Showing posts sorted by relevance for query jenis-ragam-hias-batik-batik. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query jenis-ragam-hias-batik-batik. Sort by date Show all posts

Nih Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)

Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan lisan yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok. Hampir secara keseluruhan, ragam hias batik sanggup menceritakan tujuan atau keinginan perorangan atau kelompok tadi. Apabila ragam hias yang diciptakan digunakan berulang-ulang dan terus-menerus maka akan menjadi sebuah kebiasan yang usang kelamaan pula akan terbentuk tradisi dari sekelompok masyarakat tertentu.
    Berdasarkan perkembangannya, ragam hias batik sangat dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan corak batik yang beraneka ragam. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga dari periode perkembangan batik di Indonesia, batik sanggup dibagi menjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir. Kedua istilah batik ini tidak hanya berlaku pada masa dahulu, tetap berlangsung sampai ketika ini. Pembeda kedua istilah batik ini terdapat pada cara pembuatannya dan motif atau corak yang ada pada kain batik tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

1. Batik Pedalaman (Klasik)
    Batik pedalaman ialah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu. Dahulu pembatik-pembatik hanya ditemui di kawasan pedalaman. Selain itu, juga tidak sembarang orang sanggup melaksanakan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat luas. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia mirip Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik. Oleh lantaran itu pembatik hanya sanggup dijumpai di lingkungan keraton. Batik keraton ialah batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar flsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasi, dan seimbang.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Nih Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
    Para pembatik keraton menciptakan batik dengan cara yang tidak biasa, yaitu memakai banyak proses dan ritual pembatikan. Para pembatik kraton mirip ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada hukum serta isyarat arsitokrat Jawa. Istilah-istilah batik pun mulai dikenal semenjak jaman ini dan hampir semuanya memakai istilah dalam bahasa Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas mirip hitam, biru  tua (wedelan), dan soga/coklat. Ragam hias ini mempunyai makna simbolik yang beragam. Oleh lantaran itu batik dikenal masyarakat sebagai kebudayaan nenek moyang dari kawasan Jawa. Batik pedalaman sering disebut juga sebagai batik klasik. Hal ini sesuai dengan beberapa alasan di atas. Namun akhir perkembangan masyarakat, maka batik sanggup keluar dari kalangan keraton dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air, sejalan dengan adanya integrasi budaya.

2. Batik Pesisir
    Batik pesisir ialah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akhir dari dampak budaya kawasan di luar Pulau Jawa. Selain itu, adanya dampak budaya absurd mirip Cina dan India, termasuk agama Hindu dan Budha, hal ini menjadikan batik tumbuh dengan banyak sekali corak yang beraneka ragam. Para pembatik kawasan pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan (pengisi waktu luang) yang sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis. Oleh alasannya ialah itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan berangasan dibandingkan dengan batik keraton. Para pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang sanggup mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warnawarna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, mirip merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia sangat banyak. Tentunya masing-masing motif mempunyai makna sesuai dengan budaya masingmasing daerah. Di bawah ini ditampilkan beberapa motif dengan makna simboliknya.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Nih Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
    Motif trumtum, merupakan lambang cinta kasih yang nrimo tanpa syarat, abadi, dan semakin usang semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). Motif bunga dan tumbuhan mempunyai makna untuk selalu menjaga kelestarian alam.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Nih Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)

:


Sejak masa kemudian Indonesia telah memakai produk batik sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian sampai kebutuhan ritual budaya. Dalam sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna (resist dyeing) pada batik ditujukan untuk mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak dampak roh jahat. Para andal meneliti menurut lukisan-lukisan yang ada pada dinding goa-goa di Indonesia. Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh insan purba. Gambar yang paling sering muncul ialah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah. Jadi, sanggup digambarkan bahwa teknik perintangan warna pada pembuatan kain batik ini dipengaruhi oleh konsep kepercayaan.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Nih Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
    Dari teknik perintang warna tersebut, semenjak dahulu pula masyarakat Indonesia telah mengenal kain jumputan atau ikat pelangi atau sasirangan atau ikat celup (tie dye). Dalam perkembangannya batik menjadi acara berkarya dengan teknik yang sama yaitu merintang kain. Teknik membatik merupakan media yang sanggup mempresentasikan bentuk yang lebih lentur, rinci, rajin, tapi juga mudah. Teknik batik sempurna untuk mempresentasikan bentuk-bentuk flora, fauna, serta sifat-sifat bentuk rumit lainnya.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Nih Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
(Sumber ref: Buku Seni)

:

Nih Jenis Dan Apresiasi Kerajinan Nusantara (Jenis Kerajinan Menurut Bahan, Sifat, Dan Fungsi)

Jenis karya kerajinan sanggup dibedakan menurut materi baku, sifat bahan, dan fungsinya.
A. Kerajinan Berdasarkan Bahan Baku
    Berdasarkan materi bakunya ada banyak sekali jenis karya kerajinan, di antaranya sebagai berikut.
1. Karya kerajinan tekstil
2. Karya kerajinan kulit
3. Karya kerajinan bambu
4. Karya kerajinan rotan
5. Karya kerajinan kayu
6. Karya kerajinan tembikar

B. Kerajinan Berdasarkan Sifat Bahannya
    Berdasarkan sifat bahannya, karya kerajinan sanggup dibedakan menjadi tiga jenis.
1. Karya Kerajinan Bahan Lunak
    Bahan-bahan lunak mencakup bahan-bahan yang gampang dibentuk, contohnya tanah liat. Jenis karya kerajinan dari materi lunak yaitu peralatan rumah tangga dari gerabah dan banyak sekali hiasan keramik.
2. Karya Kerajinan Bahan Keras
    Bahan keras yaitu materi yang sifatnya keras dan sulit dibentuk. Untuk membentuknya diperlukan
teknik dan alat khusus. Contoh karya kerajinan dari materi keras yaitu mebel kayu, tas rotan, dan cindera mata dari materi watu atau kayu.
3. Karya Kerajinan Bahan Semi Keras
    Bahan semi keras yaitu materi yang sifatnya tidak lunak, tetapi tidak juga keras. Contoh kerajinan dari materi semi keras yaitu hiasan dari foam atau gabus, kreasi bunga dari kertas dan kelobot jagung, serta kreasi benda pakai dari kain perca.

C. Kerajinan Berdasarkan Fungsi
    Jenis karya kerajinan menurut fungsinya sebagai berikut.
 Jenis karya kerajinan sanggup dibedakan menurut materi baku Nih Jenis dan Apresiasi Kerajinan Nusantara (Jenis Kerajinan Berdasarkan Bahan, Sifat, dan Fungsi)
1. Karya Kerajinan Benda Pakai
    Kerajinan benda pakai mencakup segala bentuk kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan pada badan manusia. Contoh benda (karya) pakai antara lain berupa pakai an, tas, sepatu, sandal, kain sprei, ikat pinggang, dompet, dan peralatan makan.
2. Karya Kerajinan Benda Hias
    Kerajinan benda hias mencakup se gala bentuk kerajinan yang dibuat de ngan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan. Contoh benda hias, yaitu patung, kaligrafi hiasan din ding, lukisan kruistik, dan kipas hias.


Apresiasi Karya Kerajinan Nusantara
    Karya kerajinan dari tiap tempat mempunyai ciri atau keistimewaan, baik dalam ragam hias, bahan, maupun tekniknya. Kita sanggup mengapresiasi (menilai) karya kerajinan ber dasarkan ciri atau keistimewaan tersebut. Ragam hias banyak terdapat pada karya kerajinan menyerupai batik, ukiran, dan topeng. Simak pola apresiasi terhadap karya kerajinan berikut.
1. Apresiasi Terhadap Karya Batik
 Jenis karya kerajinan sanggup dibedakan menurut materi baku Nih Jenis dan Apresiasi Kerajinan Nusantara (Jenis Kerajinan Berdasarkan Bahan, Sifat, dan Fungsi)
    Gambar diatas menawarkan batik dari Surakarta. Ragam hias batik tersebut dinamakan bendo seling naga. Sebagaimana kebanyakan ragam hias batik Surakarta, batik tersebut bercorak geometris. Ciri batik Surakarta yang lain yaitu warna-warnanya yang kalem, dan monoton.
Sedangkan gambar diatas menawarkan batik dari Garut, ragam hias batik tersebut dinamakan merak ngibing. Batik dari Garut termasuk batik pesisir. Sebagaimana kebanyakan ragam hias batik pesisir, batik tersebut tampak naturalis, berwarna cerah, dan mempunyai motif yang bervariatif.

2. Apresiasi Terhadap Tas Daun Sagu dan Tenun Ulap Doyo
 Jenis karya kerajinan sanggup dibedakan menurut materi baku Nih Jenis dan Apresiasi Kerajinan Nusantara (Jenis Kerajinan Berdasarkan Bahan, Sifat, dan Fungsi)
    Pada gambar diatas menawarkan tas daun sagu. Tas daun sagu banyak dibuat di Papua, lantaran di Papua daun sagu melimpah. Tas daun sagu dibuat dengan teknik menganyam. Keistimewaan tas daun sagu terletak pada bahannya yang bersifat alami, serta motif-motif anyaman yang geometris.
 Jenis karya kerajinan sanggup dibedakan menurut materi baku Nih Jenis dan Apresiasi Kerajinan Nusantara (Jenis Kerajinan Berdasarkan Bahan, Sifat, dan Fungsi)
Kain tenun merupakan hasil kerajinan dari Kalimantan Timur. Keistimewa an kain ini terletak pada materi baku serta motifnya. Kain tenun ini dibuat dari serat ulap (daun) doyo, oleh lantaran itu dinamai tenun ulap doyo. Motif-motifnya kebanyakan berupa figur manusia, burung enggang, dan motif-motif khas Kalimantan Timur lainnya.

3. Apresiasi Terhadap Kerajinan Roncean
 Jenis karya kerajinan sanggup dibedakan menurut materi baku Nih Jenis dan Apresiasi Kerajinan Nusantara (Jenis Kerajinan Berdasarkan Bahan, Sifat, dan Fungsi)
    Kedua gambar di atas menawarkan hasil karya ke rajinan roncean, yaitu tempat pensil dan anjat (tas tradisional Kalimantan Timur). Ke rajinan roncean diminati oleh wisatawan sebagai cenderamata. Keistimewaan ke rajinan roncean dari Kalimantan Timur ter letak pada bahan, teknik, dan motifnya. Benda pakai menyerupai tempat pensil, dompet, dan anjat dibuat dari manik-manik berwarna-warni dengan ukuran yang sangat kecil. Untuk merangkainya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Kendati manik-manik yang dirangkai sangat kecil, namun ke rajinan manik-manik Kalimantan Timur tetap tampil dengan motif-motif geometris yang rumit dan indah. Motif pada kerajinan manik-manik kebanyak an mengambil motif tradisional tempat setempat yang biasa diterapkan juga pada gesekan dan kain. (Buku Seni)

Ragam Hias Tanaman Dan Fauna| Geometris| Figuratif| Beserta Teladan Gambarnya - Seni Budayaku

Konten [Tampil]

A. Pengertian Ragam Hias

Setiap karya seni memiliki keunikan dan keindahan yang sanggup dinikmati. Demikian juga dengan karya seni rupa berupa kerajinan. Karya seni kriya atau kerajinan biasanya memiliki hiasan-hiasan yang indah. Hiasan-hiasan tersebut dibentuk dengan tujuan memperindah sebuah karya , menyerupai busana , topeng , piranti rumah tangga , candi , dan hiasan ruang. Hiasan pada karya seni kerajinan disebut dengan perumpamaan ragam hias atau ornamen. Ragam hias atau pernak-pernik berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata "ornare" yang artinya hiasan atau perhiasan. Ragam hias adalah bentuk-bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun sesuai pola tertentu secara berulang-ulang yang dipraktekkan pada karya seni kriya/ kerajinan.

ragam-hias-pada-kerajinan

Ragam hias mulai meningkat sejak jaman prasejarah. Ragam hias yang berasal dari banyak sekali tempat di Indonesia sanggup didapatkan dengan gampang pada hasil tenunan , kulit , motif batik , tembikar , ayaman , ataupun tabrakan kayu dan pahatan batu. Meskipun bentuk dasar ragam hias antara yang satu dengan yang lain memiliki kemiripan , tetapi masing-masing memiliki ciri khas yang secara simbolis memiliki makna yang berbeda-beda.

Ragam Hias Flora dan Fauna

Ragam hias tanaman dan fauna merupakan jenis motif ragam hias yang dikembangkan dari objek tanaman dan fauna. Setiap tempat di Indonesia memiliki karakteristik dan keunikan tanaman , fauna yang cukup beragam. Keberadaan tanaman dan fauna tersebut sanggup menjadi sumber persepsi gres dalam proses penciptaan motif ragam hias sebuah daerah. Sebagai teladan misalnya kerajinan batik papua yang menggunakan burung cenderawasih selaku ciri khas motif ragam hiasnya. Selanjutnya ada pula batik bengkulu yang menggunakan objek tanaman yakni bunga raflesia arnoldi selaku motif ragam hiasnya. Dan beberapa tempat yang lain yang memunculkan objek tanaman dan fauna wilayahnya selaku sumber persepsi gres dalam penciptaan motif ragam hias. Berikut ini pemahaman dari jenis-jenis motif ragam hias yang dikembangkan dari objek tanaman , fauna , geometris , dan figuratif.

Berikut ini contoh gambar motif ragam hias tanaman dan fauna dari yang gampang digambar hingga yang cukup rumit tetapi memiliki bentuk yang indah dan menarik.

ragam-hias-flora-dan-fauna-yang-mudah-digambar

contoh-ragam-hias-flora-dan-fauna

gambar-ragam-hias-flora-dan-fauna-simple

B. Jenis-jenis Motif Ragam Hias

Kekayaan tanaman , fauna , dan alam Nusantara sungguh mensugesti karya-karya yang dihasilkan oleh para seniman Nusantara. Terdapat banyak sekali nama-nama motif ragam hias , tetapi secara lazim motif ragam hias dikelompokkan menjadi empat , yakni motif tanaman , fauna , figuratif , dan geometris.

1. Ragam Hias Flora

Ragam hias flora merupakan jenis ragam hias yang menggunakan bentuk-bentuk flora/ tanaman selaku objek motif ragam hias. Penggambaran ragam hias tanaman dalam seni pernak-pernik dilaksanakan dengan banyak sekali cara baik stilasi , deformasi , maupun penggabungan keduanya sesuai dengan cita-cita senimannya. Demikian juga dengan jenis tanaman yang dijadikan objek/inspirasi juga berlainan tergantung dari lingkungan alam , sosial , dan keyakinan pada waktu tertentu serta tempat motif tersebut diciptakan. Ragam hias tanaman sanggup ditemui nyaris di semua daerah. Bentuk ragam hias dengan motif tanaman gampang ditemui pada barang-barang seni kerajinan tempat , menyerupai kain batik , tenun , dan ukiran.

contoh-ragam-hias-flora

Bentuk gubahan motif tumbuh-tumbuhan biasanya jarang dipahami berasal dari jenis tanaman apa , lantaran telah mengalami gubahan/ stilasi yang sedemikian rupa sehingga berlainan dengan bentuk aslinya. Pengambilan objek tanaman berasal dari gubahan pada potongan akar tanaman , daun , bunga , tunas , biji , ranting , buah , maupun pohonnya. Sebagai teladan , misalnya motif hias pohon kehidupan (kalpataru) yang dipraktekkan pada gunungan wayang. Motif tersebut mengandung nilai simbolik , yang artinya dunia tempat tinggal insan di sekarang ini dibagi menjadi dunia atas selaku tempat para yang kuasa bertahta , dan dunia bawah tempat mahluk biasa tinggal.

2. Ragam Hias Fauna

Ragam hias fauna merupakan jenis ragam hias yang menggunakan bentuk-bentuk fauna/ binatang selaku objek motif ragam hias. Ragam hias fauna merupakan bentuk motif ragam hias yang diambil dari bagian-bagian bentuk badan hewan. Penggambaran fauna pada motif ragam hias kebanyakan merupakan hasil gubahan/ stilasi , jarang berupa bentuk binatang secara natural/ konkret , tetapi kebanyakan hasil gubahan tersebut masih gampang dipahami bentuk aslinya. Dalam visualisasinya bentuk-bentuk binatang seringkali cuma diambil pada bagian-bagian tertentu (tidak sepenuhnya) dan dikombinasikan dengan motif lainnya. Jenis binatang yang sering distilasi dan dijadikan pernak-pernik antara lain burung , ular , gajah , singa , monyet , dan lain-lain.

contoh-ragam-hias-fauna

Ragam hias fauna sanggup dikombinasikan dengan bentuk motif yang lain menyerupai motif tanaman , motif fauna , maupun motif geometris yang akhirnya sering disebut motif ragam hias campuran. Motif ragam hias fauna sanggup ditemui pada banyak sekali produk kerajinan tempat menyerupai batik , tabrakan , anyaman , sulaman , tenun , dan kain bordir. Bentuk motif ragam hias fauna juga sanggup dijadikan selaku fasilitas untuk memperkenalkan kearifan setempat tempat di Indonesia menyerupai komodo di Nusa Tenggara Timur , cenderawasih di Papua , dan gajah di Lampung.

3. Ragam Hias Geometris

Ragam hias geometris merupakan jenis ragam hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris yang digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris merupakan bentuk ragam hias tertua. Ragam hias ini dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris , menyerupai titik , garis , atau bidang (persegi , lingkarang , segitiga , dll) yang disusun secara berulang-ulang membentuk pola tertentu dari yang sederhana hingga yang rumit. Motif geometris sanggup ditemui nyaris di seluruh wilayah nusantara ,  menyerupai di Jawa , Sumatera , Kalimantan , Sulawesi , dan Papua.

contoh-ragam-hias-geometris

Ragam hias geometris dibentuk dengan memadukan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias dengan pola tertentu. Motif ini lebih banyak mempergunakan unsur-unsur dalam ilmu ukur menyerupai titik-titk , garis-garis , bundar , segitiga , segiempat , bentuk meander , swastika , bentuk pilin , dan lain-lain. Pada awalnya ragam hias ini dibentuk dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias , dalam perkembangannya motif ini sanggup dipraktekkan di banyak sekali tempat dan teknik (digambar , dipahat , dicetak).

4. Ragam Hias Figuratif

Ragam hias figuratif merupakan jenis ragam hias yang menggunakan objek insan selaku motif ragam hias. Manusia selaku salah satu objek dalam penciptaan motif pernak-pernik memiliki beberapa unsur , baik menyatu maupun secara terpisah. Contoh motif figuratif yang terpisah merupakan topeng , sedangkan yang secara utuh merupakan bentuk-bentuk dalam pewayangan.

contoh-ragam-hias-figuratif

Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil

C. Pola Ragam Hias

Penyusunan motif-motif ragam hias biasanya dengan cara variasi atau penggabungan lebih dari satu jenis motif. Untuk menciptakan ragam hias yang bagus diperlukan cara penyusunan motif yang disebut dengan perumpamaan pola. Pola ragam hias merupakan hasil susunan motif sesuai prinsip komposisi dan hukum tertentu. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut biasanya berupa penyusunan dan pengulangan motif. Di bawah ini merupakan tujuh macam pola ragam hias:
1. Pola Simetris
Pola pada ragam hias yang terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang serupa dalam setiap susunannya antara kanan dan kiri
2. Pola Asimetris
Pola ragam hias yang terbentuk dari komposisi yang tidak sama antara kanan dan kiri
3. Pola Tepi
Pola ragam hias yang bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan dipakai untuk mempercantik potongan tepi pada potongan tertentu
4. Pola Menyudut
Pola ragam hias yang membentuk pola segitiga. Umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berlainan dan diadaptasi dengan bentuk ragam hias yang telah ada
5. Pola Memusat/ Gabungan
Pola ragam hias yang bentuk coraknya merupakan gabungan dari beberapa motif dan pola yang dipusatkan di tengah
6. Pola Beraturan
Pola ragam hias yang tersusun dari motif-motif yang serupa secara teratur
7. Pola Tidak Beraturan
Pola ragam hias sebaran dari beberapa motif yang berlainan dengan penyusunan yang tidak teratur

D. Cara Menggambar Ragam Hias Flora

Sesuai namanya , ragam hias bersifat menghias/dekoratif , sehingga semua bentuknya condong dibentuk indah. Motif-motif ragam hias dibentuk menggunakan teknik realis/natural , stilasi dan deformasi. Realis/natural merupakan teknik menggambar ragam hias dengan cara objek dibentuk menyerupai , apa adanya dengan objek aslinya tanpa banyak perubahan. Teknik ini biasanya dipraktekkan pada pahatan watu dan tabrakan kayu , tetapi untuk ragam hias pada tekstil biasanya tidak digunakan. Stilasi merupakan penggayaan atau pengembangan bentuk untuk memperindah bentuk sebelumnya. Deformasi merupakan sebuah teknik merubah , mempersempit atau memisahkan beberapa potongan bentuk.

Cara menciptakan ragam hias lewat beberapa tahapan. Langkah-langkah menggambar ragam hias tanaman , fauna , geometris , dan figuratif secara lazim merupakan selaku berikut:
  1. Persiapkan alat dan materi misalnya kertas , pensil , penghapus , dan pensil warna
  2. Tentukan motif yang mau dibentuk misalnya motif bunga , ikan , insan , segitiga , atau Iainnya
  3. Buatlah skema motif menggunakan teknik deformasi , stilasi , atau gabungan keduanya
  4. Susunlah motif sesuai salah satu pola yang diputuskan , misalnya simetris , tak beraturan , atau Iainnya
  5. Lakukan pewarnaan kemudian tambahkan isian-isian (isen-isen) berupa garis-garis tipis atau titik titik untuk memperindah

Contoh Ragam Hias Flora

Sebagai rujukan dalam menggambar ragam hias berikut ini kami berikan beberapa teladan ragam hias yang cukup gampang digambar dan sungguh anggun dan menarik.

contoh-motif-ragam-hias-flora

gambar-ragam-hias-flora

contoh-ragam-hias-flora-bagus

contoh-ragam-hias-flora-yang-mudah-digambar

Demikian ulasan ihwal "Ragam Hias Flora dan Fauna , Geometris , Figuratif , Beserta Contoh Gambarnya" yang sanggup kami sampaikan. postingan ragam hias menawan yang lain cuma di situs .

Nih Cara Merancang Batik Dan Menciptakan Teladan Batik

       Batik merupakan gambar hiasan yang dibuat di atas kain yang teknik pengerjaannya melalui proses penutupan dengan materi lilin dan memakai alat canting. Menggambar atau melukis dengan materi lilin yang dipanaskan dengan memakai alat canting inilah yang disebut membatik. Hasil membatik ini disebut batik tulis. Gambar hiasan pada batik sanggup berupa contoh ragam hias, lukisan
dekoratif, atau ekspresif.
       Teknik pembuatan batik tulis semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan dalam teknik batik telah mempercepat proses pembuatan kain batik. Caranya, yaitu dengan memakai teknik cap. Teknik ini memakai alat cap yang terbuat dari materi tembaga yang dibuat menjadi motif hias tertentu. Namun batik yang diciptakan dengan teknik tulis tetap lebih unggul dan berkualitas daripada teknik cap. Ada juga kain batik yang dikerjakan melalui teknik printing. Cara ini lebih mudah dan cepat sebab dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital.
       Sekarang ini banyak daerah-daerah di tanah air yang sudah berbagi industri kain batik dengan kekhasannya sendiri, baik dari segi motif, komposisi penyusunan warna, bahkan teknis pembuatannya. Kain batik pun ketika ini tidak hanya digunakan sebatas sebagai busana, tetapi juga
telah digunakan untuk komplemen interior, produk cinderamata, bahkan kau juga sanggup memakai batik sebagai media berekspresi, contohnya dengan menciptakan lukisan batik.
1. Pola hias seni batik
       Ragam hias batik di setiap tempat di Nusantara beraneka ragam. Ada beberapa bentuk motif dalam desain ragam hias batik, yaitu motif bidang (geometrik dan organik), motif flora, fauna dan manusia, motif garis, dan motif benda.
       Motif-motif tersebut sanggup tampil sendirian dan sanggup berupa adonan atau perpaduan motif satu dengan lainnya. Motif bidang sanggup berupa bidang geometrik, bidang organik, atau adonan antara keduanya. Motif flora, fauna, dan manusia umumnya ditampilkan dalam bentuk stilasi dan dekoratif. Motif garis pada batik, contohnya motif garis berbentuk swastika, tumpal, dan garis lingkaran, yang tampil secara lebih banyak didominasi bahkan sendirian. Motif alam dan benda, contohnya berupa perahu, rumah, gapura, guci, dan lain-lain. Salah satu motif yang terkenal ialah motif bendo yang berbentuk pilin berganda. Motif ini banyak terdapat pada ragam hias batik di Jawa.
       Motif batik yang dibuat oleh para pengrajin sangat beragam, tergantung kebutuhan. Ada motif yang diwariskan secara turun-temurun. Pembuatan kain batik untuk busana tradisional atau busana adat, menyerupai jarit (kebaya), ikat kepala, selendang, dan perangkat busana tabiat lainnya, tetap memakai motif-motif tradisional. Sedangkan kain batik untuk busana, taplak meja, sprei, dan benda-benda kerajinan, motif yang diciptakan umumnya merupakan pengembangan dari corak-corak tradisional.

2. Membuat contoh batik
       Pembuatan contoh batik dilakukan sebelum proses membatik. Tahap awal dari pembuatan contoh hias ialah menentukan inspirasi atau menentukan motif yang dikehendaki. Kain yang akan digunakan sebaiknya disetrika dulu sebelum permukaannya diberi gambar pola. Permukaan kain yang halus dan rata akan memudahkan pembuatan contoh dan proses pemalamannya.
       Pembuatan desain dilakukan sebelum menggambar contoh di atas kain. Desain dibuat di atas kertas lengkap dengan pewarnaannya. Lukisan batik yang kita buat diubahsuaikan dengan desain motif tersebut.
Pembuatan contoh di atas kain sanggup dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
a. Membuat contoh dengan proteksi garis
       Membuat contoh dengan proteksi garis ialah menciptakan contoh dengan terlebih dulu menciptakan garis-garis horizontal maupun vertikal menyesuaikan motif contoh yang kita buat. Garis yang dibuat sanggup berupa garis lurus maupun lengkung, sebab yang terpenting ialah untuk memudahkan dalam pembuatan contoh hias.
 merupakan gambar hiasan yang dibuat di atas kain yang teknik pengerjaannya melalui proses Nih Cara Merancang Batik dan Membuat Pola Batik                                 merupakan gambar hiasan yang dibuat di atas kain yang teknik pengerjaannya melalui proses Nih Cara Merancang Batik dan Membuat Pola Batik
a) Membuat garis proteksi memakai pensil.        b) Membuat contoh dengan proteksi garis.
b. Membuat contoh dengan menggandakan (mal)
       Membuat contoh dengan mal ini lebih sering digunakan sebab lebih cepat dan mudah dalam pengerjaannya. Untuk menjiplak, terlebih dulu dibuatkan contoh hias pada kertas. Pola dibuat sesuai dengan ukuran yang bahu-membahu menyerupai yang akan tergambar pada kain. Kain kemudian diletakkan di atas kertas tersebut. Gambar motif pada kertas akan terlihat menembus kain. Kita tinggal menjiplaknya
dengan memakai pensil. Pensil yang digunakan sebaiknya mempunyai ukuran ketebalan yang
cukup, contohnya jenis pensil 3B atau 4B.
 merupakan gambar hiasan yang dibuat di atas kain yang teknik pengerjaannya melalui proses Nih Cara Merancang Batik dan Membuat Pola Batik                              merupakan gambar hiasan yang dibuat di atas kain yang teknik pengerjaannya melalui proses Nih Cara Merancang Batik dan Membuat Pola Batik
a) Membuat contoh di atas kertas.   b) Membuat contoh di atas kain dengan menggandakan contoh pada kertas.