Nih Melatih Tubuh, Fikiran, Dan Vokal Untuk Pertunjukan Teater

Share:
Dalam Pertunjukan Tater penting sekali untuk melatih tubuh, fikiran, dan vokal biar terbiasa. Seorang pemain dituntut bisa menggambarkan diri sebagai orang lain sekaligus memerankan tokoh yang dibebankan padanya dengan baik. Oleh alasannya ialah itu, dalam permainan teater banyak sekali dunia tiruan sebagai sesuatu pernyataan diri yang kemudian cukup digemari. Untuk sanggup memainkan tugas sebagai orang lain diharapkan olah tubuh, olah pikir, dan olah bunyi secara maksimal.
1. Melatih Tubuh
       Melatih tubuh yang ideal bagi pemain teater ialah tubuh yang elastis, lentur, luwes, dan patuh terhadap perintah apa saja yang diberikan oleh pemiliknya. Kemampuan mengendalikan setiap otot yang ada pada tubuh sangat dituntut dari seorang pemain. Kemampuan ini tidak tiba dengan sendirinya, melainkan melalui latihan-latihan keras yang memakan waktu cukup usang dan terus-menerus. Setiap anggota tubuh ibarat tangan, jari-jari, lengan, leher, pundak, pinggul, paha, kaki, kepala, dan sebagainya memerlukan latihan khusus supaya menjadi luwes dan lentur. Kelenturan ini sangat membantu pemain dikala harus bermain teater. Melalui keluwesan pula, akting pemain sanggup dinikmati dengan baik oleh penonton.
      Ada tiga hal bagi pemain teater lakukan melatih tubuh untuk menggambarkan apa yang telah ditentukan penulis lewat tubuh dan wataknya.
a. Mimik: yaitu pernyatan atau perubahan gerak-gerik muka, mata, mulut, hidung, bibir, dan kening.
b. Plastik: yaitu cara bersikap dengan cara menggerak-gerakkan anggota badan.
c. Diksi: cara penggunaan bunyi atau ucapan.


2. Melatih Pikiran
      Menjadi pemain yang baik perlu mempunyai kecerdasan otak dan diharapkan untuk melatih pikiran dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang harus dikuasai oleh pemain teater.
a. Perlu mempunyai kemampuan menangkap dan menafsirkan apa yang tertulis di dalam naskah.
b. Kemampuan menganalisis watak dan memerinci dialog-dialog yang akan diucapkan tokoh yang dimainkan. Oleh alasannya ialah itu, pemain dituntut untuk mempunyai pikiran dan otak yang encer. Namun tidak semua orang dianugerahi intelegensia yang tinggi. Akan tetapi perjuangan untuk menutupi intelegensia ini bisa dilakukan, antara lain dengan hal berikut.
a. Banyak mendengarkan pikiran-pikiran gres dan terbuka terhadap anutan orang lain.
b. Banyak membaca buku.
c. Banyak bergaul dengan orang-orang cendekia dan bertukar pikiran dengan siapa saja mengenai hal-hal yang actual mengenai banyak sekali permasalahan dan bidang.
d. Berusaha melatih diri untuk tidak segan-segan mengutarakan apa yang dipikirkan. Tentang benar atau tidaknnya apa yang dikemukakan tidak menjadi soal, yang penting sudah melatih diri untuk mempunyai suatu pendaat. Pikiran sudah diajak aktif untuk berpikir dan bekerja.
e. Mencoba memperlihatkan kritik atau ulasan terhadap pertunjukanpertunjukan yang pernah dilihat, apakah itu film, sandiwara, drama televisi, pertunjukan musik, naskah teater, dan sebagainya.
f. Jangan menjadi penonton yang pasif, alasannya ialah dari banyak sekali pertunjukan yang sering ditonton, banyak diperoleh materi anutan dan materi perbandingan.


3. Melatih Vokal
      Melatih vokal salah satu hal yang oenting dilakukan dalam pertunjukan teater, ini untuk menjadi seorang bintang film yang baik, maka beliau harus mempunyai dasar vokal yang baik pula. “Baik” di sini diartikan sebagai berikut.

a. Dapat terdengar (dalam jangkauan penonton, hingga penonton, yang paling belakang).
b. Jelas (artikulasi/pengucapan yang tepat).
c. Tersampaikan misi (pesan) dari obrolan yang diucapkan.
d. Tidak monoton.

    Untuk mempunyai vokal yang baik, perlu dilakukan latihan latihan vokal. Banyak cara yang dilakukan untuk melatih vokal, antara lain berikut ini.
a. Tariklah napas, lantas keluarkan lewat verbal sambil menghentakan bunyi “wah…” dengan energi suara. Lakukan ini berulang kali.
b. Tariklah napas, lantas keluarkan sambil menggumam “mmm… mmm…” (napas keluar lewat hidung).
c. Sama dengan latihan kedua, hanya keluarkan dengan bunyi mendesis, “ssss…”.
d. Hirup udara banyak banyak, kemudian keluarkan vokal “aaa...” hingga batas napas yang terakhir. Nada bunyi jangan berubah.
e. Sama dengan latihan di atas, hanya nada (tinggi rendah suara) diubahubah naik turun (dalam satu tarikan napas)
f. Keluarkan vokal “a… a…” secara terputus-putus.
g. Keluarkan bunyi vokal “a i u e o”, “ai ao au ae “, “oa oi oe ou”, “iao iau iae aie aio aiu oui oua uei uia ...” dan seterusnya.
h. Berteriaklah sekuat kuatnya hingga ke tingkat histeris.
i. Bersuara, berbicara, berteriak sambil berialan, jongkok, bergulung gulung, berlari, berputar putar, dan banyak sekali variasi lainnnya.

Itulah tadi bahasan mengenai Melatih Tubuh, Fikiran, dan Vokal Untuk Pertunjukan Teater, semoga bermanfaat.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon