Nih Perilaku Awal Hormat Pencak Silat (Berdoa, Perilaku Siap, Jabat Tangan, Sila, Simpuh)

Share:


A. Pencak silat dimulai dengan gerakan berdoa, perilaku siap, salam hormat, perilaku jabat tangan, perilaku duduk dalam pertandingan silat
1. Gerakan berdoa
    - Berdiri dengan kedua tangan di samping, kemudian tundukkan kepala atau
    - Berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas sambil menundukkan kepala.
2. Sikap siap
    - Badan tegap, kedua tangan dan kaki bangun tegap.
    - Kepala ditegakkan pandangan ke depan.
3. Salam hormat
     - Sikap bangun tegak.
    - Angkat kedua lengan, kemudian telapak tangan dipertemukan di depan dada.
    - Tundukkan kepala.
4. Sikap jabat tangan
    - Tangan kanan menjulurkan ke depan.
    - Tangan kiri dijulurkan ke depan dada.
    - Kaki kiri diserongkan ke kiri depan.
    - Kepala ditundukkan.
5. Sikap duduk sila
    - Sikap duduk.
    - Kedua kaki ditekuk dan silang.
    - Kedua tangan di atas lutut.
    - Pandangan ke depan.
6. Sikap duduk timpuh/simpuh
    - Tekuk kedua kaki/punggung telapak kaki melekat pada lantai.
    - Duduk di atas kaki.
    - Kedua tangan di atas paha.
    - Pandangan ke depan.


Tata Cara dan Peraturan Pertandingan
a. Tata cara pertandingan
    Tata cara pertandingan pencak silat meliputi.
1. Pesilat boleh bertanding sehabis wasit memberi isyarat, kedua pesilat memberi hormat kepada wasit dan ketua pertandingan, kemudian kedua pesilat kembali ke sudut.
2. Wasit memanggil kedua pesilat, kemudian kedua pesilat berjabat tangan.
3. Wasit mengusut kesiapan semua petugas dan memberi instruksi tanda dimulai.
4. Waktu istirahat antarbabak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing.
b. Aturan bertanding
    Aturan bertanding dalam pertandingan pencak silat adalah:
1. Pesilat saling berhadapan dengan unsur pembelaan dan serangan sesuai dengan teknik dasar dan mematuhi larangan serta berdasarkan kaidah-kaidah, yaitu perilaku pasang kuda-kuda, langkah mengukur jarak terhadap lawan, dan koordinasi serangan/ pembelaan serta kembali ke perilaku pasang kuda-kuda.
2. Pembelaan dan perilaku serangan yang dilakukan harus berpola dari perilaku awal/pasang kuda-kuda, dan langkah.
3. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah target sebanyak-banyaknya empat jurus serangan.
4. Perlengkapan, menggunakan pakaian silat, pelindung tubuh (body protector). 
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon