Unsur Pokok Gerakan Tari - Gerak tari bukanlah gerak-gerak menyerupai yang kita lakukan dalam kehidupan seharihari. Gerak tari merupakan gerak-gerak yang telah mengalami proses tertentu. Jadi, gerakgerak tersebut sudah tidak alami karena sudah mendapat perubahan-perubahan dari bentuk semula. Gerak-gerak tari sudah diolah secara khusus berdasarkan perasaan, khayalan, persepsi, dan interpretasi. Gerak-gerak tari juga merupakan hasil perpaduan pengalaman estetis dengan intelektualitas. Oleh sebab itu, timbullah suatu pengertian bahwa gerak tari yakni gerak-gerak yang telah distilir sehingga menghasilkan gerak-gerak yang indah.
Gambar diatas merupakan teladan gerak sehari-hari yang sering dilakukan manusia, yaitu menyisir rambut. Adapun gambar yang merupakan gerak menyisir rambut yang telah dijadikan gerak tari. Dengan melihat gerak pada gambar, terang terlihat bahwa gerak sehari-hari berbeda dengan gerak tari.
Dalam gerak tari terdapat unsur-unsur pokok sehingga terwujud gerak-gerak yang indah. Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu.
Berikut akan diuraikan mengenai unsur-unsur pokok gerak tari tersebut.
a. Tenaga
Pengaturan dan pengendalian tenaga pada dikala menari merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai biar sanggup menari dengan baik dan kreatif. Tenagalah satu-satunya kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Adanya aliran tenaga pada seluruh tubuh akan menjadikan tubuh bergerak. Selanjutnya, tenaga yang dikeluarkan dalam melaksanakan gerak tari akan menjadikan dinamika.
Rangkaian gerak dalam setiap tarian tidak hanya memakai satu macam tenaga.
Ada gerak yang memerlukan tenaga ringan, ada juga gerak yang memerlukan tenaga kuat. Oleh sebab itu, dikala kita menari harus lebih cermat dan teliti serta penuh konsentrasi dalam memanfaatkan tenaga. Perhatikan teladan beberapa gerak yang memerlukan tenaga yang berbeda berikut ini!
1) Gerak dengan tenaga ringan
Pengaturan dan pengendalian tenaga pada dikala menari merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai biar sanggup menari dengan baik dan kreatif. Tenagalah satu-satunya kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Adanya aliran tenaga pada seluruh tubuh akan menjadikan tubuh bergerak. Selanjutnya, tenaga yang dikeluarkan dalam melaksanakan gerak tari akan menjadikan dinamika.
Rangkaian gerak dalam setiap tarian tidak hanya memakai satu macam tenaga.
Ada gerak yang memerlukan tenaga ringan, ada juga gerak yang memerlukan tenaga kuat. Oleh sebab itu, dikala kita menari harus lebih cermat dan teliti serta penuh konsentrasi dalam memanfaatkan tenaga. Perhatikan teladan beberapa gerak yang memerlukan tenaga yang berbeda berikut ini!
1) Gerak dengan tenaga ringan
2) Gerak dengan tenaga kuat
b. Ruang
Ruang yakni salah satu unsur pokok tari yang memilih terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini sebab tidak mungkin suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak. Penari sanggup bergerak atau menari sebab adanya ruang. Ruang gerak tersebut mencakup posisi (arah hadap dan arah gerak), level atau tingkatan gerak, dan jangkauan gerak. (seni tari Ari Subekti)
Posisi merupakan salah satu aspek ruang. Posisi memperlihatkan arah hadap dan arah gerak penari. Arah hadap penari dikala melaksanakan gerak tari, misalnya, ke depan atau muka, ke belakang, ke sudut kanan, ke sudut kiri, ke samping kanan, dan ke samping kiri. Adapun, arah gerak penari, misalnya, ke depan, mundur, ke samping kanan, ke samping kiri, ke arah zig-zag, dan berputar searah jarum jam.
Ruang gerak tari yang lain yakni level atau tingkatan gerak. Level dalam ruang lingkup tari terdiri atas level atas, level sedang, dan level rendah. Level rendah ditunjukkan oleh banyak sekali posisi duduk dikala menari. Pada level sedang, penari berdiri dengan posisi kaki menekuk hingga pada posisi kaki diluruskan. Adapun level tinggi dalam menari ditunjukkan oleh penampilan gerak tari mulai dari posisi kaki jinjit sampai gerakan meloncat-loncat atau menjauhkan tubuh dari lantai. Perhatikan teladan gerak tari dengan level tinggi, sedang, dan rendah dalam gambar dibawah ini:
Ruang yakni salah satu unsur pokok tari yang memilih terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini sebab tidak mungkin suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak. Penari sanggup bergerak atau menari sebab adanya ruang. Ruang gerak tersebut mencakup posisi (arah hadap dan arah gerak), level atau tingkatan gerak, dan jangkauan gerak. (seni tari Ari Subekti)
Posisi merupakan salah satu aspek ruang. Posisi memperlihatkan arah hadap dan arah gerak penari. Arah hadap penari dikala melaksanakan gerak tari, misalnya, ke depan atau muka, ke belakang, ke sudut kanan, ke sudut kiri, ke samping kanan, dan ke samping kiri. Adapun, arah gerak penari, misalnya, ke depan, mundur, ke samping kanan, ke samping kiri, ke arah zig-zag, dan berputar searah jarum jam.
Ruang gerak tari yang lain yakni level atau tingkatan gerak. Level dalam ruang lingkup tari terdiri atas level atas, level sedang, dan level rendah. Level rendah ditunjukkan oleh banyak sekali posisi duduk dikala menari. Pada level sedang, penari berdiri dengan posisi kaki menekuk hingga pada posisi kaki diluruskan. Adapun level tinggi dalam menari ditunjukkan oleh penampilan gerak tari mulai dari posisi kaki jinjit sampai gerakan meloncat-loncat atau menjauhkan tubuh dari lantai. Perhatikan teladan gerak tari dengan level tinggi, sedang, dan rendah dalam gambar dibawah ini:
Setiap gerak yang diungkapkan dalam tarian apa pun tidak lepas dari banyak sekali hukum sesuai dengan tuntutan tarian atau petunjuk dari penata tarinya. Oleh sebab itu, gerakan dalam komposisi tari selalu bermotivasi atau mempunyai alasan-alasan tertentu. Salah satu contohnya yakni gerakan trisik dalam tarian Jawa. Penari melaksanakan gerakan tersebut dengan posisi kaki dijinjitkan dan langkahlangkah pendek (lari-lari kecil). Jika tidak seperti itu, gerakan trisik yang dilakukan dianggap salah.
Berdasarkan teladan tersebut, sanggup disimpulkan bahwa gerak-gerak suatu tarian mempunyai aturan dan batasan jangkauan gerak yang ditentukan berdasarkan norma-norma tarian tersebut. Jadi, gerak tari mempunyai jangkauan gerak tertentu. Artinya, setiap gerak tari mempunyai batas ruang gerak tertentu.
Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang diungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan. Selanjutnya, kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memperlihatkan kesan menarik dan penuh kekuatan. Di sinilah letak potensi lahirnya dinamika ruang.
Berdasarkan teladan tersebut, sanggup disimpulkan bahwa gerak-gerak suatu tarian mempunyai aturan dan batasan jangkauan gerak yang ditentukan berdasarkan norma-norma tarian tersebut. Jadi, gerak tari mempunyai jangkauan gerak tertentu. Artinya, setiap gerak tari mempunyai batas ruang gerak tertentu.
Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang diungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan. Selanjutnya, kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memperlihatkan kesan menarik dan penuh kekuatan. Di sinilah letak potensi lahirnya dinamika ruang.
c. Tempo atau waktu
Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian intinya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melaksanakan beberapa gerakan, secara pribadi akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya. Dalam peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Hal itu memperlihatkan bahwa dalam penyajian sebuah tarian banyak ditemukan waktu atau tempo sebagai sisipan antargerak, walaupun sisipan waktu tersebut hanya sekejap. Oleh sebab itu, unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang yakni waktu atau tempo.
Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme gerak yakni elemen atau detail waktu dari awal hingga berakhirnya suatu gerak atau rangkaian gerak. Adapun tempo yakni ukuran waktu untuk menuntaskan suatu rangkaian gerak atau gerakangerakan. Agar lebih jelas, perhatikan teladan di bawah ini!
Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian intinya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melaksanakan beberapa gerakan, secara pribadi akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya. Dalam peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Hal itu memperlihatkan bahwa dalam penyajian sebuah tarian banyak ditemukan waktu atau tempo sebagai sisipan antargerak, walaupun sisipan waktu tersebut hanya sekejap. Oleh sebab itu, unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang yakni waktu atau tempo.
Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme gerak yakni elemen atau detail waktu dari awal hingga berakhirnya suatu gerak atau rangkaian gerak. Adapun tempo yakni ukuran waktu untuk menuntaskan suatu rangkaian gerak atau gerakangerakan. Agar lebih jelas, perhatikan teladan di bawah ini!
Gambar diatas memperlihatkan seorang penari berlari-lari kecil dari arah belakang menuju arah depan. Tempo dalam gerakan tersebut merupakan sejumlah waktu yang dibutuhkan penari untuk bergerak dari belakang hingga ke depan. Adapun ritme geraknya sanggup dilihat dari detail-detail waktu atau irama langkah kaki penari. Untuk memperlihatkan dinamika tempo atau waktu, seorang penari harus mampu mengatur irama gerak. Selain itu, penari harus betul-betul cermat dan penuh kontrol dalam mengatur perubahan-perubahan dari ritme atau irama yang cepat ke yang lambat atau dari tempo yang pendek ke tempo yang panjang.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon