Wekaburi| Telaga Dan Ceritanya (Story)

Share:
 Wekaburi
Dongen merupakan dongeng fiksi yang sanggup membentuk huruf anak dini sesuai dengan pesan moral dari dongeng itu. Karena dengan mendengar dan mengerti huruf yang bagus dari tokoh tugas itu anak dari dini sanggup menyayangi atau menyukai dari huruf tokoh tugas yang dijagokannya. Dongeng akan lebih mengena apabila diberikan
kepada anak menjelang tidur , kesan lebih menempel di memori anak untuk membentuk karakternya.Sebelum mulai bercerita tentang dongeng dari Papua asal muasal Telaga Wekaburi , aku ingin menginformasikan kalian bahwa Papua merupakan salah satu Pulau paling besar di Indonesia. Pulau Papua sungguh indah dan memiliki sumberdaya alam yang sungguh luarbiasa kaya rayanya. baik hayati maupun non hayati , salah satunya merupakan penghasil emas paling besar di Indonesia. Nah mari kita simak dongeng ini dengan seksama.

Dongeng Asal MuLA Telaga Wekaburi

Dahulu , di suatu desa rakyatnya hidup hening diadakan pesta susila yang sungguh meriah. Selain didatangi warga di desa itu sendiri , mereka juga memanggil warga desa lain yang berdekatan untuk ikut merayakan atau  berpartisipasi.

Di antara para tamu , datanglah seorang nenek yang sungguh bau tanah renta bareng cucunya  wanita , namanya Isosi , dan seekor anjing kesayangan mereka. Saat pesta berjalan , seorang penari menginjak buntut anjing milik si nenek. Lalu , anjing kecil itu menggonggong dengan keras. Nenek ini sungguh murka menyaksikan anjingnya kesakitan.

Kemudian , ia menenteng anjingnya ke dalam rumah dan memakaikan cadar di badan anjing itu. Menurut susila , perbuatannya ini akan memunculkan tragedi alam. Namun , nenek ini ingin memberi pelajaran terhadap orang yang menginjak anjingnya.

 Setelah itu , mereka pergi meninggalkan tempat tersebut menuju Gunung Ainusmuwasa. Selain Isosi dan anjingnya , turut juga kekasih Isosi berjulukan Asya. Tak usang lalu , hujan turun sungguh deras diikuti kilat dan petir menyambar. Hujan yang besar menghasilkan banjir besar melanda daerah itu. Banjir besar ini menenggelamkan semua penduduk dan para permohonan yang menghadiri pesta tersebut. Desa tersebut lalu menjadi suatu telaga yang lalu dinamakan Telaga Wekaburi.

Setelah tragedi banjir reda , nenek tersebut turun dari gunung. Ia menikahkah Isosi dan Asya dan menempati Desa Wekaburi yang di saat itu sudah tidak berpenghuni. Kemudian , Isosi dan Asya membangun suatu rumah panjang yang dinamakan aniobaroi. Mereka memiliki banyak keturunan dan tinggal di rumah tersebut

Semakin banyak keturunan mereka , rumah yang mereka tempati pun tidak lagi mencukupi. Oleh sebab itu , mereka memperbesar panjang lagi rumah tersebut dan sambungan rumah itu diberi nama manupapami.

Kemudian , keturunan Isosi dan Asya bertambah banyak dan berkembang. Rumah tinggal mereka pun ditambah dengan rumah-rumah yang mereka namai yobari , sonesyari , dan ketarana.

Pada perkembangannya , banyak anggota keluarga yang karenanya keluar dari rumah untuk membangun kehidupan sendiri. Mereka yang keluar dari rumah manupapami lalu menjadi Suku Wettebosi. Anggota keluarga yang keluar dari rumah yobari menjadi Suku Wekaburi. Sementara itu , mereka yang keluar dari rumah sonesayari dan ketarana membangun permukiman di atas perairan yang lalu disebut dengan Kambung Weraburi.


Oleh : Taryono Pelabuhan Canggu

Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon