A. Keutamaan Salat Sunah Rawatib
Kita dianjurkan untuk melaksanakan salat rawatib alasannya yaitu dalam ibadah ini terdapat beberapa keutamaan. Salah satu keutamaan mengerjakan salat rawatib ini yaitu sanggup melengkapi kekurangan dari salat fardu kita. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis sebagai berikut. Rasulullah saw. bersabda,
”Sesungguhnya amal seorang hamba yang paling pertama dihisab yaitu salatnya. Jika bagus, ia telah beruntung dan sukses. Jika rusak, ia telah rugi dan menyesal. Jika kurang sedikit dari salat wajibnya, Rabb ‘Azza wa Jalla berfirman, ”Lihatlah, apakah hamba-Ku itu mempunyai salat tatawwu’ (salat-salat sunah)?” Selanjutnya, salat wajib yang kurang tersebut disempurnakan dengannya kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian” [H.R. at-Tirmizi]
Berdasarkan klarifikasi pada hadis di atas, kalau kita banyak mengerjakan salat sunah berarti semakin mempunyai banyak cadangan amal yang akan menyempurnakan kekurangan salat wajib kita. Di antara salat sunah yang dimaksud dalam hadis ini yaitu salat sunah rawatib.
Hikmah lain dari salat sunah rawatib sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Ummu Habibah. Seseorang yang membiasakan diri untuk mengerjakan salat rawatib setiap harinya dua belas rakaat, Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang tersebut. Lebih lanjut perhatikan hadis berikut ini. Ummu Habibah berkata, ”Rasulullah saw. bersabda, ”Barang siapa yang mengerjakan salat dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga, yaitu empat rakaat sebelum Zuhur dan dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Magrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum salat Subuh.” (H.R. at-Tirmizi dan an-Nasai)
Selain keutamaan yang disebutkan di atas, kalau kita mengerjakan salat sunah rawatib mengandung banyak sekali manfaat sebagai berikut.
a. Menunjukkan Kita Mencintai Rasulullah
Cinta kita kepada Rasulullah saw. sanggup ditunjukkan dengan mengikuti sunah-sunahnya. Rasulullah selalu mengerjakan salat sunah rawatib muakkad. Dengan demikian, kita juga dianjurkan untuk meneladani Rasulullah dengan mengerjakan salat sunah rawatib ini.
b. Terhindar dari Amalan yang Sia-Sia
Dengan mengerjakan salat sunah rawatib kita mengurangi acara yang berpotensi sia-sia, contohnya mengobrol hal-hal yang tidak berguna. Sesudah azan berkumandang, sebelum iqamah salat, merupakan salah satu waktu yang mustajab. Oleh alasannya yaitu itu, kita hendaknya memanfaatkannya dengan amaliah salat sunah, ibarat salat rawatib.
c. Sebagai Pembukaan Sebelum Mengerjakan Salat Fardu
Khusus untuk salat rawatib qabliyah, sanggup menjadi persiapan semoga nanti salat fardu kita lebih sempurna, khusyuk, dan tumakninah. Selain itu, kita juga terlatih bersikap disiplin alasannya yaitu berusaha salat pada awal waktu.
B. Mempraktikkan Salat Sunah Rawatib
Untuk mempraktikkan salat rawatib tidak sulit alasannya yaitu tata caranya ibarat dengan salat fardu yang biasa kita kerjakan. Untuk membiasakan mengerjakan salat rawatib hanya butuh kemauan yang berpengaruh dari diri kita sendiri. Berikut ini beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mempraktikkan salat rawatib.
1. Buatlah target-target dengan jumlah rakaat tertentu untuk sanggup mengerjakan salat rawatib dalam sehari semalam.
2. Utamakan untuk membiasakan mengerjakan salat rawatib muakkad kemudian boleh dilanjutkan dengan yang gairu muakkad.
3. Usahakan salat dengan khusyuk dan nrimo sehingga kau merasa ringan menjalankan salatnya.
4. Bersegeralah melaksanakan salat rawatib ketika kau mempunyai kesempatan menunggu sebelum berkumandang iqamah salat.
5. Jika iqamah salat berkumandang, sedangkan kau gres memulai salat sunah, segeralah menghentikan salat. Kita dianjurkan untuk mendahulukan salat wajib dibandingkan salat sunah.
6. Biasakan untuk melanjutkan mengerjakan salat sunah setelah kau melaksanakan zikir sehabis salat. Kerjakan salat sunah tersebut dengan baik sehingga sanggup menyempurnakan ibadah salat fardumu,
7. Untuk salat Subuh dan Asar tidak ada salat sunah rawatib ba’diyah sehingga kau tidak perlu melaksanakan salat sunah dikala itu.
8. Biasakan kau melaksanakan penilaian diri, khususnya dalam mengerjakan salat rawatib. Jadikan salat rawatib sebagai amalan rutin yang selalu kau jaga.
Kita dianjurkan untuk melaksanakan salat rawatib alasannya yaitu dalam ibadah ini terdapat beberapa keutamaan. Salah satu keutamaan mengerjakan salat rawatib ini yaitu sanggup melengkapi kekurangan dari salat fardu kita. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis sebagai berikut. Rasulullah saw. bersabda,
”Sesungguhnya amal seorang hamba yang paling pertama dihisab yaitu salatnya. Jika bagus, ia telah beruntung dan sukses. Jika rusak, ia telah rugi dan menyesal. Jika kurang sedikit dari salat wajibnya, Rabb ‘Azza wa Jalla berfirman, ”Lihatlah, apakah hamba-Ku itu mempunyai salat tatawwu’ (salat-salat sunah)?” Selanjutnya, salat wajib yang kurang tersebut disempurnakan dengannya kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian” [H.R. at-Tirmizi]
Berdasarkan klarifikasi pada hadis di atas, kalau kita banyak mengerjakan salat sunah berarti semakin mempunyai banyak cadangan amal yang akan menyempurnakan kekurangan salat wajib kita. Di antara salat sunah yang dimaksud dalam hadis ini yaitu salat sunah rawatib.
Hikmah lain dari salat sunah rawatib sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Ummu Habibah. Seseorang yang membiasakan diri untuk mengerjakan salat rawatib setiap harinya dua belas rakaat, Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang tersebut. Lebih lanjut perhatikan hadis berikut ini. Ummu Habibah berkata, ”Rasulullah saw. bersabda, ”Barang siapa yang mengerjakan salat dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga, yaitu empat rakaat sebelum Zuhur dan dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Magrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum salat Subuh.” (H.R. at-Tirmizi dan an-Nasai)
Selain keutamaan yang disebutkan di atas, kalau kita mengerjakan salat sunah rawatib mengandung banyak sekali manfaat sebagai berikut.
a. Menunjukkan Kita Mencintai Rasulullah
Cinta kita kepada Rasulullah saw. sanggup ditunjukkan dengan mengikuti sunah-sunahnya. Rasulullah selalu mengerjakan salat sunah rawatib muakkad. Dengan demikian, kita juga dianjurkan untuk meneladani Rasulullah dengan mengerjakan salat sunah rawatib ini.
b. Terhindar dari Amalan yang Sia-Sia
Dengan mengerjakan salat sunah rawatib kita mengurangi acara yang berpotensi sia-sia, contohnya mengobrol hal-hal yang tidak berguna. Sesudah azan berkumandang, sebelum iqamah salat, merupakan salah satu waktu yang mustajab. Oleh alasannya yaitu itu, kita hendaknya memanfaatkannya dengan amaliah salat sunah, ibarat salat rawatib.
c. Sebagai Pembukaan Sebelum Mengerjakan Salat Fardu
Khusus untuk salat rawatib qabliyah, sanggup menjadi persiapan semoga nanti salat fardu kita lebih sempurna, khusyuk, dan tumakninah. Selain itu, kita juga terlatih bersikap disiplin alasannya yaitu berusaha salat pada awal waktu.
B. Mempraktikkan Salat Sunah Rawatib
Untuk mempraktikkan salat rawatib tidak sulit alasannya yaitu tata caranya ibarat dengan salat fardu yang biasa kita kerjakan. Untuk membiasakan mengerjakan salat rawatib hanya butuh kemauan yang berpengaruh dari diri kita sendiri. Berikut ini beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mempraktikkan salat rawatib.
1. Buatlah target-target dengan jumlah rakaat tertentu untuk sanggup mengerjakan salat rawatib dalam sehari semalam.
2. Utamakan untuk membiasakan mengerjakan salat rawatib muakkad kemudian boleh dilanjutkan dengan yang gairu muakkad.
3. Usahakan salat dengan khusyuk dan nrimo sehingga kau merasa ringan menjalankan salatnya.
4. Bersegeralah melaksanakan salat rawatib ketika kau mempunyai kesempatan menunggu sebelum berkumandang iqamah salat.
5. Jika iqamah salat berkumandang, sedangkan kau gres memulai salat sunah, segeralah menghentikan salat. Kita dianjurkan untuk mendahulukan salat wajib dibandingkan salat sunah.
6. Biasakan untuk melanjutkan mengerjakan salat sunah setelah kau melaksanakan zikir sehabis salat. Kerjakan salat sunah tersebut dengan baik sehingga sanggup menyempurnakan ibadah salat fardumu,
7. Untuk salat Subuh dan Asar tidak ada salat sunah rawatib ba’diyah sehingga kau tidak perlu melaksanakan salat sunah dikala itu.
8. Biasakan kau melaksanakan penilaian diri, khususnya dalam mengerjakan salat rawatib. Jadikan salat rawatib sebagai amalan rutin yang selalu kau jaga.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon