Nih Surah Al-Fatir Ayat 32 (Arab, Terjemahan, Tajwid, Dan Kandungan Al-Fatir Ayat 32)

Share:
Berikut yakni arab dari surah al-Fatir ayat 32:

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

Terjemahan:
Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, kemudian di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu yakni karunia yang amat besar. (Qs. Al-Fatir: 32)

Tajwid Surah Al-Fatir Ayat 32
    Dalam ayat 32 surah Al-Fatir, ada beberapa aturan tajwid gres yang perlu diketahui. Selain aturan tajwid yang sudah dikemukakan di dikala membahas ayat 148 surat Al-Baqarah, pada ayat ini, terdapat:
 Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang Nih Surah Al-Fatir Ayat 32 (Arab, Terjemahan, Tajwid, dan Kandungan Al-Fatir Ayat 32)
1. Mad liin, yaitu teknik membaca yang mempunyai satu harkat dan dibaca sesuai dengan karakter hurufnya sendiri. Misalnya, abjad fathah bertemu “wa mati” di baca pendek dengan lafal “Summa awrasna”.
2. Huruf qalqalah, yaitu membaca abjad qolqolah secara tebal. Misalnya pada kata abjad “qof mati” dalam kata “muqtashid” dibaca “muqqtashid”.
3. Lam jalalah tafhim, artinya bila ada kata “allah” yang didahului dengan “kasroh” maka dibacanya tipis, contohnya pada kata “biidznillah” bukan “biiznillah”.

Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Fatir ayat 32
    Ayat 32 dalam surah ini mengandung tiga pelajaran yang menarik bagi seorang muslim. Pertama, Al-Qur’an ini diwariskan kepada orang-orang yang dipilih. Secara umum, Al-Qur’an memang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, namun dalam pelaksanaannya isi dan kandungan dalam Al-Qur’an ini hanya mempunyai kegunaan bagi mereka yang meyakini kebenaran Al-Qur’an itu sendiri. Orang-orang yang beriman kepada kandungan isi Al-Qur’an itulah yang disebut sebagai kelompok pilihan sebagaimana yang dinyatakan pada awal ayat.

    Kedua, Al-Qur’an membagi tiga kelompok insan dalam menghadapi AlQur’an, yaitu: 
  1. Mereka yang menolak Al-Qur’an, kelompok ini disebut sebagai kelompok yang menzalimi diri sendiri, artinya yaitu kelompok orang yang Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, 
  2. Kelompok yang mendapatkan Al-Qur’an setengah-setengah atau disebut muqtashid, yaitu orang-orang yang memilih-milih anutan Al-Qur’an sesuai dengan kepentingan nafsunya sendiri.
  3. Kelompok orang yang mendapatkan Al-Qur’an sepenuhnya dan mereka berlomba-lomba dalam kebajikan. (Referensi: Buku PAI)
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon