Matahari merupakan salah satu bintang di dalam Galaksi Bima Sakti yang mempunyai fungsi dan peranan paling penting di dalam struktur tata surya. Matahari merupakan pecahan dari tata surya yang mempunyai ukuran, massa, volume, temperatur, dan gravitasi yang paling besar sehingga matahari mempunyai efek yang sangat besar pula terhadap bendabenda angkasa yang beredar mengelilinginya.
Matahari mempunyai garis tengah sekitar 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah bumi. Massa atau berat totalnya sekitar 332.000 kali dari berat bumi, volumenya diperkirakan 1.300.000 kali volume
bumi, dan temperatur di permukaannya sekitar mencapai 5.000° C, sedangkan temperatur di pusatnya sekitar 15.000.000° C. Temperatur matahari yang sangat tinggi berdasarkan Dr. Bethe (1938) disebabkan oleh adanya reaksi inti di dalam badan matahari. Ia ber pendapat bahwa dalam keadaan panas dan tekanan yang sangat tinggi, atom-atom di dalam badan matahari akan kehilangan elektronelektronnya sehingga kemudian menjadi inti atom yang bergerak ke aneka macam arah dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan menimbulkan tumbukan antarinti atom dan penghancuran sebagian massanya (massa defect), kemudian berkembang menjadi energi panas dan cahaya yang dipancarkan ke aneka macam arah.
a. Struktur Matahari
(image wikipedia)
1) Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari adalah lapisan paling luar dari matahari yang berbentuk gas, terdiri atas dua lapisan, yaitu kromosfer dan korona. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer matahari pecahan bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km. Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis lantaran seringkali muncul tonjolon cahaya berbentuk pengecap api yang memancar hingga ketinggian lebih dari 200.000 km yang disebut prominensa (protuberans).
Korona ialah lapisan atmosfer matahari pecahan atas yang terdiri atas gas yang sangat renggang dan berwarna putih atau kuning kebiruan, serta mempunyai ketebalan mencapai ribuan kilometer. Kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak sanggup terlihat terang dari bumi lantaran tingkat sinar terangnya lebih rendah dari lapisan permukaan matahari. Atmosfer matahari (kromosfer, korona, dan prominensa) sanggup terlihat terang kalau bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan pada dikala terjadi gerhana matahari total atau melalui pengamatan dengan memakai alat yang disebut koronagraf.
2) Fotosfer Matahari
Fotosfer matahari ialah lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuning-kuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari terlihat adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km. Bahkan ada yang berdiameter lebih besar dari diameter bumi dengan kedalaman sekitar 800 km disebut umbra. Di sekeliling umbra, biasanya terdapat lingkaran lebih terang disebut penumbra. Noda-noda hitam pada matahari secara keseluruhan disebut sun spots.
3) Barisfer (Inti Matahari)
Inti matahari ialah pecahan dari matahari yang letaknya paling dalam, berdiameter sekitar 500.000 km dengan tingkat temperatur sekitar 15.000.000° C. Pada pecahan ini berlangsung reaksi inti yang mengakibatkan terjadinya sintesis hidrogen menjadi helium dengan karbon sebagai katalisatornya.
Matahari mempunyai garis tengah sekitar 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah bumi. Massa atau berat totalnya sekitar 332.000 kali dari berat bumi, volumenya diperkirakan 1.300.000 kali volume
bumi, dan temperatur di permukaannya sekitar mencapai 5.000° C, sedangkan temperatur di pusatnya sekitar 15.000.000° C. Temperatur matahari yang sangat tinggi berdasarkan Dr. Bethe (1938) disebabkan oleh adanya reaksi inti di dalam badan matahari. Ia ber pendapat bahwa dalam keadaan panas dan tekanan yang sangat tinggi, atom-atom di dalam badan matahari akan kehilangan elektronelektronnya sehingga kemudian menjadi inti atom yang bergerak ke aneka macam arah dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan menimbulkan tumbukan antarinti atom dan penghancuran sebagian massanya (massa defect), kemudian berkembang menjadi energi panas dan cahaya yang dipancarkan ke aneka macam arah.
a. Struktur Matahari
(image wikipedia)
1) Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari adalah lapisan paling luar dari matahari yang berbentuk gas, terdiri atas dua lapisan, yaitu kromosfer dan korona. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer matahari pecahan bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km. Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis lantaran seringkali muncul tonjolon cahaya berbentuk pengecap api yang memancar hingga ketinggian lebih dari 200.000 km yang disebut prominensa (protuberans).
Korona ialah lapisan atmosfer matahari pecahan atas yang terdiri atas gas yang sangat renggang dan berwarna putih atau kuning kebiruan, serta mempunyai ketebalan mencapai ribuan kilometer. Kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak sanggup terlihat terang dari bumi lantaran tingkat sinar terangnya lebih rendah dari lapisan permukaan matahari. Atmosfer matahari (kromosfer, korona, dan prominensa) sanggup terlihat terang kalau bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan pada dikala terjadi gerhana matahari total atau melalui pengamatan dengan memakai alat yang disebut koronagraf.
2) Fotosfer Matahari
Fotosfer matahari ialah lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuning-kuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari terlihat adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km. Bahkan ada yang berdiameter lebih besar dari diameter bumi dengan kedalaman sekitar 800 km disebut umbra. Di sekeliling umbra, biasanya terdapat lingkaran lebih terang disebut penumbra. Noda-noda hitam pada matahari secara keseluruhan disebut sun spots.
3) Barisfer (Inti Matahari)
Inti matahari ialah pecahan dari matahari yang letaknya paling dalam, berdiameter sekitar 500.000 km dengan tingkat temperatur sekitar 15.000.000° C. Pada pecahan ini berlangsung reaksi inti yang mengakibatkan terjadinya sintesis hidrogen menjadi helium dengan karbon sebagai katalisatornya.
b. Pergerakan Matahari
Matahari tidaklah berada dalam keadaan statis, akan tetapi selalu bergerak dinamis baik individu maupun secara sistem. Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri atas gerak rotasi dan revolusi matahari. Rotasi matahari adalah gerakan matahari berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di pecahan ekuator dan sekitar 27 hari di pecahan kutub matahari untuk satu kali putaran. Revolusi matahari adalah gerakan matahari beserta anggota-anggotanya mengelilingi sentra galaksi Bima Sakti. (Geografi Hartono)
Matahari tidaklah berada dalam keadaan statis, akan tetapi selalu bergerak dinamis baik individu maupun secara sistem. Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri atas gerak rotasi dan revolusi matahari. Rotasi matahari adalah gerakan matahari berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di pecahan ekuator dan sekitar 27 hari di pecahan kutub matahari untuk satu kali putaran. Revolusi matahari adalah gerakan matahari beserta anggota-anggotanya mengelilingi sentra galaksi Bima Sakti. (Geografi Hartono)
c. Peranan Matahari terhadap Kehidupan di Planet Bumi
Matahari merupakan benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri. Oleh lantaran itu, matahari mempunyai peranan sangat penting, antara lain sebagai sumber cahaya dan panas bagi planet-planet di sekitarnya, termasuk Bumi, sehingga sanggup berlangsung kehidupan manusia, tumbuhan, dan binatang di Bumi. Selain sebagai sumber panas dan cahaya, matahari mempunyai peranan, sebagai pengatur iklim dan cuaca sehingga memungkinkan terjadinya variasi kehidupan di muka bumi.
Matahari merupakan benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri. Oleh lantaran itu, matahari mempunyai peranan sangat penting, antara lain sebagai sumber cahaya dan panas bagi planet-planet di sekitarnya, termasuk Bumi, sehingga sanggup berlangsung kehidupan manusia, tumbuhan, dan binatang di Bumi. Selain sebagai sumber panas dan cahaya, matahari mempunyai peranan, sebagai pengatur iklim dan cuaca sehingga memungkinkan terjadinya variasi kehidupan di muka bumi.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon