Nih Tari Kreasi Nusantara (Tari Oleg Tambulilingan, Tari Jaran Goyang, Tari Karonsih, Tari Kipas Parentak, Tari Loliyana)

Share:
Tari kreasi nusantara ialah tarian yang mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang telah ada. Tari kreasi nusantara bertolak dari tari tradisional nusantara. Susunan tari kreasi tidak terikat rujukan dan tidak mempunyai hukum yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi sanggup menyesuaikan keadaan. Tari kreasi merupakan bentuk verbal diri yang mempunyai hukum yang lebih bebas, namun tetap mempunyai aturan. Perkembangan koreografi tari menimbulkan lahirnya ragam tari kreasi. Tari kreasi gres mempunyai banyak variasi. Indonesia mempunyai banyak tokoh seni tari
yang menyebarkan tari kreasi nusantara.
       Tokoh tari kreasi Indonesia antara lain Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok, Retno Maruti,
Sardono W. Kusumo, dan Eko Supriyanto. Contoh tari kreasi nusantara ialah tari Oleg Tambulilingan (Bali), tari Jaran Goyang (Jawa Timur), tari Karonsih (Jawa Tengah), tari Kipas
Parentak (Jambi) dan tari Loliyana (Maluku).
Berikut ini ialah ragam tari kreasi nusantara:
1. Tari Oleg Tambulilingan
      Tari Oleg Tambulilingan ialah tarian modern atau tari kreasi yang berasal dari kawasan Bali. Tari Oleg Tambulilingan dikembangkan oleh Mario pada 1952. Tari Oleg Tambulilingan berasal dari kata
tambulilingan yang berarti lebah. Tari Oleg Tambulilingan mengekspresikan suasana romantis melalui rangkaian geraknya yang membutuhkan kecepatan (akselerasi) dan kelenturan badan penarinya, serta kerja sama yang harmonis antarpenari. Tari Oleg Tambulilingan dijadikan sebagai tari tambahan di antara beberapa tarian yang disertakan pada pertunjukan Legong.
Pada awalnya, tari Oleg Tambulilingan dimainkan hanya oleh satu gadis yang disebut oleg. Istilah oleg berarti goyangan sang penari. Kemudian, penari pria disertakan untuk menciptakan duet. Dengan demikian, tari Oleg Tambulilingan menerima tema gres yang menggambarkan dua tambulilingan (lebah) yang bermain-main di taman.

2. Tari Jaran Goyang
       Tari Jaran Goyang merupakan tari kreasi yang berasal dari Jawa Timur. Jenis tari Jaran Goyang ialah tari berpasangan dengan gaya Banyuwangian. Ragam gerak tari Jaran Goyang menggunakan gerak-gerak lincah dan ritmis. 
Tari Jaran Goyang menggambarkan pemuda yang sedang jatuh cinta kepada seorang gadis. Namun, cintanya ditolak oleh sang gadis. Oleh alasannya ialah itu, perjaka tersebut menggunakan aji pengasihan yang berupa jaran goyang untuk mendapatkan pujaan hatinya. Akhirnya, sang gadis bertekuk lutut dan mendapatkan cinta sang pemuda.

3. Tari Karonsih
       Tarian Karonsih ialah tari kreasi yang berasal dari Jawa Tengah. Tari Karonsih menceritakan kisah kasih atau percintaan antara putri Galuh Candra Kirana (Dyah Sekartadji) dengan kekasihnya yang berjulukan Panji Asmara Bangun. Galuh Candra Kirana ialah putri dari Kertamerta yang berasal dari Kerajaan Kediri. Sedangkan, Panji Asmara Bangun ialah putra dari Prabu Lembu Amiluhur yang merupakan Raja Jenggala.
       Tari Karonsih sering dimainkan pada acara pernikahan. Diharapkan dengan adanya tarian
Karonsih, maka percintaan kedua mempelai bagaikan cinta kasihnya Galuh Candra Kirana dengan Panji Asmara Bangun. Tari Karonsih diiringi oleh gending yang diawali dengan Ketawang Pangkur
Ngrenas pelog lima, diteruskan oleh gansaran, yang kemudian dilanjutkan Ketawang Kinanthi Sandhung, lanjut Lambangsari, dan terakhir Ladrang Sigramangsah. Terdapat dua versi gending yang digunakan, yaitu versi pelog dan versi slendro.

4. Tari Kipas Parentak
       Tari Kipas Parentak merupakan salah satu jenis tari kipas yang berkembang di Jambi. Bentuk tari Kipas Parentak ialah tari kelompok putri. Penyajian tari Kipas Parentak sanggup memperlihatkan motivasi dan semangat kepada masyarakat. Tari Kipas Parentak juga berfungsi memperlihatkan hiburan
bagi kalangan anak muda. Tari Kipas Parentak menggambarkan kegiatan bekerjsama dalam
menanam padi. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan program memanen padi dan istirahat sebagai tarian pelepas lelah. Pakaian yang dikenakan oleh penari Kipas Parentak ialah kain khas Jambi, baju beludru (warna merah, warna hitam, atau warna ungu), dan rompi kain songket. Para penari Kipas Parentak memakai aksesoris berupa gelang berduri, subang di telinga, dan ikat pinggang. Perlengkapan tari yang dipakai ialah kipas.

5. Tari Loliyana
       Tari Loliyana ialah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana menurut pada tradisi dan kebudayaan masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. 
Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam sampai subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon