Dalam bahasa indonesia mempunyai beberapa kata diantaranya kata sinonim, antonim, dan polisemi. Dibawah ini merupakan klarifikasi dan pola dari kata-kata tersebut, mari kita simak:
a. Sinonim
Perhatikan kalimat berikut ini!
Bencana alam ibarat banjir, gunung meletus, angin topan, dan sebagainya merupakan suatu peristiwa yang tak sanggup diduga, setiap ketika sanggup terjadi.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas mempunyai arti sama dengan kata-kata berikut:
peristiwa = musibah
angin topan = badai
peristiwa = kejadian
ketika = waktu
Kata-kata yang mempunyai makna sama ibarat itu disebut sinonim. Sinonim ialah dua kata atau lebih yang mempunyai makna sama atau hampir sama. Sinonim sebuah kata sanggup ditentukan dari konteks kalimatnya.
b. Antonim
Perhatikan kalimat berikut ini!
Awan panas yang dikeluarkan gunung Merapi prosesnya terlalu cepat.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas artinya berlawanan dengan kata-kata berikut:
panas >< dingin
cepat >< lambat
Kata-kata yang mempunyai arti berlawanan ibarat itu disebut antonim. Antonim ialah kata yang mempunyai makna kebalikan atau berlawanan dari makna kata yang lain.
c. Polisemi
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
a. Kepala adikku terbentur dinding.
Kepala = bab badan paling atas
b. Kepala kereta api gres saja dilepas dari gerbong penumpang.
Kepala kereta api = lokomotif
c. Kepala stasiun sibuk sekali.
Kepala stasiun = pimpinan stasiun
Kata kepala dalam contoh-contoh tersebut mempunyai relasi makna.
Makna dasar dari ketiga kata itu sama, yaitu sesuatu yang kedudukannya berada di atas. Kata-kata ibarat itu disebut polisemi. Dengan kata lain Polisemi ialah bentuk bahasa (kata atau frase) yang mempunyai makna lebih dari satu. Polisemi terjadi akhir pergeseran makna, sehingga mempunyai relasi antara semua makna kata itu.
a. Sinonim
Perhatikan kalimat berikut ini!
Bencana alam ibarat banjir, gunung meletus, angin topan, dan sebagainya merupakan suatu peristiwa yang tak sanggup diduga, setiap ketika sanggup terjadi.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas mempunyai arti sama dengan kata-kata berikut:
peristiwa = musibah
angin topan = badai
peristiwa = kejadian
ketika = waktu
Kata-kata yang mempunyai makna sama ibarat itu disebut sinonim. Sinonim ialah dua kata atau lebih yang mempunyai makna sama atau hampir sama. Sinonim sebuah kata sanggup ditentukan dari konteks kalimatnya.
b. Antonim
Perhatikan kalimat berikut ini!
Awan panas yang dikeluarkan gunung Merapi prosesnya terlalu cepat.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas artinya berlawanan dengan kata-kata berikut:
panas >< dingin
cepat >< lambat
Kata-kata yang mempunyai arti berlawanan ibarat itu disebut antonim. Antonim ialah kata yang mempunyai makna kebalikan atau berlawanan dari makna kata yang lain.
c. Polisemi
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
a. Kepala adikku terbentur dinding.
Kepala = bab badan paling atas
b. Kepala kereta api gres saja dilepas dari gerbong penumpang.
Kepala kereta api = lokomotif
c. Kepala stasiun sibuk sekali.
Kepala stasiun = pimpinan stasiun
Kata kepala dalam contoh-contoh tersebut mempunyai relasi makna.
Makna dasar dari ketiga kata itu sama, yaitu sesuatu yang kedudukannya berada di atas. Kata-kata ibarat itu disebut polisemi. Dengan kata lain Polisemi ialah bentuk bahasa (kata atau frase) yang mempunyai makna lebih dari satu. Polisemi terjadi akhir pergeseran makna, sehingga mempunyai relasi antara semua makna kata itu.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon