Penerapan Ragam Hias Pada Materi Tekstil - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]
Ragam hias merupakan bentuk-bentuk dasar dekorasi yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu , dipraktekkan pada karya seni atau kerajinan dengan tujuan untuk memperindah atau menghias. Ragam hias Nusantara sanggup didapatkan pada motif batik , tenun , tatah sungging , anyaman , tembikar , gesekan kayu , dan pahatan batu. Teknik penggubahan motif ragam hias merupakan secara realis , stilasi , dan deformasi. Ragam hias tersebut timbul dengan bentuk-bentuk yang bervariasi. Ragam hias yang terdapat dalam karya kerajinan atau seni tradisional seringkali terdapat makna spiritual dan kesempatan tertentu.

Ragam hias orisinil Nusantara biasanya berupa realis atau hasil stilasi/penggayaan dan deformasi tumbuhan , fauna , figuratif , benda. Ada pula ragam hias bermotif aneh dan hasil pembiasaan efek budaya luar , misalnya dari Tiongkok , India , dan Persia.

gambar-ragam-hias-pada-bahan-tekstil

A. Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Ragam hias tidak cuma dipakai untuk memperindah karya-karya seni kerajinan tradisional , tetapi hingga ketika ini sungguh gampang didapatkan pada banyak karya seni ataupun benda lain. Salah satunya merupakan tekstil. Tekstil dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan perumpamaan kain. Namun bekerjsama terdapat sedikit perbedaan antara kedua perumpamaan tersebut , tekstil sanggup dipakai untuk menyebut materi apapun yang yang dibikin dari tenunan benang , sedangkan kain merupakan hasil risikonya , yang sudah bisa digunakan.

Tekstil merupakan material fleksibel yang yang dibikin dari tenunan benang yang sanggup dilakukan dengan cara penyuIaman , penjahitan , dan pengikatan. Tekstil juga sanggup diartikan jalinan antara lungsi dan pakan atau sanggup dibilang suatu anyaman yang mengikat satu sama lain , tenunan dan rajutan benang. Proses pengerjaan materi tekstil sanggup menggunakan alat tenun tradisional maupun modern.

Perkembangan ragam hias pada tekstil sungguh pesat sebab mengikuti mode dan demam isu fashion yang sentiasa berkembang. Ragam hias pada tekstil banyak dipraktekkan pada pakaian-pakaian budpekerti yang ada di Indonesia. Penerapan ragam hias flora , fauna , dan geometris pada materi tekstil banyak ditemui pada produk kerajinan tekstil di banyak sekali daerah.

Bahan tekstil pada kehidupan penduduk Indonesia tidak terlepas dari keperluan upacara adat khususnya kain tradisional. Kain tradisional merupakan salah satu belahan yang tidak terpisahkan dari aktivitas upacara-upacara yang dilaksanakan di banyak sekali tempat Nusantara. Setiap budpekerti memiliki kain tradisional selaku belahan dari upacara. Pengertian ragam hias tekstil merupakan bentuk dasar dekorasi yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu , dipraktekkan pada kain yang maksudnya untuk memperindah atau menghias.

B. Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada materi tekstil sanggup dilakukan dengan cara , yakni :
1. Membatik
Pengertian secara biasa batik tulis/klasik merupakan suatu teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain , tetapi pada perkembangannya , batik dibikin menggunakan teknik celup , cap , sablon , dan printing

2. Menenun
Teknik pengerjaan kain dengan cara memasukkan secara berselang-seling kalangan benang yang membujur (lungusi) ke dalam kalangan benang yang melintang (pakan)

3. Menyulam
Teknik pengerjaan dekorasi kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan kemampuan tangan secara manual

4. Membordir
Teknik pengerjaan dekorasi kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan dukungan mesin

5. Melukis
Teknik pengerjaan dekorasi pada kain menggunakan alat materi kuas dan cat

Penerapan-ragam-hias-pada-bahan-tekstil


C. Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Seperti halnya banyak sekali media apapun , setiap materi tekstil memiliki sifat yang berbeda-beda. Jenis materi tekstil sanggup dipahami dari perbedaan jenis benang dan teksturnya. Terdapat berbagai macam materi pengerjaan tekstil. Secara biasa terdapat dua jenis benang atau serat , yakni benang dari materi alam dan buatan. Di bawah ini merupakan klarifikasi banyak sekali jenis materi tekstil beserta sifatnya.

gambar-bahan-tekstil-alami

1. Bahan Tekstil Alami

Beberapa jenis materi tekstil yang dihasilkan dari materi alam selaku materi utama produk tekstil antara lain selaku berikut;
a. Kapuk
Sifat materi tekstil alami kapuk yaitu;
  • bahan tekstil alami kapuk diperoleh dari tumbuhan pohon randu (Ceiba Pentandra) yang berkembang di Jawa dan Sumatra (Indonesia) , Meksiko , Amerika Tengah , Karibia , Amerika Selatan belahan Utara dan Afrika Barat
  • disebut katun sutra sebab mengkilap mirip sutera
  • tekstur halus
  • lemah
  • serat pendek
  • tahan kepada kelembaban , cepat kering bila basah
  • digunakan untuk kasur , bantal , dan mebel berlapis

b. Katun/Kapas
Sifat dari materi tekstil alam katun/ kapas yaitu;
  • serat alami yang paling banyak dipakai dalam busana , berkembang di sekeliling biji tumbuhan kapas.
  • kekuatan cukup baik
  • elastisitas sungguh rendah
  • kurang memiliki pengaruh dan rentan kepada kerutan
  • jika dipakai tenteram dan terasa lembut
  • daya serap kepada air baik
  • mengalirkan panas dengan baik
  • bisa rusak sebab serangga , jamur , lumut dan ngengat
  • kekuatan serat sanggup melemah jikalau dijemur menggunakan sinar matahari dalam rentang waktu yang lama
  • umumnya dipakai selaku materi busana tenun dan rajutan
  • digunakan untuk materi tekstil rumahan , misalnya handuk mandi , jubah mandi , epilog tempat tidur dan sebagainya
  • digunakan selaku adonan dengan serat lain mirip poliester , spandeks dan sebagainya
  • lentur , gampang kusut , serta sanggup disetrika dengan temperatur panas yang tinggi.

c. Sutra
Sifat dari materi tekstil alam sutra yaitu;
  • terbuat dari serat kepompong ulat sutra
  • tekstur halus dan lembut , berkilau , licin , serta lentur
  • kuat , ringan , tetapi sanggup kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah
  • jika terkena terlampau banyak sinar matahari sanggup melemah
  • jika dibiarkan kotor , sanggup dirusak oleh serangga
  • diterapkan untuk pengerjaan kemeja , piyama , jubah , dasi , blus , gaun formal , busana mode kelas atas , setelan lelaki dan baju musim panas , epilog dinding , pelapis jok , dan dekorasi dinding
  • banyak menyerap air dan tenteram ketika digunakan.

d. Wol
Sifat dari materi tekstil alam wol yaitu;
  • serat wol berasal dari bulu domba , memiliki tekstur serat yang relatif garang dan berkerut dengan sisik pada permukaannya
  • higroskopis (mudah menyerap kelembaban)
  • tahan kepada listrik statis
  • diterapkan untuk pengerjaan jaket , jas , celana , baju hangat , topi , selimut , dan karpet
  • tidak gampang kusut , sanggup menahan panas , sungguh lentur , apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.

e. Goni
Sifat dari materi tekstil alam goni yaitu;
  • berasal dari tumbuhan rami (jute) atau rosela
  • serat termurah
  • tidak tahan usang sebab cepat rusak bila terkena air dalam waktu lama
  • kekuatan kurang tidak dapat diubah warnanya menjadi putih bersih
  • diterapkan untuk pengerjaan benang pengikat untuk karpet , kain garang , karung dan sebagainya

gambar-bahan-tekstil-buatan

2. Bahan Tekstil Buatan

Selain materi alam ketika ini juga sudah banyak dibuat materi tektil buatan. Beberapa janis materi tekstil produksi antara lain selaku berikut;
a. Nilon
Sifat materi tekstil produksi nilon yaitu;
  • elastisitas tinggi
  • sangat memiliki pengaruh dan tahan lama
  • termoplastik
  • bisa menjadi sungguh mengkilat atau kusam
  • tahan kepada serangga , jamur , lumut dan kebusukan dipraktekkan untuk pengerjaan stocking , parasut , dan kantong udara

b. Dakron
Sifat dari materi tekstil produksi dakron yaitu;
  • nama orisinil yakni polietilena tereftalat
  • mudah dicuci , cepat kering , tidak gampang kisut , dan memiliki daya serap tinggi
  • agak keras , akan tetapi bisa dipakai untuk pengisian bantal , guling maupun boneka mudah-mudahan terlihat lebih terisi , terlihat rapi , memiliki bobot ringan dan mengembang dengan baik

c. Poliester
Sifat dari materi tekstil produksi poliester yaitu;
  • termoplastik , bisa dibikin ulang dengan proses pemanasan
  • kekuatan baik
  • hidrofobik (tidak menyerap)
  • diterapkan untuk pengerjaan busana tenun dan rajutan , kemeja , celana , jaket , topi , seprai , selimut , dan materi bantal

D. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Salah satu unsur yang menciptakan suatu materi tekstil menjadi indah merupakan warna. Terdapat berbagai macam pewarna tekstil. Sama dengan jenis materi pengerjaan serat/benang tekstil , secara biasa terdapat dua jenis pewarna , yakni alami dan produksi (sintetis). Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran , buah , daun ,kulit kayu maupun batang kayu. Sedangkan pewarna produksi (sintetis) dibikin dari materi kimia/ buatan. Di bawah ini merupakan klarifikasi kedua materi pewarna tersebut :

bahan-pewarna-tekstil-alami

1. Pewarna Tekstil Alami

Pewarna tekstil alami memiliki sifat gampang luntur dan gampang pudar sebab tidak tahan kepada sinar matahari.
a. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit merupakan pewarna tekstil alami yang dibikin dengan cara merebuat parutan kunyit. Warna yang dihasilkan dari materi ini merupakan warna kuning hingga jingga.

b. Kayu tingi (saga)
Kayu tingi merupakan materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami yang dibikin dengan mengolah kulit kayu dan getahnya. Warna yang dihasilkan dari materi kayu tingi/ saga yakni merah dan hitam.

c. Kesumba
Kesumba merupakan materi dasar pewarna tekstil alami berupa biji-bijian. Warna yang dihasilkan dari biji kesumba yakni warna merah atau kuning.

d. Tarum atau tom (Indigofera Tinctoria)
Tarum atau tom merupakan sejenis tumbuhan yang sanggup dimasak selaku materi dasar pengerjaan pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari rendaman daun tarum merupakan warna biru.

e. Pinang (Areca Cathecu)
Biji buah pinang sanggup dimasak menjadi materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari tumbukkan halus biji buah pinang bau tanah merupakan warna merah.

f. Suji (Dracaena angustifolia)
Tumbuhan suji juga sanggup dibikin menjadi pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari air hasil tumbukan halus tumbuhan ini yakni warna hijau.

g. Kulit manggis (Garcinia mangostana)
Kulit buah manggis merupakan materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari kulit manggis yakni biru , ungu dan merah. Warna tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit manggis kemudian abu kulit manggis direndam menggunakan etanol dan dikeringkan.

h. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
Akar tumbuhan mengkudu merupakan salah satu materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yakni warna merah kecoklatan.

i. Getah gambir
Gambir yakni sejenis getah yang sudah dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah bau tanah hingga kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini.

j. Jati (Tectona grandis)
Pucuk daun jadi juga sanggup dijadikan selaku materi dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun jati yakni warna merah kecoklatan.

k. Angsana
Kayu dan daun tumbuhan angsana sanggup dimanfaatkan selaku materi dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan oleh kayu angsana yakni warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan.

pewarna-tekstil-buatan-sintetis

2. Pewarna Tekstil Buatan/ Sintetis

Pewarna tekstil produksi memiliki sifat tidak gampang luntur dan tahan kepada sinar matahari. Jenis pewarna naphtol dipakai dengan teknik celup , sedangkan pewarna indigosol sanggup dipakai dengan teknik celup atau colet (lukis).
a. Naphtol
Zat warna naptol berisikan 2 komponen , yakni naphtol selaku komponen dasar dan garam diazonium atau garam naphtol selaku komponen pembangkit warna.

b. Zat Warna Indigosol
Zat warna indigosol atau ember larut merupakan zat warna yang ketahanan lunturnya baik , berwarna merata dan cerah. Zat warna ini sanggup dipakai dengan cara pecelupan dan coletan. Warna sanggup timbul sehabis dibangkitkan dengan Natrium Nitrit dan Asam/Asam sulfat atau Asam florida.

c. Zat Warna Rapid
Zat warna rapid biasanya dipakai untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna rapid merupakan adonan dari komponen naphtol dan garam diazonium yang distabilkan , yang paling banyak dipakai biasanya rapid merah , sebab berwarna lebih cerah dan tidak ditemui di kalangan indigosol.

d. Zat Warna Pigmen
Pemakaian pada materi tekstil memerlukan zat pengikat yang menolong pengikatan zat warna tersebut dengan serat. Zat warna pigmen biasanya dipakai untuk cetak saring dan kurang cocok dipakai pada teknik celup.

e. Cat Tekstil
Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini khusus dipakai untuk melukis di atas kain. Cat ini cocok untuk aktivitas melukis sepatu kanvas , tas kain atau t-shirt. Setelah cat mengering kain yang dilukis mesti disetrika , tetapi besi setrikaan jangan pribadi mengenai lukisannya.

f. Cat Akrilik
Merupakan salah satu jenis cat yang cukup awam dipakai untuk melukis. Cat ini merupakan janis cat yang yang dibikin dari plastik dengan dasar polietilen dan mengeras ketika kering. Cat akrilik sanggup diaduk dengan air , tetapi menjadi tahan air apabila kering. Lukisan berbahan cat akrilik bisa seumpama lukisan cat air atau lukisan cat minyak.

E. Apa Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil?

Ragam hias merupakan corak hias pada permukaan benda hasil kerajinan. Ragam hias sanggup berupa bentuk alami maupun gubahan/ stilasi dari bentuk binatang , tumbuhan , insan , bentuk geometris , aneh , dll.
Adapun fungsi ragam hias pada materi tekstil , yaitu:
  1. Dapat memperbesar nilai-nilai estetika atau nilai-nilai keindahan pada suatu karya kerajinan dari materi tekstil. Nilai-nilai estetika sanggup dihasilkan jikalau ragam hias yang dibikin pada materi tekstil tersebut sanggup memperbesar keindahan sehingga sanggup dirasakan oleh orang banyak.
  2. Dapat memperbesar nilai ekonomis/nilai jual produk. Jika ragam hias tersebut menciptakan nilai estetika , pasti produk tersebut akan banyak digemari pembeli dan sanggup menciptakan keuntungan.
  3. Menambah pesona pembeli. Sesuai dengan klarifikasi sebelumnya , barang-barang yang indah akan banyak digemari oleh pembeli.
  4. Menambah nilai seni pada produk. Artinya barang yang memperoleh sentuhan hiasan/ dihias akan terlihat fungsinya selaku barang karya seni.
  5. Mewariskan kebudayaan dari proses pembuatannya. Artinya apabila orang yang sudah jago dalam pengerjaan ragam hias pada materi tekstil , ada baiknya sanggup menurunkan ilmu/ keahliannya pada teman-teman , anak , kerabat , dll.

F. Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada materi tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda , misalnya batik , sulam , bordir , songket , sablon , tenun ikat , dan lukis. Salah satu penerapan ragam hias merupakan teknik lukis yang dipraktekkan pada tas kain. Tas kain atau totebag yang dibikin dari materi kain yang menyerap cat. Menggunakan pewarna misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas.

Berikut ini teladan penerapan ragam hias pada tas kain atau totebag , dengan teknik menggambar. Perhatikan gambar dan langkah-langkahnya berikut ini;

penerapan-ragam-hias-pada-bahan-tekstil

1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
2. Siapkan tas kain atau totebag yang mau dihias dan berilah ganjal dari materi karton atau tripleks di dalamnya mudah-mudahan pengecatan tidak akan tembus ke belakang
3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan tas kain dengan pensil
4. Selanjutnya menyediakan warna-warna yang menawan pada gambar rancangan dipermukaan kaos dengan menggunakan alat kuas
5. Setelah jawaban pewarnaan , teruskan dengan finishing , kemudian keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur

Lebih jelasnya silahkan simak video penerapan ragam hias pada materi tekstil berikut ini.


Demikian ulasan tentang "Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil" yang sanggup kami sampaikan. postingan materi pelajaran Seni Budaya menawan yang lain cuma di situs .
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon