis surealisme yaitu:
  • penuh dengan imajinasi dan fantasi
  • lukisan gila dan asing

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis surealisme antara lain Salvador Dali , Ivan Sagita , Agus Kamal , Sudiardjo , Amang Rahman , Andre Masson , Joan Miro , dan Boyke Aditya.

lukisan-surealisme-karya-salvador-dali
Lukisan Surealisme Karya Salvador Dali
Lukisan ini mengakses fikiran bawah sadar untuk meningkatkan kreativitas seni. Salvador Dali menjajal memakai sistem untuk bikin realitas dari mimpi dan fikiran bawah sadar , sehingga secara mental merubah realitas apa yang ia ingin hal itu terjadi.

4). Kubisme , adalah pedoman seni lukis yang mempunyai bentuk-bentuk geometris , mirip segitiga , segiempat , kubus , silinder , bulat , bola , kerucut , dan kotak-kotak.
Ciri-ciri pedoman seni lukis kubisme yaitu;
  • memiliki bentuk geometris
  • memiliki perpaduan warna yang sungguh perspektif

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis kubisme antara lain; Gezanne , Pablo Picasso , Fernand Leger , Robert Delaunay , Metzinger , Braque.

c) Nonrepresentatif

Pengertian nonrepresentatif merupakan perwujudan pedoman seni lukis yang menekankan pada unsur-unsur formal; struktur , unsur rupa , dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis , bentuk , bidang , dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini menatap bahwa mulut jiwa tidak sanggup dihubungkan dengan objek apapun , gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas.

Gaya/ pedoman seni rupa yang tergolong dalam representatif antara lain; pedoman pointilisme , pedoman fauvisme , pedoman futurisme , pedoman klasikisme , pedoman dadaisme , pedoman optic art , pedoman primitivisme , pedoman pitura metavisika , pedoman abstraksionisme , pedoman kekinian , pedoman dekoratif , pedoman gotik , pedoman konstruktivisme , dan pedoman por art.

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis nonrepresentatif antara lain: Wassily Kandinsky , Yuan Mirro , W. De Kooning , Amry Yahya , Fajar Sidik , But Mochtar dan Sadali.

1) Aliran Pointilisme , merupakan pedoman seni lukis yang memakai titik-titik untuk menggambarkan suatu objek. Seni lukis pedoman ini merupakan lanjutan dari seni lukis pedoman impressionisme.
Ciri-ciri pedoman seni lukis pointilisme yaitu:
  • titik-titik yang dipakai berisikan beraneka ragam variasi
  • objek yang dilukis lebih terang dilihat dari kejauhan
  • objek berwarna cerah tersusun dari banyak titik kecil berwarna kuning , hijau dan biru

2). Aliran Fauvisme , pedoman ini memperlihatkan keleluasaan bagi seniman berekspresi terhadap objek lukisan yang dibentuk , artinya seniman diperbolehkan membubuhkan warna sesuka hati meski sungguh kontras sekalipun dengan objeknya.
Ciri-ciri pedoman seni lukis fauvisme yaitu:
  • warna lukisan condong liar dan kontras
  • warna yang dipakai berlawanan dengan objek
  • penggunaan garis disederhanakan sehingga eksistensi garis yang terang dan mempunyai pengaruh sanggup dideteksi

3). Aliran Futurisme , pedoman ini menggambarkan objek yang seakan-akan bergerak. Biasanya suatu objek yang serupa digambar berulang kali pengulangan.
Ciri-ciri pedoman seni lukis futurisme yaitu:
  • memanfaatkan prinsip aneka tampak
  • karya seni ini menangkap unsur gerak dan kecepatan
  • menggunakan typografi selaku unsur mulut dalam desain
  • memperhatikan kedinamisan , kedisiplinan , dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu

4). Aliran Klasikisme , pedoman seni lukis ini bermitra dengan Yunani dan Romawi. Aliran ini memperlihatkan gambar secara klasik dan mempunyai huruf serta ciri tersendiri.
Ciri-ciri pedoman seni lukis klasikisme yaitu:
  • Lukisan pedoman ini mempunyai bentuk sepadan dan harmonis
  • penggambaran wajah objek terkesan damai tetapi dilebih-lebihkan
  • berisi kisah di lingkungan istana
  • batasan-batasan warna bersifat higienis dan statis

5). Aliran Dadaisme , pedoman seni lukis ini menggambarkan karya artistik yang sedikit magis , mengerikan , kekanakan , tetapi sering kali juga mengesankan.
Ciri-ciri pedoman seni lukis dadaisme yaitu:
  • pewarnaan didominasi oleh warna primer dan kontras , yakni warna-warna hitam-putih , merah-putih-hijau tua
  • cenderung menggambarkan hal-hal yang bersifat primitif , antik , naif

6). Aliran Optic-Art , pedoman seni lukis yang mempergunakan delusi mata , dimana delusi tersebut sanggup bermetamorfosis imajinasi.
Ciri-ciri pedoman seni lukis Optic-Art yaitu:
  • aliran seni ini bersifat abnormal , formal , dan eksak
  • penggambaran objek khas berupa susunan geometris berulang. Tujuannya untuk memfungsikan kehabisan mata dengan delusi ruang (kadang bergerak semu)

7). Aliran Primitivisme , pedoman ini merupakan pedoman seni lukis yang menggambarkan suatu objek menurut yang diinginkan. Gambar yang dilukis condong sederhana , datar dan dua dimensi.
Ciri-ciri pedoman seni lukis primitivisme yaitu:
  • lukisan bermitra dengan kehidupan insan zaman dulu yang condong primitive
  • objek yang dilukis berupa flora , binatang dan insan dalam bentuk garis yang sederhana
  • detail objek tidak menonjol , cuma penggambaran garis minimalis berupa garis dan aksen sederhana

8). Aliran Pittura Metafisika , pedoman ini berlawanan dengan pedoman kubisme dan futuristik. Penggambaran objek pada pedoman ini bermitra dengan sentuhan metafisika.
Ciri-ciri pedoman seni lukis pittura metafisika yaitu:
  • objek biasanya berupa insan yang sedang beraktivitas benda dan latar di belakangnya
  • objek yang dilukis biasanya berupa boneka yang bermitra erat dengan metafisika

9). Aliran Abstraksionisme , yakni pedoman seni lukis yang memakai bentuk dan warna acak serta tidak terbatas. Karya lukisan murni hasil imajinasi dari seniman sendiri.
Ciri-ciri pedoman seni lukis abstraksionisme yaitu:
  • seni ini memperlihatkan unsur-unsur seni rupa saja yang disusun tidak beraturan
  • garis , bentuk , dan warna disusun tanpa mengindahkan bentuk orisinil di alam

10). Aliran Kontemporer , Seni lukis pedoman ini tidak terikat pada peraturan dan meningkat sesuai dengan perkembangan zaman.
Ciri-ciri pedoman seni lukis kekinian yaitu:
  • objek yang dilukis bersifat dinamis , ekspresif , menonjol dan bebas
  • penggambaran objek berupa refleksi suasana juga waktu yang tematik

11). Aliran Dekoratif , merupakan gaya , yang mempunyai kendala dengan fisik , atau perwujudan lukisan , dengan konsep: suatu karya seni lukis yang mempunyai daya unsur mempercantik yang tinggi.
Ciri-ciri pedoman seni lukis dekoratif yaitu:
  • jika berupa lukisan , tidak/ kurang menampakkan volume keruangan , maupun perspektif , tidak memperlihatkan ketigadimensiannya/ flat/ datar.
  • fisik objeknya senantiasa diperindah/ distilir sesuai maksudnya , dan terlihat datar/ flat , tidak berkesan tigadimensional

12). Aliran Gotik , pedoman seni lukis ini menggambarkan objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta penegasan sesuatu menurut warna.
Ciri-ciri pedoman seni lukis gotik yaitu:
  • objek yang dilukis biasanya merupakan tokoh suci , mirip raja , ratu , kesatria , dan lainnya
  • lukisan ini banyak didapatkan di rumah ibadah , kerajaan , kastil , ataupun bangunan klasik

13). Aliran Konstruktivisme , merupakan pedoman seni lukis yang menekankan pada penggambaran sisi seni suatu bangunan.
Ciri-ciri pedoman konstruktivisme yaitu:
  • objek utama yang dilukis merupakan bangunan dan latar yang berada disekitar bangunan dari satu sudut lukis
  • objek sanggup berupa bangunan antik , klasik , klasik , terbaru atau bangunan apapun

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis konstruktivisme antara lain , Sprinka , Jim Nyoman Nuarta , Supankat , Laszlo Moholy-nagy , Victor Pasmore , Liubov Popova , Naum Gabo.

14). Aliran Pop-Art , merupakan pedoman seni lukis yang melawan kejenuhan dan kejenuhan terhadap seni lukis tanpa objek (sasaran).
Ciri-ciri pedoman seni lukis Pop-Art yaitu:
  • karya seni lukisnya sebagian besar berupa seni lukis karikatur yang menampung sindiran , kritik atau humor
  • objek biasanya berupa insan yang digambarkan dalam perspektif/ cara pandang lain

Tokoh-tokoh pedoman seni lukis por-art antara lain , Ris Purnomo , Nyoman Nuarta , George Segal , Tom Wasselman , Yoseph Benys.

E. Tema Seni Rupa Murni

Tema merupakan pemikiran , wangsit , atau pokok fikiran yang ada pada suatu karya seni , baik dua dimensi maupun tiga dimensi.

Setiap insan mempunyai sudut pandang yang berlawanan , begitu juga pada dikala bikin lukisan juga mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dipengaruhi oleh suasana , waktu , dan kondisi geografis.

Tema-tema di dalam pengerjaan karya seni rupa murni antara lain:
  1. Hubungan antara insan dengan dirinya sendiri , merupakan perwujudan ungkapan pemikiran , wangsit dalam cita rasa keindahan atau mulut insan dalam berkarya seni yakni seni lukis , kadang diungkapkan lewat potret dirinya selaku objek lukisannya.
  2. Hubungan insan dengan insan lain. Tokoh pelukis sering memakai objek insan dengan insan yang lain selaku objek lukisannya.
  3. Hubungan insan dengan alam. Alam sekitar yang indah dan menawan sering dijadikan objek lukisan bagi para pelukis selaku ungkapan cita rasanya.
  4. Hubungan insan dengan benda. Benda-benda disekitar kita banyak mempunyai keunikan , sehingga keunikan benda-benda tersebut sering dijadikan selaku objek lukisan bagi para pelukis.
  5. Hubungan insan dengan aktivitasnya. Aktivitas insan sehari-hari sungguh beraneka ragam , misalnya kegiatan menari , membajak sawah , berburu , menggembala , perdagangan di pasar dan lain-lain. Kegiatan inilah banyak diabadikan perupa selaku objek lukisannya.
  6. Hubungan insan dengan alam khayal. Karya seni rupa surealisme merupakan selaku teladan , bahwa perupa juga mengungkapkan wangsit , imajinasi atau khayalannya dalam objek lukisan.

F. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang digunakan

Beberapa teknik yang dipakai dalam melukis antara lain:
1. Teknik Mozaik , yakni teknik menempelkan pecahan atau potongan benda pada media lukis membentuk objek tertentu. Contoh: pecahan keramik/ porselin , potongan kertas , kerikil warna warni dan lain-lain. (Mozaik dari potongan kayu disebut intersia)
2. Lukisan Kaca , Adapun yang mesti dipahami dari lukisan beling antara lain:
  • lukisan beling sanggup menggunakan: beling , timah , kuningan , dan tembaga selaku penyambungnya
  • pertama kali dikembangkan pada zaman gotik di Eropa selaku bab dari arsitektur
  • mencapai kegemilangan pada zaman Renaisance , yakni dipakai dekorasi pada pintu , bangunan besar di istana/ wilayah peribadatan
  • di Indonesia lukisan beling yang tenar di Cirebon , Jawa Barat yang perkembangannya merupakan warisan teknik seniman Belanda

3. Lukisan Cat Minyak (Plakat) , merupakan jenis lukisan yang memakai bidang gambar kanvas dengan cat minyak yang dibungkus dalam bentuk pasta , pemakaiannya lazimnya diaduk dengan lijn-oil.
4. Lukisan Cat Air (Aquarel) , Adapun yang mesti dipahami dari lukisan cat air antara lain:
  • teknik melukis dengan cat air disebut teknik aquarel , yakni melukis  dengan sapuan tipis yang kesannya transparan
  • hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sungguh ekspresif , atau sebaliknya sungguh impresif , tergantung teknik yang digunakan

5. Lukisan Akrilik , biasanya menciptakan warna-warna yang cerah dan menyala. Lukisan teknik ini sering dipakai selaku eksperimen melukis pada sepatu , tas , atau materi kain lainnya.
6. Lukisan Batik , Perlu siketahui lukisan batik intinya nyaris sama dengan membatik , yakni menutup permukaan kain dengan lilin/ malam , yang mau membentuk gambar dengan hasil final yang dicelup ke larutan pewarna.

G. Teknik Berkarya Seni Lukis

Proses atau langkah dalam melukis merupakan selaku berikut:
1. Memunculkan Gagasan
Memunculkan pemikiran atau wangsit dalam berkarya seni lukis sanggup dilakukan dengan cara:

  • mengembangkan imajinasi ,
  • melihat objek secara langsung
  • mengunjungi museum
  • melihat dari buku , majalah , internet , dan dokumen lain.

2. Membuat Sketsa
Sketsa merupakan gambar permulaan berupa tabrakan global yang mau dijadikan suatu lukisan.

3. Menentukan Media Berkarya (Alat dan Bahan)
Media , alat dan bahan yang sanggup dipakai dalam melukis adalah:

  • menggunakan kertas (karton , manila , padalarang , HVS , buku gambar) dan lainnya.
  • menggunakan kanvas
  • menggunakan media lebar (tembok , dinding , papan)
  • menggunakan media alternatif (kaca , cangkang telur , keramik , atau benda kerajinan lainnya)
  • menggunakan cat minyak , cat akrilik , cat air , cat tembok , pastel , crayon , pensil warna , dan lain-lain)
  • menggunakan alat kuas , palet , pensil , dan lainnya.


4. Menentukan Teknik
Teknik yang dipakai dalam melukis antara lain:

  • teknik aquarel (warna transparan)
  • teknik plakat (warna tebal/ blok)
  • teknik tabrakan ekspresif (menggunakan palet , kuas , jari)
  • teknik tebal dan bertekstur
  • teknik timbul (mozaik)


5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan
Tahap terakhir yang dilakukan dalam menyempurnakan lukisan adalah:

  • mewarnai skema dengan tabrakan tipis-tipis pada objek pokok dan latar belakang
  • menyempurnakan lukisan dengan kontur , penyinaran (spot light) , penegasan dan penentuan gelap terang.



Sumber: Seni Budaya SMP/ MTs Kelas IX (edisi revisi 2018)