Lompat Tinggi Gaya guling (straddle) ialah salah satu gaya dalam cabang atletik lompat tinggi.
Gerakannya dimulai dengan awalan tubuh yang menumpu pada satu kaki, lalu tubuh diangkat dari titik tertentu ke titik lain yang lebih tinggi. Saat melayang, posisi tubuh menyerupai sedang merangkak atau tiarap dan dikala melewati palang didahului oleh tangan kanan, kepala, badan, dan kaki kanan. Gerakan diakhiri dengan mendarat memakai punggung.
1. Teknik Pengambilan Awalan
Untuk menghasilkan lompatan yang tinggi, perlu diperhatikan jarak awalan yang diambil. Pengambilan jarak awalan dilakukan sesuai dengan penempatan kaki tolak yang paling kuat. Jika rujukan atau tolakan memakai kaki kiri maka awalan dari samping kiri dan apabila rujukan atau tolakan memakai kaki kanan, awalan dari sebelah kanan. Awalan sanggup dilakukan dengan lari atau jalan tiga langkah, lima langkah, dan seterusnya. Jarak kaki tumpu atau tolak dengan mistar sekitar 40 cm.
Langkah-langkah berikut sanggup dilakukan sebagai latihan.
a. Jarak awalan diambil sejauh tiga langkah dari garis bayangan tolakan ke lintasan awalan.
b. Dalam lompat tinggi gaya guling, awalan dilakukan dari samping.
c. Jika kaki kiri dipakai sebagai tolakan, mulailah melangkahkan kaki kanan ke arah lintasan awalan.
d. Kaki kiri ditempatkan di atas garis bayangan tolakan.
e. Langkah ketiga berakhir dengan kaki kanan.
Lakukan latihan sesering mungkin. Perhatikan bahwa pengambilan jarak awalan dilakukan dengan menempatkan kaki tolak di atas garis bayangan tolakan.
(: Pengertian, Teknik, Lapangan, dan Peralatan Lompat Tinggi)
2. Menetapkan Tolakan Kaki dan Tumpuan
Penetapan kaki tolak sangat berperan dalam pencapaian jarak lompatan yang tinggi. Seorang pelompat harus memutuskan kaki tolak yang benar-benar kuat. Hal ini dimaksudkan semoga sanggup mendorong tubuh melayang tinggi ke atas. Kaki tumpu atau tolak ditekuk dan kaki yang lain diangkat ke atas melewati mistar, lalu kaki tumpu dilipat ke samping. Posisi tubuh telungkup di atas mistar.
3. Mencari Jarak Lambungan
Untuk sanggup memastikan sejauh mana jarak lambungan tubuh melayang ke atas secara normal diharapkan suatu latihan. Latihan tersebut sanggup dilakukan di daerah yang rata. Dalam beberapa langkah, gerakan diakhiri dengan penempatan kaki tolak dan paha kaki yang di depan diangkat ke atas secara vertikal. Lakukan langkah yang panjang untuk mencapai jarak setinggi mungkin dari setiap tolakan.
Lakukan latihan terus menerus sampai sanggup dirasakan gerakan menolak yang baik dan terkoordinasi.
4. Sikap Mendarat
Setelah tubuh sanggup melewati mistar tubuh berguling ke belakang dengan pemberian tangan dan pundak yang digulingkan lebih dahulu. Dalam lompat tinggi terdapat disqualified. Disqualified pada lompat tinggi ialah sebagai berikut.
1) Pelompat menjatuhkan mistar.
2) Anggota tubuh menjatuhkan tiang.
3) Pelompat menumpu dengan dua kaki.
4) Dipanggil lebih dari dua menit, belum melompat.
5. Karakteristik Lompat Tinggi Gaya Guling / Straddle
Karakteristik lompat tinggi gaya guling, yaitu sebagai berikut.
a. Lakukan lari awalan dengan cepat sebanyak langkah yang telah ditetapkan.
b. Lakukan tolakan pada garis bayangan tolakan oleh kaki tumpu yang paling kuat.
c. Angkat kaki yang di depan dan pastikan posisi tubuh menyerupai akan melaksanakan tiarap.
d. Lewati palang dengan didahului asisten diikuti dengan kepala, badan, dan kaki kanan. Hal tersebut dilakukan kalau yang menolak ialah kaki kiri, begitupun sebaliknya.
e. Biarkan tubuh melayang jatuh ke matras. Pastikan bab punggung yang pertama kali menyentuh matras secara pribadi dengan cara menarik dagu mendekati dada.
f. Kedua tangan berada di samping tubuh dengan siku ditekuk.
Gerakannya dimulai dengan awalan tubuh yang menumpu pada satu kaki, lalu tubuh diangkat dari titik tertentu ke titik lain yang lebih tinggi. Saat melayang, posisi tubuh menyerupai sedang merangkak atau tiarap dan dikala melewati palang didahului oleh tangan kanan, kepala, badan, dan kaki kanan. Gerakan diakhiri dengan mendarat memakai punggung.
Untuk menghasilkan lompatan yang tinggi, perlu diperhatikan jarak awalan yang diambil. Pengambilan jarak awalan dilakukan sesuai dengan penempatan kaki tolak yang paling kuat. Jika rujukan atau tolakan memakai kaki kiri maka awalan dari samping kiri dan apabila rujukan atau tolakan memakai kaki kanan, awalan dari sebelah kanan. Awalan sanggup dilakukan dengan lari atau jalan tiga langkah, lima langkah, dan seterusnya. Jarak kaki tumpu atau tolak dengan mistar sekitar 40 cm.
Langkah-langkah berikut sanggup dilakukan sebagai latihan.
a. Jarak awalan diambil sejauh tiga langkah dari garis bayangan tolakan ke lintasan awalan.
b. Dalam lompat tinggi gaya guling, awalan dilakukan dari samping.
c. Jika kaki kiri dipakai sebagai tolakan, mulailah melangkahkan kaki kanan ke arah lintasan awalan.
d. Kaki kiri ditempatkan di atas garis bayangan tolakan.
e. Langkah ketiga berakhir dengan kaki kanan.
Lakukan latihan sesering mungkin. Perhatikan bahwa pengambilan jarak awalan dilakukan dengan menempatkan kaki tolak di atas garis bayangan tolakan.
(: Pengertian, Teknik, Lapangan, dan Peralatan Lompat Tinggi)
2. Menetapkan Tolakan Kaki dan Tumpuan
Penetapan kaki tolak sangat berperan dalam pencapaian jarak lompatan yang tinggi. Seorang pelompat harus memutuskan kaki tolak yang benar-benar kuat. Hal ini dimaksudkan semoga sanggup mendorong tubuh melayang tinggi ke atas. Kaki tumpu atau tolak ditekuk dan kaki yang lain diangkat ke atas melewati mistar, lalu kaki tumpu dilipat ke samping. Posisi tubuh telungkup di atas mistar.
3. Mencari Jarak Lambungan
Untuk sanggup memastikan sejauh mana jarak lambungan tubuh melayang ke atas secara normal diharapkan suatu latihan. Latihan tersebut sanggup dilakukan di daerah yang rata. Dalam beberapa langkah, gerakan diakhiri dengan penempatan kaki tolak dan paha kaki yang di depan diangkat ke atas secara vertikal. Lakukan langkah yang panjang untuk mencapai jarak setinggi mungkin dari setiap tolakan.
Lakukan latihan terus menerus sampai sanggup dirasakan gerakan menolak yang baik dan terkoordinasi.
4. Sikap Mendarat
Setelah tubuh sanggup melewati mistar tubuh berguling ke belakang dengan pemberian tangan dan pundak yang digulingkan lebih dahulu. Dalam lompat tinggi terdapat disqualified. Disqualified pada lompat tinggi ialah sebagai berikut.
1) Pelompat menjatuhkan mistar.
2) Anggota tubuh menjatuhkan tiang.
3) Pelompat menumpu dengan dua kaki.
4) Dipanggil lebih dari dua menit, belum melompat.
5. Karakteristik Lompat Tinggi Gaya Guling / Straddle
Karakteristik lompat tinggi gaya guling, yaitu sebagai berikut.
a. Lakukan lari awalan dengan cepat sebanyak langkah yang telah ditetapkan.
b. Lakukan tolakan pada garis bayangan tolakan oleh kaki tumpu yang paling kuat.
c. Angkat kaki yang di depan dan pastikan posisi tubuh menyerupai akan melaksanakan tiarap.
d. Lewati palang dengan didahului asisten diikuti dengan kepala, badan, dan kaki kanan. Hal tersebut dilakukan kalau yang menolak ialah kaki kiri, begitupun sebaliknya.
e. Biarkan tubuh melayang jatuh ke matras. Pastikan bab punggung yang pertama kali menyentuh matras secara pribadi dengan cara menarik dagu mendekati dada.
f. Kedua tangan berada di samping tubuh dengan siku ditekuk.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon