Tari tunggal yakni bentuk penyajian tari yang sanggup ditarikan seorang penari. Bentuk tariannya bangun sendiri dan tidak ada kaitannya dengan penampilan tari sebelumnya. Dalam tari tunggal, seorang penari memerankan seorang abjad atau tokoh. Oleh sebab itu, penari tari tunggal dituntut untuk tampil matang dan terampil.
Jenis-jenis Tari Tunggal
Jenis-jenis tari tunggal nusantara sanggup dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tari tradisional, tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi. Mari cermati uraiannya satu persatu.
a. Tari Tradisional
Tari tunggal yang berasal dari tari tradisional terdapat di setiap tempat dengan versi yang berbeda-beda. Tari tradisional diwariskan secara turuntemurun. Tarian tersebut diubahsuaikan dengan kebutuhan tema masing-masing daerah. Tari tradisional akan mengalami perubahan oleh pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga sanggup meningkatkan alur budaya tempat tersebut. Contoh tari tradisional yakni tari Kemakmuran, tari Tani, dan tari Nelayan.
b. Tari Rakyat
Tari rakyat yakni tari yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat. Pada zaman penjajahan, perkembangan tari rakyat terjadi pada dua lingkungan, yaitu lingkungan istana dan lingkungan rakyat. Pada dasarnya, bentuk dan tujuan tari rakyat mencerminkan banyak sekali kepentingan yang ada pada lingkungannya, menyerupai pada dikala panen padi.
Ciri-ciri tari rakyat, antara lain: bentuknya yang tradisional, primitif, bersifat komunal (bersama), gerak yang sederhana dan sering diulang, serta referensi lantai sederhana. Contoh tari rakyat yakni tari Kuda Kepang dan tari Topeng Babakan. (Seni Tari Atang dan Rama)
c. Tari Klasik
Tari klasik yakni tarian yang memiliki nilai artistik tinggi dan dijadikan tolak ukur bagi karya seni zaman kuno. Oleh sebab itu, tari bersifat klasik langgeng (abadi) dan bernilai kekal (tetap atau tidak berubah). Namun, gerak tari klasik sederhana, serasi, dan tidak berlebihan. Gaya tari klasik berasal dari keraton atau istana. Bentuk, gaya, dan gerakan tari klasik gemulai dan kalem.
d. Tari Kreasi
Tari kreasi yakni tarian yang gerakannya merupakan perkembangan dari gerak tari tradisional. Pola-pola tarian tradisional dikembangkan menjadi bentuk tari kreasi. Dengan demikian, pola-pola tarian pada tari kreasi masih bertolak dari tari tradisional.
(Tokoh Gatotkaca dalam tari Gatotkaca)
Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan mengakibatkan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas:
1) Lirik, yaitu sifat tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, menyerupai bahagia, haru atau senang.
2) Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, menyerupai kagum atau manja.
3) Dramatik, yaitu sifat tari perpaduan antara lirik dan epik.
Jenis-jenis Tari Tunggal
Jenis-jenis tari tunggal nusantara sanggup dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tari tradisional, tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi. Mari cermati uraiannya satu persatu.
a. Tari Tradisional
Tari tunggal yang berasal dari tari tradisional terdapat di setiap tempat dengan versi yang berbeda-beda. Tari tradisional diwariskan secara turuntemurun. Tarian tersebut diubahsuaikan dengan kebutuhan tema masing-masing daerah. Tari tradisional akan mengalami perubahan oleh pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga sanggup meningkatkan alur budaya tempat tersebut. Contoh tari tradisional yakni tari Kemakmuran, tari Tani, dan tari Nelayan.
b. Tari Rakyat
Tari rakyat yakni tari yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat. Pada zaman penjajahan, perkembangan tari rakyat terjadi pada dua lingkungan, yaitu lingkungan istana dan lingkungan rakyat. Pada dasarnya, bentuk dan tujuan tari rakyat mencerminkan banyak sekali kepentingan yang ada pada lingkungannya, menyerupai pada dikala panen padi.
Ciri-ciri tari rakyat, antara lain: bentuknya yang tradisional, primitif, bersifat komunal (bersama), gerak yang sederhana dan sering diulang, serta referensi lantai sederhana. Contoh tari rakyat yakni tari Kuda Kepang dan tari Topeng Babakan. (Seni Tari Atang dan Rama)
c. Tari Klasik
Tari klasik yakni tarian yang memiliki nilai artistik tinggi dan dijadikan tolak ukur bagi karya seni zaman kuno. Oleh sebab itu, tari bersifat klasik langgeng (abadi) dan bernilai kekal (tetap atau tidak berubah). Namun, gerak tari klasik sederhana, serasi, dan tidak berlebihan. Gaya tari klasik berasal dari keraton atau istana. Bentuk, gaya, dan gerakan tari klasik gemulai dan kalem.
d. Tari Kreasi
Tari kreasi yakni tarian yang gerakannya merupakan perkembangan dari gerak tari tradisional. Pola-pola tarian tradisional dikembangkan menjadi bentuk tari kreasi. Dengan demikian, pola-pola tarian pada tari kreasi masih bertolak dari tari tradisional.
Advertisement
Advertisement
EmoticonEmoticon