1. Pengertian Sabar dan Dalil Naqli-nya (Al-Qur’an)
Sabar secara bahasa artinya ikatan. Menurut fatwa Islam, tabah adalah sikap teguh dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan dengan tidak melupakan ikhtiar atau usaha. Sabar tidak sama dengan pasrah. Pasrah adalah sifat penyerah terhadap keadaan tanpa melaksanakan perjuangan atau disebut juga berangan-angan tanpa usaha. Firman Allah swt.:
Sabar secara bahasa artinya ikatan. Menurut fatwa Islam, tabah adalah sikap teguh dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan dengan tidak melupakan ikhtiar atau usaha. Sabar tidak sama dengan pasrah. Pasrah adalah sifat penyerah terhadap keadaan tanpa melaksanakan perjuangan atau disebut juga berangan-angan tanpa usaha. Firman Allah swt.:
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah dukungan (kepada Allah) dengan tabah dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Surah Al-Baqarah [2]:153)
Hakikat tabah berarti saat kita bisa mengendalikan diri dari dosa, menaati segala perintah Allah, saat bisa memegang teguh akidah Islam, dan saat bisa tabah serta tidak mengeluh atas musibah dan keburukan apa pun yang menimpa kita.
Sabar dibagi menjadi tiga macam berikut ini.
a) Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, misalnya salat, puasa, zakat, haji, menuntut ilmu, tawa«u, dan qana’ah.
b) Bersabaruntuktidakmelakukanhal-hal yangdiharamkanAllah, contohnya meninggalkan minuman keras, tidak berjudi, dan menjauhi marah.
c) Bersabar saat menghadapi musibah atau cobaan yang menimpanya, misalnya kehilangan harta, dikurangi rezekinya, terkena banjir, dan peristiwa alam.
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah dukungan (kepada Allah) dengan tabah dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Surah Al-Baqarah [2]:153)
Hakikat tabah berarti saat kita bisa mengendalikan diri dari dosa, menaati segala perintah Allah, saat bisa memegang teguh akidah Islam, dan saat bisa tabah serta tidak mengeluh atas musibah dan keburukan apa pun yang menimpa kita.
Sabar dibagi menjadi tiga macam berikut ini.
a) Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, misalnya salat, puasa, zakat, haji, menuntut ilmu, tawa«u, dan qana’ah.
b) Bersabaruntuktidakmelakukanhal-hal yangdiharamkanAllah, contohnya meninggalkan minuman keras, tidak berjudi, dan menjauhi marah.
c) Bersabar saat menghadapi musibah atau cobaan yang menimpanya, misalnya kehilangan harta, dikurangi rezekinya, terkena banjir, dan peristiwa alam.
2. Contoh Sabar dan Cara Meneladaninya
Kita menemukan teladan terbaik tabah pada nabi yang menghadapi banyak sekali kesulitan hidup, sementara mereka tetap tabah dan beriman kepada Allah swt. Hal ini ibarat kesabaran Nabi Ayyub a.s., Nabi Ibrahim a.s., dan kesabaran Nabi Muhammad saw. Kesabaran ialah kunci keberhasilan Nabi Muhammad saw. dalam menegakkan risalah Allah swt. Risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. tidak pribadi diterima oleh masyarakat sehingga dalam mendakwahkan fatwa Islam sangat hati-hati dan penuh kesabaran. Dakwah yang diutamakan ialah kepada para sobat dan keluarga terdekatnya terlebih dahulu.
Kafir Quraisy menentang Islam dan merintanginya secara mati-matian disebabkan :
a) ajaran-ajarannya bertentangan dengan kepercayaan nenek moyang mereka;
b) jikalau mendapatkan agama Islam, kedudukan mereka akan jatuh merosot;
c) laba dari perdagangan patung akan luput dari tangan mereka.
Kesabaran Nabi dalam berdakwah tersebut memberi pesan yang tersirat di kemudian hari. Hal ini terbukti dengan keberhasilan Nabi dalam mengubah kehidupan bangsa Arab, dari kehidupan jahiliyah ke kehidupan yang penuh nilai-nilai Islami.
Jadi, sanggup dijelaskan buah dari kesabaran Nabi Muhammad saw. adalah:
a) Orang Arab yang awalnya menyembah berhala, diganti dengan keimanan dan tauhid kepada Allah.
b) Orang Arab yang semula bertabiat dan berwatak buruk, diganti dengan kebijaksanaan pekerti serta sopan santun yang mulia.
c) Peraturan-peraturan yang semula merugikan masyarakat yang lemah berupa aturan rimba, diganti dengan aturan Allah swt..
d) Manusia yang semula berpecah-belah, diganti dengan bersatunya umat insan tanpa membedakan warna kulit, warga negara, bahasa maupun derajat dan keturunan.
Firman Allah swt. ;
Artinya :
“Maka bersabarlah kamu, sebetulnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi” (Surah Al-Mu’minμn [40]:55)
“Maka bersabarlah kamu, sebetulnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi” (Surah Al-Mu’minμn [40]:55)
3. Perilaku Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari
Seseorang mustahil mempunyai kesabaran kecuali jikalau ia dibantu oleh cahaya iman.
Kesabaran mempunyai lima ciri sebagai berikut:
a) saat diagung-agungkan, ia lalu dihina;
b) saat berlaku jujur, ia dituduh sebagai pembohong;
c) saat menyeru orang-orang menuju kebenaran, ia dicerca;
d) saat dilukai, ia tidak melaksanakan kejahatan apa pun;
e) saat ia menuntut haknya, mereka menentangnya.
Ali bin Abu Thalib berkata, “Hubungan tabah dengan iman ialah seperti kekerabatan kepala dengan badan. Jika kepala terpotong, tubuh akan binasa.
Dengan demikian, tidak ada iman tanpa sabar.” Untuk sanggup bersabar, agama Islam mengajarkan sikap dalam kehidupan, antara lain :
a) Tahan saat menghadapi hantaman pertama.
Nabi Muhammad saw. bersabda: yang artinya:“Sabar yang sesungguhnya ialah saat menghadapi hantaman pertama”. (H.R. Bukhari)
b) Ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunan Nya. Sebagaimana firman Allah swt. : yang artinya: “(Orang-orang yang tabah ialah) mereka yang saat ditimpa musibah, berkata; sebetulnya kami ialah milik Allah dan sebetulnya kami akan kembali kepada Nya”. (Surah Al-Baqarah [2]:156)
c) Tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, ibarat yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) saat ditinggal mati anaknya. (H.R. Muslim)
d) Sabar menghadapi semua cobaan dengan tulus kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy: “Hambaku yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepada-Ku saat kekasihnyaAku panggilkembali(mati), kepadanya takada akhir yang layakdari-Ku selain surga.“
Perhatikan hadis Nabi Muhammad saw. ihwal keutamaan tabah yang artinya : “Kalaulah kesabaran itu berwujud seseorang lelaki, pasti ia akan menjadi orang mulia dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. (H.R. AtTabrani). dalam hadis lain disebutkan : Sabar terhadap sesuatu yang engkau benci merupakan kebajikan yang besar (H.R. At-Turmuzi).
a) saat diagung-agungkan, ia lalu dihina;
b) saat berlaku jujur, ia dituduh sebagai pembohong;
c) saat menyeru orang-orang menuju kebenaran, ia dicerca;
d) saat dilukai, ia tidak melaksanakan kejahatan apa pun;
e) saat ia menuntut haknya, mereka menentangnya.
Ali bin Abu Thalib berkata, “Hubungan tabah dengan iman ialah seperti kekerabatan kepala dengan badan. Jika kepala terpotong, tubuh akan binasa.
Dengan demikian, tidak ada iman tanpa sabar.” Untuk sanggup bersabar, agama Islam mengajarkan sikap dalam kehidupan, antara lain :
a) Tahan saat menghadapi hantaman pertama.
Nabi Muhammad saw. bersabda: yang artinya:“Sabar yang sesungguhnya ialah saat menghadapi hantaman pertama”. (H.R. Bukhari)
b) Ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunan Nya. Sebagaimana firman Allah swt. : yang artinya: “(Orang-orang yang tabah ialah) mereka yang saat ditimpa musibah, berkata; sebetulnya kami ialah milik Allah dan sebetulnya kami akan kembali kepada Nya”. (Surah Al-Baqarah [2]:156)
c) Tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, ibarat yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) saat ditinggal mati anaknya. (H.R. Muslim)
d) Sabar menghadapi semua cobaan dengan tulus kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy: “Hambaku yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepada-Ku saat kekasihnyaAku panggilkembali(mati), kepadanya takada akhir yang layakdari-Ku selain surga.“
Perhatikan hadis Nabi Muhammad saw. ihwal keutamaan tabah yang artinya : “Kalaulah kesabaran itu berwujud seseorang lelaki, pasti ia akan menjadi orang mulia dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. (H.R. AtTabrani). dalam hadis lain disebutkan : Sabar terhadap sesuatu yang engkau benci merupakan kebajikan yang besar (H.R. At-Turmuzi).
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon