Showing posts sorted by relevance for query pengertian-serat-alam-perkembangan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengertian-serat-alam-perkembangan. Sort by date Show all posts

Nih Pengertian Serat Alam | Perkembangan Kerajinan Serat Alam Di Dunia

Bahan serat yakni suatu jenis materi berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat yakni suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas contohnya mempunyai perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 hingga dengan 1000).

 yakni suatu jenis materi berupa belahan Nih Pengertian Serat Alam | Perkembangan Kerajinan Serat Alam di Dunia

Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil. Sayuran dan buah-buahan merupakan kuliner berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat juga dipakai sebagai materi baku tekstil. Serat sebagai materi baku tekstil yakni serat-serat yang dipakai untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan materi baku yang dipakai dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai materi baku dalam pembuatan benang dan kain, serat memegang peranan penting. Sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil ini merupakan materi pembuat pakaian dan kebutuhan lain. Pembahasan kita kali ini yakni perihal materi serat sebagai materi baku kerajinan tekstil.

Bahan serat alam dikenal orang semenjak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah mencatat bahwa materi serat alam sudah dipergunakan semenjak tahun 2.640 SM. Negara yang pertama kali mengolah materi serat alam yakni Cina. Cina semenjak dahulu sudah menghasilkan serat sutera. Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari ulat, materi ini diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil. Selain serat sutera, materi serat alam lainnya berupa kapas. Pada tahun 1.540 SM telah bangun industri kapas di India.

 yakni suatu jenis materi berupa belahan Nih Pengertian Serat Alam | Perkembangan Kerajinan Serat Alam di Dunia

Dalam perkembangannya, materi serat alam dipakai di banyak sekali negara lainnya, ibarat serat flax yang pertama dipakai di Swiss pada tahun 10.000 SM dan serat wol mulai dipakai orang di Mesopotamia pada tahun 1.000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol, sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan insan paling banyak sepanjang masa. Pada awal era ke-20 mulai diperkenalkan serat buatan. Hingga dikala ini telah bermacam macam jenis serat buatan diproduksi.

Produksi materi serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan stabil. Namun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin usang makin menurun mengingat kenaikan produksi materi serat buatan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketersediaan materi serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi materi serat alam juga diperlukan iklim yang mendukung.

Kondisi isu terkini kemarau ataupun isu terkini penghujan sanggup mempengaruhi produksi materi serat alam. Sifat materi serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi isu terkini penghujan. Meskipun materi serat alam pada umumnya mempunyai karakteristik yang sehat tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika materi serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan materi serat alam maka semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar.
(Sumber Referensi: Buku Prakarya SMP)

Nih Produk-Produk Kerajinan Dari Serat Tumbuhan Dan Binatang (Alat Untuk Memproduksi Kerajinan Serat)

Produk kerajinan yang dihasilkan dari materi serat tumbuhan dan binatang sangat banyak dan gampang didapat. Namun ada pula serat buatan yang dihasilkan dari aneka macam materi campuran, yang juga menghasilkan produk kerajinan yang kreatif menyerupai kain. Identifkasilah di kawasan tempat tinggalmu, adakah serat alam tumbuhan atau binatang serta serat buatan yang ada di daerahmu. Produk kerajinan apa yang dihasilkan dari ketiga materi tersebut?

1. Produk Kerajinan Serat Tumbuhan
    Pernahkah kau melihat kerajinan yang memakai materi dasar daun. Daun yang dipakai sebagai produk kerajinan disebut dengan serat alam. Serat alam yang biasa dipakai di antaranya daun eceng gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang atau pelepah pisang, daun kelapa/janur, daun lontar, daun pandan, dan daun pohon gebang. Selain daun ada juga akar, biji, dan batang.
Apakah di daerahmu menghasilkan banyak daun semacam ini? Pernahkah kau melihat eceng gondok yang biasa tumbuh di air? Enceng gondok termasuk jenis tumbuhan pengganggu. Namun bagi warga kawasan tertentu menyerupai di Kulonprogo, Yogyakarta enceng gondok menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Daerah ini menjadi pusat kerajinan tangan dari enceng gondok. Selain eceng gondok, masih banyak lagi produk kerajinan dari materi serat alam ini sudah digeluti oleh pengrajin di beberapa daerah.
a. Bahan Serat Tumbuhan
    Di bawah ini merupakan materi serat alam dari tumbuhan yang sanggup diolah menjadi produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan cukup sederhana yaitu dikeringkan secara alami dengan sinar matahari langsung.
:
    Bahan-bahan serat alam sanggup menghasilkan produk kerajinan tangan yang beraneka ragam, contohnya tas, dompet, topi, ganjal meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibentuk dengan cara di anyam. Namun, ada juga yang memakai teknik tempel atau jahit. Sedangkan proses persiapan pembuatan materi baku yang dipakai biasanya dengan cara dikeringkan secara alami memakai sinar matahari langsung. Untuk menghindari jamur, materi serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benzoat atau zat pengawet lainnya sehingga materi serat alam sanggup tahan usang tanpa jamur.
b. Alat Produksi Kerajinan Serat Tumbuhan
 Produk kerajinan yang dihasilkan dari materi serat tumbuhan dan binatang sangat banyak dan mu Nih Produk-Produk Kerajinan dari Serat Tumbuhan dan Hewan (Alat Untuk Memproduksi Kerajinan Serat)
Peralatan yang sanggup dipakai untuk mengolah daun atau serat alam.
a. gunting,
b. cutter,
c. pisau,
d. lem tembak, dan
e. jarum jahit.
:


    Alat yang dipakai untuk menciptakan produk kerajinan dari materi serat alam cukup banyak. Peralatan dipakai sesuai kebutuhan. Peralatan di bawah ini hanya sebagian saja dari aneka peralatan yang sanggup dipakai untuk menciptakan produk kerajinan dari materi daun atau serat alam. Identifkasilah peralatan lain yang sanggup membantu pekerjaan pembuatan kerajinan. Ada pula peralatan berat yang diharapkan dalam pembuatan kerajinan tertentu, menyerupai mesin jahit, mesin tenun, mesin pemisah sabut kelapa, dan aneka mesin lainnya yang diadaptasi dengan kebutuhan materi serat alam.
 Produk kerajinan yang dihasilkan dari materi serat tumbuhan dan binatang sangat banyak dan mu Nih Produk-Produk Kerajinan dari Serat Tumbuhan dan Hewan (Alat Untuk Memproduksi Kerajinan Serat)
Mesin yang sanggup dipakai untuk mengolah daun atau serat alam.
a. mesin jahit untuk teknik jahit,
b. Alat tenun untuk menenun,
c. mesin pemisah sabut kelapa.
c. Produk Kerajinan dari Serat Tumbuhan
    Pembuatan produk kerajinan materi serat tumbuhan, baik yang dibentuk sebagai materi baku tekstil ataupun yang dibentuk sebagai fungsional mempunyai mekanisme yang berbeda. Bahan serat alam yang berasal dari serat/sabut kelapa sanggup diproduksi sebagai keset, atau bahkan sebagai isi bantal. Bahan serat alam dari daun/pelepah pisang, pandan, atau eceng gondok sanggup diproduksi menjadi aneka macam bentuk kerajinan yang mempunyai fungsi pakai dan juga fungsi hias dengan memakai teknik anyam. Di bawah ini yakni teladan hasil kerajinan dari serat alam tersebut :
 Produk kerajinan yang dihasilkan dari materi serat tumbuhan dan binatang sangat banyak dan mu Nih Produk-Produk Kerajinan dari Serat Tumbuhan dan Hewan (Alat Untuk Memproduksi Kerajinan Serat)
Produk kerajinan dari;
a. pelepah pisang,
b. eceng gondok,
c. pandan,
d. rumput lingi, dan
e. rumput ketak.

2. Produk Kerajinan Serat Hewan
    Pernahkah kau melihat kerajinan yang memakai materi dasar serat hewan. Serat binatang yang biasa dibentuk untuk materi dasar kerajinan yakni bulu domba, serat ulat sutra, bulu biri-biri, dan kulit hewan. Apakah di daerahmu menghasilkan banyak semacam ini? Pernahkah kau melihat bulu domba? Bulu domba mempunyai ketebalan yang cukup untuk dibentuk kerajinan fesyen menyerupai shal, baju hangat, kaos kaki, rompi, topi, sepatu, dan tas. Ada pula yang dibentuk menjadi sarung bantal kursi, dan taplak. Daerah penghasil bulu domba sebagai produk kerajinan di antaranya Tapos Indramayu. Perajin kawasan ini menyulap bulu domba menjadi hiasan yang menarik dan kreatif. Masih banyak lagi
produk kerajinan dari materi serat binatang ini sudah digeluti oleh pengrajin di beberapa daerah, melihat semakin variatifnya minat masyarakat.
a. Bahan Serat Hewan
    Di bawah ini merupakan materi serat dari binatang yang sanggup diolah menjadi produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan cukup sederhana yaitu dikeringkan secara alami dengan sinar matahari langsung. Bahan-bahan serat binatang sanggup diolah dengan aneka macam cara dan dilakukan dengan beberapa tahap pengolahan, menyerupai pencukuran, pembersihan dengan cara pencucian, pengeringan, dan lalu dipintal. Hasil dari pemintalan diperoleh benang yang sanggup dijadikan sejumlah produk yang bernilai jual tinggi. Produk yang dihasilkan dari bulu domba sering diolah dengan teknik tenun. Serat bulu domba atau wol mempunyai kelebihan di antaranya berat, hangat, dan halus. Oleh lantaran itu, materi serat ini cocok dimanfaatkan sebagai produk fesyen.
b. Alat Produksi Kerajinan Serat Hewan
 Produk kerajinan yang dihasilkan dari materi serat tumbuhan dan binatang sangat banyak dan mu Nih Produk-Produk Kerajinan dari Serat Tumbuhan dan Hewan (Alat Untuk Memproduksi Kerajinan Serat)
Peralatan yang sanggup dipakai untuk mengolah daun atau serat alam.
a. gunting,
b. alat pencukur bulu,
c. ember dan
c. jarum jahit.
:


    Alat yang dipakai untuk menciptakan produk kerajinan dari materi serat alam cukup banyak. Peralatan dipakai sesuai kebutuhan. Peralatan di bawah ini hanya sebagian saja dari aneka peralatan yang sanggup dipakai untuk menciptakan produk kerajinan dari materi serat hewan. Identifkasilah peralatan lain yang sanggup membantu pekerjaan pembuatan kerajinan. Ada pula peralatan berat yang diharapkan dalam pembuatan kerajinan tertentu, menyerupai alat pintal dan alat penggulung benang. Alat tersebut sanggup dibentuk dalam bentuk tradisional.
 Produk kerajinan yang dihasilkan dari materi serat tumbuhan dan binatang sangat banyak dan mu Nih Produk-Produk Kerajinan dari Serat Tumbuhan dan Hewan (Alat Untuk Memproduksi Kerajinan Serat)
Mesin yang sanggup dipakai untuk mengolah serat hewan
a. mesin pemintalan,
b. Mesin penggulung benang hasil pemintalan.
c. Produk Kerajinan dari Serat Hewan
   Pembuatan produk kerajinan materi serat hewan, baik yang dibentuk sebagai materi baku tekstil ataupun yang dibentuk sebagai fungsional mempunyai mekanisme yang berbeda. Bahan serat binatang dari sutra sanggup diproduksi menjadi kain sutra. Sedangkan kain sutra sendiri masih sanggup diolah kembali menjadi aneka macam produk kerajinan lainnya, contohnya batik, kain ikat celup, busana, dan syal. Bahan serat binatang sanggup diproduksi menjadi aneka macam bentuk kerajinan yang mempunyai fungsi pakai dan fungsi hias dengan memakai teknik jahit, tenun, dan rajut. Di bawah ini yakni teladan produk dari serat binatang tersebut:
Produk kerajinan dari;
a. rompi,
b. syal
(Sumber ref: Buku Seni) 

Nih Jenis Materi Serat Dan Karakteristik Serta Pola Materi Serat (Serat Dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, Dan Filamen)

Bahan serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam gampang diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud yaitu materi organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan materi kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam sanggup digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada materi dari flora dan binatang saja.

1. Serat dari Tumbuhan
    Serat yang berasal dari flora sanggup dilihat menurut bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua flora mempunyai kandungan yang sanggup diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai materi baku produk tesktil mempunyai persyaratan. Diantara persyaratan tersebut yaitu kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.
Adapun serat yang berasal dari flora sanggup diklasifkasi menjadi empat sebagai berikut.
a. Serat dari Biji
    Tumbuhan mempunyai biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai materi serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, ketika ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk materi baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai materi kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya.
 Limbah serat alam gampang diurai dalam tanah Nih Jenis Bahan Serat dan Karakteristik Serta Contoh Bahan Serat (Serat dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, dan Filamen)

b. Serat dari Batang
    Setiap flora mempunyai batang. Struktur batang yang dihasilkan flora tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam sanggup berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.
 Limbah serat alam gampang diurai dalam tanah Nih Jenis Bahan Serat dan Karakteristik Serta Contoh Bahan Serat (Serat dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, dan Filamen)

c. Serat dari Daun
    Tumbuhan yang sanggup diolah sebagai materi serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai materi baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
 Limbah serat alam gampang diurai dalam tanah Nih Jenis Bahan Serat dan Karakteristik Serta Contoh Bahan Serat (Serat dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, dan Filamen)

d. Serat Berasal dari Buah
    Tumbuhan yang mempunyai buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang sanggup diolah menjadi materi serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai materi serat yaitu kelapa. Buah kelapa mempunyai sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak dipakai sebagai materi serat.
 Limbah serat alam gampang diurai dalam tanah Nih Jenis Bahan Serat dan Karakteristik Serta Contoh Bahan Serat (Serat dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, dan Filamen)
Sabut buah kelapa mempunyai banyak manfaat. Semua jenis  sabut, mulai dari sabut yang mempunyai serat panjang, serat pendek, sampai debu sabut sanggup dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang mempunyai potonganpotongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi materi baku.
:


2. Serat dari Hewan
    Serat yang berasal dari binatang banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut mempunyai tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat binatang menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di tempat isu terkini masbodoh sangat memanfaatkan serat ini. Bagian binatang yang dimanfaatkan seratnya yaitu bulu. Bulu binatang yang paling banyak diolah sebagai materi baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan flamen. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya.
a. Serat dari Stapel
    Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut binatang yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut binatang yang paling banyak dipakai yaitu wol dari bulu domba.
 Limbah serat alam gampang diurai dalam tanah Nih Jenis Bahan Serat dan Karakteristik Serta Contoh Bahan Serat (Serat dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, dan Filamen)

b. Serat dari Filamen
    Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya yaitu serat yang berasal dari larva ulat sutera yang dipakai untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat kemudian dipintal menjadi benang.
 Limbah serat alam gampang diurai dalam tanah Nih Jenis Bahan Serat dan Karakteristik Serta Contoh Bahan Serat (Serat dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, dan Filamen)
Karakteristik materi serat alam yang menjadi perhatian yaitu pada permukaan seratnya, menyerupai kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) mempunyai beberapa karakteristik seperti, materi terasa masbodoh dan sedikit kaku, gampang kusut, gampang menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan gampang terbakar. Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat manis dan lembut, tidak gampang kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak gampang berjamur, gampang terbakar, berbau menyerupai rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk bubuk hitam, bulat, serta gampang dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Berdasarkan karakteristik tersebut, kita sanggup melaksanakan perawatan pada materi serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan semoga kualitas materi serat tetap terjaga dan tahan lama.

Nih Proses Produksi Dan Syarat-Syarat Perancangan Kerajinan Materi Serat

A. Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat
    Teknik dasar kerajinan tekstil ialah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah materi tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini diadaptasi dengan kerajinan yang akan dibuat. Dengan demikian, penggunaan teknik dasar menjadi sempurna sasaran.
Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang sanggup digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut.
a. Menenun
    Teknik menenun sanggup digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun memakai alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.
 dasar kerajinan tekstil ialah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah b Nih Proses Produksi dan Syarat-Syarat Perancangan Kerajinan Bahan Serat
b. Menjahit
    Menjahit ialah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang sanggup dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit sanggup dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup dibutuhkan teknik menjahit untuk merintang warna.
 dasar kerajinan tekstil ialah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah b Nih Proses Produksi dan Syarat-Syarat Perancangan Kerajinan Bahan Serat
c. Mengikat
    Mengikat ialah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat sanggup pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya memakai alat pengikat untuk membentuk teladan tertentu. Ikatan ini sanggup berupa simpul ataupun teladan warna.
 dasar kerajinan tekstil ialah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah b Nih Proses Produksi dan Syarat-Syarat Perancangan Kerajinan Bahan Serat

:




B. Syarat-Syarat Perancangan Kerajinan Bahan Serat
    Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.
1. Kegunaan (Utility)
    Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu sanggup digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
    Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
    Benda kerajinan harus mempunyai keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
    Benda kerajinan dihentikan membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang digunakan semoga tidak berbahaya kalau digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
    Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda sanggup dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan materi bakunya.

:



Karya yang baik dihasilkan dari proses perancangan yang baik pula. Oleh alasannya itu, proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal ibarat pada gambar berikut ini.
 dasar kerajinan tekstil ialah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah b Nih Proses Produksi dan Syarat-Syarat Perancangan Kerajinan Bahan Serat

Indonesia dikenal kaya akan sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman dan bersifat sanggup diperbarui belum sepenuhnya mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan di sektor kehutanan. Padahal, tanaman nonkayu ibarat daun dan rumput-rumputan memperlihatkan bantuan ekonomi dan perembesan tenaga kerja yang signifkan.
(Sumber ref: Buku Seni)

Penerapan Ragam Hias Pada Materi Tekstil - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Ragam hias merupakan bentuk-bentuk dasar dekorasi yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu , dipraktekkan pada karya seni atau kerajinan dengan tujuan untuk memperindah atau menghias. Ragam hias Nusantara sanggup didapatkan pada motif batik , tenun , tatah sungging , anyaman , tembikar , gesekan kayu , dan pahatan batu. Teknik penggubahan motif ragam hias merupakan secara realis , stilasi , dan deformasi. Ragam hias tersebut timbul dengan bentuk-bentuk yang bervariasi. Ragam hias yang terdapat dalam karya kerajinan atau seni tradisional seringkali terdapat makna spiritual dan kesempatan tertentu.

Ragam hias orisinil Nusantara biasanya berupa realis atau hasil stilasi/penggayaan dan deformasi tumbuhan , fauna , figuratif , benda. Ada pula ragam hias bermotif aneh dan hasil pembiasaan efek budaya luar , misalnya dari Tiongkok , India , dan Persia.

gambar-ragam-hias-pada-bahan-tekstil

A. Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Ragam hias tidak cuma dipakai untuk memperindah karya-karya seni kerajinan tradisional , tetapi hingga ketika ini sungguh gampang didapatkan pada banyak karya seni ataupun benda lain. Salah satunya merupakan tekstil. Tekstil dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan perumpamaan kain. Namun bekerjsama terdapat sedikit perbedaan antara kedua perumpamaan tersebut , tekstil sanggup dipakai untuk menyebut materi apapun yang yang dibikin dari tenunan benang , sedangkan kain merupakan hasil risikonya , yang sudah bisa digunakan.

Tekstil merupakan material fleksibel yang yang dibikin dari tenunan benang yang sanggup dilakukan dengan cara penyuIaman , penjahitan , dan pengikatan. Tekstil juga sanggup diartikan jalinan antara lungsi dan pakan atau sanggup dibilang suatu anyaman yang mengikat satu sama lain , tenunan dan rajutan benang. Proses pengerjaan materi tekstil sanggup menggunakan alat tenun tradisional maupun modern.

Perkembangan ragam hias pada tekstil sungguh pesat sebab mengikuti mode dan demam isu fashion yang sentiasa berkembang. Ragam hias pada tekstil banyak dipraktekkan pada pakaian-pakaian budpekerti yang ada di Indonesia. Penerapan ragam hias flora , fauna , dan geometris pada materi tekstil banyak ditemui pada produk kerajinan tekstil di banyak sekali daerah.

Bahan tekstil pada kehidupan penduduk Indonesia tidak terlepas dari keperluan upacara adat khususnya kain tradisional. Kain tradisional merupakan salah satu belahan yang tidak terpisahkan dari aktivitas upacara-upacara yang dilaksanakan di banyak sekali tempat Nusantara. Setiap budpekerti memiliki kain tradisional selaku belahan dari upacara. Pengertian ragam hias tekstil merupakan bentuk dasar dekorasi yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu , dipraktekkan pada kain yang maksudnya untuk memperindah atau menghias.

B. Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada materi tekstil sanggup dilakukan dengan cara , yakni :
1. Membatik
Pengertian secara biasa batik tulis/klasik merupakan suatu teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain , tetapi pada perkembangannya , batik dibikin menggunakan teknik celup , cap , sablon , dan printing

2. Menenun
Teknik pengerjaan kain dengan cara memasukkan secara berselang-seling kalangan benang yang membujur (lungusi) ke dalam kalangan benang yang melintang (pakan)

3. Menyulam
Teknik pengerjaan dekorasi kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan kemampuan tangan secara manual

4. Membordir
Teknik pengerjaan dekorasi kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan dukungan mesin

5. Melukis
Teknik pengerjaan dekorasi pada kain menggunakan alat materi kuas dan cat

Penerapan-ragam-hias-pada-bahan-tekstil


C. Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Seperti halnya banyak sekali media apapun , setiap materi tekstil memiliki sifat yang berbeda-beda. Jenis materi tekstil sanggup dipahami dari perbedaan jenis benang dan teksturnya. Terdapat berbagai macam materi pengerjaan tekstil. Secara biasa terdapat dua jenis benang atau serat , yakni benang dari materi alam dan buatan. Di bawah ini merupakan klarifikasi banyak sekali jenis materi tekstil beserta sifatnya.

gambar-bahan-tekstil-alami

1. Bahan Tekstil Alami

Beberapa jenis materi tekstil yang dihasilkan dari materi alam selaku materi utama produk tekstil antara lain selaku berikut;
a. Kapuk
Sifat materi tekstil alami kapuk yaitu;
  • bahan tekstil alami kapuk diperoleh dari tumbuhan pohon randu (Ceiba Pentandra) yang berkembang di Jawa dan Sumatra (Indonesia) , Meksiko , Amerika Tengah , Karibia , Amerika Selatan belahan Utara dan Afrika Barat
  • disebut katun sutra sebab mengkilap mirip sutera
  • tekstur halus
  • lemah
  • serat pendek
  • tahan kepada kelembaban , cepat kering bila basah
  • digunakan untuk kasur , bantal , dan mebel berlapis

b. Katun/Kapas
Sifat dari materi tekstil alam katun/ kapas yaitu;
  • serat alami yang paling banyak dipakai dalam busana , berkembang di sekeliling biji tumbuhan kapas.
  • kekuatan cukup baik
  • elastisitas sungguh rendah
  • kurang memiliki pengaruh dan rentan kepada kerutan
  • jika dipakai tenteram dan terasa lembut
  • daya serap kepada air baik
  • mengalirkan panas dengan baik
  • bisa rusak sebab serangga , jamur , lumut dan ngengat
  • kekuatan serat sanggup melemah jikalau dijemur menggunakan sinar matahari dalam rentang waktu yang lama
  • umumnya dipakai selaku materi busana tenun dan rajutan
  • digunakan untuk materi tekstil rumahan , misalnya handuk mandi , jubah mandi , epilog tempat tidur dan sebagainya
  • digunakan selaku adonan dengan serat lain mirip poliester , spandeks dan sebagainya
  • lentur , gampang kusut , serta sanggup disetrika dengan temperatur panas yang tinggi.

c. Sutra
Sifat dari materi tekstil alam sutra yaitu;
  • terbuat dari serat kepompong ulat sutra
  • tekstur halus dan lembut , berkilau , licin , serta lentur
  • kuat , ringan , tetapi sanggup kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah
  • jika terkena terlampau banyak sinar matahari sanggup melemah
  • jika dibiarkan kotor , sanggup dirusak oleh serangga
  • diterapkan untuk pengerjaan kemeja , piyama , jubah , dasi , blus , gaun formal , busana mode kelas atas , setelan lelaki dan baju musim panas , epilog dinding , pelapis jok , dan dekorasi dinding
  • banyak menyerap air dan tenteram ketika digunakan.

d. Wol
Sifat dari materi tekstil alam wol yaitu;
  • serat wol berasal dari bulu domba , memiliki tekstur serat yang relatif garang dan berkerut dengan sisik pada permukaannya
  • higroskopis (mudah menyerap kelembaban)
  • tahan kepada listrik statis
  • diterapkan untuk pengerjaan jaket , jas , celana , baju hangat , topi , selimut , dan karpet
  • tidak gampang kusut , sanggup menahan panas , sungguh lentur , apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.

e. Goni
Sifat dari materi tekstil alam goni yaitu;
  • berasal dari tumbuhan rami (jute) atau rosela
  • serat termurah
  • tidak tahan usang sebab cepat rusak bila terkena air dalam waktu lama
  • kekuatan kurang tidak dapat diubah warnanya menjadi putih bersih
  • diterapkan untuk pengerjaan benang pengikat untuk karpet , kain garang , karung dan sebagainya

gambar-bahan-tekstil-buatan

2. Bahan Tekstil Buatan

Selain materi alam ketika ini juga sudah banyak dibuat materi tektil buatan. Beberapa janis materi tekstil produksi antara lain selaku berikut;
a. Nilon
Sifat materi tekstil produksi nilon yaitu;
  • elastisitas tinggi
  • sangat memiliki pengaruh dan tahan lama
  • termoplastik
  • bisa menjadi sungguh mengkilat atau kusam
  • tahan kepada serangga , jamur , lumut dan kebusukan dipraktekkan untuk pengerjaan stocking , parasut , dan kantong udara

b. Dakron
Sifat dari materi tekstil produksi dakron yaitu;
  • nama orisinil yakni polietilena tereftalat
  • mudah dicuci , cepat kering , tidak gampang kisut , dan memiliki daya serap tinggi
  • agak keras , akan tetapi bisa dipakai untuk pengisian bantal , guling maupun boneka mudah-mudahan terlihat lebih terisi , terlihat rapi , memiliki bobot ringan dan mengembang dengan baik

c. Poliester
Sifat dari materi tekstil produksi poliester yaitu;
  • termoplastik , bisa dibikin ulang dengan proses pemanasan
  • kekuatan baik
  • hidrofobik (tidak menyerap)
  • diterapkan untuk pengerjaan busana tenun dan rajutan , kemeja , celana , jaket , topi , seprai , selimut , dan materi bantal

D. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Salah satu unsur yang menciptakan suatu materi tekstil menjadi indah merupakan warna. Terdapat berbagai macam pewarna tekstil. Sama dengan jenis materi pengerjaan serat/benang tekstil , secara biasa terdapat dua jenis pewarna , yakni alami dan produksi (sintetis). Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran , buah , daun ,kulit kayu maupun batang kayu. Sedangkan pewarna produksi (sintetis) dibikin dari materi kimia/ buatan. Di bawah ini merupakan klarifikasi kedua materi pewarna tersebut :

bahan-pewarna-tekstil-alami

1. Pewarna Tekstil Alami

Pewarna tekstil alami memiliki sifat gampang luntur dan gampang pudar sebab tidak tahan kepada sinar matahari.
a. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit merupakan pewarna tekstil alami yang dibikin dengan cara merebuat parutan kunyit. Warna yang dihasilkan dari materi ini merupakan warna kuning hingga jingga.

b. Kayu tingi (saga)
Kayu tingi merupakan materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami yang dibikin dengan mengolah kulit kayu dan getahnya. Warna yang dihasilkan dari materi kayu tingi/ saga yakni merah dan hitam.

c. Kesumba
Kesumba merupakan materi dasar pewarna tekstil alami berupa biji-bijian. Warna yang dihasilkan dari biji kesumba yakni warna merah atau kuning.

d. Tarum atau tom (Indigofera Tinctoria)
Tarum atau tom merupakan sejenis tumbuhan yang sanggup dimasak selaku materi dasar pengerjaan pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari rendaman daun tarum merupakan warna biru.

e. Pinang (Areca Cathecu)
Biji buah pinang sanggup dimasak menjadi materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari tumbukkan halus biji buah pinang bau tanah merupakan warna merah.

f. Suji (Dracaena angustifolia)
Tumbuhan suji juga sanggup dibikin menjadi pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari air hasil tumbukan halus tumbuhan ini yakni warna hijau.

g. Kulit manggis (Garcinia mangostana)
Kulit buah manggis merupakan materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari kulit manggis yakni biru , ungu dan merah. Warna tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit manggis kemudian abu kulit manggis direndam menggunakan etanol dan dikeringkan.

h. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
Akar tumbuhan mengkudu merupakan salah satu materi dasar pengerjaan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yakni warna merah kecoklatan.

i. Getah gambir
Gambir yakni sejenis getah yang sudah dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah bau tanah hingga kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini.

j. Jati (Tectona grandis)
Pucuk daun jadi juga sanggup dijadikan selaku materi dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun jati yakni warna merah kecoklatan.

k. Angsana
Kayu dan daun tumbuhan angsana sanggup dimanfaatkan selaku materi dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan oleh kayu angsana yakni warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan.

pewarna-tekstil-buatan-sintetis

2. Pewarna Tekstil Buatan/ Sintetis

Pewarna tekstil produksi memiliki sifat tidak gampang luntur dan tahan kepada sinar matahari. Jenis pewarna naphtol dipakai dengan teknik celup , sedangkan pewarna indigosol sanggup dipakai dengan teknik celup atau colet (lukis).
a. Naphtol
Zat warna naptol berisikan 2 komponen , yakni naphtol selaku komponen dasar dan garam diazonium atau garam naphtol selaku komponen pembangkit warna.

b. Zat Warna Indigosol
Zat warna indigosol atau ember larut merupakan zat warna yang ketahanan lunturnya baik , berwarna merata dan cerah. Zat warna ini sanggup dipakai dengan cara pecelupan dan coletan. Warna sanggup timbul sehabis dibangkitkan dengan Natrium Nitrit dan Asam/Asam sulfat atau Asam florida.

c. Zat Warna Rapid
Zat warna rapid biasanya dipakai untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna rapid merupakan adonan dari komponen naphtol dan garam diazonium yang distabilkan , yang paling banyak dipakai biasanya rapid merah , sebab berwarna lebih cerah dan tidak ditemui di kalangan indigosol.

d. Zat Warna Pigmen
Pemakaian pada materi tekstil memerlukan zat pengikat yang menolong pengikatan zat warna tersebut dengan serat. Zat warna pigmen biasanya dipakai untuk cetak saring dan kurang cocok dipakai pada teknik celup.

e. Cat Tekstil
Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini khusus dipakai untuk melukis di atas kain. Cat ini cocok untuk aktivitas melukis sepatu kanvas , tas kain atau t-shirt. Setelah cat mengering kain yang dilukis mesti disetrika , tetapi besi setrikaan jangan pribadi mengenai lukisannya.

f. Cat Akrilik
Merupakan salah satu jenis cat yang cukup awam dipakai untuk melukis. Cat ini merupakan janis cat yang yang dibikin dari plastik dengan dasar polietilen dan mengeras ketika kering. Cat akrilik sanggup diaduk dengan air , tetapi menjadi tahan air apabila kering. Lukisan berbahan cat akrilik bisa seumpama lukisan cat air atau lukisan cat minyak.

E. Apa Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil?

Ragam hias merupakan corak hias pada permukaan benda hasil kerajinan. Ragam hias sanggup berupa bentuk alami maupun gubahan/ stilasi dari bentuk binatang , tumbuhan , insan , bentuk geometris , aneh , dll.
Adapun fungsi ragam hias pada materi tekstil , yaitu:
  1. Dapat memperbesar nilai-nilai estetika atau nilai-nilai keindahan pada suatu karya kerajinan dari materi tekstil. Nilai-nilai estetika sanggup dihasilkan jikalau ragam hias yang dibikin pada materi tekstil tersebut sanggup memperbesar keindahan sehingga sanggup dirasakan oleh orang banyak.
  2. Dapat memperbesar nilai ekonomis/nilai jual produk. Jika ragam hias tersebut menciptakan nilai estetika , pasti produk tersebut akan banyak digemari pembeli dan sanggup menciptakan keuntungan.
  3. Menambah pesona pembeli. Sesuai dengan klarifikasi sebelumnya , barang-barang yang indah akan banyak digemari oleh pembeli.
  4. Menambah nilai seni pada produk. Artinya barang yang memperoleh sentuhan hiasan/ dihias akan terlihat fungsinya selaku barang karya seni.
  5. Mewariskan kebudayaan dari proses pembuatannya. Artinya apabila orang yang sudah jago dalam pengerjaan ragam hias pada materi tekstil , ada baiknya sanggup menurunkan ilmu/ keahliannya pada teman-teman , anak , kerabat , dll.

F. Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada materi tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda , misalnya batik , sulam , bordir , songket , sablon , tenun ikat , dan lukis. Salah satu penerapan ragam hias merupakan teknik lukis yang dipraktekkan pada tas kain. Tas kain atau totebag yang dibikin dari materi kain yang menyerap cat. Menggunakan pewarna misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas.

Berikut ini teladan penerapan ragam hias pada tas kain atau totebag , dengan teknik menggambar. Perhatikan gambar dan langkah-langkahnya berikut ini;

penerapan-ragam-hias-pada-bahan-tekstil

1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
2. Siapkan tas kain atau totebag yang mau dihias dan berilah ganjal dari materi karton atau tripleks di dalamnya mudah-mudahan pengecatan tidak akan tembus ke belakang
3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan tas kain dengan pensil
4. Selanjutnya menyediakan warna-warna yang menawan pada gambar rancangan dipermukaan kaos dengan menggunakan alat kuas
5. Setelah jawaban pewarnaan , teruskan dengan finishing , kemudian keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur

Lebih jelasnya silahkan simak video penerapan ragam hias pada materi tekstil berikut ini.


Demikian ulasan tentang "Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil" yang sanggup kami sampaikan. postingan materi pelajaran Seni Budaya menawan yang lain cuma di situs .

Pengertian Kebudayaan Dan Unsur-Unsur Kebudayaan Secara Universal - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Setiap daerah di mana pun memiliki kebudayaan. Melalui kebudayan sanggup dilihat tingkat perkembangan suatu masyarakat. Kebudayaan penduduk sanggup berupa cara pandang , pola hidup , cara berpikir , sikap , hasil karya , dan aturan-aturan yang ada. Kebudayaan di setiap daerah senantiasa meningkat mengikuti perkembangan zaman. Apa gotong royong definisi kebudayaan itu? 

Pengertian Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta ”buddayah” yang ialah bentuk jamak dari buddhi yang bermakna ”budi atau akal”. Oleh lantaran itu , kebudayaan diartikan selaku hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta , rasa , dan karsa. 

Selain itu , kita juga sering mendengar perumpamaan culture yang bermakna kebudayaan. Culture berasal dari kata Latin colere yang bermakna mengolah , menjalankan , utamanya mengolah tanah atau bertani. Dari perumpamaan itu meningkat pengertian kebudayaan , yakni segala daya dan acara insan untuk mengolah serta merubah alam. 

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi merumuskan kebudayaan selaku semua hasil karya , cipta , dan rasa masyarakat. Karya yakni kesanggupan insan menciptakan benda-benda atau hasil-hasil berwujud. Cipta yakni kesanggupan menciptakan keyakinan , kesusilaan , kesopanan , dan hukum. 

E.B. Taylor menerangkan bahwa kebudayaan selaku segala hal yang meliputi wawasan , keyakinan , kesenian , moral , aturan , akhlak istiadat , kebiasaan , serta kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh insan selaku anggota masyarakat. 

Sebagaimana diterangkan di atas bahwa kebudayaan senantiasa ada dalam setiap masyarakat. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan kebudayaan ialah fasilitas insan untuk menyanggupi keperluan hidupnya. Selanjutnya mereka mengartikan kebudayaan selaku cara hidup yang meningkat dalam suatu penduduk untuk menyanggupi keperluan dasar guna bertahan hidup , meneruskan keturunan , dan menertibkan hidupnya. Adapun fungsi kebudayaan untuk menertibkan tingkah laris insan dalam menyanggupi kebutuhannya.

Unsur-Unsur Kebudayaan

Batasan atau pemahaman dari kebudayaan sangatlah banyak. Menurut Herkovits , definisi kebudayaan secara luas meraih nyaris 160 definisi. Dari sini terlihat belum ada satu pemahaman kebudayaan yang baku. Meskipun demikian , setiap kebudayaan memiliki unsur-unsur kebudayaan yang nyaris sama di seluruh dunia. Unsur-unsur tersebut menurut C. Kluckhohn dinamakan tujuh komponen universal atau cultural universals. Unsur-unsur tersebut antara lain agama/religi , mata pencaharian , teknologi dan perlengkapan , kesenian , wawasan , kemasyarakatan , dan bahasa.

1. Unsur Budaya Agama/Religi
Dalam menjalani kehidupan ini insan memerlukan suatu kekuatan yang tinggi. Kekuatan ini tidak sanggup diperoleh dari siapa pun. Kekuatan ini bisa menyediakan ketentraman dan kedamaian dalam menjalani hidupnya. Kekuatan yang tinggi cuma sanggup diperoleh lewat agama atau religi. Agama digunakan insan untuk mengusir kekuatan jahat yang hendak mengusik hidupnya. Terdapat empat hal yang penting dalam komponen agama selaku berikut:
  1. Tempat upacara agama dilakukan.
  2. Waktu upacara keagamaan dilakukan.
  3. Benda-benda yang digunakan pada di saat upacara keagamaan.
  4. Pemimpin upacara.

Tempat pelaksanaan upacara acap kali ditangani di tempat-tempat keramat , makam , candi , pura , kuil , gereja , Ianggar , surau , dan masjid. Waktu pelaksanaannya pada hari-hari yang sudah diputuskan dianggap penting atau keramat. Alat-alat yang digunakan biasanya berupa busana , patung-patung yang menggambarkan dewa-dewa , gendang , seruling , dan genderang. Pemimpin upacara yakni imam , kiai , ketua , biksu , dukun , dan pendeta. 

Sementara itu , di dalam upacara-upacara terdapat unsur-unsur penting yang menurut penduduk mesti ada. Unsur-unsur tersebut antara lain sesaji , korban , doa , makan bareng , menari tarian suci , menyanyi nyanyian suci , berpawai , memainkan drama suci , berpuasa , minum tuak , bertapa , dan bersemadi. Setiap upacara agama lazimnya meliputi salah satu unsur-unsur tersebut. 

2. Unsur Budaya Mata Pencaharian
Untuk memadai keperluan hidup , insan mesti bekerja. Melalui melakukan pekerjaan insan menemukan penghasilan yang nantinya akan digunakan untuk memadai keperluan utamanya makan dan minum. Suatu upaya untuk bertahan hidup ini dinamakan mata pencaharian. Di dunia terdapat beberapa jenis mata pencaharian , seperti:
  1. berburu dan meramu ,
  2. beternak ,
  3. bercocok tanam di ladang ,
  4. menangkap ikan , dan
  5. bercocok tanam menetap.

Berburu dan meramu (hunting and gathering) yakni mata pencaharian penduduk yang masih sungguh tradisional. Umumnya , mereka hidup di daerah yang terasing dan sukar dijangkau. Di Indonesia penduduk yang hidup dari meramu yakni penduduk yang tinggal di rawa-rawa Papua. 

Masyarakat peternak biasanya hidup mengembara sepanjang ekspresi dominan semi dan ekspresi dominan panas dalam suatu wilayah yang luas. Mereka berkemah di jalan pada malam harinya , tapi pada ekspresi dominan hirau taacuh mereka menetap di satu perkemahan tertentu. Akan tapi , banyak juga para peternak yang tinggal di daerah stepa dan sabana. Mereka biasanya memelihara domba , kambing , unta , dan kuda. 

Bercocok tanam di ladang biasanya ditangani oleh penduduk yang hidup di daerah tropis , utamanya Asia Tenggara dan kepulauan Asia Tenggara. Berbagai tempat di Indonesia sungguh sesuai untuk bercocok tanam di ladang. Bahkan hasil ladang Indonesia sudah menciptakan barang-barang yang diekspor di aneka macam negara.

Menangkap ikan ialah mata pencaharian yang cukup tua. Dahulu sebelum dimengerti bercocok tanam , penduduk menangkap ikan untuk menyanggupi keperluan hidupnya. Namun , seiring dengan berjalannya waktu menangkap ikan ditangani selaku mata pencaharian extra , sedangkan bercocok tanam menetap pertama-tama timbul di daerah fatwa sungai yang memiliki kesuburan tanah tinggi. Pada penduduk bercocok tanam menetap suatu keluarga memerlukan sebidang tanah untuk dimasak dan ditanami. Pada tahap ini cara pembuatan tanahnya pun sudah pada taraf yang cocok , menyerupai irigasi , pencangkulan , pembajakan , dan pemupukan. 

3. Unsur Budaya Teknologi dan Peralatan
Manusia yakni makhluk yang aktif dan kreatif. Manusia mengharapkan hidupnya sarat dengan ketentraman dan kemudahan. Kemudahan hidup tidak akan tercapai apabila tidak ada alat-alat yang mendukung. Oleh lantaran itu , dengan logika dan kekreatifannya insan bikin teknologi-teknologi dan peralatan-peralatan penunjang , seperti: 
  1. alat-alat produktif , 
  2. senjata , 
  3. wadah , 
  4. makanan dan minuman , 
  5. pakaian dan aksesori , 
  6. tempat untuk berlindung , serta 
  7. alat-alat transportasi.

Alat-alat produktif sanggup dibedakan menjadi dua , yakni menurut fungsinya dan pemakaian dalam pekerjaan. Alat-alat buatan menurut fungsinya antara lain alat potong , alat tusuk , alat pukul , alat penggiling , alat peraga , alat untuk menyalakan api , alat untuk meniup api , dan tangga. Berdasarkan pemakaian dalam pekerjaan antara lain alat rumah tangga , alat pengikat , alat pertanian , dan alat penangkap ikan. 

Dalam hal ini senjata sanggup dibagi menjadi dua , yakni menurut fungsinya dan pemakaiannya. Menurut fungsinya terdiri atas senjata potong , senjata tusuk , senjata lempar , dan senjata penolak. Menurut pemakaiannya antara lain senjata untuk berburu , senjata untuk menangkap ikan , senjata untuk perang dan berkelahi. 

Wadah yakni alat untuk menguruk , menampung , dan menyimpan barang. Bahan mentah pengerjaan wadah biasanya berupa kayu , bambu , kulit kayu , tempurung , kulit hewan , serat-seratan , dan tanah liat. Wadah digunakan selaku tempat untuk menenteng sesuatu. 

Makanan dan minuman yakni keperluan utama insan untuk hidup. Setiap kebudayaan memiliki masakan dan minuman yang khas. Oleh lantaran itu , masakan dan minuman menjadi salah satu komponen kebudayaan penting. Pakaian dan aksesori juga ialah satu komponen kebudayaan. Lihat saja di Indonesia setiap daerah memiliki busana akhlak sendiri-sendiri. Setiap busana akhlak merefleksikan keindahan dan kekayaan daerah sendiri-sendiri. Selain itu , tempat tinggal pun ialah satu belahan dari kebudayaan. Bermacam-macam bentuk tempat tinggal ialah kekayaan budaya. Makara , di saat kita mengatakan tentang kebudayaan suatu daerah secara tidak eksklusif kita akan mengatakan mengenai alat-alat produktif , senjata , wadah , masakan dan minuman , busana akhlak , tempat akhlak , dan alat transportasi yang digunakan di daerah tersebut. 

4. Unsur Budaya Kesenian 
Berbicara tentang kesenian tidak akan lepas dari keindahan. Kesenian yakni sesuatu yang indah untuk dilihat dan didengarkan. Pada lazimnya insan menggemari keindahan. Dengan logika dan kemampuannya , insan mulai bikin suatu keindahan yang berupa kesenian sekadar untuk dinikmati. Ketertarikan insan yang besar kepada keindahan memicu kesenian bernilai tinggi. Oleh lantaran itu , banyak orang berlomba-lomba bikin suatu kesenian untuk mendapat uang.

Terlepas dari itu semua , kesenian ialah satu komponen kebudayaan. Kesenian yang meningkat pada di sekarang ini selaku berikut:
  1. Seni patung.
  2. Seni relief.
  3. Seni lukis atau gambar.
  4. Seni rias.
  5. Seni vokal.
  6. Seni instrumental.
  7. Seni kesusastraan.
  8. Seni drama. 
  9. Seni tari. 


5. Unsur Budaya Pengetahuan
Sebagai makhluk yang memiliki logika dan anggapan , insan senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan ini ditangani insan sejak ia lahir sampai dewasa. Perubahan ini berencana untuk meraih suatu kehidupan yang lebih baik. Perubahan ini tidak akan sukses apabila di dalam diri insan tidak ada pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki insan mendorongnya melaksanakan sesuatu untuk berubah ke arah yang lebih baik. Pengetahuan-pengetahuan yang ada dalam kehidupan insan selaku berikut:
  1. Pengetahuan tentang alam sekitar. 
  2. Pengetahuan tentang alam fauna. 
  3. Pengetahuan tentang alam flora. 
  4. Pengetahuan tentang zat-zat dan materi mentah. 
  5. Pengetahuan tentang badan manusia. 
  6. Pengetahuan tentang tingkah laris sesama manusia. 
  7. Pengetahuan tentang ruang dan waktu. 


Pengetahuan tentang alam sekitar yakni wawasan tentang musim-musim , sifat-sifat tanda-tanda alam , dan binatang. Pengetahuan alam sekitar sungguh akrab kaitannya dengan religi. Oleh lantaran itu , tidak aneh apabila wawasan alam sekitar dikaitkan dengan asal mula alam , asal mula gerhana , dan penciptaan bumi. 

Pengetahuan tentang fauna berhubungan akrab dengan jenis-jenis hewan yang hidup di dunia. Melalui wawasan fauna insan bisa membedakan hewan mana yang berharga dan hewan mana yang berbahaya bagi kehidupan , hewan yang hidup di darat maupun di air. Pengetahuan ini menjadi dasar insan untuk mempergunakan segala fauna yang ada. 

Pengetahuan tentang tumbuhan berfungsi mengenali tanaman-tanaman yang berkhasiat bagi kehidupan manusia. Misalnya untuk mengenal tumbuhan obat , tumbuhan pangan , ataupun tumbuhan pewarna. Terlebih mengenal tumbuhan yang sanggup membahayakan kehidupan insan itu sendiri. 

Pengetahuan tentang badan insan berhubungan akrab dengan penyembuhan suatu penyakit. Biasanya ilmu ini dipelajari oleh seorang dokter atau dukun. Namun , dalam ilmu dukun acap kali masih digunakan unsur-unsur mistik , tapi setidaknya dukun memiliki wawasan dasar tentang badan manusia. Pengetahuan tentang badan insan berfungsi untuk mempelajari semua anggota badan insan tanpa terkecuali , umpamanya ciri-ciri badan insan , urat-urat insan , dan fungsi organ badan manusia. 

Pengetahuan tentang sesama insan akan melahirkan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat. Umumnya wawasan ini berfungsi untuk bikin suatu penduduk yang kondusif dan nyaman. Hasil-hasil wawasan tentang insan antara lain sopan santun dalam pergaulan , akhlak istiadat , norma , dan aturan adat. 

Pengetahuan tentang ruang dan waktu menimbulkan cara-cara menjumlah , penanggalan , alat ukur , alat untuk menimbang , dan bahkan didapatkan simbol-simbol yang berubah menjadi tulisan. 

6. Unsur Budaya Kemasyarakatan
Sebagai makhluk sosial insan tinggal dalam suatu masyarakat. Dalam penduduk inilah insan belajar untuk berinteraksi dan bermitra dengan sesamanya. Untuk menertibkan korelasi antarmanusia , dibentuklah aturan-aturan , menyerupai nilai dan norma. Makara , dalam penduduk terdapat banyak aturan-aturan sosial yang berfungsi untuk bikin keselarasan hidup manusia.Yang ialah komponen budaya kemasyarakatan antara lain:
  1. perkawinan , 
  2. kekerabatan ,
  3. norma ,
  4. keluarga , 
  5. organisasi , dan
  6. politik.


7. Unsur Budaya Bahasa
Sebagaimana diterangkan di depan bahwa insan yakni belahan dari masyarakat. Sebagai belahan dari penduduk insan tidak sanggup hidup sendiri. Manusia akan senantiasa bermitra dengan orang lain. Interaksi yang terjalin antara dua orang atau lebih pastinya memerlukan fasilitas mudah-mudahan interaksi sanggup berlangsung lancar. Sarana tersebut yakni komunikasi. Dalam komunikasi ini muncullah bahasa. 

Bahasa timbul dari keperluan mengenai kejelasan dalam berkomunikasi. Bahasa kian usang kian meningkat sampai terdapat ratusan bahasa bahkan ribuan bahasa di dunia ini. Misalnya saja Indonesia. Sebagai negara kepulauan , Indonesia memiliki lebih kurang 600 bahasa. Setiap suku dan daerah memiliki bahasa sendiri-sendiri. Lihat saja di Pulau Jawa puluhan bahasa dipergunakan , pola bahasa Jawa alus , Jawa ngoko , Jawa krama , Betawi Sunda dan lain-lain. Di sinilah terlihat betapa kaya dan beragamnya bahasa yang dimiliki Indonesia. Selain itu , Indonesia memiliki satu bahasa nasional selaku pemersatu dalam berkomunikasi. 

Awalnya bahasa yang meningkat yakni bahasa lisan. Setelah didapatkan simbol , gambar , dan karakter maka bahasa diwujudkan dalam bentuk tulisan. Seiring dengan perkembangan zaman bahasa berubah menjadi bahasa mulut dan tertulis. Bahasa mulut digunakan secara mulut di saat berkomunikasi , sedangkan bahasa tulis berupa tulisan-tulisan dengan menggunakan huruf-huruf tulis yang bersifat tidak langsung.