Keterbatasan media tanam tanah tidak menjadi kendala untuk mencoba melaksanakan kebijaksanaan daya sayuran. Banyak alternatif media tanam yang bisa digunakan untuk menanam sayuran. Tanaman sayuran sanggup ditanam dengan memakai media tanam kerikil, potongan bata dengan nutrisi dan zat hara dari larutan nutrisi. Hidroponik yakni salah satu teknologi kebijaksanaan daya tumbuhan tanpa tanah dengan sumbangan hara tumbuhan yang terkendali. Hidroponik sanggup dilakukan dengan dan tanpa media tanam. Media tanam yang sanggup digunakan untuk hidroponik antara lain sabut kelapa, ijuk, kerikil, arang, zeolit, dan air. Teknik hidroponik sanggup diaplikasikan di kawasan lahan terbatas.
Berikut bahan, alat, dan teknik hidroponik secara sederhana
a. Bahan dan alat
- Benih tumbuhan sayuran
- Nutrisi hidroponik
- Media tanam yang disterilkan dengan cara direndam air mendidih
- Tempat persemaian
- Wadah media
- Wadah larutan nutrisi.
- Rak penyimpanan
- Alat pengukur PH dan TDS meter(mengukur kadar nutrisi)
b. Tahapan Budi Daya Hidroponik
1) Pembibitan
Pembibitan sanggup dilakukan secara pribadi atau melalui persemaian. Benih biasanya mulai berkecambah pada umur 3-7 hari. Pembibitan sanggup memakai media tanam berupa pasir dan rockwool. Bibit yang sudah siap tanam yakni bibit yang berusia 3-4 ahad atau mempunyai 3-4 daun.
2) Persiapan Larutan Nutrisi
Larutan nutrisi merupakan sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Larutan nutrisi sanggup diberikan dalam bentuk genangan atau mengalir. Nutrisi yang diberikan sanggup berupa nutrisi siap pakai atau membuat sendiri. Siapkan larutan nutrisi dengan cara mencampurkan nutrisi siap pakai dengan air, sesuai petunjuk.
3) Penanaman
Pindahkan tumbuhan dari persemaian ke wadah tanam yang sudah diisi media steril. Tanaman yang tidak perlu disemai, sanggup pribadi ditanam di wadah tanam.
4) Perawatan
Pada awal penanaman, simpan tumbuhan di kawasan yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Setelah berumur 1-2 minggu, tumbuhan sudah sanggup dipindahkan di kawasan dengan sinar matahari langsung. Penambahan nutrisi dilakukan secara teratur dan sesuai kebutuhan tanaman. Perhatikan lingkungan kawasan perakaran, harus memenuhi pertumbuhan yang optimal. Hal ini ditentukan oleh keadaan larutan dan sirkulasinya. Pengendalian OPT dilakukan dengan sumbangan pestisida dengan takaran rendah. Tanaman disimpan di tempat yang terlindung dari air hujan.
5) Panen
Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati semoga tidak mengganggu produksi berikutnya. Perhatikan umur dan kriteria panen masing-masing tanaman.
Media tanam merupakan komponen yang penting dalam kebijaksanaan daya tanaman. Pertumbuhan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh media tanam. Mengapa demikian? Media tanam mempunyai peranan mendukung tumbuh tegak tanaman, menyediakan oksigen, air, dan hara. Media tanam yang biasa digunakan yakni tanah. Media tanam yang akan digunakan harus diubahsuaikan dengan jenis tumbuhan yang ditanam. Untuk mendapat media tanam yang baik dan sesuai jenis tumbuhan yang ditanam, perlu diketahui karakteristik setiap jenis media tanam.
Berdasarkan jenis materi penyusun, media tanam dibedakan menjadi materi organik dan anorganik. Media tanam organik berasal dari komponen makhluk hidup, ibarat bab dari tumbuhan (daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu). Penggunaan materi organik mempunyai kelebihan alasannya yakni bisa menyediakan unsur hara untuk tanaman, menghasilkan sirkulasi udara yang baik, dan mempunyai daya serap air yang tinggi. Beberapa jenis materi organik yang sanggup dijadikan media tanam antara lain arang, cacahan pakis, kompos, moss, sabut kelapa, sekam padi, dan humus. Bahan anorganik berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan anorganik juga sanggup berasal dari bahan-bahan sintetis atau kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media anorganik yang sering dijadikan sebagai media tanam yaitu hidrogel, pasir, kerikil, potongan kerikil bata, spons, tanah liat, zeolit, dan vermikulit.
Macam-Macam Aternatif Wadah Tanam
Wadah tanam merupakan tempat yang terbatas untuk menampung media dan nutrisi bagi tanaman. Banyak jenis wadah yang sanggup digunakan sebagai wadah tanam. Wadah tanam yang ideal yakni wadah yang besar lengan berkuasa dan tahan lama, sanggup merembeskan air yang berlebih, ringan, dan menarik. Di bawah ini yakni jenis-jenis wadah yang umumnya dipakai. Contoh wadah yang biasa digunakan yakni pot tanah, pot plastik, pot semen, polybag, pipa, talang air, dan banyak sekali wadah yang sanggup menampung media dan nutrisi bagi tanaman. Kita juga sanggup memanfaatkan banyak sekali barang bekas ibarat kaleng dan plastik kemasan.
Hal yang harus diperhatikan dikala menanam tumbuhan pada wadah yakni ketersediaan nutrisi yang cukup dan pengondisian optimum semoga tumbuhan sanggup tumbuh dengan baik. Perhatikan ukuran wadah dan komposisi media tanam yang digunakan. Sesuaikan dengan jenis tumbuhan yang ditanam.
Vertikultur merupakan teknik kebijaksanaan daya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik pada areal indoor maupun outdoor. Sistem budidaya secara vertikal cocok untuk kawasan perkotaan dan lahan terbatas. Lahan yang sempit bukan lagi alasan untuk tidak bercocok tanam. Budidaya tumbuhan dengan teknik vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga membuat suasana alami yang menyenangkan.
Pernahkah melihat tumbuhan sayuran yang ditanam secara vertikultur?
Tanaman sayuran yang biasa dibudidayakan secara vertikultur antara lain: selada, kangkung, bayam, pakcoy, dan caisim. Model dan jenis wadah vertikultur sangat bervariasi, umumnya dibuat ibarat anak tangga dengan beberapa undakan atau sejumlah rak. Bahan sanggup berupa bambu atau pipa paralon, bahkan kaleng bekas. Inilah keunggulan lain vertikultur yang memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita. Teknik kebijaksanaan daya vertikultur hampir sama dengan kebijaksanaan daya biasa. Tahapannya yakni pembuatan wadah tanam vertikultur, pengadaan media, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon