Nih Pengertian Dan Terbentuknya Tata Surya | Teori Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Debu

Share:
Tata surya atau sistem matahari adalah suatu sistem yang terdapat di jagat raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya sebagai anggota dari tata surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
       Berdasarkan pengertian tersebut, dapatlah diduga bahwa bintangbintang yang lainnya pun kemungkinan besar mempunyai sistem menyerupai tata surya dengan pusat dan lintasan orbit tertentu. Dalam arti lain, bukan mustahil setiap bintang mempunyai sistem bintang menyerupai matahari, alasannya matahari hanya merupakan satu dari miliaran bintang yang ada di jagat raya. Pertanyaannya mungkinkah ada kehidupan lain selain di bumi?
 suatu sistem yang terdapat di jagat raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya Nih Pengertian dan Terbentuknya Tata Surya | Teori Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Debu
Benda-benda angkasa yang termasuk struktur utama dari sistem tata surya adalah:
1. matahari (the sun);
2. planet-planet (the planets);
3. bulan (the moon) dan satelit lainnya;
4. asteroid; dan
5. komet.


Teori Terjadinya Tata Surya
a. Teori Nebula
       Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf berkebangsaan Jerman yang berjulukan Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724–1804.
Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut menjadikan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa pada beberapa daerah yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari.
       Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan Prancis berjulukan Pierre Simon de Laplace yang hidup antara 1749–1827. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Oleh alasannya perputaran yang terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbedabeda. Bagian-bagian yang terlepas tersebut berputar dan pada alhasil mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal menjadi matahari.

b. Teori Planetesimal
       Moulton dan Chamberlain (1900) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu tinggi. Gabungan dari bahan-bahan padat kecil itu lalu membentuk
planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
c. Teori Pasang Surut
       Astronom Jeans dan Jeffreys (1917) mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya terdiri dari matahari tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk alasannya adanya bab dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh adanya efek gravitasi bintang
yang melintas ke akrab matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk menyerupai cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari. Lama kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet. (Geografi Hartono)
d. Teori Bintang Kembar
       Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom ber kebangsaan Inggris yang berjulukan Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut lalu menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planetplanet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.
e. Teori Awan Debu
       Von Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper (1950) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium). Adanya ketidakteraturan dalam awan tersebut menjadikan ter jadinya penyusutan alasannya gaya tarik menarik dan gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur sehingga ter bentuklah piringan menyerupai cakram. Inti cakram yang menggelembung lalu menjadi matahari, sedangkan bab pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon