Ukhuwah berakar dari kata kerja akha, contohnya dalam kalimat ”akha fulanunsalihan”, (Fulan menimbulkan Saleh sebagai saudara). Makna ukhuwah berdasarkan Imam Hasan Al-Banna: ukhuwah islamiah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan akidah. Ukhuwah islamiah bersifat infinit dan universal alasannya yaitu berdasarkan dogma dan syariat Islam. Hal ini berbeda dari ukhuwah lain yang bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan dogma (misalnya ikatan keturunan orang tua-anak, perkawinan, nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi).
Tingkatan Ukhuwah Islamiah
Untuk sanggup menghayati ukhuwah islamiah, setiap muslim harus memahami urutan atau tingkatan terjadinya ukhuwah islamiah berikut.
1. Ta‘aruf yaitu saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud konkret ketaatan pada perintah Allah Swt. (Q.S. al-Hujurat [44]: 13)
2. Tafahum yaitu saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya semoga sanggup bersegera menunjukkan sumbangan sebelum saudaranya meminta alasannya yaitu sumbangan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., ia bersabda, ”Barang siapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, pasti Allah akan menghilangkan satu kesusahannya pada hari kiamat. Barang siapa menutupi malu pada hari kiamat, Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)
3. Ta‘awun yaitu saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.
4. Takaful, yaitu merasa saling melengkapi dan menjamin satu sama lain. Dalam keadaan ini, seseorang akan mendahulukan saudaranya daripada kepentingannya sendiri. Contoh indah persaudaraan pada tingkat ini sebagaimana diperlihatkan oleh para sobat nabi yang terluka dalam perang. Mereka mendahulukan saudaranya untuk mendapat air minum meskipun mereka sendiri membutuhkannya.
(Sumber: Ukki Unsoed Team dengan editing)
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon