1. Perkembangan Teknologi Konstruksi
Pada awalnya, insan hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai tempat tinggal, jalan, jembatan, serta sarana dan prasarana lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya,
pada zaman dahulu insan memakai gua sebagai tempat tinggal. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, insan mulai memanfaatkan apa yang ada di alam menyerupai batu, tanah, dan kayu menyerupai batu, tanah, dan kayu sebagai materi untuk membuat infrastruktur dan bangunan.
Ilmu pengetahuan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada alhasil insan mulai memakai bahanbahan olahan hasil rekayasa dari materi alam maupun industri yang dinilai mempunyai kekuatan, keindahan, dan kepraktisan lebih tinggi dibandingkan dengan bahan-bahan dari alam.
Misalnya, dahulu sebagian besar masyarakat Indonesia memakai bilik kayu/bambu sebagai dinding rumahnya. Akan tetapi, ketika ini hampir sebagian besar masyarakat Indonesia telah banyak menentukan tembok yang terbuat dari semen dan bata sebagai dinding rumahnya. Tembok dianggap lebih kukuh dan lebih kuat. Saat ini telah banyak materi bangunan lain hasil rekayasa insan yang menawarkan efek faktual dalam kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi konstruksi tidak hanya terlihat dari bahanbahan yang digunakan. Alat-alat yang dipakai untuk membuat produk konstruksi pun semakin berkembang pesat. Dulu alat-alat yang dipakai untuk membuat bangunan konstruksi masih bersifat sederhana sehingga membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama.
Namun kini, telah banyak alat-alat pertukangan berteknologi canggih sehingga sanggup mempermudah dan mempercepat pekerjaan konstruksi. Misalnya dahulu kegiatan pencampuran semen dengan materi lainnya hanya sanggup mengandalkan perjuangan manusia, tetapi sekarang kegiatan tersebut sanggup dibantu dengan sebuah alat yang dinamakan molen. Alat ini memakai teknologi mesin sehingga sanggup mencampur adonan semen hingga 50 Kg. Hal itu tentunya sanggup membantu insan untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaannya. Dengan adanya kemajuan alat dan materi konstruksi yang semakin baik, maka bentuk konstruksi yang ada ketika ini pun menjadi semakin bermacam-macam terutama di kota-kota besar. Tempat tinggal biasanya hanya mempunyai satu atau dua lantai, akan tetapi berkat kemajuan teknologi konstruksi yang ada ketika ini, tempat tinggal insan sanggup mencapai beberapa puluh lantai dengan bentuk yang beragam.
Infrastruktur pun semakin berkembang pesat. Mungkin dulu kita belum sanggup membayangkan adanya jalan layang, bandar udara, gedung apartemen berpuluh-puluh tingkat, menara yang menjulang tinggi dan bentuk-bentuk konstruksi modern lainnya yang membantu insan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh lantaran itu, sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nalar dan pikiran yang diberikan oleh-Nya, sehingga insan bisa berfkir dan membuat teknologi-teknologi yang luar biasa.
2. Fungsi Teknologi Konstruksi
Teknologi konstruksi mempunyai fungsi yang sesuai dengan peruntukannya. Salah satu bentuk hasil final konstruksi yaitu tempat tinggal. Tempat tinggal berfungsi sebagai tempat berlindung insan dari segala cuaca. Pada ketika ini tempat tinggal sanggup berupa rumah tinggal, apartemen, villa, maupun kondotel. Sementara teknologi konstruksi berfungsi untuk mendukung pekerjaan dan acara manusia, menyerupai kantor, gedung, toko, dan lapangan. Selain itu, teknologi konstruksi mempunyai fungsi untuk mempermudah transportasi dan komunikasi, dalam bentuk konstruksi menyerupai jalan, jembatan, dan rel kereta.
3. Jenis-jenis Proyek Konstruksi
Bangunan merupakan wujud fsik hasil pekerjaan konstruksi. Banyak masyarakat mengartikan bangunan yaitu rumah, gedung, jembatan atau sarana prasarana lainnya. Pekerjaan proyek bangunan atau konstruksi mempunyai ruang lingkup yaitu wujud fsik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah atau di air. Pekerjaan proyek konstruksi terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
a. Proyek Konstruksi Bangunan Perumahan atau Permukiman (Residential Construction)
Proyek jenis ini meliputi proyek pembangunan tempat tinggal menyerupai rumah, perumahan, villa, ataupun apartemen. Kegiatan pembangunan jenis ini sanggup dilakukan melalui dua cara, yaitu secara langsung maupun masal. Namun, biasanya khusus untuk proyek perumahan dilakukan secara masal atau serempak dengan penyediaan sarana penunjang. Dalam pengerjaan proyek bangunan perumahan diharapkan perencanaan yang matang lantaran menyangkut akomodasi dan jaringan infrastruktur, menyerupai jalan, air bersih, listrik, dan sarana-sarana lainnya.
b. Proyek Konstruksi Bangunan Gedung (Building Construction)
Konstruksi bangunan gedung ini merupakan tipe pekerjaan atau proyek yang banyak dilakukan, lantaran tipe proyek menyerupai ini menekankan pada pertimbangan konstruksi, pertimbangan pada teknologi yang praktis, dan pertimbangan pada peraturan bangunan setempat.
c. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Engineering Construction)
Pada proyek konstruksi teknik sipil, pemilik proyek (owner) biasanya pemerintah, baik pemerintah sentra (tingkat nasional) atau pemerintah tempat (kabupaten/kota). Pada pengerjaan proyek ini elemen desain, keuangan, dan pertimbangan aturan tetap menjadi pertimbangan penting walaupun proyek ini lebih bersifat tidak mengambil laba yang banyak (nonproft) dan mengutamakan pelayanan masyarakat (public services). Proyek ini merupakan proses penambahan infrastruktur pada lingkungan terbangun (built environment). Beberapa jenis pekerjaan proyek konstruksi teknik sipil antara lain yaitu proyek pembangkit listrik, proyek jalan raya, proyek jalan kereta api, proyek bendungan, dan proyek pertambangan.
d. Proyek Konstruksi Bangunan Industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi bangunan industri membutuhkan keahlian khusus di bidang perencanaanya, terutama menyangkut desain dan konstruksinya.
Proyek ini merupakan bab yang relatif kecil dari industri konstruksi, tetapi merupakan komponen yang penting dalam pengembangan bangunan industri. Pemilik proyek (owner) ini biasanya suatu perusahaan atau industri yang besar, menyerupai perusahaan minyak, perusahaan farmasi, dan perusahaan kimia. (Sumber ref: Buku BSE)
: Pengertian, Perkembangan, dan Jenis-Jenis Teknologi
: Pengertian, Perkembangan, dan Jenis-Jenis Teknologi
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon