Showing posts sorted by relevance for query perkembangan-seni-tari-indonesia-seni. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query perkembangan-seni-tari-indonesia-seni. Sort by date Show all posts

Nih Perkembangan Seni Tari Indonesia (Seni Tari Zaman Hindu, Islam, Penjajahan, Sesudah Kemerdekaan)

Seni tari yaitu hasil verbal jiwa yang diungkapkan melalui gerak anggota badan insan yang sudah diolah secara khusus. Pengolahan gerak tari dilakukan menurut perasaan dan nilai-nilai keindahan. Jadi, gerak tari berbeda dengan gerak keseharian.
       Dalam kehidupan sehari-hari, insan sering mengungkapkan perasaan dengan gerakan. Hal ini sudah dilakukan jauh sebelum insan mengenal kebudayaan dan peradaban. Gerakan-gerakan tersebut dipakai sebagai kode atau komunikasi. Lalu, mulai kapan gerakangerakan  itu diwujudkan dalam gerakan tari?
       Jika dilihat dari gaya penampilannya, seni tari mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Perkembangan seni tari juga sanggup didasari atas kurun waktu atau tahapan zaman. Namun, sulit dipastikan kapan seni tari mulai disusun. Berikut periodisasi perkembangan karya tari yang dibagi menjadi beberapa zaman.
1. Zaman Pra-Hindu
       Karya tari pada zaman pra-Hindu merupakan sesuatu yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Pada zaman itu, masyarakat sangat yakin bahwa dengan menari bersaman akan tercapai keinginannya. Seni tari mendapat daerah sesuai dengan tingkat dogma semenjak insan hidup berkelompok. Tari dianggap sebagai kepingan dari daur kehidupan. Masyarakat percaya bahwa
sejak kelahiran hingga meninggal dunia, tari yaitu kepingan penting. Oleh sebab itu, muncullah tari upacara yang bersifat sakral dan magis.
      Pada zaman pra-Hindu, tarian dihadirkan dalam banyak sekali acara. Acara itu, di antaranya, pada ketika kelahiran anak, sebelum melaksanakan perburuan, dan sebelum bercocok tanam untuk meminta
kesuburan.
Berikut ini beberapa ciri seni tari pada zaman pra-Hindu.
a. Gerak tari sederhana, berupa hentakan-hentakan kaki dan tepukan tangan. Gerakan itu cenderung menirukan gerak-gerik hewan dan alam lingkungan.
b. Iringan tarinya berupa nyanyian dan suara-suara berpengaruh bernada tinggi. Pada ketika itu masyarakat juga sudah mengenal alat musik berupa nekara.
c. Sudah mengenal suplemen untuk busana tari. Aksesori tersebut terbuat dari bulu-bulu burung dan dedaunan.

2. Zaman Indonesia Hindu
       Seni tari pada zaman Hindu dipengaruhi oleh peradaban dan kebudayaan dari India yang dibawa oleh para pedagang. Setelah penyebaran agama Hindu dan Buddha, karya tari mengalami kemajuan pesat. Seni tari telah mempunyai standardisasi atau patokan. Hal ini terbukti dengan adanya literatur seni tari yang berjudul Natya Sastra karangan Bharata Muni. Buku itu berisi perihal unsur gerak tangan mudra yang berjumlah 64 motif.
Motif itu dibagi menjadi beberapa kepingan berikut.
a. Dua puluh empat motif mudra yang terbentuk dari satu tangan.
b. Tiga belas motif mudra yang terbentuk dari kedua tangan.
c. Dua puluh tujuh motif mudra dari hasil kombinasi kedua motif tangan.
Motif-motif yang mengandung keindahan dalam literatur tersebut juga banyak yang diambil untuk seni tari Indonesia.
      Pemerintahan pada zaman Hindu menggunakan sistem kerajaan. Oleh sebab itu, pada ketika itu muncul tari-tarian yang bernapaskan istana. Tari-tarian di istana berkembang dengan baik sebab mendapat perhatian dari para raja.
Perkembangan karya tari pada masa kerajaan Mataram Hindu ditunjukkan dengan peninggalan budaya yang berupa candi. Pada banyak sekali candi dipahat relief gerak-gerak dan alat-alat iringan tari.
Secara garis besar perkembangan seni tari pada zaman Hindu mempunyai beberapa ciri berikut.
a. Gerak-gerak tari mulai disusun secara sungguhsungguh.
b. Pertunjukan karya tari mulai difungsikan.
c. Karya tari mendapat perhatian dan proteksi dari para raja dan ningrat sehingga karya tari mempunyai nilai artistik yang tinggi. Karya tari pada masa itu disebut sebagai karya tari tradisional.
d. Tema karya tari mulai bermacam-macam sebab banyak mengambil tema dari dongeng Mahabarata, Ramayana, dan dongeng Panji.
e. Iringan karya tari juga mulai beragam. Alat musik berupa cengceng, rebab, saron, dan seruling mulai digunakan.

3. Zaman Indonesia Islam
      Seni tari yang sudah tersusun pada zaman Indonesia Hindu masih terpelihara dengan baik. Namun, seni tari juga semakin berkembang. Karya tari gres pun mulai bermunculan.
Apalagi sesudah adanya perjanjian Giyanti. Perjanjian Giyanti yaitu perjanjian yang berisi perihal penetapan pembagian kerajaan Mataram Islam menjadi dua, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Perjanjian itu dilakukan pada tahun 1755.
      Selanjutnya, Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta mencari identitas diri,
antara lain, melalui karya tari yang dihasilkan. Dua kerajaan itu membuat karya tari dengan penampilan yang berbeda. Perbedaan tersebut, di antaranya, sanggup dilihat dari perilaku anggota badan dalam melaksanakan gerak tari. Perhatikan pola perilaku anggota badan dalam melaksanakan gerak tari gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta berikut ini!

4. Zaman Penjajahan
      Pada zaman penjajahan, seni tari di dalam istana masih terpelihara dengan baik.
Namun, tari hanya dipakai untuk kepentingan upacara istana, misalnya, penyambutan tamu raja, perkawinan putri raja, penobatan putra-putri raja, dan jumenengan raja.
Hal itu berbeda dengan seni tari di kalangan rakyat biasa. Di kalangan rakyat biasa, pertunjukan karya tari hanya merupakan jenis hiburan atau tontonan pelepas lelah sesudah tamat bercocok tanam. Oleh sebab itu, seni tari pada zaman penjajahan dikatakan mengalami kemunduran. Namun, di kalangan rakyat biasa, penderitaan rakyat akhir penjajahan juga menjadi ide untuk membuat karya tari yang bertema kepahlawanan. Salah satu karya tari yang terinspirasi oleh penderitaan rakyat pada zaman penjajahan yaitu tari Prawiroguno. (seni tari Ari Subekti)

5. Zaman Setelah Kemerdekaan Sampai Sekarang
       Setelah kemerdekaan, seni tari dalam masyarakat mulai difungsikan kembali. Tarian untuk upacara adat dan upacara keagamaan kembali hidup dan berkembang. Tarian sebagai hiburan  juga memegang tugas yang cukup besar dalam masyarakat. Seni tari benar-benar mengalami
kemajuan pesat. Bahkan, bangun sekolah-sekolah seni, sehingga semakin banyak bermunculan taritarian baru.
      Koreografer-koreografer muda pun banyak bermunculan. Para koreografer yang ada pun selalu
mencoba mewujudkan pembaruan nilai artistik dan bentuk tari. Hal ini sebagai upaya menambah perbendaharaan karya tari.

Pengertian Kesenian: Pemahaman Seni Tari Dan Batas-Batas Arti Seni Menurut Para Jago - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Seorang guru seni tari , pelajar seni tari , dan pegiat seni tari perlu memiliki pemahaman yang fundamental tentang kesenian dan seni tari mudah-mudahan sanggup lebih mengerti relevansinya dengan pendidikan. Sebelum membahas wacana apa itu pemahaman Seni Tari? alangkah baiknya kita pahami dahulu pemahaman kesenian dimana seni tari juga merupakan cuilan di dalamnya.

Apa itu Kesenian?
Pada hakikatnya kesenian yakni buah kebijaksanaan insan dalam menyatakan nilai-nilai keindahan dan keluhuran melalui banyak sekali media selaku berikut.
a. Seni gerak melalui media gerak dan perilaku , seperti: seni tari , seni beladiri , senam estetik , senam irama terbaru akrobatik , dan pantomim.

b. Seni suara melalui nada dan bunyi , seperti:
1) vokalia (suara manusia) , "macapatan" (Jawa) , iringan tari Seudati (Aceh) ,
2) instrumentalia (suara alat musik/gamelan) , degung (Sunda) , semar pegulingan (Bali) , seruling (Batak) , gitas (Kalimantan) , klenengan , monggang , kodok ngorek (Jawa) , bende , ketipung-rebana tari Tebedau (Nusa Tenggara) ,
3) vokal Instrumental , cianjuran (Sunda) , gambang kromong (Betawi/Jakarta) , janger (Bali) , nyanyian dan tifa tari Wolane (Maluku) ,
4) instrumen khusus untuk iringan tari kebyar (Bali) , tifa (Papua) gending beksan , wireng (Jawa) , dan yang menggunakan vokal-instrumental khusus tari arja (Bali) , bedaya , wayang wong , langendriya , langenwanara (Jawa).

c. Seni bangunan melalui ruang dan substansi , seperti:
rumah etika Minangkabau dengan atap bertanduk , rumah tongkonan Toraja yang menjorok menjulang tinggi dan anggun. rumah dego Ambon dengan atap yang curam dengan lubang-lubang di sudut , rumah antik Flores dengan atap jerami berupa kerucut , rumah orisinil Timor yang atapnya nyaris menjamah tanah dan berupa menyerupai sarang lebah , rumah panjang (Betang) Kalimantan yang dibagi hingga 50 bilik , dengan atap sirap atau kulit kayu. Koentjaraningrat (1976) menyampaikan bahwa arsitektur Jawa , bentuk atapnya ada yang dinamakan: limasan , serotong , joglo , panggang pe , dara gepak harimau jerum , klabang nyander , tajuk , kutuk ngambang , dan sinom.

Rumah selaku tempat tinggal insan merupakan contoh utama dan kepribadian seninya. Tentulah ada kaitan antara seni tari tempat dengan arsitektur rumah adatnya.

d. Seni rupa melalui garis dan warna , seperti: garis potongan dan warna pakaian tempat yang aneka ragam , garis-garis lukisan skema , garis ukiran ukir atau pahat patung , warna-warna batik modern. Pada pakaian tari tempat terlihat pula motif khas ataupun warna dasar yang khusus. 

e. Seni sastra lewat pemahaman kata , seperti:
Pantun yang sarat kiasan dengan contoh kalimat tertentu , puisi yang lebih merupakan sebutan bebas , cerpen dengan tema yang memukau , novel dengan alur dongeng dan latar belakang kehidupan yang menggembirakan , dan epos-epos Ramayana , Panji Bharatayuda yang berisi nilai-nilai anutan tinggi. 

Batasan arti seni menurut para ahli:

Plato , seorang filsuf Yunani antik , menyampaikan bahwa seni bukanlah palsu sesuatu yang terlihat , melainkan kembali ke prinsip-prinsip yang alami. Keindahan alam yakni imajinasi yang paling terang dari kenyataan ideal , (Wisnoe wardhana , 1979).

Schopenhauer , seorang filsuf Jerman , menyampaikan bahwa seni yakni penobatan tegangan tertinggi selaku pengarah kesempurnaan , (Wisnoe wardhana , 1979).

Ki Hadjar Dewantara menyampaikan bahwa seni yakni keindahan yang berdasar pada ketertiban , sedangkan moral (kesucian) berdasar pada ketertiban lain (Wisnoe wardhana 1978). Itulah sebabnya kita sering menyaksikan adanya kekerabatan timbal balik antara rasa agama , rasa kesusilaan , dan rasa seni di dalam kebijaksanaan seseorang. Seni yakni segala perbuatan insan yang muncul dari hidup perasaannya dan bersifat indah , hingga sanggup menggerakkan jiwa perasaan manusia.


Pengertian Seni Tari

Pada hakikatnya pemahaman seni tari yakni sebutan nilai-nilai keindahan dan keluhuran melalui gerak dan sikap. 

Batasan arti seni tari yakni selaku berikut.
Soerjodiningrat (1937) , seorang pangeran dari kraton Yogyakarta , pendiri sekolah tari ”Krido Bekso Wiromo” pada tanggal 17 Agustus 1918 , seusai perang dunia pertama , mengatakan:

Ingkang kawastanan joged inggih punika ebahing saranduning tubuh , katata pikantuk wiramaning gending , jumbuhing pasemon sarta pikajenging joged.

Alih bahasanya:
”Yang dinamakan tari yakni gerak keseluruhan tubuh , yang ditata dengan irama lagu pengiring , sesuai dengan lambang , tabiat , dan tema tari.” 

Crawley , spesialis ilmu jiwa , menyampaikan bahwa tari yakni pernyataan gaya instingtif dari urat tentang sesuatu perasaan. Dengan kata lain , tari yakni kerja rasa dari insan yang penyalurannya melalui urat-urat , (Wisnoe wardhana , 1959). 

Charlotte Bara , seorang penari , mengungkapkan penghayatannya selaku penari merupakan bahwa tari yakni sebagian dari arus , menyerupai air cepat lambat seakan tak berubah , meningkat tak bergerak pada permukaan yang ada alirannya di bawahnya Ia senantiasa bergerak , bukan bayangan bukan plastik , bukan karang , bukan arsitektur , dan bukan lukisan. Ia yakni insan yang bergerak , (Wisnoe wardhana. 1959).

Mary Wigman , seorang perintis seni tari terbaru , menyatakan bahwa tari bukanlah cuma pernyataan irama musikal atau intelektual pantomim. Ia memiliki asal sendiri , bentuknya dan pernyataannya yang cuma ada padanya sendiri. Hakikatnya yakni ruang , (Wisnoe wardhana , 1959).

Pendidikan sanggup dilakukan melalui banyak sekali media. Pelaksanaan pendidikan melalui seni tari memanfaatkan seni tari selaku fasilitas sebuah pendidikan. Sebaliknya seni tari sendiri mengandung pendidikan nilai-nilai keindahan dan keluhuran melalui gerak dan perilaku tubuh , yang sanggup pula membentuk kepribadian manusianya.

Ki Hadjar Dewantara (1951) beropini bahwa tari Serimpi Jawa itu mendidik rasa wirama , yakni pengekangan diri dan gerak wiraga (ketubuhan) , yakni kesusilaan.

gambar-seni-tari

Rudolf Steiner , tokoh pendidikan anthropomorfis , mengemukakan bahwa keakraban unsur irama dalam kehidupan insan yakni selaku berikut (Wisnoe wardhana , 1977).
  1. Irama mempermudah pekerjaan jasmani.
  2. Irama menyokong gerak asumsi , menyerupai membagi , memecah bagian-bagian , mengurutkan , menertibkan. Pada rencana yang besar ada penahapan , yakni mendahulukan yang penting-penting , penjadwalan , solusi , penggiliran kiprah , pembagian tim , dan sebagainya.
  3. Irama mencerdaskan kebijaksanaan pekerti , membentuk tabiat , menyerupai tetap hati , teguh , tertib , berani , nyaman , sabar , bersemangat.
  4. Irama menggugah kekuatan di dalam jiwa.

Dipandang dari sisi performa kepribadian , kesenian termasuk jenis-jenis kepribadian selaku berikut.
1) Kepribadian individual , yang memamerkan ciri-ciri khusus dan gaya seseorang selaku seniman , terlihat pada karya-karyanya.
2) Kepribadian seni tempat yang khas termasuk kesenian Jawa khas Yogyakarta , khas Surakarta , Sunda Cianjur , Sunda Bandung , Bali Tabanan , Bali Gianyar , Bali Singaraja , Cirebon Kanoman , dan Cirebon Kasepuhan. 
3) Kepribadian seni bangsa-bangsa terlihat terang pada seni tari masing-masing bangsa , menyerupai tari India , Cina , Jepang , Spanyol , Indonesia.

Kesenian Association of South East Asian Nations (ASEAN) merupakan kepribadian golongan kesenian bangsa-bangsa Asia Tenggara. Secara lebih luas lagi yakni pembedaan kepribadian seni karakteristik benua , yang memperlihatkan kesenian Amerika Latin yang terkenal dengan Irama Amerika Latinnya , seperti: rumba , samba , Timur Tengah dengan tari perutnya , Afrika dipahami spesialisasi iringan tam-tam dan rias mimikrinya , Eropa dengan balet , dan Amerika Serikat dengan tari modernnya.

4) Kepribadian kesenian dunia merupakan kesenian dari sebuah bangsa yang kemudian menjadi milik dunia lantaran disenangi dan dipelajari di seluruh dunia , menyerupai film , mode pakaian , musik pop , balet , dan dansa ballroom. Kadang-kadang lahir seni gres yang cepat melanda seluruh dunia , menyerupai tari breakdance dan tari irama soul. Biasanya yang cepat meningkat cepat pula surut dan kemudian hilang. Sebaliknya dengan tari Jawa , karawitan , dan pewayangan , secara perlahan tetapi mantap mulai disenangi dan meningkat dipelajari di Amerika dan Eropa. Seperti halnya dengan balet , kemajuan zaman memamerkan adanya kemungkinan kesenian Jawa tersebut menjadi kesenian dunia.

Seni tari bangsa Indonesia memiliki kombinasi bermacam-macam , dari yang sungguh sederhana hingga ke yang rumit (Jawa: adiluhung). Tingkai kemajuan seni di beberapa wilayah tanah air yang bermacam-macam itu membutuhkan perhatian dan kebijaksanaan pemolaan dalam penanganan pengajaran tari di sekolah.

Seni budaya tradisional bangsa Indonesia sungguh majemuk. Karena wilayah Nusantara terdiri atas ribuan pulau , dengan penghuni yang berbeda-beda , maka setiap suku bangsa menyebarkan tradisi masing-masing sehingga merealisasikan seni budaya yang beraneka ragam. Pertumbuhannya ada yang sungguh subur , ada pula yang tertutup kepada imbas luar.

Kekayaan seni tradisional merupakan identitas utama bangsa Indonesia lantaran memiliki keaslian dan kekhususan sifat , serta bentuk perwujudan yang beraneka ragam selaku berikut. 
1. Pada bidang seni bangunan terdapat arsitektur rumah etika Dayak , Irian , rumah tongkonan Toraja , rumah gadang Minang , rumah etika Bali beserta puranya , rumah etika Jawa dengan aneka modelnya menyerupai panggang pe , kampung , limasan , Joglo , tajuk , cere gancet , dan sebagainya.

2. Pada bidang seni bunyi vokal setiap suku bangsa Indonesia memiliki kekayaan lagu tradisional dan bahasa wilayahnya sendiri. Kita mengenal lagu-lagu Ambon , Batak , Cianjuran , Banyumasan , Bali , dan sebagainya. Kita memiliki pula musik gamelan yang berlaras Slendro dengan metode 5 tangga nada dan laras Pelog dengan metode 7 tangga nada. Juga instrumen dawai khas Dayak , aneka seruling dan puih-puih Sulawesi ataupun Sumatra , serta bermacam gendang dari Papua. 

3. Pada bidang seni sastra ditemui karya sastra para empu menyerupai Empu Kanwa dengan Arjunawiwaha , Empu Sedah dan Empu Panuluh dengan Bharatayuda. Selain itu , perlu dikenali pula karya sastra para pujangga Ronggowarsito dengan Kalatida , pujangga Yasadipura , para pujangga gres menyerupai Sutan Takdir Alisyahbana , karya sastra angkatan 45 menyerupai Chairil Anwar , karya sastra angkatan 66 menyerupai W.S. Rendra , Putuwijaya , dan sebagainya.

4. Pada bidang seni rupa dengan karya relief candi , tatah sungging wayang , pahat ukir Jepara dan Bali , batik Yogya , Solo , Pekalongan , kerajinan Kuningan Juwana , seni lukis naturalisme Raden Saleh , realisme Basuki Abdullah , ekspresionalisme Affandi , lukisan gaya Bali serta seni pakaian tradisional yang anggun.

5. Pada bidang seni gerak ditemui seni beladiri pencak silat yang banyak alirannya. Di samping itu , juga terdapat seni tari klasik tradisional yang bernapas kedaerahan , seni tari kreasi gres , baik yang merupakan napas gres seni tari klasik tradisional dengan ide-ide gres , seni tari kreasi gres yang mengarah ke kepribadian nasional , internasional , atau universal.

Pertumbuhan dan kemajuan kesenian di Indonesia menunjukan bahwa potensi seni dan kesanggupan insan dalam pertumbuhan kesenian klasik tradisional secara kuantitatif terlihat dari kian banyaknya pelaku dan penunjang aktif selaku pemelihara , pelaksana , dan pengembang seni , antara lain disebabkan oleh masuknya kesenian dalam kurikulum sekolah sejaktaman kanak-kanak hingga sekolah menengah tingkat atas. Peningkatan kualitatifnya antara lain disebabkan oleh kian banyaknya forum pendidikan khusus kesenian , menyerupai Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) , Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) , Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) , Fakultas Kesenian dari Institut Seni Indonesia (ISI) yang memiliki jurusan tari , Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS-IKIP) yang juga memiliki jurusan tari. Banyak pula sanggar , studio , padepokan tari yang diselenggarakan oleh para seniman tari.

Perkembangan yang bertolak dari kekayaan sent tari klasik tradisional sanggup dibedakan sebagai:
a. pergeseran tradisi skala kecil di sana sini ,
b. penggarapan yang lebih rumit dan lebih tepat ,
c. penyesuaian wujud tetapi tetap bernapas menyerupai semula ,
d. ciptaan gres yang bertolak dari abstraksi wangsit tari klasik.

Potensi seni klasik tradisional terbukti dari dimungkinkannya kekayaan tradisional itu dikembangkan hingga jauh. Pengembangan yang sukses memamerkan kesanggupan manusianya.

Mencintai dan melestarikan serta menyebarkan seni budaya bangsa merupakan keharusan mulia setiap warga negara. Mencintai seni budaya sendiri memiliki arti pula menghayati nilai-nilainya yang memamerkan keaslian dan kemurnian jiwa bangsa. Melestarikan dan menyebarkan seni budaya merupakan partisipasi aktif dalam pembangunan dan tanggung jawab bagi kejayaan bangsa.

:
Pengertian Seni , Cabang Seni , dan Fungsi Seni Secara Lengkap
11 Pengertian Seni Tari dan Unsur-Unsur Keindahan Tari
15 Pengertian Seni Secara Lengkap Menurut Para Ahli

Pengertian Seni| Cabang Seni| Dan Fungsi Seni Secara Lengkap - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
Seni dalam pergaulan kalian sehari-hari niscaya sering kau ucapkan. Namun , apa bahu-membahu pemahaman seni tersebut. Secara lazim seni merupakan segala sesuatu hasil karya cipta insan yang memiliki unsur keindahan dan bisa menghidupkan perasaan manusia. Istilah seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang bermakna persembahan , pemujaan dan pelayanan yang sungguh akrab dengan aktifitas keagamaan , yang disebut dengan sebutan kesenian. Seni (menurut Padmapuspita) berasal dari kata genie dalam bahasan Belanda , dan genius dalam bahasa Latin yang artinya kesanggupan hebat yang dibawa sejak lahir. Berikut ini akan kami ulas beberapa rumusan pemahaman seni menurut beberapa andal dan beberapa fungsi seni dalam kehidupan masyarakat.

PENGERTIAN SENI

1. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian seni menurut KBBI yakni seni memiliki pengertian: (1) halus , kecil juga halus , tipis juga halus , lembut juga nikmat didengar. mungil serta elok; (2) cekatan bikin karya yang bermutu; (3) kesanggupan nalar dalam bikin suatu karya yang bernilai tinggi (Iuar biasa); orang yang memiliki kesanggupan luar biasa.
2. (Plato)
Pengertian seni menurut Plato yakni seni merupakan bentuk tiruan terhadap alam , sehingga karya seni merupakan objek peniruan dari bentuk-bentuk alam menyerupai insan , tumbuhan dan binatang.
3. (Menurut Aristoteles)
Pengertian seni menurut Aristoteles yakni seni merupakan peniruan terhadap alam sebaik dan seideal mungkin. Aristoteles sependapat dengan Plato , yakni seni merupakan peniruan bentuk-bentuk alam. Aristoteles beropini bahwa seni yang merupakan peniruan bentuk alam tersebut mesti sebaik mungkin. Misalnya , menggambar bentuk dengan memalsukan bentuk alam mesti tepat , bikin lukisan insan mesti ideal (anatomi , proporsi , dan komposisinya).
4. (Suzanne K. Langer)
Pengertian seni menurut Suzanne K. Langer merupakan penciptaan wujud-wujud yang merupakan simbol dari perasaan manusia.
5. (Ensiklopedia Indonesia)
Pengertian seni menurut Ensiklopedia Indonesia yakni seni itu termasuk penciptaan dari segala hal atau benda yang lantaran keindahan bentuknya orang bahagia melihatnya atau mendengarnya.
    Dengan demikian sanggup dibilang , bahwa pengertian seni merupakan verbal pemikiran atau perasaan insan yang diwujudkan lewat pola kelakuan yang menciptakan karya yang bersifat estetis dan bermakna. Pembahasan lengkapnya silahkan klik 15 Pengertian Seni Secara Lengkap Menurut Para Ahli

    Ekspresi seni insan di tampang bumi sangatlah beragam. Ekspresi yang timbul dari banyak sekali pemikiran , bentuk , dan corak sebutan , justru berbeda-beda atau beragam. Keragaman ini meningkat sejalan dengan kebudayaan penduduk yang bersangkutan. Perbedaan budaya , keadaan sosial , serta alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda. Seni dan budaya nusantara sungguh bermacam-macam , lantaran indonesia berisikan banyak sekali ragam suku bangsa dan adat istiadat. Setiap suku bangsa memiliki verbal seni masing-masing. Keragaman ini merupakan kekayaan budaya bangsa yang sungguh bernilai. Keragaman seni rupa , seni tari , seni musik maupun seni drama bukanlah pemecah bangsa melainkan selaku alat pemersatu bangsa.

    Dengan beragamnya nilai-nilai budaya di nusantara timbullah kesenian nusantara. Kesenian Nusantara yakni verbal pemikiran atau perasaan insan yang mengandung nilai-nilai budaya nusantara lewat pola kelakuan yang menciptakan karya yang bersifat estetis dan bermakna. Dengan kata lain , kesenian nusantara merupakan kesenian yang bernilai  budaya nusantara.

    CABANG-CABANG SENI

    Seni memiliki empat cabang , yakni seni rupa , seni musik , seni tari , dan seni drama. Seni musik , seni tari , dan seni drama tergolong dalam satu jenis seni pertunjukan. Pengertian dari keempat cabang seni tersebut antara lain.

    1. Seni Rupa
    Seni rupa merupakan sebutan pemikiran atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan lewat media: titik , garis , bidang , bentuk , warna , tekstur , dan gelap jelas yang ditata memakai prinsip tertentu.

    2. Seni Musik
    Seni musik merupakan sebutan pemikiran atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan lewat media bunyi (manusia maupun alat) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

    3. Seni Tari
    Seni tari merupakan sebutan pemikiran atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan lewat media gerak badan insan yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

    4. Seni Drama
    Seni drama atau teater merupakan sebutan pemikiran atau perasaan yang estetis dan bermakna lewat media: gerak , bunyi , dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

    FUNGSI SENI

    Untuk menyalurkan verbal seninya , insan senantiasa mencari kesempatan disela-sela waktu pemenuhan keperluan hidup sehari-harinya. Seni tergolong keperluan hidup insan yang penting , alasannya merupakan seni senantiasa menjadi cuilan dari kehidupan manusia. Manusia prasejarah mengekspresikan rasa seninya pada dinding-dinding gua lewat lukisan-lukisan. Seperti yang terdapat di Gua Leang-leang Maros Sulawesi Selatan , Kepulauan Maluku , dan Papua.

    Seni juga tertuang dalam banyak sekali benda pakai yang digunakan manusia. Seperti keramik Cina , tenun sutra India , kapak jaman batu. nekara jaman logam , hingga terhadap kendaraan beroda empat , pesawat telepon , dan komputer di masa kini. Lihat juga banyak sekali alat musik yang terdapat di seluruh penjuru dunia beserta lagu-lagu dan irama yang diciptakannya. Ketipung , sitar , gondang , angklung , tifa , biola , harpa , saxophone , tamburin , dan marakas merupakan sebagian kecil dari alat-alat musik di dunia. Belum lagi banyak sekali jenis tarian berikut perlengkapannya. Seperti Legong di Bali , Seudati di Aceh , Bambu Gila di Sulawesi Utara , hingga dengan flamenco di Spanyol , tango di Argentina , dan balet di seluruh daratan Eropa. Sedangkan wayang orang di Jawa , kabuki di Jepang , hingga teater kekinian merupakan teladan seni drama. Di belahan bumi mana pun seni tak sanggup dipisahkan dari kehidupan manusia.

    Kebutuhan hidup insan sanggup dikelompokkan ke dalam 3 jenis , yakni keperluan primer (primer) menyerupai sandang , pangan , dan papan; keperluan sosial (sekunder) yang terwujud lewat jerih payah dalam menyanggupi keperluan primer dengan melibatkan orang atau sejumlah orang; dan keperluan integratif atau yang berhubungan dengan banyak sekali keperluan insan selaku makhluk budaya. Seni merupakan keperluan insan yang tergolong keperluan integratif yang terkait dengan keperluan primer dan keperluan sosial.

    1. Seni dan keperluan pokok
    a. Sandang (pakaian)
    Pakaian tak cuma berfungsi menutupi badan dari keadaan alam saja , busana juga berfungsi selaku fasilitas sosial budaya. Semakin tinggi peradaban insan , maka makin tinggi pula fungsi sosial budaya pada busana tersebut. Pakaian merupakan lambang status sosial pemakainya , dan merupakan suatu gengsi.

    Selain itu , busana dikenakan insan menurut pertimbangan nilai-nilai moral dan kesopanan yang dianut oleh masyarakat. Pakaian juga sanggup berfungsi selaku identitas budaya pada penduduk tertentu. Misalnya , busana adat Flores tentu berlainan dengan busana adat Minahasa.

    Baju tak cuma benda pakai , namun juga benda hias. Baju membalut badan insan mudah-mudahan terlihat lebih indah. Orang memakai baju mudah-mudahan dirinya terlihat lebih menarik. Bukankah kau juga mengerjakan hal ini? Baju terbentuk dari banyak sekali komponen yang dipadukan menjadi suatu karya seni yang indah dipandang dan tenteram dikenakan. Para perancang busana dan perancang kain , baik yang tradisional maupun yang profesional , merupakan seniman-seniman pencipta karya seni pakaian.

    Maka dari itu sanggup dibilang , bahwa bahwa busana merupakan benda pakai selaku pelindung dan epilog badan insan sekaligus juga benda hias yang dianggap selaku identitas sosial budaya manusia.

    b. Pangan (makanan)
    Makanan tidak menyangkut hal perut semata. Wujud masakan yang elok dilihat tentu lebih membangkitkan selera orang yang hendak menyantapnya. Itulah sebabnya terdapat seni menyuguhkan hidangan. Masyarakat senantiasa memiliki kehendak untuk memperindah masakan yang dikonsumsinya , apalagi lagi masakan tersebut dihidangkan untuk orang lain. Warna dan bentuk masakan dirancang sedemikian rupa sesuai cita rasa masyarakatnya. Setiap wilayah di indonesia memiliki cara sendiri dalam mengolah makanan , membentuk , mempercantik , dan menata makanannya masing-masing. Dari ibu rumah tangga , koki restora , hingga usahawan katering merupakan seniman dalam hal makanan.

    Maka dari itu , sanggup dibilang bahwa bentuk masakan yang disantap dan dihidangkan sehari-hari sanggup dibilang untuk menyanggupi keperluan seni yang berhubungan dengan keperluan pangan.

    c. Papan (tempat tinggal)
    Manusia bikin suatu rumah lantaran dorongan keperluan akan tempat tinggal sekaligus untuk melindungi diri dari gangguan alam menyerupai panas , hujan , angin , dan hewan buas.

    Betapapun sederhanya , rumah merupakan karya seni hasil verbal insan yang dipedomani oleh budayanya. Rumah yang dibikin dari banyak sekali komponen hasil alam sekitar yang disusun secara artistik. Bagian demi cuilan rumah menyerupai kamar tidur , atap , dapur dan bagian-bagian yang lain disusun sedemikian rupa sehingga tenteram ditinggali dan berfungsi sebagaimana mestinya.

    Rumah juga memiliki faedah selaku identitas sosial-budaya. Secara fisik , bentuk rumah wilayah di Indonesia begitu beranekaragam. Lihat saja rumah gadang Minangkabau , rumah joglo Jawa , dan rumah tongkonan Toraja. semua punya nilai seni tersendiri yang memperkaya khasanah budaya bangsa. Arsitektur Barat dan terbaru juga memperbesar keanekaragaman seni bangunan di Indonesia.

    2. Seni dan Kebutuhan Sosial
    a. Pendidikan Seni
    Fungsi seni sanggup dicicipi eksklusif maupun tidak secara eksklusif bagi manusia. Secara eksklusif seni sanggup dicicipi selaku media verbal , komunikasi , bermain , dan menyalurkan talenta yang dimiliki. Secara tidak eksklusif seni sanggup diperoleh lewat faedah yang diperoleh dalam pengembangan kesanggupan dasar pendidikan seni. Melalui pendidikan seni insan sanggup menerima kehalusan kecerdikan pekerti , lantaran seni mengolah kepekaan terhadap alam sekitar serta hal-hal yang berhubungan dengan keindahan.

    Kemampuan dasar insan yang sanggup dikembangkan lewat seni meliputi: fisik , daya serap , daya pikir , emosi , daya cipta , cita rasa keindahan. dan sosial. Perkembangan fisik yang berhubungan dengan kesibukan seni merupakan kesanggupan gerak. Gerak/motorik sanggup dibedakan menjadi motorik bernafsu dan motorik halus. Seni banyak terkait dengan motorik halus. Menggambar , membentuk , memotong , serta menggerakkan jari di saat menari dan memainkan alat musik merupakan gerak motorik halus. Gerakan badan insan dikala menari dan bermain tugas merupakan teladan motorik kasar. Melalui seni , kemampua motorik insan sanggup dikembangkan.

    Daya serap bermitra dengan kesanggupan menemukan masukan-masukan dari indera manusia. Kepekaan insan dalam menafsirkan dan menanggapi masukan-masukan sangatlah penting dalam kesibukan belajar. Menyerap hal yang terjadi di lingkungan dan digubah dalam suatu lagu , menyerap kesan alam sekitar untuk dituangkan lewat lukisan , menyerap gerak sesama penari untuk diselaraskan , dan menyerap reaksi musuh main dalam seni tugas merupakan teladan penggunaan daya serap dalam seni.

    Daya pikir berkaitan dengan kesanggupan insan mengolah kesadaran terhadap lingkungannya , mengolah wawasan yang dimiliki , dan menyediakan hubungan dirinya dengan lingkungannya. Melalui kesibukan berolah seni , insan membuatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya. Dari hal-hal yang sudah diserap tadi diinginkan proses olah pikir untuk dapat menjadi suatu karya seni. Sehingga , sanggup mengembangkan ,kemampuan penelitian dan berpikir kritis.

    Emosi berhubungan dengan kesanggupan insan mengungkapkan perasaannya secara bebas dan spontan. Segala hal yang tidak sanggup diungkapkan lewat kata-kata sanggup diekspresikan lewat karya seni. Misalnya suatu lagu yang seringkali merupakan suatu verbal luapan emosi dari pengalaman hidup penciptanya. Melalui kesibukan berolah seni ini , insan sanggup meluapkan verbal jati dirinya.

    Daya cipta atau kreativitas berhubungan dengan kesanggupan insan berpikir kreatif. Kreatif berhubungan dengan hal yang gres , unik , dan khas. Karya seni yang bagus bukan hasil menjiplak atau memalsukan karya lain.

    Dalam bikin suatu karya seni yang indah tentunya cita rasa keindahan sungguh dibutuhkan. Cita rasa keindahan bermitra dengan kesanggupan menata unsur-unsur seni secara serasi sesuai dengan kaidah-kaidah seni. Cita rasa keindahan lebih lebih cenderung pada kesibukan dalam mengolah kepekaan rasa akan nilai keindahan tersebut. Bagi insan nilai keindahan berhubungan dengan kepuasan batinnya. Kesadaran akan nilai-nilai keindahan lewat kesibukan berolah seni , berfungsi selaku penyelaras otak kanan dan otak kiri sehingga mendorong rasa berpikir inovatif dan kritis.

    Dari sisi sosial , seni pun memberi kesadaran bahwa insan satu bermitra dengan insan yang lain. Kesadaran sosial ini dimasak dalam kesibukan seni sehingga menumbuhkan perilaku dan perasaan dalam berkomunikasi , bekerja-sama , dan menghargai usulan insan lain. Dalam kesibukan berkarya seni , seseorang sanggup bermitra dengan orang lain , baik dari penelusuran wangsit , proses pengerjaan , hingga apresiasi/ analisa suatu karya.

    b. Keagamaan
    Setiap insan memiliki kesadaran terhadap Tuhan yang diwujudkan dalam agama. Setiap agama memiliki fatwa metode beribadah dan tempat ibadah. Sebagai karya seni bangunan , selain bernilai religi , tempat ibadah juga merupakan sebutan insan yang memiliki nilai keindahan. Tempat ibadah secara fisik sanggup dibilang selaku suatu bangunan hasil karya insan yang dikontrol dan diarahkan oleh budaya penduduk lokal menurut kaidah-kaidah agama tertentu. Demikian halnya dengan alat keperluan ibadah yang lain menyerupai bunyi-bunyian , tari-tarian merupakan pertolongan seni terhadap keperluan beribadah manusia.

    c. Ritus Kehidupan
    Setiap insan yang berbudaya memiliki ritual atau upacara yang berhubungan dengan bundar hidup manusia. Dari dalam kandungan hingga dikala tamat hidup banyak sekali rangkaian upacara yang dilakukan. Dalam kesibukan upacara ini melibatkan bermacam-macam karya seni. Dalam pesta adat ijab kabul misalnya , tempat pesta ijab kabul ditata sedemikian indah , dihidangkan hiburan musik , tari-tarian , serta banyak sekali bentuk sajian masakan yang dibungkus secara apik , dan para tamu memakai busana dengan banyak sekali versi dan warna yang menarik.

    :

    Demikian pembahasan wacana "Pengertian Seni , Cabang Seni , dan Fungsi Seni Secara Lengkap" yang sanggup kami sampaikan. postingan seni memukau yang lain di situs .

    Nih Tari Janger, Tari Ngremo, Tari Pendet (Bentuk Tari Tunggal)

    Seni itu indah. Itulah ungkapan yang sering diucapkan oleh manusia. Seni dianggap indah alasannya yaitu seni merupakan ungkapan perasaaan insan yang dituangkan melalui media tertentu dan menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi. Bagaimana dengan keindahan seni tari? Seni tari merupakan ungkapan perasaan insan yang dituangkan melalui gerak badan sebagai medianya.
           Keindahan karya seni tari sangat kompleks alasannya yaitu penuangannya tidak hanya berupa gerak. Penciptaan seni tari juga didukung oleh unsur-unsur lain, di antaranya, berupa iringan, busana, tata rias, properti tari, pola lantai, dan tempat pertunjukan. Setiap bentuk karya seni tari pun mempunyai keindahan masing-masing. Keindahan bentuk tari tunggal berbeda dengan keindahan bentuk tari berpasangan maupun kelompok.
           Koreografi berasal dari kata choreographie (bahasa Yunani) atau choreography (bahasa Inggris). Di Indonesia, istilah koreografi gres dikenal sekitar tahun lima puluhan. Di negara-negara Barat, istilah tersebut mulai digunakan semenjak beratus-ratus tahun sebelum Masehi. Istilah choreography berasal dari kata chara (bahasa Yunani) yang berarti bangga (selanjutnya menjadi chorea yang berarti tari massal) dan kata grapho yang berarti catatan. Berdasarkan makna katanya, koreografi berarti catatan tari.
           Untuk menempatkan tari di Indonesia pada cakrawala yang lebih luas, istilah koreografi digunakan untuk menyebut pengetahuan wacana penyusunan atau penggarapan tari. Adapun penyusun, penggarap, atau penata tari disebut koreografer. Berdasarkan bentuk koreografinya, tarian di Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.
           Bahasan kali ini, kita akan mempelajari wacana bentuk tari tunggal. Khazanah tari pertunjukan yang hanya ditarikan oleh seorang penari digolongkan sebagai bentuk tari tunggal. Namun, tari tunggal ada yang ditarikan oleh beberapa orang penari. Tari tunggal yang harus diperagakan oleh seorang penari biasanya mengambil tema penokohan dalam suatu cerita. Karya tari tunggal yang mengambil tema penokohan, sebagai contoh, tari Gatotkaca dan tari Anjasmara. Adapun karya tari yang sanggup ditarikan secara massal biasanya mengambil tema menirukan binatang, pekerjaan, permainan, atau hal-hal yang hanya menawarkan jabatan saja, misalnya, bidadari dan prajurit. Karya tari tunggal yang sering ditarikan secara massal, misalnya, tari Tenun, tari Tani, dan tari Merak. (Seni Tari Ari Subekti)
           Khazanah tari di Indonesia, jikalau ditinjau dari segi fungsinya, akan tampak potensinya yang berperan sebagai sarana upacara, sarana hiburan atau pergaulan, dan yang tetap berkembang sampai dikala ini, yaitu sebagai sarana seni tontonan atau pertunjukan. Bagaimana dengan tugas karya tari yang berbentuk tari tunggal? Peran karya tari tunggal bagi masyarakat intinya sama, yaitu sebagai sarana upacara, sarana pergaulan, dan sarana tontonan atau pertunjukan.
    Berikut akan diuraikan beberapa karya tari tunggal sesuai dengan jenis, peran, dan perkembangannya dalam masyarakat.
    1. Tari Janger
            Tari Janger merupakan bentuk tari tunggal yang berasal dari Lombok. Tari Janger termasuk jenis tari putri. Penari melaksanakan gerak tarinya dengan memakai kipas, ibarat tari Gandrung dari
    Lombok. Pada prinsipnya, tari ini sama dengan tari Gandrung atau merupakan perkembangan terakhir dari tari Gandrung. Karya tari ini diciptakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Pertunjukan diadakan sehabis panen atau pesta lainnya. Kipas selalu digerakkan ke arah penonton. Penonton yang terkena kipas berarti diundang untuk diajak menari bersama. Akhirnya, para penonton ikut menari dengan gembira.

    2. Tari Ngremo
           Tari Ngremo merupakan bentuk tari tunggal yang berasal dari Jawa Timur. Tari Ngremo biasanya digunakan untuk mengawali suatu pesta sebagai tanda penghormatan kepada para tamu. Tari Ngremo sering digunakan untuk mendahului pertunjukan ludruk. Ada jenis tari Ngremo putra dan ada juga jenis tari Ngremo putri. Pada awalnya, tarian ini berasal dari kebiasaan menyambut tamu penting pada pesta perkawinan. Di tempat Bangkalan, Madura, masih sanggup disaksikan unsur-unsur tradisional tarian ini dengan nama Remo Bangkalan. Pada awalnya, tari Ngremo hanya ditarikan secara tunggal. Tetapi, pada perkembangannya, sekarang ditarikan oleh lebih dari seorang penari. Bahkan, tarian ini sering dipertunjukkan secara massal di tanah lapang.

    3. Tari Pendet
           Tari Pendet merupakan jenis tari putri yang berbentuk tari tunggal. Tarian ini berasal dari Bali. Tari Pendet sering diperagakan secara massal. Pada awalnya, tari Pendet merupakan karya tari sebagai sarana upacara. Namun, dikala ini tari Pendet sering dipertunjukkan untuk penyambutan tamu.

    Nih Sejarah Tari Nusantara (Pengaruh Bangsa Lain Terhadap Tari Nusantara Di Indonesia)

    Sejarah memperlihatkan bahwa bangsa-­bangsa dari India, Arab, Cina, dan Barat (dataran Eropa) besar lengan berkuasa terhadap tumbuh kembangnya seni budaya, khususnya seni tari nusantara di Indonesia. Sentuhan dan inspirasi kreatif para seniman bangsa ini sangat besar lengan berkuasa terhadap budaya bangsa lain sehingga tidak lagi terlihat ciri budaya asingnya.
    Dewi Shinta pada Sendratari Ramayana. Perhatikan perilaku jemari
    tangannya. Sikap tangan mirip inimerupakan imbas dari India.
            Sikap jemari tangan ngruji, nyempurit, dan ngiting pada Tari nusantara dari Jawa (gaya Yogyakarta dan Solo) merupakan pengaruh perilaku tangan paham India. Ketiganya mengandung arti yang berbeda pada kitab seni Tari India, yakni Natya Sastra karya Baratha Muni.
    Pengaruh ini sejalan dengan proses perkembangan budaya menjadi larut dalam kultur masyarakat setempat. Sebagai rujukan kecil, pembauran dan larutnya kultur antar bangsa yang berbeda pada seni tari tradisional, terdapat pada bentuk gerak tari yang satu sama lain menyerupai, tetapi dengan nama yang berbeda. Pada tari gaya Yogyakarta, gerak seperti ngruji yang digunakan untuk bentuk gerak tangan yang juga digunakan untuk salah satu gerak tari Bali. Bentuk gerak yang sama digunakan istilah ngruyung untuk gaya Solo, dan di Sunda digunakan istilah nanggre.
          Istilah mudra pataka atau ngruji, atau ngruyung pada fatwa India yang bersumber dari Natya Sastra, mengandung arti sebagai berikut:
    • ­hutan
    • ­sungai atau laut
    • ­kuda
    • ­waktu malam
    • ­bulan purnama
    • ­hari hujan
    • ­sinar matahari
    • ­bulan atau tahun
           Pada umumnya, pemakaian perilaku tangan mudra ini mengutamakan segi estetisnya dibanding lisan secara simbolis. Dengan kata lain, meskipun bentuk gerak sama dengan simbol fatwa Hindu di India, gerakan yang dilakukan tidak mengandung arti tertentu. Gerakan digunakan dan ditempatkan dalam koreograf dengan alasan hanya karena bentuknya yang dinilai indah.
         Setelah tari nusantara melewati fase feodalisme, kondisi sosial ekonomi di Indonesia membaik, perkembangan seni tari tradisional menerima tempat yang ‘membaik’ pula. Masyarakat tidak lagi ragu untuk berkreativitas menuangkan inspirasi dan karya yang inovatif, sesudah selama ini dibelenggu oleh status sosial yang menganggap bahwa pribumi (inlander) bodoh. Sebelumnya, tari hanya diperuntukkan bagi kaum darah biru dan para pejabat kolonial, sebagai sebuah hiburan yang memuaskan mereka. Pada ketika bangsa terlepas dari kolonialisme, dunia seni tari tradisional merebak kolam jamur di animo semi, setiap daerah mempunyai sanggar sanggar tari yang dipenuhi para peminat.
         Berpuluh­-puluh bahkan beratus­-ratus tarian nusantara di setiap daerah dipelajari, diperkenalkan, dan masuk ke kalangan pejabat sebagai hiburan atau tari persembahan. Hal ini menjadikan gairah bagi para koreografer untuk semakin menambah kekayaan seni tari Indonesia. Mereka menyelenggarakan festival­festival tari daerah, juga kursus tari bagi semua kalangan
    Tarian berkembang alasannya efek sosial dan psikologis. Tari Kebyar
    Duduk (tari tunggal dari Bali)salah satu contohnya.
          Tarian nusantara yang berkembang alasannya imbas sosial dan psikologis, menempatkan tari menjadi sebuah media ungkapan jiwa yang sanggup memperlihatkan profit, juga media kritik, media reflksitas hidup masyarakat, media ungkap bagi jiwa yang memiliki kebebasan hidup. Hal ini membuat tarian yang pada ketika itu dikenal dengan sebutan tari kreasi baru, berbagi tari  tradisional menjadi lebih modern pada masa itu dengan sentuhan koreograf yang tetap berakar pada tari tradisi. Misalnya, tari tunggal/kelompok dari Bali pada Tari Kebyar Duduk; tari berpasangan dari Melayu Sumatra, yakni Tari Serampang Dua Belas; tari kelompok dari Aceh, yakni Tari Saman.