Showing posts sorted by relevance for query raja-raja-kerajaan-kutai-tentang. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query raja-raja-kerajaan-kutai-tentang. Sort by date Show all posts

Nih Raja-Raja Kerajaan Kutai, Perihal Kerajaan Kutai

Raja-Raja Kerajaan Kutai:
1.Kudungga
2.Aswawarman
3.Mulawarman (Puncak Kejayaan)

Tentang Kerajaan Kutai
       Kerajaan Kutai terletak di sekitar anutan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Berdasarkan bukti-bukti berupa yupa yang ditemukan, Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Yupa tersebut berbahasa Sansekerta dan berhuruf Pallawa. Dalam salah yupa dinyatakan nama-nama raja Kutai ibarat Kudungga,
Aswawarman, dan Mulawarman. Yupa-yupa tersebut merupakan peringatan upacara kurban yang dilakukan kaum brahmana.
       Dilihat dari bentuk goresan pena diduga yupa itu dibentuk pada periode ke- 4 Masehi, pada masa Raja Mulawarman. Mulawarman yaitu raja populer dari Kutai, seperti diungkapkan pada salah satu yupa berikut: ”Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia mempunyai putra yang masyur berjulukan Aswawarman. (Dia) mempunyai tiga orang putra yang ibarat api. Yang terkemuka di antara ketiga putranya yaitu sang
Mulawarman, raja yang besar, yang berbudi baik, kuat, dan kuasa, yang telah upacara korban emas amat banyak dan untuk memperingati upacara korban itulah tugu ini didirikan.”
       Mulawarman, berdasarkan yupa tersebut, sering diwujudkan dengan Ansuman, yaitu Dewa Matahari. Raja Mulawarman dikenal sangat erat dengan rakyatnya. Ia juga memiliki kekerabatan yang baik dengan kaum brahmana yang tiba ke Kutai. Diceritakan bahwa Mulawarman sangat dermawan. Ia memperlihatkan sedekah berupa minyak dan lampu. Ia juga memperlihatkan hadiah 20.000 lembu kepada brahmana di suatu
tempat yang disebut Waprakeswara (tempat suci untuk memuja Dewa Siwa). Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa Mulawarman menganut Hindu-Siwa. Dari besarnya sedekah raja Mulawarman ini memperlihatkan keadaan masyarakat Kutai yang sangat makmur. Kemakmuran ini didukung oleh peranan yang besar Kutai dalam pelayaran dan perdagangan di sekitar Asia Tenggara. Hal ini disebabkan lantaran letak Kutai yang strategis, yaitu berada dalam jalur perdagangan utama Cina India. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa raja pertama Kutai yang berjulukan Kudungga diyakini belum dipengaruhi agama Hindu—setidaknya terlihat dari namanya yang masih asli.
       Kudungga diperkirakan yaitu seorang pemimpin suku setempat yang lalu mendirikan kerajaan pada ketika imbas Hindu Buddha mulai masuk ke Indonesia. Putra Kudungga, Aswawarman,
kemungkinan yaitu raja pertama Kutai yang beragama Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti sehingga diberi gelar
Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga. Dalam masa pemerintahannya wilayah Kutai makin diperluas. Hal ini diketahui dari diadakannya upacara aswamedha, yaitu upacara pelepasan kuda.       Setelah Aswawarman, Kutai diperintah oleh Mulawarman, putra Aswawarman. Dari prasasti yang ditemukan diketahui bahwa dalam masa pemerintahan Mulawarman pada periode ke4 M, Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya mencakup hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Pada masa pemerintahannya pula, rakyat Kutai hidup makmur. (bse sejarah Triyono)

Tag: Puncak Kejayaan Kutai

Nih Prasasti Kerajaan Tarumanegara (Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Tugu, Muara Cianten, Dan Lebak)

       Kerajaan Tarumanagara terletak di kawasan Bogor, Jawa Barat. Adanya kerajaan tertua di Pulau Jawa ini, didukung oleh beberapa prasasti, seperti:
(1) Prasasti Ciaruteun/Ciampea (Bogor)
      Prasasti Ciaruteun ditemukan di bersahabat muara Cisadane. Prasasti itu ditulis pada sebuah kerikil besar disertai cap sepasang telapak kaki. Terjemahan goresan pena prasasti itu antara lain: 

Ini bekas sebuah kaki yang ibarat kaki tuhan Wisnu, ialah kak Yang Mulia Purnawarman, raja negeri Taruma yang gagah berani di dunia.
 
(Prasasti Ciaruteun yang berisi gambar dua telapak kaki. Kedua telapak kaki tersebut digambarkan sebagai telapak kaki Raja Purnawarman)
(2) Prasasti Kebon Kopi (Bogor)
      Prasasti ini ditemukan di Cibungbulang, Bogor. Dalam prasasti ini terdapat gambar dua telapak gajah yang disamakan dengan telapak gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu). Terjemahan goresan pena prasasti itu antara lain:
Di sini tampak sepasang dua telapak kaki.... yang ibarat Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dan ... kejayaan.
Isi prasasti tidak sanggup dibaca selengkapnya alasannya ialah ada bab goresan pena yang sudah usang.
(3) Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta)
     Prasasti ini ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini merupakan prasasti Tarumanagara yang terpanjang dan terpenting. Isinya antara lain wacana penggalian sebuah jalan masuk sepanjang 6112 tumbak (lebih kurang 11 Km), yang berjulukan Gomati. Penggalian itu dilakukan pada tahun ke22 pemerintahan Raja Purnawarman. Pekerjaan penggalian diselesaikan dalam waktu 21 hari. Setelah selesai, diadakan selamatan di mana raja memperlihatkan hadiah 1000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Di samping itu, prasasti tugu menyebutkan penggalian sungai berjulukan Candrabaga.
(4) Prasasti Muara Cianten (Bogor)
      Prasasti ini ditulis dengan abjad ikal dan belum sanggup dibaca.(5) Prasasti Jambu (Leuwiliang)
      Prasasti ini ditemukan di Bukit Koleangkak, termasuk perkebunan Jambu, kirakira 30 km sebelah barat Bogor. Prasasti ini berisi sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian Raja Purnawarman.
(6) Prasasti Lebak (Banten)
      Prasasti Lebak ditemukan pada tahun 1947. Prasasti ini hanya terdiri atas dua baris kalimat. Corak goresan pena mirip dengan goresan pena pada prasasti Tugu. Isinya memuji kebesaran dan keagungan Raja Purnawarman.
Sumber prasasti Tarumanagara dibentuk dengan bahasa Sanskerta dan abjad Pallawa. Dari salah satu prasasti diketahui diketahui Raja populer dari Tarumanegara ialah Purnawarman.
      Hal itu ibarat diungkapkan dalam prasasti Ciaruteun, yaitu: ”Ini
adalah dua tapak kaki Raja Purnawarman raja dari negeri Taruma, raja yang gagah berani”. Purnawarman pun dikenal sebagai raja yang memperhatikan persoalan pertanian dan peternakan yang diungkapkan dalam prasasti Tugu. (bse sejarah oleh Hendrayana)


: Raja-Raja Kerajaan Kutai, Tentang Kerajaan Kutai

Pengertian Hikayat| Ciri-Ciri| Unsur| Dan Fungsinya - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Pengertian-hikayat

Hikayat adalah bentuk sastra Melayu yang paling mayoritas dibandingkan dengan bentuk-bentuk sastra klasik lainnya. Tidak cuma melalui strukturnya , hikayat sanggup dipahami melalui judulnya. Apakah bentuk karya sastra itu hikayat atau bukan , dengan simpel sanggup dilihat pribadi dari judul yang diterakannya. Misalnya , Hikayat Malim Dewa , Hikayat Si Miskin , Hikayat Raja-Raja Pasai , Hikayat Nabi Bercukur , Hikayat Nur Muhammad , Hikayat Nabi Mikraj , Hikayat Iblis dan Nabi , Hikayat Seribu Masalah , Hikayat Abu Samah , Hikayat Raja Khaibar , Hikayat Raja Saif Zulyazan , Hikayat Mariam Zanariah dan Nurdin Masri , dan sebagainya.

A. Pengertian Hikayat

Pengertian hikayat secara etimologis berasal dari bahasa Arab , yaitu haka , yang mempunyai arti menceritakan atau bercerita. Hikayat merupakan salah satu karya sastra usang berupa prosa yang didalamnya mengisahkan mengenai kehidupan keluarga istana , kaum darah biru maupun orang-orang terkemuka dengan segala kecanggihan dan keunggulannya.

Hikayat selaku perumpamaan sastra untuk pertama kalinya didapatkan dalam suatu karya yang ditulis oleh Abu Al-Mutakhir al-azdi , yang berjudul Hikayat Abi al Qasim al-Bagdadi. Karya tersebut menggambarkan situasi hidup keseharian di Bagdad dalam bentuk kisah yang sederhana. Konon bermula dari sanalah perumpamaan hikayat itu dipergunakan , sebagaimana terlihat pada judul-judul dongeng yang di antaranya sudah disebutkan di atas.

Istilah hikayat tidak dipakai dalam karya-karya sastra yang berupa syair , sastra kitab , sejarah , dan silsilah. Pelabelan “hikayat” cuma ditemui dalam karya-karya yang berupa cerita. Istilah hikayat juga tidak dikenakan pada karya sastra kitab , menyerupai “Miratu’lmu’min , siratu’lmustaqim , khaswasu’l Qur’am , dan Tajdid. Karya-karya tersebut merupakan jenis karya prosa yang terdiri dari tafsiran Quran dan hukum-hukum Islam yang lain , yang tidak menggunakna label “hikayat” pada judulnya.

Sastra sejarah atau Silsilah tergolong ke dalam jenis karya sastra yang tidak menggunakan label “hikayat”. Hal ini sebagaiman yang terlihat pada judul-judul berikut: Sejarah Melayu , Silsilah Melayu dan Bugis , Silsilah Kutai , dan Sejarah Tambusi. Namun demikian , tolok ukur ini tidaklah konsisten. Ada beberapa di antaranya yang menggunakan label “hikayat” , menyerupai Hikayat Banjar , Hikayat Raja-raja Pasai , Hikayat Merong Mahawangsa dan Hikayat Aceh.

Telah dikemukakan di atas bahwa perumpamaan hikayat itu merupakan serapan dari bahasa Arab. Itu mempunyai arti bahwa di dalam sastra Melayu klasik , pemakaian perumpamaan tersebut sehabis Arab memengaruhi budaya Melayu. Namun yang menawan bahwa ternyata tidak cuma pada karya-karya keislaman saja perumpamaan itu digunakan. Dalam karya-karya yang notabene berasal dari Hindu dan Jawa penamaan tersebut dipakai pula. Contohnya , Hikayat Sri Rama , Hikayat Pandawa Lima , dan Hikayat Panji Semirang.

B. Ciri-Ciri Hikayat

Berdasarkan uraian terdahulu , sanggup dirumuskan ciri-ciri hikayat selaku berikut.

1. Cerita Berbentuk Prosa
Jenis sastra yang “menamakan diri” selaku hikayat , merupakan karya sastra yang beralur naratif. Di dalamnya ada yang berupa:
a. cerita rakyat , menyerupai Hikayat Si Miskin dan Hikayat Malin Dewa;
b. epos dari India , menyerupai Hikayat Sri Rama;
c. dongeng-dongeng dari Jawa , menyerupai Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Panji Semirang;
d. cerita-cerita Islam , menyerupai Hikayat nabi Bercukur dan Hikayat Raja Khaibar;
e. sejarah dan biografi , misalnya Hikayat Raja-Raja Pasai dan Hikayat Abdullah;
f. cerita berbingkai , misalnya Hikayat Bakhtiar dan Hikayat Maharaja Ali.

Jenis-jenis dongeng di atas , tidak satu pun yang berupa syair seluruhnya berupa prosa. Hal ini sejalan dengan pertimbangan Robson (1969) bahwa hikayat merupakan karangan prosa , selaku musuh dari karangan yang berupa syair. Ciri bahwa karya itu berupa prosa ditandai oleh struktur penyajiannya yang memiliki alur naratif , latar , serta penokohannya jelas. Hikayat sanggup disejajarkan dengan roman , selaku bentuk sastra klasik dalam kesastraan Barat.

Khusus dalam khazanah sastra Aceh , bahwa yang disebut hikayat itu justru berupa puisi; sedangkan yang berupa hikayat , disebut haba. Judul-judul menyerupai Hikayat Malem Dagang , Hikayat Pocut Muhammad , Hikayat Raja Sulaiman , dan Hikayat Indra Bangsawan , merupakan karya sastra yang berlabelkan “hikayat” , namun dihidangkan dalam bentuk puisi.

Arti hikayat selaku “cerita.” sepertinya tidak begitu pas apabila dipraktekkan pada khazanah sastra Aceh. Dalam sastra Aceh , bukan cuma kisah-kisah hidup keseharian ataupun legenda-legenda keagamaan yang disebut hikayat , namun juga pelajaran budi pekerti dan kitab-kitab pelajaran. Apabila ditulis dalam bentuk puisi , dalam sastra Aceh , justru itulah hikayat.

2. Cerita Rekaan
Rekaan merupakan ciri hikayat yang sungguh menonjol. Unsur dan komposisi yang “direka-reka” dalam hikayat sungguh dipengaruhi oleh kehidupan sosial dan budaya masyarakatnya. Dalam hikayat banyak dipenuhi oleh cerita-cerita semacam mite , legenda , dan dongeng; keyakinan kepada makhluk halus , makhluk raksasa , ajimat , dan sejenisnya.

Masuknya agama Hindu dan Islam , menenteng pergeseran yang mempunyai arti bagi “perekaan” tema hikayat. Kedatangan agama Hindu menghasilkan dongeng rekaan itu berkisah sekitar kehidupan para yang kuasa dan bidadari. Datangnya agama Islam membuat timbulnya dongeng rekaan yang bernafaskan keislaman , yaitu dengan hadirnya dongeng para nabi , dongeng hari simpulan zaman , dan sejenisnya.

3. Citra Karya Klasik
Rekaan atau pun khayalan itu merupakan unsur utama hikayat. Tetapi , tidak mempunyai arti semua karya sastra yang mengandung unsur rekaan itu sanggup dibilang selaku hikayat. Karya-karya prosa bergaya gres (modern) , tidaklah pantas kalau disebut hikayat. Istilah “hikayat” itu tidak sanggup dilepaskan dari gambaran kemasalaluan. Judul-judul karya yang berlabelkan “hikayat” cuma pantas dibubuhkan pada karya-karya yang terlahir pada zaman Melayu klasik. Hikayat tidak sanggup dilepaskan dari keseluruhan unsur kebudayaan penduduk klasik.

4. Sebagai Karya Tulis
Pengertian bahwa hikayat itu merupakan dongeng , memang masih tidak jelas. Tidak setiap karya klasik yang berupa dongeng (prosa) dibilang selaku hikayat. Sastra klasik yang masih berupa sastra mulut , yang dalam hal ini lazimnya berupa cerita-cerita rakyat , tidaklah dibilang selaku hikayat. Pengertian hikayat cuma terbatas pada sastra-sastra tulis , sudah dibukukan. Umumnya cerita-cerita tulis tersebut merupakan sastra yang berkembang dan berkembangn di lingkungan-lingkungan keraton; dan temanya pun sebagian besar berkisar tentang kehidupan istana.

C. Unsur-Unsur Hikayat

Secara garis besar hikayat mengandung unsur-unsur selaku berikut.
1. Unsur dalam Hikayat Jenis Rekaan
a. Istana dan kehidupannya menduduki peranan yang sungguh penting dalam struktur penceritaan.

b. Tujuan utama penceritaan merupakan untuk menghibur , menenteng para pembaca ke alam kehendak yang serba indah dan megah.

c. Tokoh-tokoh utamanya senantiasa memperoleh kemenangan dan kebahagiaan (happy ending) , yang adakala serba tidak terduga.

d. Menekankan sisi pentingnya pedoman moral , yang dalam hal ini digambarkan oleh tumpuan selaku berikut.

  • kearifan mengalahkan kelicikan;
  • kesederhanaan mengalahkan keserakahan;
  • keadilan mengalahkan kezaliman , dan;
  • keberanian mengalahkan kepengecutan

Pola dongeng senantiasa bersifat stereotif , antara lain , pertempuran antar kerajaan , keajaiban dan kekuatan mistik , serta percintaan antara tokoh istana.

2. Unsur dalam Hikayat Jenis Sejarah
a. Penyebutan nama-nama kawasan yang memang ada dalam peta geografis sesungguhnya. Yang disebutkan lazimnya tempat-tempat yang memiliki gambaran agung dan nama besar , menyerupai Mekah , Medina , Majapahit , negeri Cina , dan sebagainya.

b. Yang diceritakan merupakan tokoh-tokoh kerajaan , yang kemudian dikait-kaitkan dengan tokoh-tokoh yang lain yang punya nama besar , menyerupai Nabi Muhammad , Ali bin Abi Thalib , Nabi Adam , Iskandar Zulkarnain , Gajah Mada , Sultan Mansur Syah , dan sebagainya.

c. Kandungan dongeng lazimnya berupa silsilah suatu dinasti. Hal ini utamanya sungguh terlihat dalam Sejarah Melayu , Hikayat Raja-raja Pasai , Hikayat Banjar , Silsilah Kutai , dan sebagainya.

d. Dipenuhi oleh unsur cerita-cerita fiktif.

3. Unsur dalam Hikayat Jenis Biografi
a. Berlatar belakang sejarah atau peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi.

b. Penceritaan berpusat pada keistimewaan dari tokoh yang diceritakan , misalnya dalam hal kegagahannya , moralitasnya , ilmunya , dan sebagainya.

c. Tidak lepas dari unsur-unsur fiktif.

D. Fungsi Hikayat

Mengenai fungsi hikayat sanggup dikenali melalui tuangan isi yang ada di dalamnya , yang secara garis besar fungsi-fungsi tersebut dirumuskan Sulastin Sutrisno (1983) selaku berikut.
a. Untuk menumbuhkan jiwa kepahlawanan
Hal ini sebagaimana yang tersurat dalam petikan berikut.

"Apa kita buat bertunggi di balairung membisu sahaja , baik kita membaca hikayat perang , biar kita beroleh manfaat daripadanya" (Sejarah Melayu).

"...Supaya sanggup petik-petik itu mengambil manfaat daripadanya , alasannya merupakan akan melanggar esok hari" (Hikayat Muhammad Hanafiyyah).

b. Untuk kepentingan didaktis
Hal ini sebagaimana tersurat dalam petikan berikut.

"Berhikayat aneka macam dongeng yang memberi sabar hatinya , pada barang pekerjaan itu hendaklah fikir dan sabar banyak-banyak atas pria dan wanita yang bijaksana" (Hikayat Hang Tuah).

c. Sebagai hiburan
Hal ini sebagaimana yang tersurat dalam petikan berikut.

"...maka disuruh oleh raja membaca surat hikayat , alasannya merupakan ia pandai menenteng lagu dan suaranya pun baik. Maka Hang Jebat pun membaca hikayat dengan nyaring suaranya lagi merdu. Maka segala dayang-dayang dan biti-biti perwara dan gundik-gundik raja sekalian pun duduk di balik dinding pengintai akan Hang Jebat membaca hikayat itu....Maka raja pun terlalu sukacita mendengar Hang Jebat membaca hikayat itu , suaranya tertalu bagus menyerupai buluh perindu" (Hikayat Hang Tuah).

d. Untuk mengabadikan segala insiden yang dialami oleh para raja
Hal ini sebagaimana tersurat dalam petikan berikut.

" .. dan kau suratkan segala hikayat kita masuk ke dalam bahari , biar dikenali dan didengarnya oleh segala anak cucu kita kemudian" (Sejarah Melayu).

"... maukah tuan putri mendengar hikayat Raja Malaka , tatkala pergi ke Majapahit beristrikan raden Mas Ayu itu terlalu ramai.." (Hikayat Hang Tuah).

:
Pengertian Folklor , Ciri-Ciri , Bentuk , dan Contohnya
Pengertian Puisi | Unsur , Jenis-Jenis Puisi dan Contohnya Secara Lengkap
500 Peribahasa dan Artinya Secara Lengkap | A hingga Z

Demikian ulasan tentang "Pengertian Hikayat , Ciri-Ciri , Unsur , dan Fungsinya" yang sanggup kami sampaikan. postingan seni sastra menawan yang lain cuma di situs .

Nama-Nama Tari Tradisional Indonesia Dan Tempat Asalnya - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Negara Indonesia yakni negara yang kaya akan seni dan budaya salah satunya yakni seni tari. Indonesia juga kaya akan keragaman jenis-jenis tari yang terdapat di aneka macam daerah-daerah Nusantara. Salah satunya yakni jenis tari tradisional , yaitu seni tari yang telah ada sejak zaman nenek moyang serta diwariskan secara turun temurun. Keanekaragaman seni tari di Indonesia dipengaruhi oleh keragaman adat , suku , dan budaya yang ada di aneka macam kawasan di Nusantara. Setiap suku atau kawasan mempunyai adat , budaya dan kesenian kawasan yang menjadi ciri khas suatu daerah.

Keanekaragaman seni dan budaya Nusantara ialah warisan bangsa yang tidak ternilai. Beragam kesenian bisa kita dapatkan di aneka macam wilayah di Indonesia.

Nama Tarian Tradisional dan Daerah Asalnya

Dengan keragaman seni dan budaya Nusantara , salah satunya yakni seni tari tradisional  yang tersebar di aneka macam kawasan Nusantara , maka selaku penduduk yang berbudaya kita harus memiliki pengetahuan seni dan budaya Nusantara , salah satunya yakni nama-nama tari tradisional Indonesia dan dari mana asal daerahnya. Untuk memperbesar pengetahuan seni dan budaya Nusantara , berikut ini kami sajikan daftar nama-nama tari tradisional Indonesia dan kawasan asalnya.
nama-nama tari tradisional indonesia dan kawasan asalnya

1. Nama Tarian Tradisional Aceh

  • Tari Saman

Tari saman ialah salah satu kesenian tari tradisional yang penyajiannnya mengungkapkan rasa puji syukur terhadap Allah SWT. Biasanya tarian ini dihidangkan pada program penyambutan tamu.
  • Tari Pukat
Tarian ini bermitra dengan kehidupan nelayan penduduk Aceh. Dalam tarian ini diceritakan seorang nelayan yang menganyam pukat , pergi ke maritim untuk menangkap ikan.
  • Tari Bines
Tari Bines ialah tarian tradisional Aceh yang berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Tarian ini diperkenalkan oleh seorang ulama berjulukan Syech Saman dalam rangka dakwah keagamaan. Tarian ini ditarikan oleh penari perempuan dengan cara duduk berjajar sambil menyanyikan syair dakwah atau informasi pembangunan.

2. Nama Tarian Tradisional Sumatera Utara

  • Tari Baluse
Tari baluse yakni tarian khas penduduk suku Nias yang melambangkan kegagahan di medan perang.
  • Tari Manduda
Tari manduda ialah tarian yang melambangkan perasaan suka cita dikala sedang panen.
  • Tari Sekapur Sirih
Tarian ini dikhususkan untuk menyambut tamu yang ditarikan oleh beberapa perempuan yang menenteng bunga untuk ditaburkan. Selengkapnya di artikel 3 Tarian Tradisional khas Daerah Sumatera Utara

3. Nama Tarian Tradisional Sumatera Barat

  • Tari Piring
Tari piring berasal dari kata tarian dan piring. Penari menggunakan piring selaku alat utama dalam tariannya. Tarian ini diandalkan berasal dari Minangkabau , Sumatera Barat. PembahasanTari Piring secara terang dan lengkap silahkan baca di "Tari Piring , Sejarah , Asal Usul , dan Cara Menari Tari Piring".
  • Tari Randai
Randai dalam penduduk Minangkabau suatu kesenian yang dimainkan secara berkelompok. Tari Randai membawakan dongeng rakyat seumpama dongeng Cindua Mato , Anggun Nan Tongga , Malin Deman , dan dongeng rakyat lainnya. Tari Randai berniat menghibur penduduk dan diadakan pada dikala pesta rakyat atau pada dikala hari besar keagamaan. Randai terdapat di pesisir selatan , suatu kawasan belahan selatan di Provinsi Sumatera Barat. Selengkapnya di artikel Ragam Seni Tari dan Seni Pertunjukan Daerah Sumatera Barat

4. Nama Tarian Tradisional Riau (Kepulauan Riau dan Bangka Belitung)

  • Tari Melemang
Tari melemang telah dipahami sejak kurun ke-12 (zaman kerajaan Bentan). Pada waktu itu tarian ini ialah tarian istana yang ditarikan oleh para pedagang di sekeliling istana. Tarian ini dipersembahkan di saat Sang Raja sedang beristirahat. Tari Melemang mementaskan kecakapan para penari dikala mengambil sesuatu (uang receh , sapu tangan , dan lain sebagainya) dengan cara melemang (berdiri sambil membungkukkan tubuh ke arah belakang) , oleh karena itu tarian ini disebuat selaku Tari Melemang. Di kawasan Tanjungpisau , tarian ini dipahami dengan istilah Melemang Penaga atau tari Melemang Bintan Penaga.
  • Tari Zapin
Tari Zapin diinspirasikan oleh keturunan arab yang berasal dari Yaman. Menurut sejarah , Tari Zapin ialah tari hiburan untuk golongan raja-raja di istana yang dibawa dari Yaman oleh para pedagang-pedagang di permulaan kurun ke-16. Tarian Tradisional ini bersifat edukatif dan menghibur , yang digunakan selaku media dakwah islamiyah lewat syair-syair lagu zapin yang didendangkan.

Tarian Tradisional Bangka Belitung Lengkap , Gambar dan Penjelasannya

5. Nama Tarian Tradisional Jambi

  • Tari Puti Cinde
Tari Puti Cinde ialah salah satu tari tradisional yang diinspirasi oleh relief yang terdapat di candi Muara Takus yang menyediakan kebesaran , keagungan dari hati untuk menyambut tamu agung.
  • Tari Selampit Delapan
Tarian ini menceritakan kebijaksanaan tentang kepercayaan yang sanggup menjadi alat terbesar lengan berkuasa pada korelasi genarasi muda. Tarian ini dibawakan oleh delapan pasangan muda-mudi yang memukau dan saling terikat dengan syal , yang mengartikan bagaimana janji-janji yang diucapkan tetap besar lengan berkuasa yang menyatukan hati mereka.
  • Tari Kain Kromong
Tarian ini menceritakan ritual peminangan , dimana biasanya mereka bernyanyi secara bersama-sama.

Pembahasan lengkapnya silahkan klik Tarian Tradisional Jambi Lengkap Penjelasannya

6. Nama Tarian Tradisional Sumatera Selatan

  • Tari Gending Sriwijaya
Tari Gending Sriwijaya ialah tari tradisional penduduk Palembang yang digelar untuk menyambut para tamu khusus yang berkunjung ke kawasan tersebut. Tarian ini berasal dari Kerajaan Sriwijaya pada masa kejayaannya di kota Palembang yang merefleksikan sikap tuan rumah yang ramah , senang dan bangga , ikhlas dan terbuka terhadap tamu khusus yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 penari muda yang cantik-cantik yang berbusana adat Aesan Gede , selendang mantri , paksangkong , dodot , dan tanggai. Mereka yakni penari inti yang dikawal dua penari lain yang menenteng payung dan tombak. Pembahasan lengkapnya silahkan klik 13 Tarian Tradisional Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya

7. Nama Tarian Tradisional Lampung

  • Tari Cangget
Tari Cangger ialah tarian tradisional penduduk kawasan lampung yang dimainkan oleh para cowok dan memudi. Tari cangget ditampilkan pada setiap upacara yang bermitra dengan gawi adat , seperti; upacara mendirikan rumah , panen raya , dan pada dikala mengirim orang yang menunaikan ibadah haji. Ada berbagai macam tari cangget , antara lain yakni Cangger Nyambuk Temui , Cangget Bakha , Cangget Penganggik , Cangget Pilangan , dan Cangget Agung.

8. Nama Tarian Tradisional DKI Jakarta

  • Tari Blantek
Tari ini dipentaskan selaku pembuka pada setiap pertunjukan kesenian Blantek yang berasal dari Betawi. Dalam perkembangannya , tari blantek ialah tarian lepas yang dipertunjukkan untuk program penyambutan tamu.
  • Tari Cokek
Tari Cokek ialah tari garapan gres yang diangkat dari kesenian cokek dan ialah tari pergaulan yang dimainkan sepasang muda-mudi dengan rasa riang , bangga dan suka canda.
  • Tari Gitek Balen
Gitek artinya goyang dan balen artinya bergantian (yang diambil dari perumpamaan dalam tetabuhan musik Ajeng). Tarian ini selaku manifestasi dari kedinamisan dan kelincahan gadis-gadis yang menginjak dewasa.
  • Tari Ngarojeng
Tarian ini diubahsuaikan dari musik ajeng yang meningkat di kawasan Betawi pinggir. Musik Ajeng ialah tetabuhan dalam upacara pengantin penduduk Betawi yang menjadi persepsi gres garak tari ngarojeng. Pembahasan lengkapnya silahkan klik Tarian Tradisional Betawi Lengkap Penjelasannya

9. Nama Tarian Tradisional Jawa Barat

  • Tari Topeng
Secara historis , pertunjukan tari topeng berawal di Cirebon pada kurun ke 19 , yang dipahami dengan Topeng Babakan. Menurut R. Tjetje Soemantri (1951) , didaerah Jawa Barat yakni Sumedang , Garut , Bandung , dan Tasikmalaya , pada tahun 1930 dihadiri rombongan topeng wayang wong dengan dalangnya berjulukan Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah , taori permulaan masuknya tari topeng ke kawasan Jawa Barat (Priangan) , kemudian ditetapkan selaku permulaan kemajuan Tari Topeng Priangan.
  • Tari Merak
Tarian ini ialah tari kreasi gres dari kawasan Jawa Barat yang menggambarkan segala tingkah laris burung merak yang suka ria , canda dan serasi dalam bentuk visual dari warna yang dimiliki burung merak yang menggambarkan tarian ini.

10. Nama Tarian Tradisional Jawa Tengah

  • Tari Roro Anteng dan Joko Seger
Tarian ini mengisahkan perjalanan waktu dari mulai bertemunya Roro Anteng yang ialah putri Prabu Brawijaya dengan Garwa Padmi , raja terakhir Majapahit , yang terkenal berparas ayu rupawan dengan seorang Senopati berdarah Brahmana yang berjulukan Jaka Seger.
  • Tari Srimpi
Tarian ini ditarikan oleh empat putri , yang masing-masing memperoleh sebutan; air , api , angin , dan bumi , yang selain melambangkan terjadinya insan juga melambangkan empat penjuru mata angin. Sedangkan nama peranannya yakni gatak , gulu , gadha , dan buncit. Komposisi sisi empat melambangkan tiang pendopo , seumpama Bedhaya. Tari Srimpi ini ada yang duci atau disakralkan , yakni tari Srimpi Anglir Mendhung.
  • Tari Blambangan Cakil 
Tari Blambangan Cakil merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah yang mengisahkan usaha Srikandi melawan Buto Cakil. Tarian ini melambangkan penumpasan angkara murka.
  • Tari Bedhaya Ketawang
Tari Bedhaya Ketawang ialah jenis tarian tradisional klasik dari Keraton Surakarta yang cuma dipertunjukkan pada dikala tinggalan dalem Jumenengan Keraton Surakarta (upacara perayaan peningkatan tahta raja). Tarian Bedhaya Ketawang ialah tarian sakral di Keraton Surakarta. Bedhaya Ketawang merupaka tarian yang berfungsi bukan cuma selaku hiburan , karena tarian ini dihidangkan pada program khusus dan bersifat resmi. Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan korelasi asmara raja-raja Mataram dengan Ratu kidul. Lebih terang dan lengkap pembahasan wacana tari Bedhaya Ketawang silahkan baca di "Tari Bedhaya Ketawang , Tarian Sakral dari Surakarta".

:
Macam-Macam Kesenian Tradisional Rakyat Jawa Tengah
Tari Gambyong Jawa Tengah , Iringan Musik , Busana , dan Rias Wajah Penarinya
Tari Lambangsih: Iringan , Tatarias , dan Busana Tari Lambangsih

11. Nama Tarian Tradisional Yogyakarta

  • Tari Langen Mandra Wanara
langen Mandra Wanara yakni salah satu bentuk drama tari jawa yang menggunakan bahan tradisi klasik gaya Yogyakarta. Drama Tari ini menggambarkan banyaknya wanara (kera) dan memiliki faedah menghibur. Drama tari ini ialah kemajuan dari drama tari Langendriya yang bersumber dari serat Damarwulan. Langendriya dan Langen Mandra Wanara dihidangkan dalam bentuk tari dengan posisi jengkeng atau jongkok , dibarengi dengan pembicaraan yang berupa tembang macapat.
  • Tari Bedhaya Semang
Tari Bedhaya semang ialah jenis tari tradisional klasik yang diciptakan oleh Hamengku Buwono I pada tahun 1759 , yang menceritakan perkawinan Sultan Agung dari Mataram dengan Ratu Kidul. Tari Bedhaya Semang ialah tarian yang sungguh dikeramatkan di keraton Yogyakarta. Tarian ini ditarikan oleh sembilan penari putri menggunakan rias pakaian yang serba kembar.
  • Tari Srimpi SanguPati
Tari Srimpi SanguPati diciptakan dengan nama Srimpi Sangapati yang berasal dari adonan kata sang dan apati yang secara harfiah diartikan selaku sang pengganti raja. Pada masa pemerintahan Pakubuwono IX nama tari Srimpi Sangapati diubah menjadi Srimpi Sangupati. Tari Srimpi Sangupati mempunyai makna mendalam wacana nilai-nilai luhur mudah-mudahan insan bisa menertibkan dan melawan hawa nafsunya sendiri.

Kesenian Tradisional Yogyakarta Lengkap , Gambar dan Penjelasannya

12. Nama Tarian Tradisional Jawa Timur

  • Tari Ebeg
Tari ebeg ialah kesenian tari tradisional yang berasal dari kawasan Banyumas , Jawa timur. Tarian ini menggunakan kuda yang yang dibikin dari anyaman bambu dengan ijuk selaku rambut di kepalanya. Tarian ini menggambarkan serdadu perang yang gagah berani sedang menunggang kuda. Selengkapnya baca di artikel 8 Tarian Tradisional Jawa Timur Lengkap Penjelasannya

13. Nama Tarian Tradisional Bali

  • Tari Bebali
Seni tari Bali kebanyakan sanggup dikategorikan ke dalam tiga kelompok , yakni Tari Wali atau seni tari pertunjukan sakral , Tari Bebali atau seni tari untuk upacara adat dan juga untuk hadirin , serta Tari Balih-Balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Lebih terang dan lengkap wacana pembahasan beraneka ragam jenis Tari Bali ini , silahkan baca pada postingan berikut ini;

14. Nama Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat

  • Tari Batunganga
Tari Batunganga ialah tarian tradisional yang berlatar belakang dongeng rakyat. Tarian ini mengisahkan wacana kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon terhadap sang pencipta mudah-mudahan sang putri dikeluarkan dari kerikil tersebut.
  • Tari Mpaa Lenggogo
Tari Mpaa Lenggogo ialah suatu tari tradisional yang dihidangkan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Tarian ini juga sering ditarikan pada dikala upacara perkawinan atau upacara khitan keluarga raja. Pembahasan lengkapnya silahkan klik 7 Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat Lengkap Penjelasannya

15. Nama Tarian Tradisional Nusa Tenggara Timur

  • Tari Gareng lameng
Tari Gareng lameng ialah tari tradisional dari kawasan Nusa Tenggara Timur yang sering dipertunjukkan pada dikala upacara khitan. Tarian ini berupa ucapan selamat dan memohon terhadap sang pencipta mudah-mudahan anak yang di khitan sehat lahir batin serta berhasil dalam hidupnya.
  • Tari Gawi
Tari gawi yakni tarian tradisional penduduk Ende , Flores , Nusa Tenggara Timur yang ditangani secara massal. Tarian ini ialah tarian adat penduduk Ende Lio selaku perumpamaan rasa syukur atas berkat rahmat yang diberikan tuhan terhadap mereka.
  • Tari Perang
Tari Perang ialah tarian tradisional penduduk Nusa Tenggara Timur yang menyediakan sifat ketangguhan dan kepandaian memainkan senjata berupa cambuk dan perisai. Pembahasan lengkap baca artikel 5 Tarian Tradisional Nusa Tenggara Timur Lengkap Gambar dan Penjelasannya

16. Nama Tarian Tradisional Kalimantan Barat

  • Tari Zapin Tembung
Tari Zapin tembung ialah salah satu bentuk tari pergaulan pada penduduk Kalimantan Barat.
  • Tari Monong
Tari Monong ialah salah satu tari tradisional penduduk Kalimantan Barat yang berniat selaku tari penolak penyakit. Penari menjalankan sikap seumpama dukun dengan jampi-jampi maksudnya mudah-mudahan penyakit si penderita sanggup secepatnya sembuh.

17. Nama Tarian Tradisional Kalimantan Tengah

  • Tari Balean Dadas
Tari Balean Dadas ialah tarian tradisional penduduk Kalimantan Tengah yang berniat untuk memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
  • Tari Gong
Tari Gong ialah tarian tradisional penduduk Kalimantan Tengah yang dipertunjukkan selaku upacara penyambutan tamu agung. Tarian ini sanggup pula dipertunjukkan pada dikala upacara kelahiran bayi keturunan kepala suku.
  • Tari Perang
Tari Perang ialah tarian tradisional penduduk Kalimantan Tengah yang diperagakan oleh dua orang cowok dalam memperebutkan seorang gadis.

Tarian Tradisional Daerah Kalimantan Tengah yang Eksotis

18. Nama Tarian Tradisional Kalimantan Selatan

  • Tari Baksa Kumbang
Tari Baksa Kumbang ialah tari tradisional dari Kalimantan Selatan yang dipertunjukkan pada dikala menyambut tamu agung dengan menyodorkan untaian bunga.
  • Tari Radab Rahayu
Tari Radab Rahayu ialah tari tradisional penduduk Kalimantan Selatan yang dipertunjukkan pada upacara tepung tawar , yakni pada dikala sebelum pengantin lelaki dan perempuan dipersandingkan. Selengkapnya di artikel 6 Tarian Tradisional Kalimantan Selatan Lengkap Penjelasannya

19. Nama Tarian Tradisional Kalimantan Timur

  • Tari Kanjar
Tari Kanjar ialah tarian sakral penduduk suku Kutai dari Keraton Kasultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura , Kalimantan Timur. Tari Kanjar yang ditarikan oleh penari lelaki disebut tari Kanjar laki , dan tari Kanjar yang ditarikan oleh penari perempuan disebut tari Kanjar Bini.
  • Tari Rembara
Tarian Rembara ialah tarian tradisional penduduk Kalimantan Timur yang diadakan khusus untuk upacara adat , atau aktivitas ritual yang lain seumpama ritual pengobatan (upacara balian).
  • Tari Gintur
Tari Gintur berasal dari Kabupaten Paser. Masyarakat Paser menyebut tari ini selaku tari giring-giring. Tarian ini menceritakan pendekar yang gres pulang dari medan perang.

20. Nama Tarian Tradisional Sulawesi Utara

  • Tari Maengket
Tari Maengket ialah tarian tradisional Minahasa. Tari Maengket yakni perpaduan gerak dan nyanyian yang dikala ini terkenal dikalangan penduduk Tou Minahasa. Tarian ini terdiri atas tiga babak , yaitu; Maoweykamberu , Marambak , dan Lalayan. Selengkapnya di artikel 4 Tarian Tradisional Sulawesi Utara Lengkap Penjelasannya

21. Nama Tarian Tradisional Sulawesi Tengah

  • Tari Lumense
Tari Lumense yakni jenis tarian untuk menyambut tamu terhormat , yang diakhiri dengan menaburkan bunga terhadap para tamu tersebut.
  • Tari Mamosa
Tari Mamosa yakni tarian perang yang dibawakan seorang penari lelaki dengan menenteng bendo dan perisai dari kayu , yang ditarikan dengan gerakan melompat-lompat seumpama menangkis serangan musuh.
  • Tari Pajoge
Tarian ini berasal dari lingkungan istana. Biasanya dipertunjukkan pada waktu pelantikan raja. Para penarinya terdiri atas tujuh penari perempuan dan seorang penari pria.

22. Nama Tarian Tradisional Sulawesi Barat

  • Tari Salabose Daeng Parolle
Tarian ini melambangkan usaha I Salabose Daeng Parolle salah seorang Raja Banggae yang menentang para perampok dari suku Tidung.
  • Tari Elo-Elo
Tarian ini melambangkan kesetiaan dan keteguhan kaum wanita. Tarian ini ialah salah satu rangkaian upacara adat bandangan di Kecamatan Malunda , Kabupaten Majene.
  • Tari Pallaga
Tarian ini ialah salah satu tari rakyat/ tari tradisional Mandar. Tari ini dimainkan dua orang atau lebih dengan menggunakan aksesories kepala kerbau.

23. Nama Tarian Tradisional Gorontalo

  • Tari Polopalo
Tari Polopalo ialah jenis tari pergaulan bagi muda mudi kawasan Gorontalo. Polopalo berasal dari nama suatu alat musik tradisional Gorontalo.
  • Tari Dana-Dana
Tari Dana-Dana ialah tarian tradisional Gorontalo yang berasal dari bahasa kawasan yakni daya-dayango yang bermakna menggerakkan seluruh tubuh sambil berjalan. Tarian ini ialah tari pergaulan remaja yang ditarikan oleh 2 hingga 4 penari laki-laki.
  • Tari Saronde
Tari Saronde ialah tarian tradisional penduduk Gorontalo yang diangkat dari tradisi penduduk dikala malam pertunangan dalam rangka upacara perkawinan adat.

24. Nama Tarian Tradisional Sulawesi Tenggara

  • Tari Molulu
Molulu yakni tarian pergaulan suku Tolaki yang dibawakan secara massal sambil bergandengan tangan membentuk bundar besar. Filosofi tarian ini yakni perumpamaan rasa syukur penduduk atas suatu kesuksesan yang diraih yang sekaligus selaku ajang konferensi muda-mudi untuk menjajaki perasaan diantara mereka.
  • Tari Balumpa
Tari Balumpa ialah tari tradisi rakyat yang berasal dari Button. Tarian ini merupakan tari selamat tiba dalam menyambut tamu agung. Selengkapnya baca artikel 8 Tarian Tradisional Sulawesi Tenggara Lengkap Penjelasannya

25. Nama Tarian Tradisional Sulawesi Selatan

  • Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena ialah salah satu tarian tradisional kawasan Gowa , Sulawesi Selatan. Tarian ini ditarikan oleh penari perempuan yang berbusana adat dengan menjalankan gerakan khas menggunakan kipas selaku atribut menarinya.
  • Tari Pattenung
Tari Pattenung ialah salah satu tarian tradisional penduduk Sulawesi Selatan. Tarian ini menggambarkan wanita-wanita yang sedang menenun. Tarian ini juga menggambarkan ketekunan , kegigihan dan ketekunan perempuan Toraja yang menenun benang menjadi kain.
  • Tari Ma'gellu
Tari Ma'gellu ialah tarian tradisional penduduk Sulawesi Selatan yang ditarikan oleh remaja putri berjumlah ganjil , diiringi gendang yang ditabuh oleh empat remaja putra.

26. Nama Tarian Tradisional Maluku

  • Tari Katreji
Tari Katreji ialah tari pergaulan dari kawasan Maluku yang sering dipentaskan pada program pelantikan Kepala Desa , Bupati maupun Gubernur. Tarian ini diandalkan ialah produk akulturasi budaya dari pejajah masa kemudian serta budaya setempat Maluku.
  • Tari Orlapei
Tari Orlapei ialah tari tradisional Maluku yang dipentaskan pada dikala penyambutan tamu kehormatan dalam program desa di Maluku.Tari Orlapei menggambarkan situasi kegembiraan seluruh penduduk atas kemunculan tamu kehormatan di Desanya.
  • Tari Saureka Reka
Tari Saureka Reka ialah tarian tradisional Maluku yang seumpama dengan  permainan engklek. Perbedaan dengan permainan engklek yakni Penari Saureka Reka mesti melompat menari sekaligus menyingkir dari hentakan gaba-gaba yang dimainkan oleh pemain lainnya.

27. Nama Tarian Tradisional Maluku Utara

  • Tari Cakalele
Tari Cakalele ialah tarian yang berasal dari Maluku Utara yang masuk dalam klasifikasi tari tradisional berupa tari perang. Tarian ini biasanya ditarikan oleh sejumlah lelaki , tetapi ada juga beberapa perempuan selaku pendukungnya.
  • Tari Bambu Gila
Tari Bambu Gila ialah tarian mistis dari kawasan hutan bambu di kaki gunung Gamalama , Maluku Utara.
  • Tari Soya-Soya
Tari Soya-Soya ialah salah satu tarian tradisional dari Maluku Utara. Tarian ini menggambarkan usaha penduduk Kayoa , Kabupaten Halmahera Selatan pada zaman dahulu.

28. Nama Tarian Tradisional Papua

  • Tari Musyroh
Tarian ini ialah salah satu tarian sakral Papua yang diadakan kalau ada sanak kerabat atau warga mengalami kecelakaan janjkematian dan diperkirakan arwahnya tidak tenang. Tarian ini biasanya ditarikan oleh sekelompok penari pria.
  • Tari Sajojo
Tarian ini ciptakan sebagai cerminan budaya warga Papua yang senang bergaul. Tarian ini sanggup ditarikan oleh siapa pun dan dalam jumlah yang tidak terbatas.
  • Tari Yospan
Tari Yospan ialah tarian tradisional Papua dengan gerakan yang sungguh energik yang menjelaskan pergaulan penduduk Papua. Tarian ini dipentaskan pada acara-acara besar seumpama upacara adat , program seni budaya , dan upacara penyambutan. Selengkapnya di artikel Tarian Tradisional Papua Lengkap Penjelasannya

29. Nama Tarian Tradisional Papua Barat

  • Tari Perang
Tari Perang ialah tarian tradisional yang berasal dari Papua Barat yang menggambarkan kepahlawanan dan kegagahan penduduk Papua Barat. Tarian ini dibawakan oleh penari lelaki yang menenteng panah selaku atribut menari.
  • Tari Wutukala
Tari Wutukala ialah tari tradisional penduduk suku Moy di Papua Barat yang menggambarkan aktifitas penduduk dikala berburu ikan. Tarian ini biasanya ditangani secara berpasangan atau berkelompok. Tari Watukara ialah tarian terkenal di Papua Barat , khususnya penduduk di daerah tempat tinggal Suku Moy , yakni di pesisir Sorong.
  • Tari Magasa
Tari Magasa ialah tarian tradisional penduduk suku Arfak di Papua Barat yang dibawakan secara massal oleh penari lelaki dan wanita. Tarian ini ditangani dengan cara menari saling bergandengan tangan dan membentuk barisan memanjang seumpama ular , sehingg ada yang menyebut tarian ini selaku tarian ular. Tarian ini cukup terkenal di Papua Barat utamanya di kawasan tempat tinggal suku Arfak. Selengkapnya di artikel 6 Tarian Tradisional Papua Barat Lengkap Penjelasannya

Demikian pembahasan wacana "Nama-Nama Tari Tradisional Indonesia dan Daerah Asalnya" yang sanggup kami sampaikan. postingan seni tari menawan yang lain disitus .