Nih Pengertian Gadab (Marah), Teladan Dan Ancaman Gadab (Marah)

Share:
1. Pengertian Gadab
      Gadab disebut juga marah. Gadab merupakan sikap tercela yang harus dijauhi. Gadab sanggup timbul ketika impian tidak tercapai. Seseorang murka ketika maksud yang dituju tidak tercapai. Pada ketika menyerupai emosi seseorang bisa memuncak dan menjadikan gadab.
Emosi yang aben hati dan otak terlihat dari berubahnya kondisi anggota tubuh. Mata menjadi memerah dan tampak tegang serta kulit tubuh pun menjadi merah. Kondisi tersebut mencerminkan kobaran api yang aben hati. Ibarat beling yang mencerminkan benda yang ada di dalamnya.
       Seseorang yang mempunyai sikap gadab yakni orang yang lemah meskipun fisiknya kuat. Ia termasuk orang yang lemah alasannya tidak bisa mengendalikan emosinya. Perhatikan sabda Rasulullah saw. berikut ini.
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., tolong-menolong Rasulullah saw. bersabda: ”Bukanlah orang kuat itu orang yang kuat dalam bergulat. Orang kuat yang sebenarnya yakni orang yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah. (H.R. Bukhari)

2. Contoh dan Bahaya Gadab
      Contoh sikap gadab sanggup ditemukan dalam keseharian.
Misalnya, temanmu berbuat salah kepadamu. Ketika dia meminta maaf, permohonan maaf tersebut kau sambut dengan kemarahan. Kamu memaki bahkan mencelanya untuk membalas sakit hatimu.
Gadab sanggup timbul akhir beberapa sikap atau sifat tertentu. Misalnya, sifat takabur, ujub, cinta yang berlebihan pada harta benda, dan khianat. Jika sifat-sifat tersebut masih ada dalam hati, kemungkinan sifat gadab masih sanggup muncul. Takabur dan ujub merupakan sikap tercela yang jikalau kau sanggup terbebas darinya akan muncul sikap menghormati orang lain.
Amarah yang menguasai hati dan diri seseorang sanggup mengakibatkan pikiran tidak jernih. Seseorang yang sedang murka hati dan jiwanya dikuasai oleh emosi. Pada ketika menyerupai itu perilakunya tidak terkontrol. Amarah yang menguasai hati dan jiwa mengakibatkan seseorang melampiaskannya pada apa yang ditemui. Keadaan menyerupai itu tentu berbahaya alasannya hati yakni nakhoda tubuh manusia. Gadab atau amarah kuat pada perbuatan tubuh.
      Misalnya memukul, menendang, menganiaya, bahkan melukai orang lain. Pengaruh gadab juga sanggup terlihat pada lisan. Seseorang yang sedang murka tidak bisa mengendalikan ucapannya. Ia gampang mengejek, mencela, bahkan mencaci maki orang lain. Pengaruh gadab juga sanggup ditemukan pada hati. (PAI Karwadi dkk)

     Gadab atau amarah akan menjadikan kebencian, kebahagiaan jikalau orang lain menerima kesulitan, merencanakan kejahatan, dan perbuatan tercela lainnya.
Perilaku gadab jikalau dilakukan tanpa alasan yang sanggup dibenarkan hanya akan menjadikan kerugian. Meskipun demikian, bukan berarti kita dilarang marah. Bahkan, kita diperintahkan untuk murka dalam keadaan tertentu.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon