Konten [Tampil]
Peribahasa dan Artinya
Secara biasa pemahaman peribahasa yakni golongan kata atau kalimat berupa ungkapan tidak pribadi yang menyatakan maksud tertentu , ihwal kondisi seseorang , perbuatan , kelakuan ataupun hal-hal yang yang berhubungan dengan seseorang. Peribahasa atau pepatah biasanya memakai susunan kata yang mengandung makna kiasan yang berisi perbandingan , ungkapan , prinsi hidup , hikmah , maupun aturan-aturan dan tingkah laris manusia.
Pengertian Peribahasa
Pengertian peribahasa menurut beberapa hebat antara lain selaku berikut ini;1. Kamus Umum Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pemahaman peribahasa yakni 1) golongan kata atau kalimat yang memiliki susunan tetap , biasanya mengiaskan maksud tertentu;
2) ungkapan atau kalimat ringkas dan padat yang berisi ungkapan , perbandingan , hikmah , prinsip hidup atau hukum tingkah laris manusia
2. Wikipedia
Menurut Wikipedia pemahaman peribahasa adalah ayat atau golongan kata yang memiliki susunan yang tetap dan mengandung hukum dasar dalam berperilaku. Jika isi peribahasa ialah ungkapan yang sungguh bagus , maka disebut dengan ungkapan aforisme.
Menurut kamus linguistik pemahaman peribahasa yakni bagian kalimat yang memiliki bentuk , makna , dan fungsinya tersendiri dalam masyarakat.
Jenis-Jenis Peribahasa
1. UngkapanUngkapan yakni kalimat yang bersifat kiasan terbuat dengan tujuan menerangkan kondisi atau sifat seseorang yang diungkapkan dalam bentuk pepatah atau beberapa patah kata.
2. Perumpamaan
Perumpamaan yakni jenis pribahasa yang berisi kata-kata yang menyatakan tingkah laris seseorang dengan mengambil perbandingan dari kondisi alam sekitar. Biasanya ungkapan ini diawali dengan kata bagai , kolam , mirip dan lain sebagainya.
3. Pepatah
Pepatah yakni salah satu jenis peribahasa yang didalamnya terdapat fatwa atau nasehat dari orang-orang tua. Biasanya peribahasa ini dipakai selaku pematah apa yang diucapkan oleh musuh bicaranya.
4. Tamsil (Ibarat)
Tamsil yakni salah satu jenis peribahasa berupa kalimat kiasan yang sering memakai kata mirip yang berencana untuk membandingkan sebuah hal atau perkara.
5. Bidal (Pameo)
Bidal yakni salah satu jenis peribahasa yang di dalamnya terdapat kata-kata yang bermakna sindiran , ejekan , dan juga peringat akan hal tertentu.
6. Semboyan
Semboyan yakni kumpulan kata , kalimat atau frasa yang dipakai selaku prinsip ataupun pedoman.
Ciri-Ciri Peribahasa
1. Kata-kata dalam peribahasa memiliki struktur penyusunan yang tetap. Artinya peribahasa berarti kata yang sudah tentu dan tidak sanggup diubah.2. Peribahasa biasanya dipakai untuk memperindah bahasa atau menyindir seseorang.
3. Kata-kata yang dipakai dalam peribahasa biasanya terstruktur , lezat didengar , dan mengandung makna tertentu.
4. Biasanya peribahasa dibikin menurut perbandingan atau persepsi yang sungguh dalam ihwal kondisi alam dan insiden yang terjadi dalam masyarakat.
5. Peribahasa dibikin memakai kata-kata yang padat dan indah , sehingga peribahasa gampang menempel di penduduk (Disampaikan secara turun temurun dari satu generasi ke genarasi selanjutnya).
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; A
1. "Ada gula ada semut" artinya Dimana ada kesenangan , disitu banyak orang yang mengunjungi2. "Adat sepanjang jalan , cupak sepanjang betung" artinya Hendaknya dalam melaksanakan sesuatu menurut kebiasaan yang berlaku di daerah itu.
3. "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga" artinya Pada lazimnya watak anak mirip watak orang tuanya.
4. "Anak baik menantu molek" artinya Mendapatkan laba yang berlipat ganda.
5. "Angan-angan menerawang langit" artinya Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin sanggup dicapai.
6. "Angkuh terbawa ganteng tertinggal" artinya Baik parasnya , tetapi tidak baik sikapnya.
7. "Anjing diberi nasi , bilamana kenyang" artinya Tidak ada gunanya menasihati orang yang berperangai jahat.
8. "Antan patah lesung hilang" artinya Ditimpa petaka yang bertubi-tubi
9. "Api dalam sekam" artinya Perbuatan jahat yang tidak tampak
10. "Awal dipahami , simpulan tidak" artinya Tidak menimbang baik buruknya budi seseorang.
11. "Ayam berinduk , sirih berjanjang" artinya Lindungilah yang lemah mudah-mudahan mereka selamat.
12. "Ada batang cendawan tumbuh" artinya Di mana kita berada , di situ tentu ada rezeki.
13. "Ada beras taruh di padi" artinya Simpanlah diam-diam itu baik-baik
14. "Anak itu pintar mengecap" artinya Anak itu pintar membual
15. "Ada nasi di balik kerak" artinya Masih ada sesuatu yang mesti diselesaikan.
16. "Adat pasang turun naik" artinya Sesuatu tidak ada yang abadi , demikian juga kehidupan manusia.
17. "Ada paha ada kaki , ada nyawa ada rezeki" artinya Tiap-tiap orang memiliki rejeki sendiri-sendiri , seluruhnya sudah dikontrol oleh Tuhan Yang Maha Esa.
18. "Air susu dibalas dengan air tuba" artinya Melakukan perbuatan baik tetapi dibalas dengan keburukan.
19. "Air digenggam tiada tiris" artinya Sangat ekonomis dalam pengeluaran duit belanja.
20. "Ada ubi ada talas , ada budi ada balas" artinya Keburukan dibalas dengan kejelekan , kebaikan dibalas dengan kebaikan.
21. "Ada udang di balik batu" artinya Ada maksud tersembunyi.
22. "Adat diisi , forum dituang" artinya Sesuatu dilakukan menurut hukum yang lazim.
23. "Alang berjawab , tepuk balas" artinya Kebaikan dibalas dengan baik , jahat dibalas dengan jahat
24. "Adat diisi perjanjian dilabuh" artinya Adat istiadat sebuah daerah mesti dijalankan dan ditepati
25. "Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh" artinya Orang yang berilmu tak mungkin melaksanakan sikap-sikap yang tercela.
26. "Awak tikus hendak menampar kepala kucing" artinya Mengharap sesuatu yang tak mungkin sanggup tercapai.
27. "Adat jualan tawar menawar" artinya Barang barang jualan boleh ditawar.
28."Alang-alang berdawat biarlah hitam" artinya Jika menjalankan sesuatu jangan tanggung-tanggung.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; B
1. "Berdiang di debu dingin" artinya Meminta derma terhadap orang miskin/tak mampu.
2. "Bagai mencencang air" artinya Pekerjaan yang sia-sia.
3. "Bagai alu pencukil duri" artinya Melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil.
4. "Bagai anjing berebut tulang" artinya Sama-sama rakus.
5. "Beroleh badar tertimbakan" artinya Beroleh laba yang tanpa disangka-sangka.
6. "Bajak sudah terdorong ke bencah" artinya Sesuatu yang sudah terlanjur.
7. "Bagai memakai baju dipinjam" artinya Perbuatan yang dibuat-buat sehingga canggung tampaknya.
8. "Bagai balam dengan ketitiran" artinya Orang yang senantiasa berselisih.
9. "Bagai baling-baling di atas bukit" artinya Orang yang tak punya pendirian yang tetap.
10. "Bagai duduk di atas bara" artinya Orang yang bingung lantaran sesuatu.
11. "Barang pembasuh kaki tangan" artinya Barang yang murah harganya gampang di dapat.
12. "Bagai kerikil jatuh di lubuk" artinya Hilang lenyap tak berbekas.
13. "Bayang-bayang disangka tubuh" artinya Mengharap sesuatu yang belum pasti.
14. "Bertemu beliung dengan ruyung" artinya Bertemu dengan musuh yang sama-sama kuat.
15. "Bagai beruk kena ipuh" artinya Menggeliat-geliat kesakitan.
16. "Besar hendak melanda , panjang hendak menindih" artinya Karena berkuasa , tindakannya sewenang-wenang.
17. "Bagai membelah betung" artinya Menyelesaikan kendala yang berat sebelah (sikap tidak adil)
18. "Biduk satu nahkoda dua" artinya Jika dalam sebuah pekerjaan terdapat dua orang pemimpin , hasilnya tentu kurang baik.
19. "Binatang tahan palu , insan tahan kias" artinya Menghajar hewan dengan pukulan , sedangkan menghajar insan cukup dengan sindiran.
20. "Bintang di langit sanggup dikatakan , tetapi arang dimuka tidak sadar" artinya Kesalahan orang lain sedikit saja dimengerti , tetapi kesalahannya sendiri banyak tidak menyadarinya.
21. "Buang arang di muka" artinya Menghilangkan malu yang mencoreng dirinya.
22. "Bukan budak-budak makan pisang" artinya Tidak sanggup dipermainkan.
23. "Bagai bujuk lepas dari bubu" artinya Menghilang dengan cepat.
24. "Bagai bulan dengan matahari" artinya Sama-sama cantiknya , mendapat jodoh yang sama-sama elok parasnya.
25. "Bagai pohon buluh ditiup angin" artinya Perangainya lemah lembut , tetapi kemauannya keras.
26. "Bunga yang harum itu ada juga durinya" artinya Sesuatu tidak ada yang sempurna.
27. "Bagai suara si amang kenyang" artinya Seseorang yang banyak bicaranya lantaran mendapat kesenangan.
28. "Buruk bahtera , jelek pangkalan" artinya Tidak mau lagi menginjak rumah mantan istrinya atau tempat melakukan pekerjaan yang dulu pernah ditinggalkan.
29. "Burung gagak itu kalau dimandikan dengan air mawar sekali pun , tidak akan menjadi putih bulunya" artinya Orang yang bertabiat jahat itu sukar untuk diperbaiki.
30. "Busuk-busuk beliau yakni keluargaku" artinya Betapa pun busuknya (jeleknya) , beliau yakni keluargaku.
31. "Bagai cendawan dibasuh cepat kaki , ringan tangan" artinya Tangkas dan ulet bekerja
32. "Bagai duri dalam daging" artinya Sesuatu yang senantiasa mengusik pikirannya
33. "Besar kayu besar dahannya" artinya Makin banyak penghasilan makin banyak pula pengeluarannya.
34. "Bersembunyi di balik daun sehelai" artinya Menyembunyikan sebuah kendala (kesalahan) dengan teledor sehingga dimengerti orang lain.
35. "Bermodalkan dengkul" artinya Modalnya cuma keberanian dan kejujuran saja.
36. "Berdiang di debu dingin" artinya Melakukan pekerjaan yang tak punya kegunaan dan sia-sia.
37. "Bangkai gajah tak sanggup ditutup dengan nyiru" artinya Kejadian besar tak mungkin sanggup disembunyikan
38. "Bergantung pada rambut sehelai" artinya Orang yang hidupnya dalam bahaya.
39. "Bagai garam dengan asam" artinya Sudah sesuai benar dan tentu menjadi jodoh.
40. "Belum berkuku hendak menggaruk" artinya Belum berkuasa sudah berlagak mencari kesalahan orang lain.
41. "Bagai gembala diberi keris" artinya Diberi sesuatu yang tidak berharga baginya.
42. "Bagaimana suara gendang , begitulah tarinya" artinya Hendaknya apa yang kita kerjakan mesti sesuai dengan perintahnya.
43. "Bagai dipotong dengan sembilu" artinya Sakit hati yang amat sangat.
44. "Benda jatuh ke pangkuannya" artinya Pada lazimnya watak anak mirip watak orang tuanya.
45. "Berkaki pada orang tua" artinya Menggantung hidupnya terhadap orang tua.
46. "Belum tahu dipedas lada" artinya Masih muda dan belum berpengalaman.
47. "Bagai si lumpuh hendak merantau" artinya Sesuatu hal yang tidak mungkin dikerjakan.
48. "Bermulut di verbal orang Mulut bawa madu , pantat bawa sengat" artinya Mulutnya manis , tetapi hatinya busuk.
49. "Berlayar hingga memapani" artinya Dapat menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus.
50. "Belum tahu dipedas lada" artinya Orang yang belum berpengalaman.
51. "Beban berat senggulung batu" artinya Melakukan pekerjaan yang berat dan sukar , sedangkan alatnya tidak memadai.
52. "Bagai siamang kurang kayu" artinya Hidupnya sungguh sedih lantaran senantiasa kekurangan.
53. "Biduk kemudian kiambang bertaut" artinya Sebaiknya kita tidak mencampuri urusan orang lain waktu bertikai , alasannya yakni kalau mereka sudah tenang , kita akan malu karenanya.
54. "Berteduh di bawah betung" artinya Mendapat derma yang tidak mencukupi.
55. "Bertegang urat leher bertegang buku lidah" artinya Saling mengotot dan tidak ingin mengaku kalah.
56. "Bagai telur di ujung tanduk" artinya Seseorang yang dalam kesusahan , salah sedikit saja celakalah dia.
57. "Berebut temiang belah" artinya Berkelahi memperebutkan sesuatu.
58. "Bertemu ruas dengan buku" artinya Sudah jodohnya (laki-laki dan perempuan).
59. "Bagai kapal tidak bertiang" artinya Suatu asosiasi tanpa pemimpin.
60. "Belum beranak sudah ditimang" artinya Terlampau cepat gembira sebelum maksudnya tercapai.
61. "Bagaimana ditanam , begitulah dituai" artinya Tiap-tiap perbuatan pasti akan menangung akibatnya.
62. "Bagai unta menyerahkan diri" artinya Amat patuh menurut perintah.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; C
1. "Condong menenteng rebah" artinya Hal yang membahayakan itu sudah diawasi.
2. "Cuaca di langit tanda akan panas , gabah di hulu tanda akan hujan" artinya Sesuatu tentu ada tanda-tandanya.
3. "Cepat kaki ringan tangan" artinya Orang yang suka tolong membantu dalam kebaikan
4. "Cempedak berbuah nangka" artinya Mendapatkan sesuatu lebih dari yang kita harapkan
5. "Cacing hendak menjadi naga" artinya Orang hina lagi miskin hendak memalsukan orang besar
6. "Calak-calak ganti asah , menanti kukang belum tiba" artinya Sementara memakai barang yang sudah ada (seadanya) sambil menanti barang yang lebih baik.
10. "Cepat tangan" artinya Suka mencopet.
11. "Cerdik bagai ekor kerbau" artinya Orang melaksanakan kegiatan yang bodoh dan merugikan diri sendiri
12. "Cakap berdengar-dengar , tumit diketing" artinya Cakapnya besar , tetapi penakut
6. "Calak-calak ganti asah , menanti kukang belum tiba" artinya Sementara memakai barang yang sudah ada (seadanya) sambil menanti barang yang lebih baik.
7. "Cencang air tak akan putus" artinya Hubungan dalam keluarga sungguh sukar diputuskan.
8. "Cencang dua segeragai" artinya Sekali jalan dua pekerjaan selesai.
9. "Cepat lidah" artinya Lancang mulut; suka berbicara yang tanpa dipikirkan apalagi dahulu.10. "Cepat tangan" artinya Suka mencopet.
11. "Cerdik bagai ekor kerbau" artinya Orang melaksanakan kegiatan yang bodoh dan merugikan diri sendiri
12. "Cakap berdengar-dengar , tumit diketing" artinya Cakapnya besar , tetapi penakut
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; D
1. "Daripada cempedak , lebih baik nangka" artinya Ada sedikit tidak apa ketimbang tidak ada sama sekali
2. "Dada lapang" artinya Sabar ; tidak gampang marah.
3. "Daging gajah sama dilapah , daging tuma sama dicacah" artinya Bersikap adil mendapat untung banyak atau sedikit dibagi sama rata.
4. "Didahulukan menyepak , kemudian menanduk" artinya Perihal orang yang sukar dikontrol dan senantiasa menentang atasannya.
5. "Datar bagai lantai papan , licin bagai dinding cermin" artinya Orang yang bertindak bijaksana dalam tentukan sebuah perkara.
2. "Dada lapang" artinya Sabar ; tidak gampang marah.
3. "Daging gajah sama dilapah , daging tuma sama dicacah" artinya Bersikap adil mendapat untung banyak atau sedikit dibagi sama rata.
4. "Didahulukan menyepak , kemudian menanduk" artinya Perihal orang yang sukar dikontrol dan senantiasa menentang atasannya.
5. "Datar bagai lantai papan , licin bagai dinding cermin" artinya Orang yang bertindak bijaksana dalam tentukan sebuah perkara.
6. "Diam-diam kucing , membisu menerkam" artinya Diam bersikap berhati-hati dan cepat tanggap dalam segala hal.
7. "Dilepas tetapi dipegang ekor" artinya Mengabulkan sesuatu tidak secara rela.
8. "Digenggam tiada tiris" artinya Sangat ekonomis mengeluarkan uang.
9. "Diberi pundak hendak kepala" artinya Diberi sedikit minta yang banyak.
10. "Dahulu timah kini besi" artinya Orang yang sudah turun martabatnya (kedudukannya)
11. "Ditindih yang berat , dililit yang panjang" artinya Tidak sanggup melepaskan diri dari orang yang berkuasa.
12. "Duduk meraut ranjau , tegak meninjau jarak" artinya Selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang hendak terjadi.
13. "Diuji sama metah , di hati sama berat" artinya Sudah sepadan benar (tentang suami istri)
14. "Disigai hingga ke langit" artinya Suatu kendala mesti diselidiki hingga tuntas.
15. "Dalam dua tengah tiga" artinya Perihal orang yang tidak jujur.
16. "Dalam bahari sanggup disangka , dalam hati siapa yang tahu" artinya Kita tidak sanggup mengenali secara lahir dan batin hati seseorang.
17. "Dalam sudah ke ejekan , dangkal sudah ke seberangkan" artinya Telah dimengerti isi hati dan maksud seseorang.
18. "Dapat durian runtuh" artinya Mendapat laba dengan tidak bersusah payah.
19. "Datang tak berjemput , pulang tak diantar" artinya Apa yang dilakukannya atas kemauannya sendiri.
20. "Di tempat tiada kata belalang , akulah elang" artinya Di daerah orangnya yang masih kurang pintar , orang berilmu menjadi pemimpinnya.
21. "Diam penggali berkarat , membisu ubi berisi" artinya Pengetahuan yang tidak sanggup dipakai lama-lama akan hilang.
22. "Digantung tinggi dibuang jauh" artinya Menyerahkan dirinya pada nasib.
16. "Dalam bahari sanggup disangka , dalam hati siapa yang tahu" artinya Kita tidak sanggup mengenali secara lahir dan batin hati seseorang.
17. "Dalam sudah ke ejekan , dangkal sudah ke seberangkan" artinya Telah dimengerti isi hati dan maksud seseorang.
18. "Dapat durian runtuh" artinya Mendapat laba dengan tidak bersusah payah.
19. "Datang tak berjemput , pulang tak diantar" artinya Apa yang dilakukannya atas kemauannya sendiri.
20. "Di tempat tiada kata belalang , akulah elang" artinya Di daerah orangnya yang masih kurang pintar , orang berilmu menjadi pemimpinnya.
21. "Diam penggali berkarat , membisu ubi berisi" artinya Pengetahuan yang tidak sanggup dipakai lama-lama akan hilang.
22. "Digantung tinggi dibuang jauh" artinya Menyerahkan dirinya pada nasib.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; E
1. "Elok basa akan bekal hidup , elok budi akan bekal mati" artinya Orang yang berbudi baik senantiasa diminati orang lain , dan kalau ia meninggal akan disanjung serta dikenang orang.
2. "Elang disambar punai tanah" artinya Anak kaum ningrat jatuh cinta terhadap orang rendahan (anak orang kecil).
3. "Emas berpeti , karbau berkandang" artinya Simpanlah baik-baik harta benda pada tempatnya masing-masing
4. "Emas disangka loyang" artinya Karena miskinnya ia disangka orang jahat , padahal orang baik budi pekertinya.
5. "Empang hingga ke seberang , dinding hingga ke langit" artinya Sudah tidak sanggup didamaikan lagi (tentang perselisihan).
6. "Enau memanjat sigai" artinya Wanita mencari (melamar) pria.
7. "Enau sebatang dua sigainya" artinya Seorang perempuan bersuamikan dua orang pria.
8. "Enggang kemudian atal jatuh , anak raja mati ditimpanya" artinya Orang yang tidak berbuat kejahatan kena tuduh lantaran pada waktu terjadi insiden , ia berada di tempat itu.
9. "Enggang sama enggang , pipit sama pipit" artinya Perjodohan yang serupa sederajat.
3. "Emas berpeti , karbau berkandang" artinya Simpanlah baik-baik harta benda pada tempatnya masing-masing
4. "Emas disangka loyang" artinya Karena miskinnya ia disangka orang jahat , padahal orang baik budi pekertinya.
5. "Empang hingga ke seberang , dinding hingga ke langit" artinya Sudah tidak sanggup didamaikan lagi (tentang perselisihan).
6. "Enau memanjat sigai" artinya Wanita mencari (melamar) pria.
7. "Enau sebatang dua sigainya" artinya Seorang perempuan bersuamikan dua orang pria.
8. "Enggang kemudian atal jatuh , anak raja mati ditimpanya" artinya Orang yang tidak berbuat kejahatan kena tuduh lantaran pada waktu terjadi insiden , ia berada di tempat itu.
9. "Enggang sama enggang , pipit sama pipit" artinya Perjodohan yang serupa sederajat.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; G
1. "Gabak di hulu tanda akan hujan , cawang di langit tanda akan panas" artinya Segala sesuatu yang hendak terjadi tentu ada tanda-tandanya.2. "Gali lubang tutup lubang" artinya Mencari hutang/ pinjaman untuk mengeluarkan duit hutang yang lainnya.
3. "Gayung bersambut , kata berjawab" artinya Setiap pertanyaan ada jawabannya.
4. "Gayung renta , gayung memutus" artinya Pada lazimnya perkataan orang renta senantiasa berkepastian
5. "Gadai yang tidak tertebus lagi" artinya Sesuatu yang sudah kadung dan tidak sanggup dikembalikan lagi.
6. "Gajah barjuang sama gajah , palanduk mati di tengah-tengah" artinya Jika orang-orang besar bertikai , maka orang-orang kecil yang menjadi korban.
7. "Gajah dikalahkan oleh pelanduk" artinya Orang besar dan memiliki kekuasaan sanggup dikalahkan orang kecil atau lemah.
8. "Gajah dipandang gadingnya , macan dipandang belangnya" artinya Sebaiknya isu itu diperiksa secara teliti kebenarannya.
9. "Gajah mati lantaran gadingnya" artinya Seseorang celaka lantaran perbuatannya sendiri.
10. "Gajah mati tulang tertimbun" artinya Orang yang kaya raya , kalau mati banyak meninggalkan harta.
11. "Gajah seekor gembala dua" artinya Satu pekerjaan dipimpin oleh dua orang.
12. "Garam dikulumnya tak hancur" artinya Orang yang pintar menyimpan rahasia.
13. "Garam di bahari , asam di gunung berjumpa dalam belanga" artinya Walaupun tempatnya berjauhan , kalau memang jodohnya pasti akan menjadi suami istri.
6. "Gajah barjuang sama gajah , palanduk mati di tengah-tengah" artinya Jika orang-orang besar bertikai , maka orang-orang kecil yang menjadi korban.
7. "Gajah dikalahkan oleh pelanduk" artinya Orang besar dan memiliki kekuasaan sanggup dikalahkan orang kecil atau lemah.
8. "Gajah dipandang gadingnya , macan dipandang belangnya" artinya Sebaiknya isu itu diperiksa secara teliti kebenarannya.
9. "Gajah mati lantaran gadingnya" artinya Seseorang celaka lantaran perbuatannya sendiri.
10. "Gajah mati tulang tertimbun" artinya Orang yang kaya raya , kalau mati banyak meninggalkan harta.
11. "Gajah seekor gembala dua" artinya Satu pekerjaan dipimpin oleh dua orang.
12. "Garam dikulumnya tak hancur" artinya Orang yang pintar menyimpan rahasia.
13. "Garam di bahari , asam di gunung berjumpa dalam belanga" artinya Walaupun tempatnya berjauhan , kalau memang jodohnya pasti akan menjadi suami istri.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; H
1. "Hidup pintar , mati beriman" artinya Hendaknya kita memiliki panjang logika dalam memecahkan sebuah masalah.
2. "Hidup bagaikan akar benalu" artinya Orang yang hidupnya menggantungkan pada orang lain
3. "Harimau menampilkan belangnya" artinya Orang yang memeperlihatkan kekuasaannya.
4. "Hutangnya membengkak" artinya Hutangnya bertambah menjadi besar.
5. "Hendak tenang dilawan tenang , hendak perang giling peluru" artinya Boleh pilih mana yang disukai , mau perang atau damai
6. "Harum semerbak mengandung mala" artinya Orang yang dipuji-puji lantaran berjasa , tetapi jasa yang diperolehnya dengan jalan tidak baik.
7. "Hilang sepuh terlihat senam" artinya Akan terlihat kejahatan yang sudah dilakukan sesudah terbuka kedoknya.
8. "Hendak untung jadi buntung" artinya Dikiranya untung , tak tahunya malah merugi.
9. "Habis manis sepah dibuang" artinya Waktu mempunyai faedah disanjungnya , tetapi kalau sudah tak punya kegunaan dibuang begitu saja.
10. "Hancur tubuh dikandung tanah , Budi baik terkenang juga" artinya Budi pekerti yang luhur akan senantiasa dikenang selama-lamanya.
11. "Hilang bini boleh dicari , hilang budi tubuh celaka" artinya Barang siapa tidak berbudi akan merugi.
12. "Habis minyak sepasu , ekor anjing tidak akan lurus" artinya Orang yang bertabiat jahat , meskipun diberi kode baik , tetapi bila ada peluang akan berbuat jahat juga.
13. "Hampa berat menjadi sekam" artinya Karena banyaknya barang maka kalau ada yang hilang tidak dipedulikan
14. "Hangat-hangat tahi ayam" artinya Keinginannya yang hangat cuma permulaan saja
15. "Hangus tiada berapi , tenggelam tiada berair" artinya Mengalami penderitaan dan kesusahan yang amat sangat
16. "Hari pagi dibuang-buang , hari petang dikejar-kejar" artinya Kesempatan yang bagus dibuang begitu saja , gres sesudah terdesak dijalankan tergesa-gesa
11. "Hilang bini boleh dicari , hilang budi tubuh celaka" artinya Barang siapa tidak berbudi akan merugi.
12. "Habis minyak sepasu , ekor anjing tidak akan lurus" artinya Orang yang bertabiat jahat , meskipun diberi kode baik , tetapi bila ada peluang akan berbuat jahat juga.
13. "Hampa berat menjadi sekam" artinya Karena banyaknya barang maka kalau ada yang hilang tidak dipedulikan
14. "Hangat-hangat tahi ayam" artinya Keinginannya yang hangat cuma permulaan saja
15. "Hangus tiada berapi , tenggelam tiada berair" artinya Mengalami penderitaan dan kesusahan yang amat sangat
16. "Hari pagi dibuang-buang , hari petang dikejar-kejar" artinya Kesempatan yang bagus dibuang begitu saja , gres sesudah terdesak dijalankan tergesa-gesa
17. "Harimau ditakuti lantaran giginya" artinya
Orang besar dan berpangkat ditakuti orang selama berkuasa
18. "Harimau tak akan menyantap anaknya" artinya Orang berkuasa (tua) tak akan mencelakakan keluarganya
19. "Harum menetralisir bau" artinya Keburukan tidak terlihat lantaran tertutupi perbuatan baik
20. "Hati tak lepas , dendam tak sudah" artinya Hati tak pernah puas
21. "Hawa nafsu besar , tenaga kurang" artinya Kemauannya banyak tetapi malas bekerja
22. "Hawa pantang kerendahan , nafsu pantang kekurangan" artinya Tidak mau kalah dengan yang lain
23. "Hemat pangkal kaya , tekun pangkal pandai" artinya Jika kita ekonomis sanggup menyimpan duit , sebaliknya kalau kita boros akan menanggung hutang
24. "Habis air habislah kayu , jagung renta tak hendak dimasak" artinya Pekerjaan yang tidak menguntungkan bahkan cuma menghadirkan kerugian saja
25. "Hilang dimata dihati jangan" artinya Biarpun sudah berjauhan hendaknya tetap saling mengingat
26. "Habis miang lantaran bergeser" artinya Segala kesusahan dan kesukaran akan hilang dan tidak terasa sesudah menjadi kebiasaan
Orang besar dan berpangkat ditakuti orang selama berkuasa
18. "Harimau tak akan menyantap anaknya" artinya Orang berkuasa (tua) tak akan mencelakakan keluarganya
19. "Harum menetralisir bau" artinya Keburukan tidak terlihat lantaran tertutupi perbuatan baik
20. "Hati tak lepas , dendam tak sudah" artinya Hati tak pernah puas
21. "Hawa nafsu besar , tenaga kurang" artinya Kemauannya banyak tetapi malas bekerja
22. "Hawa pantang kerendahan , nafsu pantang kekurangan" artinya Tidak mau kalah dengan yang lain
23. "Hemat pangkal kaya , tekun pangkal pandai" artinya Jika kita ekonomis sanggup menyimpan duit , sebaliknya kalau kita boros akan menanggung hutang
24. "Habis air habislah kayu , jagung renta tak hendak dimasak" artinya Pekerjaan yang tidak menguntungkan bahkan cuma menghadirkan kerugian saja
25. "Hilang dimata dihati jangan" artinya Biarpun sudah berjauhan hendaknya tetap saling mengingat
26. "Habis miang lantaran bergeser" artinya Segala kesusahan dan kesukaran akan hilang dan tidak terasa sesudah menjadi kebiasaan
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; I
1. "Ibarat balam , mata terlepas , tubuh terkurung" artinya Perihal perempuan yang dipingit
2. "Ingat sebelum kena , berhemat sebelum habis" artinya Berusaha sekuat tenaga sebelum terlambat
3. "Ijuk tak bersagar , lunak tak berbatu" artinya Tidak memiliki kerabat yang disegani orang
4. "Ikan belum sanggup , airnya sudah keruh" artinya Penerapan pekerjaan yang tidak tepat (keadaan menjadi jelek sebelum pekerjaan selesai).
5. "Ikan bergantung , kucing tunggu" artinya Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin didapat
6. "Ikan di hulu , tuba di hilir" artinya Pekerjaan yang tak mempunyai faedah dan sia-sia
7. "Ikan di bahari , asam di gunung , berjumpa dalam belanga" artinya Walaupun berjauhan kalau berjodoh akan menjadi suami istri
8. "Ikan lagi di bahari , lada garam sudah disengkalan" artinya Bersiap-siap ingin mengecap hasil pekerjaan yang belum tentu berhasil
9. "Ibarat beban belum lepas dari bahu" artinya Anak yang masih menjadi tanggung jawab orang tua.
2. "Ingat sebelum kena , berhemat sebelum habis" artinya Berusaha sekuat tenaga sebelum terlambat
3. "Ijuk tak bersagar , lunak tak berbatu" artinya Tidak memiliki kerabat yang disegani orang
4. "Ikan belum sanggup , airnya sudah keruh" artinya Penerapan pekerjaan yang tidak tepat (keadaan menjadi jelek sebelum pekerjaan selesai).
5. "Ikan bergantung , kucing tunggu" artinya Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin didapat
6. "Ikan di hulu , tuba di hilir" artinya Pekerjaan yang tak mempunyai faedah dan sia-sia
7. "Ikan di bahari , asam di gunung , berjumpa dalam belanga" artinya Walaupun berjauhan kalau berjodoh akan menjadi suami istri
8. "Ikan lagi di bahari , lada garam sudah disengkalan" artinya Bersiap-siap ingin mengecap hasil pekerjaan yang belum tentu berhasil
9. "Ibarat beban belum lepas dari bahu" artinya Anak yang masih menjadi tanggung jawab orang tua.
10. "Ilmu padi , makin berisi makin merunduk" artinya Orang yang banyak ilmunya (pandai) senantiasa merendahkan diri.
11. "Indah kabar dari pada rupa" artinya Pada lazimnya kabar lebih bagus ketimbang kenyataannya.
12. "Ibarat ayam tiada berkais tiada makan" artinya Orang yang miskin , kalau tidak melakukan pekerjaan tidak makan
13. "Ikan pulang ke lubuk" artinya Telah kembali ke tempat asalnya
14. "Ikan seekor rusakkan ikan setajau" artinya Karena kejelekan sedikit saja , maka seluruhnya menjadi buruk
15. "Ikan terkilat jala tiba" artinya Karena pandainya , sudah sanggup menangkap obrolan seseorang yang belum selesai bicaranya.
2. "Jalan diasak orang lalu" artinya Adat istiadat dalam sebuah negeri diubah oleh orang abnormal yang tinggal di situ.
3. "Janda belum berlaki" artinya Gadis yang terkotori (gadis yang dipermainkan lelaki dan ditinggalkan)
4. "Jangan liat kurang panggang" artinya Keras hati dan sukar diajar (sukar diberi tahu)
5. "Jangkau sehabis tangan" artinya Berusaha betul-betul untuk meraih tujuan
6. "Jarum halus kelindan sutera" artinya Tipuan yang sungguh halus
7. "Jatuh ke atas kasur" artinya Beruntung nasibnya lantaran mendapat istri yang kaya raya
8. "Jauh di mata , dekat dihati" artinya Walaupun tempatnya berjauhan , tetapi serasa berdekatan lantaran sering mengirim kabar
9. "Jauh panggang dari api" artinya Banyak sekali perbedaan , tidak mengena (tentang respon atau sindiran)
10. "Jangan disesar gunung berlari , hilang kabut tampaklah dia" artinya Sesuatu yang sudah tentu , kerjakan dengan tenang dan sarat kesabaran
11. "Janganlah menyiangi ladang orang , siangilah ladang sendiri" artinya Jangan sekai-kali mencampuri urusan orang lain , uruslah kepentinganmu sendiri
12. "Jangan membangunkan ular tidur" artinya Orang yang sengaja mencari kesusahan
14. "Ikan seekor rusakkan ikan setajau" artinya Karena kejelekan sedikit saja , maka seluruhnya menjadi buruk
15. "Ikan terkilat jala tiba" artinya Karena pandainya , sudah sanggup menangkap obrolan seseorang yang belum selesai bicaranya.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; J
1. "Jual emas beli intan" artinya Meninggalkan sikap-sikap yang kurang terpuji , dan melaksanakan sikap-sikap yang baik.2. "Jalan diasak orang lalu" artinya Adat istiadat dalam sebuah negeri diubah oleh orang abnormal yang tinggal di situ.
3. "Janda belum berlaki" artinya Gadis yang terkotori (gadis yang dipermainkan lelaki dan ditinggalkan)
4. "Jangan liat kurang panggang" artinya Keras hati dan sukar diajar (sukar diberi tahu)
5. "Jangkau sehabis tangan" artinya Berusaha betul-betul untuk meraih tujuan
6. "Jarum halus kelindan sutera" artinya Tipuan yang sungguh halus
7. "Jatuh ke atas kasur" artinya Beruntung nasibnya lantaran mendapat istri yang kaya raya
8. "Jauh di mata , dekat dihati" artinya Walaupun tempatnya berjauhan , tetapi serasa berdekatan lantaran sering mengirim kabar
9. "Jauh panggang dari api" artinya Banyak sekali perbedaan , tidak mengena (tentang respon atau sindiran)
10. "Jangan disesar gunung berlari , hilang kabut tampaklah dia" artinya Sesuatu yang sudah tentu , kerjakan dengan tenang dan sarat kesabaran
11. "Janganlah menyiangi ladang orang , siangilah ladang sendiri" artinya Jangan sekai-kali mencampuri urusan orang lain , uruslah kepentinganmu sendiri
12. "Jangan membangunkan ular tidur" artinya Orang yang sengaja mencari kesusahan
13. "Jangan ambil marah" artinya Jangan berkecil hati.
14. "Jual sutera , beli mastuli" artinya Menjual barang yang bagus dan berbelanja barang yang jelek
15. "Jika tak kemudian dandang di air , di gurun ditanjakkan" artinya Berusaha sekuat tenaga untuk meraih sesuatu maksud mudah-mudahan maksudnya tercapai.
16. "Jika menebang menuju pangkal , kalau melanting menuju tangkai" artinya Setiap langkah-langkah yang dilakukan seseorang tentu ada maksud dan tujuannya.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; K
1. "Ketika ada jangan disantap , bila habis boleh dimakan" artinya Jika ada rejeki dari mata pencaharian , semestinya jangan memakai harta tabungan , dan gunakan harta tabungan itu bila mata pencaharian sudah tiada lagi.
2. "Kalau pintar meniti buih , selamat tubuh ke seberang" artinya Jika kita memiliki kemauan yang keras dan pantang mengalah , tentu apa yang menjadi idaman kita tentu tercapai.
3. "Ke bukit sama mandaki , ke lurah sama menuruni" artinya Sama-sama menangung suka dan dukanya.
4. "Kecil-kecil cabe rawit" artinya Walau pun kecil tetapi pemberani
5. "Kilat cermin sudah ke muka" artinya Maksud yang tidak baik itu sudah dimengerti oleh orang lain.
6. "Kalau tidak bermeriam lebih baik diam" artinya Jika tidak berdaya , semestinya terimalah nasib.
7. "Kail dalam belanga , menggunting dalam lipatan" artinya Mencari laba untuk dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan akhir perbuatannya terhadap kawannya.
8. "Kasih ibu sepanjang jalan , kasih anak sepanjang galah" artinya Kasih ibu senantiasa lestari (tiada putusnya) , sedang kasih anak terhadap ibunya sungguh terbatas.
9. "Katak di bawah tempurung" artinya Orang yang picik pengetahuannya.
10. "Kayak tak berbunyi" artinya Melakukan kejahatan , tetapi tidak dimengerti orang
11. "Ke langit tak hingga , ke bumi tak nyata" artinya Sesuatu yang terkatung-katung dan tak terselesaikan.
12. "Kehilangan wajah tebal muka" artinya Tidak berperasaan sama sekali
13. "Kapal satu nahkoda dua" artinya Satu pekerjaan dikepalai oleh dua orang pimpinan.
14. "Kena sepak belakang" artinya Tertipu oleh orang yang tidak Jujur (tidak lurus hatinya).
15. "Kuat sepit lantaran kempa" artinya Orang yang berefek dalam kendala lantaran ia ada yang menopangnya dari belakang.
16. "Kalau kubuka tempayan budu , baharu tahu" artinya Kalau kubuka rahasiamu , tentu engkau akan malu.
17. "Kalau tidak berada ada , kuliner tempua bersarang rendah" artinya Jika tidak ada sebab-sebabnya , tak mungkin akan terjadi sesuatu yang luar biasa.
18. "Kail sebentuk umpan seekor , sekali putus sehari berhanyut" artinya Berdagang dengan modal kecil , kalau merugi sekali saja akan habis modalnya
19. "Kalau kail panjang sejengkal , jangan bahari hendak diduga" artinya Kalau wawasan masih dangkal , jangan sekali-kali melawan orang yang pandai
20. "Kalah jadi debu , menang jadi arang" artinya Kalah atau menang dalam pertengkaran sama-sama merugi
21. "Kalah berbelanja , memang memakai" artinya Mahal harganya tak apa , asal mutunya baik dan tahan lama
22. "Kalau langit hendak menimpa bumi , dapatkah ditahan dengan telunjuk" artinya Orang kecil tak kuasa menolak kehendak orang yang berkuasa (orang besar)
23. "Ke langit tak hingga , ke bumi tak nyata" artinya Sesuatu yang terkatung-katungdan tak terselesaikan
24. "Kelewat manis masam , kelewat harum busuk" artinya Mula-mula berkasih-kasihan kemudian berselisih
19. "Kalau kail panjang sejengkal , jangan bahari hendak diduga" artinya Kalau wawasan masih dangkal , jangan sekali-kali melawan orang yang pandai
20. "Kalah jadi debu , menang jadi arang" artinya Kalah atau menang dalam pertengkaran sama-sama merugi
21. "Kalah berbelanja , memang memakai" artinya Mahal harganya tak apa , asal mutunya baik dan tahan lama
22. "Kalau langit hendak menimpa bumi , dapatkah ditahan dengan telunjuk" artinya Orang kecil tak kuasa menolak kehendak orang yang berkuasa (orang besar)
23. "Ke langit tak hingga , ke bumi tak nyata" artinya Sesuatu yang terkatung-katungdan tak terselesaikan
24. "Kelewat manis masam , kelewat harum busuk" artinya Mula-mula berkasih-kasihan kemudian berselisih
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; L
1. "Laki pulang kelaparan , jualan kemudian ditanakkan" artinya Orang lain ditolongnya , sedangkan saudarahya sendiri ditelantarkan.
2. "Lidahnya tergalang" artinya Tidak sanggup berbicara lagi; tidak sanggup menolak permintaan
3. "Lancar kaji lantaran diulang , pasar jalan lantaran diturut" artinya Kepandaian itu sanggup kita capai dengan tekun berlatih
4. "Luka kaki sanggup diobati , luka dihati apa obatnya" artinya Seseorang yang tersinggung itu sukar untuk menetralisir sakit hatinya
5. "Laba tertinggal harta lingkap" artinya Tidak mendapatkan untung bahkan modalnya habis
6. "Lain ladang lain belalang , lain lubuk lain ikannya" artinya Tiap negeri atau bangsa berlainan susila istiadatnya
7. "Lagak besar kantong kosong" artinya Banyak aksinya tetapi realita nol
8. "Lahirnya membantu , batinnya menggolong" artinya Kelihatannya mirip membantu tetapi merugikan orang yang ditolongnya
9. "Lalang terbakar , si cerek ikut mati" artinya Jika pemimpinnya jatuh (menyerah) maka anak buahnya akan mengalah juga
10. "Lalat mencari puru" artinya Perihal orang yang serakah
11. "Laut budi tepian akal" artinya Orang yang cerdik banyak ilmunya
12. "Laut ditimba tak akan kering" artinya Kepandaian itu tak ada habisnya , selama hayat dikandung badan
13. "Layang-layang putus talinya" artinya Seseorang yang sudah tertekan dan menyerahkan diri pada nasib
14. "Laksana manau , seribu kali embat haram tak patah" artinya Sesuatu yang sungguh berefek dan teguh
15. "Lebih baik segenggam padi dengan bahagia hati , ketimbang padi selumbung dengan sukar hati" artinya Lebih baik kita memiliki harta sedikit tetapi halal , ketimbang banyak harta tetapi menghadirkan malapetaka
16. "Lurus kolam tabung" artinya Orang yang jujur dan tidak pernah berdusta
17. "Lagit diukir , tetapi anak istrinya kelaparan" artinya Lagaknya mirip orang besar , tetapi kenyataannya nol
2. "Lidahnya tergalang" artinya Tidak sanggup berbicara lagi; tidak sanggup menolak permintaan
3. "Lancar kaji lantaran diulang , pasar jalan lantaran diturut" artinya Kepandaian itu sanggup kita capai dengan tekun berlatih
4. "Luka kaki sanggup diobati , luka dihati apa obatnya" artinya Seseorang yang tersinggung itu sukar untuk menetralisir sakit hatinya
5. "Laba tertinggal harta lingkap" artinya Tidak mendapatkan untung bahkan modalnya habis
6. "Lain ladang lain belalang , lain lubuk lain ikannya" artinya Tiap negeri atau bangsa berlainan susila istiadatnya
7. "Lagak besar kantong kosong" artinya Banyak aksinya tetapi realita nol
8. "Lahirnya membantu , batinnya menggolong" artinya Kelihatannya mirip membantu tetapi merugikan orang yang ditolongnya
9. "Lalang terbakar , si cerek ikut mati" artinya Jika pemimpinnya jatuh (menyerah) maka anak buahnya akan mengalah juga
10. "Lalat mencari puru" artinya Perihal orang yang serakah
11. "Laut budi tepian akal" artinya Orang yang cerdik banyak ilmunya
12. "Laut ditimba tak akan kering" artinya Kepandaian itu tak ada habisnya , selama hayat dikandung badan
13. "Layang-layang putus talinya" artinya Seseorang yang sudah tertekan dan menyerahkan diri pada nasib
14. "Laksana manau , seribu kali embat haram tak patah" artinya Sesuatu yang sungguh berefek dan teguh
15. "Lebih baik segenggam padi dengan bahagia hati , ketimbang padi selumbung dengan sukar hati" artinya Lebih baik kita memiliki harta sedikit tetapi halal , ketimbang banyak harta tetapi menghadirkan malapetaka
16. "Lurus kolam tabung" artinya Orang yang jujur dan tidak pernah berdusta
17. "Lagit diukir , tetapi anak istrinya kelaparan" artinya Lagaknya mirip orang besar , tetapi kenyataannya nol
18. "Lepas bantal berganti tikar" artinya Orang lelaki yang menikah dengan kerabat istri lantaran istrinya meninggal.
19. "Layar ditimpa tiang" artinya Kawan menjadi lawan.
20. "Labu dikerobok tikus" artinya Gadis yang sudah tidak perawan lagi
21. "Lalu jarum kemudian kalindan" artinya Jika maksud pertama sudah tercapai , mudahlah menempuh maksud yang lain.
22. "Lain infeksi , lain bernanah" artinya Seseorang yang berbuat kesalahan ,tetapi orang lain yang menaggung akibat.
23. "Lain kata lain perbuatan" artinya Apa yang dikatakan , lain dengan yang dilakukannya.
24. "Lain tembak lain yang kena" artinya Lain yang dituju , lain yang didapat.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; M
1. "Mengadu ujung penjahit" artinya Menguji kecerdasan masing-masing.
2. "Membasuh wajah dengan air liur" artinya Maksudnya ingin memperbaiki kesalahannya , akan tetapi makin memperbesar kesalahan itu sendiri.
3. "Menghapuskan arang di kening" artinya Menghilangkan rasa malu dalam dirinya sendiri.
4. "Mati-matian membanting tulang" artinya Bekerja mati-matian (bekerja keras).
5. "Menjual bedil terhadap lawan" artinya Membuka diam-diam terhadap musuh.
6. "Menegakkan benang basah" artinya Pekerjaan yang sia-sia.
7. "Mencabik baju di dada" artinya Membuka aibnya sendiri.
8. "Menjual tangkai cangkul sekah" artinya Orang yang suka membual.
9. "Minta dedak terhadap orang yang mengubik" artinya Minta derma terhadap orang miskin.
10. "Menanti gagak hitam" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin sanggup diperoleh.
11. "Menggalang batang leher" artinya Bersedia menyabung nyawa
12. "Masuk tak genap keluar tak ganjil" artinya Sesuatu yang tak ada gunanya.
13. "Menggantang anak ayam" artinya Pekerjaan yang menyibukkan dikerjakan.
14. "Menggenggam erat , membubul mati" artinya Selalu memegang perjanjian atau hikmah orang lain.
15. "Menohok kawan seiring" artinya Mencelakakan kawan sendiri.
16. "Memberi lauk terhadap orang membantai" artinya Menolong seseorang yang tidak membutuhkan pertolongan
17. "Meludah ke langit , terpecik ke wajah sendiri" artinya Barang siapa melawan orang yang berkuasa , maka ia akan mendapat sukar sendiri
18. "Manis serasa madu , pahit serasa empedu" artinya Kata-katanya manis , tetapi menyakitkan hati.
19. "Mati-mati mandi biarlah basah" artinya Jangan kepalang tanggung
20. "Masuk sarang harimau" artinya Terperangkap ke dalam ancaman besar.
21. "Monyet mendapat bunga , adakah ia tahu akan faedah bunga itu" artinya Orang yang tidak tahu menghargai barang yang bagus.
22. "Menyauk air mandi kan sendiri" artinya Hidup dengan perjuangan sendiri.
23. "Menyauk kering-kering , berbelanja habis-habis" artinya Menuntut ilmu hingga selesai (tuntas).
24. "Menjadi sebut-sebutan" artinya Menjadi percakapan orang lain.
25. "Melepaskan anjing tersepit" artinya Menolong orang yang tidak tahu membalas budi.
26. "Menyuruk hilang-hilang , menyantap habis-habis" artinya Hendaknya dalam menyembunyikan sesuatu yang cocok mungkin
27. "Menelan mentah-mentah" artinya Menerima bulat-bulat tanpa dipikir apalagi dahulu.
28. "Masakan emas mau diaduk dengan tembaga" artinya Masakan orang darah biru mau bergaul dengan orang miskin (orang kecil).
29. "Menempuh kemudian , sebondong surut" artinya Perihal orang akrab yang tetap bersatu hati.
30. "Mempertinggi tepat jatuh" artinya Memperbesar kerugian lantaran teledor dalam menertibkan sesuatu.
31. "Minta tulang terhadap lintah" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin sanggup didapatkan
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; N
1. "Nafsu besar tenaga kurang" artinya Keinginannya besar , tetapi kemampuannya terbatas2. "Nasi habis budi bersua" artinya Sesudah menemui kesusahan , barulah teringat sahabatnya
3. "Nasi sudah menjadi bubur" artinya Sesuatu yang sudah terlanjur
4. "Nasi tersaji di lutut" artinya Keuntungan yang diperoleh dengan mudah
5. "Nyamuk mati gatal tak lepas" artinya Meskipun penjahat itu sudah dieksekusi , tetapi dendamnya tak hilang pada seseorang
6. "Naga ditelan ular lidi" artinya Orang darah biru menikah dengan orang kecil.
7. "Nasi tersenduk tidak termakan" artinya Mendapatkan sesuatu , tetapi tidak sanggup menikmatinya.
8. "Nyawa bergantung di ujung kuku" artinya Keadaan yang menyibukkan dan berbahaya.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; O
1. "Orang penggamang mati jatuh" artinya Barang siapa tak punya keberanian tidak akan tercapai maksudnya.
2. "Orang haus diberi air , orang lapar diberi nasi" artinya Memperoleh sebuah hal yang sungguh dibutuhkan atau diinginkan
3. "Obat jauh penyakit hampir" artinya Seseorang yang berada dalam kesusahan
4. "Ombak kedengaran , pasirnya tak kelihatan" artinya Telah tersiar kabarnya , tetapi belum ada buktinya
5. "Ombak yang kecil jangan diabaikan" artinya Jangan disepelekan kendala yang kecil , alasannya yakni sanggup membahayakan kita
6. "Orang berdendang di pentasnya , orang beraja dihatinya" artinya Sesuka hatinya masing-masing
7. "Orang kaya suka disantap , orang elok selendang dunia" artinya Orang kaya yang suka membantu orang miskin
8. "Orang muda menanggung rindu , orang renta menanggung ragam" artinya Orang renta mesti bersabar hati dan suka mempergunakan bawah umur muda yang sikapnya tidak baik , lantaran ada yang dirindukan
9. "Orang renta diajar makan dadih atau pisang" artinya Orang yang sudah pintar jangan diajar lagi dengan ilmu yang dangkal
10. "Orang renta tak akan kehilangan tongkat dua kali" artinya Orang yang cerdik pintar tak akan tertipu kedua kalinya
3. "Obat jauh penyakit hampir" artinya Seseorang yang berada dalam kesusahan
4. "Ombak kedengaran , pasirnya tak kelihatan" artinya Telah tersiar kabarnya , tetapi belum ada buktinya
5. "Ombak yang kecil jangan diabaikan" artinya Jangan disepelekan kendala yang kecil , alasannya yakni sanggup membahayakan kita
6. "Orang berdendang di pentasnya , orang beraja dihatinya" artinya Sesuka hatinya masing-masing
7. "Orang kaya suka disantap , orang elok selendang dunia" artinya Orang kaya yang suka membantu orang miskin
8. "Orang muda menanggung rindu , orang renta menanggung ragam" artinya Orang renta mesti bersabar hati dan suka mempergunakan bawah umur muda yang sikapnya tidak baik , lantaran ada yang dirindukan
9. "Orang renta diajar makan dadih atau pisang" artinya Orang yang sudah pintar jangan diajar lagi dengan ilmu yang dangkal
10. "Orang renta tak akan kehilangan tongkat dua kali" artinya Orang yang cerdik pintar tak akan tertipu kedua kalinya
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; P
1. "Pejatian balam padi rebah" artinya Mendapatkan laba yang besar tanpa bersusah payah2. "Patah berkembang hilang berganti" artinya Terus menerus dan senantiasa ada gantinya.
3. "Pagar makan tanaman" artinya Orang yang kita percayai merusakkan barang-barang yang kita percayakan.
4. "Patah tongkat berjeremang" artinya Tidak pernah tertekan dan terus berupaya sekuat tenaga.
5. "Punggung bendo kalau diasah terus-menerus akan tipis jua" artinya Sebodoh-bodoh seseorang , kalau tekun mengajarnya pasti akan pandai.
6. "Pikir dulu pendapatan , sesal kemudian tak berguna" artinya Sebaiknya dipikir masak-masak sebelum mengambil langkah mudah-mudahan tidak menyesal di belakang hari.
7. "Pipit meminang anak enggang" artinya Anak orang kecil meminang anak orang besar (orang kaya)
8. "Padi masak jagung mengupih" artinya Hidupnya sejahtera lantaran hasil panennya meningkat
9. "Payah-payah dilamun ombak , tercapai juga di tanah tepi" artinya Setelah sekian usang hidup menderita akhirnya tercapai juga kesempatan dan keinginannya
10. "Padi ditanam ilalang tumbuh" artinya Melakukan perbuatan baik tetapi kejelekan yang didapatkan
11. "Padi sekepuk hampa" artinya Tampaknya pintar padahal bodoh/ sepertinya kaya padahal miskin
12. "Pahit dulu manis kemudian" artinya Sebaiknya dibicarakan dulu mudah-mudahan terang dan terbuka , supaya hasilnya berkenan di hati masing-masing
13. "Paksa terkukur , padi rebah , paksa tikus , lengkiang terbuka" artinya Sesuatu yang bagus dan yang diharapkan.
14. "Punggung rebag belatuk penumpang mati" artinya Jika pelindungnya jatuh , maka anak buahnya juga ikut merasakannya
15. "Puntung berasap" artinya Sesuatu yang mustahil
16. "Pinang pulang ke tampuknya" artinya Sesuatu yang sudah pada tempatnya; sudah cocok benar
8. "Padi masak jagung mengupih" artinya Hidupnya sejahtera lantaran hasil panennya meningkat
9. "Payah-payah dilamun ombak , tercapai juga di tanah tepi" artinya Setelah sekian usang hidup menderita akhirnya tercapai juga kesempatan dan keinginannya
10. "Padi ditanam ilalang tumbuh" artinya Melakukan perbuatan baik tetapi kejelekan yang didapatkan
11. "Padi sekepuk hampa" artinya Tampaknya pintar padahal bodoh/ sepertinya kaya padahal miskin
12. "Pahit dulu manis kemudian" artinya Sebaiknya dibicarakan dulu mudah-mudahan terang dan terbuka , supaya hasilnya berkenan di hati masing-masing
13. "Paksa terkukur , padi rebah , paksa tikus , lengkiang terbuka" artinya Sesuatu yang bagus dan yang diharapkan.
14. "Punggung rebag belatuk penumpang mati" artinya Jika pelindungnya jatuh , maka anak buahnya juga ikut merasakannya
15. "Puntung berasap" artinya Sesuatu yang mustahil
16. "Pinang pulang ke tampuknya" artinya Sesuatu yang sudah pada tempatnya; sudah cocok benar
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; R
1. "Ringan tulang , berat perut" artinya Orang yang mau bersusah payah dan tekun , tentu mendapat rezeki.
2. "Rebusan tak empuk" artinya Orang yang tidak mengindahkan hikmah orang lain
3. "Rambut sama hitam , tetapi hatinya berlainan" artinya Tiap-tiap orang berlainan pendapatnya
4. "Ramai beraneka ragam , rimbun menyelara" artinya Tiap-tiap orang memiliki kesukaan dan tingkah laris sendiri-sendiri
5. "Rupa boleh diubah , watak dibawa mati" artinya Sangat sukar mengganti watak seseorang
6. "Rupa macan , hati tikus" artinya Tampak berani tetapi bahu-membahu penakut.
3. "Rambut sama hitam , tetapi hatinya berlainan" artinya Tiap-tiap orang berlainan pendapatnya
4. "Ramai beraneka ragam , rimbun menyelara" artinya Tiap-tiap orang memiliki kesukaan dan tingkah laris sendiri-sendiri
5. "Rupa boleh diubah , watak dibawa mati" artinya Sangat sukar mengganti watak seseorang
6. "Rupa macan , hati tikus" artinya Tampak berani tetapi bahu-membahu penakut.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; S
1. "Seperti cendawan berkembang pada demam isu hujan" artinya Sangat banyak sekali
2. "Sebelum janjkematian berpantang mati" artinya Hidup dan matinya orang diputuskan oleh Tuhan.
2. "Sebelum janjkematian berpantang mati" artinya Hidup dan matinya orang diputuskan oleh Tuhan.
3. "Sudah dianjung dihempaskan" artinya Setelah disanjung kemudian dihina.
4. "Sampai serambut dibelah tujuh" artinya Sedikit pun tidak ada yang ketinggalan.
5. "Seperti Belanda minta tanah" artinya Perihal orang yang tamak , diberi sedikit minta yang banyak.
6. "Seperti besi dengan emas" artinya Nyata benar perbedaannya.
7. "Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit" artinya Ilmu atau harta yang dikumpulkan bertahap , akhirnya menjadi banyak.
8. "Seperti pungguk merindukan bulan" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin didapat.
9. "Si cebol meridukan bulan" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai
10. "Suaranya bagai puluh perindu" artinya Suaranya merdu sekali.
11. "Seperti cacing kepanasan" artinya Perihal orang yang senantiasa gelisah.
12. "Seseorang makan cempedak , siapa saja kena getahnya" artinya Seseorang yang berbuat , tetapi yang lain dianggap bersalah juga.
13. "Sudah gaharu cendana pula" artinya Sudah tahu mengajukan pertanyaan pula (pura-pura tidak tahu).
14. "Seperti cincin dengan permata" artinya Sesuai benar dalam segala hal.
15. "Siapa pun jadi raja , tanganku ke dahi juga" artinya Siapa pun yang berkuasa saya tetap menghormatinya.
16. "Sambil berdendang biduk hilir" artinya Melakukan dua pekerjaan selesai sekaligus.
17. "Seduit dibelah tujuh" artinya Sangat sedikit sekali , sungguh miskin.
18. "Seperti embun ditimpa panas matahari" artinya Hilang lenyap tak berbekas.
19. "Secupak tak akan jadi segantang" artinya Sesuatu sudah diputuskan dan tak sanggup diubah lagi.
20. "Satu juga gendang berbunyi" artinya Selalu sama dan tidak berubah.
21. "Seperti kucing dengan tikus" artinya Selalu bermusuhan.
22. "Seperti kucing yang dibawakan lidi" artinya Takut sekali.
23. "Sudah di ludah dijilat lagi" artinya Sudah dicela kemudian disanjung kembali.
24. "Seperti padi hampa makin usang makin mencongak" artinya Orang yang arogan dan tak berilmu makin usang makin besar
25. "Seperti panji , ditiup angin berkibaran" artinya Tidak memiliki pendirian yang tetap.
26. "Sayap singkat melayang hendak jauh" artinya Melakukan sesuatu yang melampaui kemampuannya , akhirnya menyulitkan dirinya sendiri.
27. "Sedap bagi kita , lezat bagi orang" artinya Kenikmatan yang kita rasakan , juga mesti dirasakan oleh orang lain.
28. "Sambil menyelam minum air" artinya Menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu.
29. "Seperti sengkalan tak sudah" artinya Buruk sekali rupanya.
30. "Siang bagai hari , malam bagai bulan" artinya Sudah terang dan tidak perlu disangsikan lagi ihwal kendala itu.
31. "Siar bakar berpuntung suluh" artinya Setelah cukup bukti dan keterangan sebuah kendala gres boleh diputus.
32. "Sumur digali air terbit" artinya Memperoleh laba lebih yang diharapkan.
33. "Sudah terantuk gres tengadah" artinya Baru teringat sehabis terjadi sesuatu.
34. "Seperti tengguli ditukar dengan cuka" artinya Hal yang menggembirakan menjadi menyedihkan
35. "Seperti timun dengan durian" artinya Perlawanan yang tidak seimbang.
36. "Sudah sanggup gading bertuah , tanduk tiada mempunyai faedah lagi" artinya Karena sudah mendapat barang yang bagus , maka barang yang kurang baik ditinggalkan begitu saja.
37. "Seiring bertukar jalan , seia bertukar sebut" artinya Orang yang sehaluan , tetapi berlainan cara melaksanakannya.
38. "Sepandai pintar bajing melompat , sekali gawal (terjatuh) juga" artinya Sepandai-pandai seseorang , sekali waktu juga berbuat kekeliruan.
39. "Sudah beruban gres berguam" artinya Orang renta yang tingkah lakunya mirip anak muda.
40. "Singkat diulas panjang dikerat" artinya Mana yang kurang ditambah , sedangkan yang lebih dikurangi.
41. "Sudah berurat akar" artinya Sudah mencandu (mendalam) benar.
42. "Seperti api dengan asap" artinya Tidak terpisahkan dan senantiasa bersama.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; T
1. "Tambah air tambah sagu" artinya Makin banyak yang dijalankan , makin banyak pula yang dihasilkan.
2. "Terapung sama hanyut , terendam sama basah" artinya Seia sekata , sehidup semati
3. "Telah merasai asinnya garam" artinya Orang yang banyak pengalamannya.
4. "Tangan mencecang , pundak memikul" artinya Berani berbuat berani bertanggung jawab.
5. "Tak beban kerikil digilas" artinya Sudah bahagia mencari susah.
6. "Tiada biduk tenggelam sebelah" artinya Jika salah satu keluarga kita mendapat kesusahan , maka keluarga yang lain juga ikut menderita
7. "Tartanam biji hampa" artinya Pekerjaan yang tidak bermanfaat lantaran tidak menampilkan hasil.
8. "Tiap-tiap celaka ada gunanya" artinya Orang yang sudah tertimpa celaka pasti akan insyaf dan berhati hati
9. "Tak ada gading yang tak retak" artinya Segala sesuatu tak ada yang cocok dan masih ada kekurangannya.
10. "Tiada beban kerikil digalas" artinya Orang yang sengaja mencari kesusahan dirinya.
11. "Tua-tua keladi berisi" artinya Semakin renta ilmunya makin tinggi.
12. "Tak lekang oleh panas , tak lapuk oleh hujan" artinya Tetap dan tidak berganti untuk selama-lamanya.
13. "Tiada terbawa sekam segantang" artinya Keadaan orang yang sungguh lemah.
14. "Taruh betas dalam padi" artinya Simpanlah (rahasiakan) diam-diam itu baik-baik.
15. "Tegak sama tinggi , duduk sama rendah" artinya Sama kedudukannya.
16. "Terlalu tegang menjadi putus" artinya Bila kita saling mengotot , tak akan menyelasaikan sebuah duduk kendala , bahkan sanggup tentukan kekerabatan kita.
17. "Telinga rabit , pasang subang di kaki" artinya Melakukan (menerapkan) sesuatu yang tidak pada tempatnya , sehingga ditertawakan orang lain.
18. "Telur sesangkak , pecah satu pecah semua" artinya Bersatu hati dalam segala hal.
19. "Terbang bertumpu hinggap mencekam" artinya Seseorang yang merantau semestinya mencari kerabatnya untuk menumpang.
20. "Tidur bertilam air mata" artinya Sangat sedih lantaran merindukan kekasih.
21. "Tidak tentu titik komanya" artinya Tidak tahu apa yang dimaksudkan.
22. "Tong kosong nyaring bunyinya" artinya Pada umunya orang yang banyak omongnya bodoh.
23. "Tuak terbeli , tunjang hilang" artinya Tiap-tiap perbuatan pasti akan menanggung akibatnya.
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; U
1. "Usang diperbaharui , lapuk dikajangi" artinya Mana yang kurang baik semestinya diperbaiki2. "Umpama memerah nyiur , santan diambil , ampas dibuang" artinya Meniru sikap dan perbuatan orang baik tak apa , asal tidak memalsukan sikap-sikap buruknya
3. "Untung sabut terapung , untung kerikil tenggelam" artinya Nasib seseorang tidak tetap , ada kalanya lezat ada kalanya susah
4. "Umur setahun jagung" artinya Waktu yang sungguh pendek
5. "Ucap habis niat sampai" artinya Semua yang pribadi dikatakan kemudian dikerjakan
6. "Udang hendak mengatai ikan" artinya Orang yang tidak sanggup mawas diri
7. "Ular bukan , ikanpun bukan" artinya Belum sanggup ditentukan apakah ia bertabiat baik atau buruk
8. "Ular kepala dua" artinya Penghianat
9. "Ular menyusur akar" artinya Bersikap rendah diri , tetapi tidak turun martabatnya.
10. "Umpan habis ikan tak kena" artinya Pekerjaan yang tidak membuahkan hasil , bahkan merugi
11. "Umpan seumpan , kail sebentuk" artinya Melakukan sebuah perjuangan tidak cukup peralatannya
12. "Umpama tidak membunuh , puji tidak menyenangkan" artinya Jangan terlalu dihiraukan umpatan atau kebanggaan orang , jangan cepat tersinggung kalau dicela orang lain , begitupula jangan terlalu gembira kalau disanjung orang lain
13. "Usul menampilkan asal" artinya Sikap dan sikap seseorang menampilkan asal muasal keturunannya
14. "Utang emas boleh dibayar , utang budi dibawa mati" artinya Budi baik seseorang akan dikenang (dikenang) orang selama-lamanya.
15. "Ujung jarum halus kelindan sutera" artinya Tipu budi busuk yang amat halus.
16. "Ulam mencari sambal" artinya Wanita melamar (mencari) pria.
17. "Usaha menjalani , nasib menyudahi" artinya Kita mesti melaksanakan keharusan , hasilnya Tuhan yang menentukan
PERIBAHASA DAN ARTINYA ; Y
1. "Yang hampa biar melayang , yang bernas biar tinggal" artinya Sesuatu yang tak punya kegunaan senantiasa diacuhkan orang2. "Yang dikait tidak jatuh , pengait tinggal" artinya Yang dijemput tidak tiba , yang menjemput tidak pulang
3. "Yang lahir menampilkan yang batin" artinya Untuk mengenali hati seseorang sanggup dilihat dari tutur katanya
4. "Yang elok rupa yang indah bahasa" artinya Budi bahasa yang halus dan lembut lebih utama ketimbang kecantikan parasnya
5. "Yang tajam tumpul , yang dapat tawar" artinya Kata-kata yang manis dan lemah lembut sanggup meluluhkan hati orang yang sedang marah
6. "Yang bertakuk yang ditebang yang bergaris yang dipahat" artinya Sesuatu yang menurut hukum susila yang berlaku
7. "Yang gelisah kuliner cerdik , yang tidur kuliner yang jaga" artinya Jika kita kurang berhati-hati maka gampang tertipu , yang tidur nyenyak gampang sekali kecurian.
8. "Yang buta peniup lesung , yang peka pelepas bedil" artinya Pada sebuah saat orang bodoh akan berguna.
9. "Yang dicari tak sanggup , yang dikandung berceceran" artinya Karena tamaknya akan harta , maka rejeki yang sudah ada menjadi tersia-sia Celaka.
10. "Yang elok dipakai , yang jelek dibuang" artinya Terapkanlah sikap-sikap yang bagus , dan lewati sikap-sikap yang kurang terpuji.
:
Pepatah Jawa Paribasan , Bebasan , dan Saloka beserta Pengertian , Contoh , dan Artinya
Parikan Jowo (Ciri-Ciri dan Contoh Parikan Jowo Nasehat , Sindiran , dll)
Cangkriman: Tegese , Tuladha , lan Wujude (Pengertian , Contoh , dan Jenisnya)
Pepatah Jawa Paribasan , Bebasan , dan Saloka beserta Pengertian , Contoh , dan Artinya
Parikan Jowo (Ciri-Ciri dan Contoh Parikan Jowo Nasehat , Sindiran , dll)
Cangkriman: Tegese , Tuladha , lan Wujude (Pengertian , Contoh , dan Jenisnya)
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon