5 Alat Musik Tradisional Jawa Barat Lengkap| Gambar Dan Penjelasannya - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]

Alat Musik Tradisional Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat ialah salah satu tempat di Indonesia yang kaya akan seni dan budaya. Beragam kesenian tempat timbul dan meningkat dari tempat ini , salah satunya yakni alat musik tradisional. Beragam alat musik tradisional yang dimiliki penduduk Jawa Barat memiliki keunikan dan keunggulan yang bahkan digemari dan diakui penduduk di tempat lain di Indonesia bahkan di dunia. Berikut ini pembahasan ihwal 5 alat musik tradisional khas Jawa Barat yang sungguh terkenal dan dipahami masyarakat.

1. ANGKLUNG 

Angklung yakni alat musik yang yang dibikin dari bambu yang dimainkan dengan cara digoyangkan. Alat musik ini didapatkan oleh Daeng Sutigna pada tahun 1938. Pada mulanya penggunaan alat musik angklung ini masih terbatas selaku alat musik tradisional selaku hiburan penduduk setempat Jawa Barat. Namun , alasannya yakni alat musik ini memiliki bunyi yang bernilai setempat dan internasional , seumpama bunyi yang bertangganada do re mi fa so la si do dan da mi na ti la da , maka pertumbuhan angklung berlangsung dengan cepat. Pertunjukan angklung tidak cuma terbatas pada kalangan setempat saja tetapi telah dipertunjukkan pada kalangan nasional bahkan internasional seumpama pada tahun 1955 , di saat itu angklung dipentaskan di depan para pemimpin negara pada Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka Bandung.

Alat musik angklung sanggup dimainkan oleh satu pemain hingga banyak pemain dalam kalangan serta sanggup diintegrasikan dengan alat musik lain seperti; piano , gitar , organ , drum , dan lain-lain. Angklung juga sanggup dikombinasikan dengan orkestra dan kalangan band.

gambar macam-macam angklung jawa barat

Macam-Macam Angklung

a. Angklung Kanekes
Angklung kanekes ialah alat musik tradisional penduduk Baduy yang dimainkan pada di saat upacara etika penanaman padi. Menabuh angklung pada di saat menanam padi ada yang dibunyikan secara bebas (dikuru/ engkeun) , dan ada pula yang dimainkan dengan ritmis tertentu. Alat musik ini dihentikan dimainkan sembarang waktu alasannya yakni alat musik angklung kanekes bagi penduduk baduy ialah alat musik sakral.

Dalam hidangan hiburan , Angklung dimainkan pada di saat terang bulan pada ekspresi dominan kemarau. Angklung dimainkan di halaman luas (buruan) sambil menyanyikan banyak sekali macam lagu , seumpama Yandu bibi , Ceuk Arileu , Dengdang , Ayun-ayunan , Ngaranggeong , Marengo , Celementre , Papacangan , dan lain-lain.

Angklung dimainkan oleh delapan orang penabuh serta tiga penabuh bedug kecil dengan menghasilkan posisi barisan sambil berlangsung membentuk deretan lingkaran. Sementara itu ada sebagian yang ngalange (menari) dengan gerakan baku yang sederhana. Hiburan musik angkung seluruhnya ditangani oleh kaum laki-laki.

Anglung kanekes terdapat berbagai macam dengan nama-nama angkung dari yang paling besar , yakni indung , ringkung , dongdong , gunjing , engklok , indung leutik , torolok , dan roel. Alat musik tradisional yang lain yang dimainkan berbarengan dengan angklung yakni bedug , nama-nama bedug dari yang terpanjang adalah: bedug , talingtit , dan ketuk.

b. Angklung Dog-dog Lonjor
Kesenian Dog-dog Lonjor ialah kesenian tradisional yang terdapat di tempat Banten Kidul , tepatnya di Kasepuhan Pancer Pangawinan. Kesenian ini dinamakan Dog-dog Lonjor sesuai dengan alat musik yang digunakan yakni 2 buah alat musik Dog-dog Lonjor , serta 4 buah angklung besar yang memiliki nama  gonggong , panembal , kingking , dan inclok.

Lagu-lagu yang dinyanyikan pada kesenian Dog-dog Lonjor ini antara lain Bale Agung , Samping Hideung , Oleng-oleng Papanganten , Si Tunggul Kawung , Adulilang , dan Adu-aduan.

c. Angklung Badeng
Kesenian Angklung Badeng ialah kesenian angklung yang menekankan sisi musikalitasnya. Kesenian Badeng terdapat di Desa Sanding , Kecamatan Malangbong , Garut yang pada mulanya berfungsi selaku hiburan kepentingan dakwah Islam.

Badeng menggunakan alat musik anglung sebanyak 9 buah , yakni 2 angklung roel , 1 angklung kecer , 4 angklung indung dan angklung bapa , 2 angklung anak , serta 2 buah angklung dogdog , 2 buah melayang atau gembyung , dan 1 kecrek. Dalam pertunjukan badeng selain menyuguhkan lagu-lagu yang bernuansa Islami disuguhkan pula banyak sekali macam atrakasi kekebalan tubuh , seumpama mengiris tubuh dengan senjata tajam.

:
Bahasa Daerah Jawa Barat Lengkap Penjelasannya
Kesenian Tradisional Jawa Barat Lengkap Penjelasannya
Pakaian Adat Jawa Barat Lengkap , Gambar dan Penjelasannya

2. KECAPI SULING

Kecapi suling ialah perangkat alat musik tradisional Jawa Barat yang terdapat di nyaris setiap tempat Tataran Sunda. Alat musiknya berisikan Suling dan Kecapi (Kecapi Indung/ Kecapi Parahu/ Kecapi Gelung). Kecapi suling selain sanggup dimainkan secara instrumentalia juga sanggup digunakan untuk mengiringi lantunan lagu Rampak Sekar. Lagu-lagu rampak sekar diantaranya seumpama Kaleon , Talutur , Sinom Degung , dan lain sebagainya.

Kesenian Kecapi Suling mengunakan laras Salendro , Pelog dan Sorong. Bila menggunakan Kecapi Siter , selain menggunakan suling masih ditambah lagi dengan satu set kendang dan satu set gong dengan laras yang serupa dengan kesenian Kecapi Suling yang menggunakan Kecapi Indung , yakni laras Salendro , Pelog , dan Sorong.

gambar kecapi suling

3. CALUNG

Calung merupakana alat musik tradisional Jawa Barat yang seumpama dengan angklung. Perbedaannya cuma cara memainkan alat musik ini. Angklung dimainkan dengan cara digoyangkan , sedangkan calung dimainkan dengan cara menghantam ruas-ruas wilahan (tabung bambu) yang tersusun menurut tangga nada pentatonik.
Calung selain selaku jenis alat musik tradisional juga sering disebut selaku seni pertunjukan. Terdapat dua bentuk calung Sunda yang dipahami , yakni calung jinjing dan calung rantai.

1. Calung Jinjing
Calung jinjing bentuknya berupa deretan bambu bernada yang disatukan dengan panir (sebilah bambu kecil). Calung jinjing berisikan 4 atau 5 buah calung , seumpama calung  kingking (terdiri dari 12 tabung bambu) , calung jongjrong (5/3 dan 2 tabung bambu) , calung panepas (5/3 dan 2 tabung bambu) , dan calung gonggong (2 tabung bambu).

Dalam perkembangannya sampaumur ini kelengkapan calung cuma menggunakan dua buah calung penepas , satu buah calung kingking , dan satu buah calung genggong tanpa menggunakan calung jongjrong. Cara memainkan calung jinjing yakni dengan ajun memegang pemukul dan tangan kiri menjinjing alat ini. Sedangkan teknik menabuhnya antara lain dikeleter , dimelodi , dikempyung , diraeh , dirangkep , dikemprang , diricik ,kotrek , salancar , dan solorok.

Di Jawa Barat kesenian calung meningkat pesat , hingga timbul alat musik lain yang disertakan dalam calung , umpamanya kecapi , kosrek , piul (biola) , dan bahkan keyboard dan gitar. Vokal menjadi unsur secara lazim dikuasai dalam kesenian calung , sehingga bermunculan vokalis calung terkenal seumpama Hendarso , dan Adang Cengos.

2. Calung Rantay
Calung rantay bentuknya berupa bilah tabung yang dideretkan menggunakan tali kulit waru (lulub)  berjumlah 7 wilah (7 ruas bambu) atau lebih dari yang paling besar hingga wilah terkecil. Komposisi alatnya ada yang 1 deret dan ada pula yang 2 deret (calung indung dan calung rincik/ calung anak). Calung rantay dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kedua tangan sambil duduk bersila , posisi calung rantaybiasanya diikat di bilik rumah atau pohon , ada pula yang dibuatkan dudukan "ancak" khusus dari kayu atau bambu.

gambar alat musik calung

4. REBAB

Rebab yakni alat musik gesek yang memiliki dua atau tiga dawai dari logam (tembaga) dengan tubuh yang biasanya yang dibikin dari kayu nangka dan berongga di kepingan dalam yang ditutup dengan kulit lembu selaku pengeras suara. Alat musik ini banyak didapatkan di negara-negara Islam.

Alat musik ini  berfungsi selaku penghibur diri yang dimainkan untuk mengiringi nyanyian yang di nyanyikan oleh pemainnya. Alat musik ini juga digunakan dalam program merantok (meratap) , yakni mengiringi dari tempat tersembunyi di saat sanak keluarga menangisi anggota keluarga yang meninggal dunia.

Berdasarkan jenis kayu yang digunakan untuk menghasilkan rebab memicu alat musik ini cukup unik. Beberapa jenis kayu yang biasanya digunakan selaku materi rebab yakni seumpama kayu nangka , sena , belimbing , dan tembusu. Selain itu , dilihat dari keindahan goresan dibagian kepala rebab yang bermotif mahkota juga memicu alat musik ini terlihat unik.

gambar alat musik rebab

5. RAMPAK KENDANG

Rampak kendang ialah kesenian musik tradisional tempat Jawa Barat yang dimainkan oleh dua hingga puluhan pemain secara gotong royong menabuh kendang sesuai musik yang dilantunkan. Efek tabuhan kendang yang keras memukau perhatian penonton. Instrumen musik rampak kendang tidak cuma menggunakan kendang saja , tetapi divariasikan dengan alat musik yang lain , seumpama gitar , rebab , gamelan , dan sebagainya.

Permainan rampak kendang sanggup dilantunkan secara berdikari atau bangun sendiri tanpa mengiringi lagu maupun tari , tetapi juga sanggup digunakan untuk mengiringi tarian seumpama tari Jaipongan. Rampak kendang sama halnya dengan rampak bedug , yakni pertunjukannya menggunakan beberapa macam kendang. Pencetus kesenian ini yakni Rusman Nandang Barmaya (Mang Nandang). Irama maupun bunyi rampak kendang biasanya menyuguhkan tabuhan ala jaipongan , walaupun ada pula yang menyuguhkan tabuhan kendang penca.

gambar rampak kendang

Selain di atas panggung pertunjukan rampak kendang ada juga yang dipertunjukkan di lapangan , apabila pemainnya banyak. Durasi pertunjukan sekitar 60 menit atau lebih. Dalam pertunjukan rampak kendang biasanya kaum lelaki menggunakan busana baju kampret , celana pangsi , serta totopong yang beraneka warna , tetapi ada pula yang warnanya seragam.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon